Corak : Jurnal Seni Kriya
Vol 3, No 2 (2014): NOVEMBER 2014

BATIK LARANGAN DI KERATON YOGYAKARTA PADA MASA PEMERINTAHAN SRI SULTAN HB VII

Anna Galuh Indreswari (Program Studi Kriya Seni, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.)



Article Info

Publish Date
28 Nov 2014

Abstract

Batik cloth which usually contain spiritual values are generally made in the palace orVorstenlanden, including batik in Yogyakarta Palace(Keraton).The batik of Keraton Yogyakartaaremade with special treatment preferentially both in terms of color application and the use ofmotifs. Both aspects believed to have spiritual values and a certain symbolic meaning. Batikactivity believed to be a ritual of worship and the batik cloth has a religious magical glow whenit worn by a person . It becomes important to be studied further, especially associated with theadvent of prohibition(Larangan) in the community batik of Yogyakarta Palace in the reign ofSultan HB VII.Research on this batik is qualitative researchand using a multidisciplinary approach.At least two approaches were used namely historical and archaeological approach . Key words: batik ban (Larangan), motifs, Keraton Yogyakarta, Sultan HB VIII.  Kain batik yang biasanya mengandung nilai spiritual umumnya terdapat dan dibuat dilingkungan Keratonatau vorstenlanden, termasuk batik yang berada di Keraton Yogyakarta.Kain batik di Keraton Yogyakarta dibuat secara istimewa baik dalam hal pemberian warnamaupun penggunaan motif-motifnya. Kedua aspek tersebut diyakini mempunyai nilai spiritualdan bermakna simbolik tertentu. Kegiatan membatik dipercayai sebagai suatu ritual ibadahdan memiliki pancaran religius magis pada kain batik yang dipakai oleh seseorang. Hal inimenjadi penting untuk dikaji lebih lanjut, apalagi dikaitkan dengan munculnya batik larangandalam masyarakat Keraton Yogyakarta pada pemerintahan Sultan HB VII.Penelitian tentang batik ini temasuk jenis penelitian kualitatif yang dalam prosespelaksanaannya akan menggunakan pendekatan multidisiplin. Paling sedikit ada duapendekatan yang akan digunakan yakni menggunakan pendekatan sejarah dan arkeologi. Kata kunci: batik Larangan, motif, Keraton Yogyakarta, Sultan HB VIII.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

corak

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku ...