Kejang demam umumnya terjadi pada bayi dan anak berumur antara 6 bulan sampai 5 tahun, dengan angka kejadian 4-5 % dan dapat berakibat kematian apabila tidak segera ditanggulangi. Salah satu faktor pencetus kejadian adalah suhu yang semakin tinggi mencapai ≥40 oC , namun ada berbagai factor yang mempengaruhinya misalnya adanya infeksi dan factor lainnya (Sujono & Sukarmin, 2009:53). Penelitian ini merupakan penelitian corelational, bersifat multivariat dengan rancangancross sectional, dimana variabel bebas adalah faktor-faktor yang berpengaruh seperti, genetik, jenis kelamin, usia, demam, dll dengan variabel terikat adalah Kejadian Kejang Demam. Tujuan penelitian ingin mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian kejang demam hingga faktor yang dominan.. Populasi adalah pasien dengan riwayat kejang, sampel berjumlah 105 responden yang diambil dengan quota sampling pada ruang perawatan anak RSU Abdoel Moeloek Propinsi Lampung, RSUD Demang Sepulau Raya Lampung Tengah dan RSD Mayjend. H.M. Ryacudu Kotabumi Lampung Utara. Analisis data dengan chi-squareα 95 % dan uji regresi logistik memakai software computer. Hasil penelitian ada 3 faktor yang berpengaruh dari 8 faktor yaitu demam, pengukuran suhu di rumah dan pemberian obat di RS, sedangkan faktor yang dominan adalah Demam dengan p value 0,00 (p < 0,25) dan OR = 3. Saran pada ilmu keperawatan, perawat hendaklah melakukan pemberian imformasi pada daerah otoritas perawatan yaitu imformasi yang berkenaan dengan perawatan kejang demam di rumah dan upaya pengukuran suhu tubuh di rumah
Copyrights © 2018