Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS)
Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018

KOMPETENSI PEMIMPIN DALAM MENGHADAPI THE ABUNDANCE ERA

Fery Wahyu Ramadhan (Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
22 Dec 2018

Abstract

Pemimpin merupakan seorang yang bertugas dan mempunyai kewajiban untuk mengatur berjalannya sebuah organisai agar bisa membangun dan menjadi organisasi yang sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Saat ini merupakan era revolusi industri 4.0. yakni era dimana semua serba cepat dan serba canggih sehingga masyrakat dapat mengakses informasi dengan cepat dan dimana saja. Terdapat empat prinsi era revolusi industri 4.0 yakni interkoneksi, transparansi informasi, bantan teknik serta keputusan terdesentralisasi. Era abudance ditandai dengan beberapa faktor yakni digitalisasi, deception, disrupsi, dematerilization, demonetization, democratization. Model kepeminpinan yang bisa diterapkan pada era abundance ialah model pemimpin yang memiliki perencanaan pandangan kedepan untuk institusinya yaitu transformasi. Kelebihan dari model ini adalah pemikiran yang kritis sehingga menimbulkan sebuah inovasi terus menerus yang bisa diimplemetasikan pada institusinya sehingga bisa bertahan dari perubahan era yang sangat cepat ini. kelemahannya ialah tuntutan dari pemimpin harus diiringi dengan dukungan baik itu moril (regulasi) dan dana yang berlimpah dikala ingin mewujudkan sebuah perpustakaan yang selalu mengikuti teknologi ini.ABSTRACTThe leader is a person in charge and should regulate the running of an organization so that it can build and become an organization that is following the vision and mission of the organization. At present, it is the era of industrial revolution 4.0 namely, an era where everything is fast and sophisticated so that people can access information quickly and everywhere. There are four principles of the industrial revolution 4.0 era, namely interconnection, information transparency, technical assistance, and decentralized decisions — the era of abundance characterized by several factors, namely digitalization, deception, disruption, dematerialization, demonetization, democratization. The leadership model that can apply in the era of abundance is a model of a leader who has a forward-looking plan for his institution, namely transformation. The advantage of this model is that it is critical thinking that creates a continuous innovation that can be implemented in its institutions so that it can withstand the rapid changes of this era. His weakness is that demands from leaders must be accompanied by support both morally (regulation) and abundant funds when wanting to create a library that always follows this technology.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

JILS

Publisher

Subject

Library & Information Science

Description

Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) is a refereed Journal of Library and Information Science of Universitas Islam Nusantara (e-ISSN: 2654-6469, p-ISSN: 2654-5144). Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) published by Program Studi ilmu Perpustakaan dan ...