Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006

Kajian Biodesinfektan Dari Ekstrak Sentigi (Pemphis acidula) Sebagai Alternatif Pengganti Klorin Dalam Industri Pengolahan Udang

Linawati Hardjito (Departemen Teknologi Hasil Perairan, FPIK, IPB)
Dohami Wina Harianja (Departemen Teknologi Hasil Perairan, FPIK, IPB)



Article Info

Publish Date
18 Nov 2007

Abstract

Sentigi (Pemphis acidula) merupakan tanaman obat tradisional yang berasosiasi dengan mangrove. Kulit batangnya digunakan sebagai obat sariawan oleh penduduk Pulau Pari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas ekstrak sentigi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Vibrio carchariae. Penelitian juga melaporkan Lethal Concentration 50 (LC50) ekstrak metanol terhadap Artemia salina dan efektivitas ekstrak dalam mereduksi jumlah bakteri pada udang. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol kulit batang sentigi dengan rendemen sebesar 15,9% dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, E. coli dan V. carchariae. Pada konsentrasi antara 50‑60 ppm, esktrak metanol sentigi dapat menghambat pertumbuhan bakteri setara dengan penggunaan klorin (Ca(OCl)2) 10 ppm. Ekstrak metanol sentigi memiliki toksisistas yang rendah terhadap Arternia salina dengan LC50 (24 jam) sebesar 94 ppm. Konsentrasi efektif penggunaan esktrak sentigi sebagai bahan desinfektan pengganti klorin adalah 50‑60 ppm. Penelitian lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi (struktur elusidasi) bahan antibakteri yang dikandung ekstrak metanol sentigi.

Copyrights © 2006






Journal Info

Abbrev

jpbkp

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Environmental Science

Description

JPBKP is a scientific resulted from research activities on marine and fisheries product processing, food safety, product development, process mechanization, and biotechnology. Published by Research Center for Marine and Fisheries Product Processing and Biotechnology, Ministry of Marine Affairs and ...