Budidaya tanaman gaharu (Aquilaria malaccensis Lamrk.) pada lahan perkebunan kelapa sawit merupakan upaya optimalisasi pemanfaatan lahan. Tanaman gaharu adalah jenis tanaman yang menghasilkan produk gaharu, dan jenis ini dikenal dengan nama tanaman karas yang telah dibudidayakan di lahan kebun sawit. Tanaman gaharu pertumbuhannya agak lambat sehingga perlu didukung teknik silvikultur untuk mempercepat pertumbuhannya. Budidaya tanaman gaharu di lahan kelapa sawit dapat ditanam dengan jarak 4 m dari pohon kelapa sawit, dan membutuhkan naungan hingga umur 12 bulan. Teknik silvikultur yang diaplikasikan yaitu arang pelepah kelapa sawit sebanyak 5,0 kg/tanaman, dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi 71,0% dan diameter batang 72,2 %. Aplikasi kapur sebanyak 1,0 kg/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi 42,5 % dan diameter batang 125 %, serta meminimalkan kadar kemasaman tanah dari pH 4,0 meningkat menjadi pH 6,0. Selanjutnya aplikasi 150 g/tanaman pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi 77,6 % dan diameter batang 34,85 %. Diharapkan nilai ekonomi tanaman kehutanan khususnya tanaman penghasil gaharu dapat bersaing dengan komoditi perkebunan, sehingga masyarakat termotivasi membudidayakan tanaman gaharu secara tanaman campuran di lahan kalapa sawit atau di hutan rakyat.
Copyrights © 2013