Energi listrik di pabrik teh  yang ditinjau digunakan pada setiap proses produksi seperti pelayuan,  penggilingan, fermentasi, pengeringan, sortasi hingga pengepakan. Dari hasil penelitian menujukkan bahwa total konsumsi energi 1.702.975 kWh/tahun untuk memproduksi teh kering sebanyak 3.444.761 kg. Sumber energi berasal dari PLN dan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro). Komposisi suplai energi dari PLN 29,56% dan PLTMH 70,4%. Biaya pembelian energi listrik dari PLN pada tahun 2007 rata-rata sebesar Rp. 1.232,12/kWh dan biaya energi PLTMH Rp. 264/kWh. Total biaya energi listrik (PLN + PLTMH) sebesar Rp. 458/kWh atau setara dengan Rp. 240/kg-teh.  Konsumsi energi spesifik (KES)  di pabrik teh yang ditinjau’ tahun 2007 adalah sebesar 0,48 kWh/kg. Nilai ini lebih baik dari tahun 2005 (0,54 kWh/kg) dan tahun 2006 (0,52 kWh/kg). Jika dibandingkan dengan pabrik di luar negeri nilai KES pabrik yang ditinjau lebih baik daripada India (0,65 kWh/kg), Srilangka (0,52 kWh/kg) namun masih lebih tinggi dari Vietnam (0,41 kWh/kg). Nilai KES akan menjadi lebih baik yang berada pada kisaran 0,5 kWh/kg apabila pabrik dioperasikan pada kapasitas produksi minimal 225 ton per bulan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 0000