Di Indonesia masih belum terlalu banyak ibu yang tuntas dalam memberikan hak bayinya untuk mendapatkan ASI, hampir 9 dari 10 ibu pernah memberikan ASI, namu hanya 49,8% yang memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan sesuai rekomendasi WHO. Permasalahan yang ditemukan di kelurahan Mariana masih terdapat ibu-ibu yang tidak menyusui secara eksklusif serta mengalami permasalahan ketidakcukupan ASI sehingga perlu didampingi dengan susu formula sebelum 6 bualan, serta kurangnya dukungan dari keluarga terutama dari orangtua ibu atau mertua. Terbentuknya kelompok pendukung ASI “Nenek ASI” merupakan salah satu rangkaian program keberlanjutan kegiatan yang bertujuan untuk menjadi perpanjangan tangan upaya edukasi tentang manajemen laktasi sekaligus sebagai promotor warga di Kelurahan Mariana yang peduli ASI, melalui program ini dapat menjadi salah satu bentuk sinergi yang positif antara perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat, dimana program pengabdian ini juga terfokus pada upaya pemberian ASI secara maksimal kepada bayi. Metode yang digunakan adalah melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui program peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen laktasi, pembentukan kelompok pendukung ASI “Nenek ASI”, pendampingan kader ASI. Berdasarkan dari evaluasi hasil pre test dan post test dengan metode analisa Wilcoxon, terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan peserta sebelum dan sesudah kegiatan dengan p value 0,001. Dari 30 peserta yang hadir 100% peserta mengalami peningkatan pengetahuan mengenai manajemen laktasi. Dengan adanya peningkatan pengetahuan tersebut dan terbentuknya kelompok pendamping ASI “Nenek ASI” diharapkan dapat meningkatkan sikap dan perilaku peserta khususnya ibu yang memiliki anak usia produktif dalam mendukung pelaksanaan manajemen laktasi, sebagai upaya meningkatkan pemberikan ASI eksklusif pada bayi.
Copyrights © 2018