Gunung Sawal di Ciamis dan Gunung Galunggung di Tasikmalaya pada tahun 2012 dan 2013 telah disurvey untuk keragaman keong daratnya. Survey dilakukan menggunakan metode sampling purposive. Data keong darat di kedua gunung tersebut kemudian dibandingkan satu sama lain untuk melihat perbedaannya. Penelitian ini mendapati bahwa di Gunung Galunggung ditemukan 19 spesies dari 5 famili keong darat sementara di Gunung Sawal ditemukan 36 spesies dari 9 famili. Jumlah spesies yang ditemukan bergantung pada jumlah mikrohabitat yang dapat ditempati keong darat. Semakin banyak tipe mikrohabitat di suatu tempat, terutama di hutan yang telah relatif stabil, maka akan semakin banyak pula spesies keong yang hidup disitu. Di hutan yang suksesinya belum selesai seperti di hutan Gunung Galunggung, jumlah mikrohabitat relatif sedikit sehingga semakin sedikit pula jumlah spesies keong darat. Berlawanan dengan itu, kepadatan individu di hutan yang masih suksesi lebih tinggi daripada jumlah keong di hutan yang telah stabil. Persaingan antara spesies lebih kecil di hutan suksesi walaupun persaingan antar individu besar.
Copyrights © 2017