FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018

UJI KARAKTERISTIK FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre) DARI BOGOR, BANDUNG DAN GARUT DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

Wigati, Evi Indah (Unknown)
Pratiwi, Esti (Unknown)
Nissa, Trisni Fatwatun (Unknown)
Utami, Novi Fajar (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2018

Abstract

ABSTRAKKopi robusta mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kafein dan fenol. Senyawa fenol pada kopi memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Biji kopi robusta yang ditanam di  daerah  Bandung, Bogor dan Garut, Jawa Barat dikenal memiliki ciri dan citarasa berbeda yang khas dan unik. Perbedaan jumlah kandungan senyawa kimia dari suatu  tumbuhan  disebabkan  oleh  perbedaan  agroekologi (iklim dan  ketinggian tempat). Daerah Pangalengan (Bandung) memiliki ketinggian 817 mdpl, Cariu (Bogor) memiliki ketinggian 680 mdpl dan Cikeris (Garut) memiliki ketinggian 900 mdpl. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan karakteristik fitokimia dan aktivitas antioksidan pada biji kopi robusta roasting yang ditanam di ketiga daerah tersebut. Karakteristik fitokimia dilakukan secara kualitatif dan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH  (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).  Hasil uji      karakteristik  fitokimia  menunjukkan bahwa  ekstrak  biji  kopi robusta  Bandung,  Bogor  dan  Garut  mengandung  senyawa alkaloid, flavanoid, saponin dan tanin. Ekstrak kopi robusta Bandung, Bogor dan Garut menunjukkan aktifitas antioksidan yang berbeda nyata berdasarkan hasil uji statistik analisis variansi dengan nilai IC50 masing-masing dicapai pada konsentrasi  55,13 ppm,56,48 ppm, dan 54,14 ppm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kopi robusta dari Garutmemiliki kadar antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan aktifitas antioksidan dari kopi robusta Bandung dan Bogor.Kata kunci: Kopi robusta, aktifitas antioksidan, metode DPPH   THE PHYTOCHEMICAL CHARACTERISTIC AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF ROBUSTA COFFEE BEAN (Coffea canephora Pierre) FROM BANDUNG, BOGOR AND GARUT BY DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) METHOD ABSTRACTRobusta  coffee  contains  alkaloids,  flavonoids,  saponins,  tannins,  caffeine  andphenols. Phenol compounds in coffee have activity as an antioxidant. Robusta coffee beans grown in the area of Bandung, Bogor and Garut, West Java is known to have a unique characteristics and distinctive flavors. The difference in chemical characteristics of plant compounds  is caused by the agroecological differences (climate and altitude). Pangalengan area (Bandung) has a height of 817 AMSL, Cariu (Bogor) has a height of680 AMSL mdpl and Cikeris (Garut) has a height of 900 AMSL mdpl. The purpose ofthis study was to determine the phytochemical characteristics and antioxidant activity of robusta roasting coffee beans grown in these three areas. Phytochemical characteristics were performed qualitatively and antioxidant activity was performed by DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). The results of phytochemical characteristics test showed that the extract of robusta coffee bean from Bandung, Bogor and Garut contain alkaloid, flavanoid, saponin and tannin. The extract of robusta coffee from Bandung, Bogor and Garut showed significantly different antioxidant activity based on results of variance analysis statistical test with IC50 value of each achieved at concentrations of 55.13 ppm,56.48 ppm, and 54.14 ppm. It can be concluded that robusta coffee extract from Garut has the highest antioxidant level compared with antioxidant activity of robusta coffee from Bandung and Bogor.Keywords : Coffea canephora, antioxidant activity, DPPH method

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

fitofarmaka

Publisher

Subject

Chemistry Medicine & Pharmacology

Description

FITOFARMAKA mempublikasikan artikel yang berkaitan dengan farmasi, Kimia Farmasi, dan bidang Fitokimia serta akan dipublikasikan secara online. Publikasi secara elektronik akan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan ilmiah terutama dari penelitian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, ...