Antelmintik adalah obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dari dalam tubuh manusia atau hewan. Salah satu simplisia nabati yang dikembangkan sebagai obat tradisional adalah biji labu merah (Cucurbita moschata) yang dalam bentuk ekstrak telah digunakan dalam beberapa obat antara lain untuk obat anticacing (antelmintik) terutama untuk cacing pita, ekspektoran dan dapat digunakan sebagai insektisida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi efektif dari biji labu merah (Cucurbita moschata Duch.) sebagai antelmintik pada Ascaridia galli. Penelitian dilakukan dengan uji efektifitas menggunakan cacing Ascaridia galli yang direndam dalam ekstrak etanol biji labu merah (Cucurbita moschata) dengan konsentrasi 20%; 30%; 40% dan 50%. Pada kontrol positif digunakan suspensi Piperazine sitrat 0,09 % dan larutan fisiologis NaCl 0,09 % sebagai kontrol negatif. Hasil pengujian efektivitas ekstrak etanol biji labu merah menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka semakin tinggi pula mortalitasnya pada Ascaridia galli dimana secara berturut-turut dari konsentrasi 20%; 30%; 40% dan 50% menunjukkan rata-rata mortalitas sebesar 90%; 95%; 97,5% dan 100%. Potensi ekstrak etanol biji Labu Merah sebagai antelmintik dapat diketahui dengan membandingkan nilai EC50 Piperazin sitrat dengan nilai EC50 ekstrak etanol biji Labu Merah, diperoleh potensi sebesar 1/48, artinya daya antelmintik dari ekstrak etanol biji Labu Merah adalah 1/48 kali kontrol positif Piperazin sitrat atau daya antelmintik dari Piperazin sitrat sebesar 48 kali ekstrak etanol biji Labu Merah. Kata kunci: Antelmintik, Ascaridia galli, Cucurbita moschata
Copyrights © 0000