DALAM kaidah penyerapan bahasa Indonesia dinyatakan bahwa bahasa daerahmerupakan prioritas kedua, setelah bahasa Melayu, untuk menjadi bahasa sumber bagibahasa Indonesia, sementara bahasa asing diposisikan sebagai alternatif terakhir. Alasanprioritas ini merupakan langkah yang tepat dalam pemertahanan bahasa Melayu danbahasa daerah. Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan identitas bahasaIndonesia supaya tidak terlalu banyak kosakata bahasa asing yang diserap ke dalambahasa Indonesia. Sebagai bahasa daerah dengan penutur yang cukup banyak, bahasaSunda mempunyai kemantapan, baik dalam korpus (tata bahasa, kamus) maupun dalampemakaiannya. Permasalahan tulisan ini adalah (1) kosakata apa saja dari bahasaSunda yang masuk ke dalam KBBI (bahasa Indonesia) dan (2) bagaimana karakteristik kosakata tersebut dilihat dari segi bentuk, kelas, makna, kemungkinan menjadi kosakatabahasa Indonesia, inkonsisten, dan kendala yang ada? Metode yang digunakan dalampenelitian ini ialah metode deskriptif. Tulisan ini dapat dijadikan masukan untuk revisiKBBI IV dan juga peluang unsur lain dari bahasa Sunda untuk masuk ke dalam KBBIedisi selanjutnya. Jumlah unsur Sunda yang masuk ke dalam KBBI (dilabeli Sd) ada161. Dari segi bentuk, kelas, dan makna unsur-unsur tersebut cukup beragam. Akantetapi, ada beberapa catatan, baik berupa peluang unsur Sunda, inkonsistensi, maupunkendala unsur bahasa Sunda yang masuk KBBI IV tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014