Rokok menyebabkan angka kematian meningkat setiap tahunnya. Sulitnya untuk berhenti merokokmembuat masyarakat menciptakan suatu solusi, salah satunya adalah rokok elektrik yang ternyata tidakaman bagi kesehatan karena masih mengandung nikotin dan zat berbahaya lainnya. Berdasarkan hasilobservasi, pengguna rokok elektrik masih mengganggap rokok elektrik aman karena kandungan yangberbeda dengan rokok konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanandarah dan arus puncak ekspirasi (APE) pada pengguna rokok konvensional dan pengguna rokok elektrik.Penelitian ini merupakan studi observasional analitik melalui pendekatan cross sectional dengan teknikconsecutive sampling dan snowball sampling. Penelitian dilakukan di toko vape Palembang danKelurahan Siring Agung dengan sampel 96 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukurantekanan darah dan APE lalu dianalisis secara statistik dengan t-test independent. Hasil yang didapattekanan darah sistole pengguna rokok konvensional dan elektrik yaitu 130 mmHg (35,4%) dan tekanandarah diastole 90 mmHg (50%) untuk pengguna rokok konvensional dan 80 mmHg (35,4%) untukpengguna rokok elektrik. Nilai APE pengguna rokok konvensional 457,71 L/menit dan 522,7 L/menituntuk pengguna rokok elektrik. Tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara pengguna rokokkonvensional dan elektrik baik tekanan darah sistole (p value= 0,267) dan diastole (p value= 0,143).Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai APE pengguna rokok konvensional dan elektrik (pvalue= 0,001). Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa kedua jenis rokok tersebut tidak baik untukkesehatan khususnya pada tekanan darah dan pernafasan.Kata Kunci : arus puncak ekspirasi, rokok konvensional, rokok elektrik, tekanan darah
Copyrights © 2018