Inflamasi merupakan perubahan yang terjadi dalam jaringan hidup ketika mengalami cedera yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur dan vitalitas dari jaringan tersebut. Pada jaringan yang mengalami inflamasi akan terjadi peningkatan ekspresi dari enzim COX-2. Doksorubisin merupakan obat yang biasa digunakan untuk berbagai jenis terapi kanker. Pengobatan dengan obat tersebut ternyata juga dapat menginduksi terjadinya inflamasi. Doksorubisin dapat memediasi peningkatan dari COX-2. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya kombinasi doksorubisin dengan jenis terapi lain untuk meminimalisir meningkatnya keterjadian inflamasi oleh obat tersebut. Salah satu bahan alam tersebut adalah tongkat ali atau pasak bumi (Euycoma longifolia jack.). Secara in vitro pada sel makrofag menunjukkan pasak bumi(APB) menginaktivasi jalur NF-kB dan menurunkan ekspresi dari COX-2, menginduksi sintesis nitrat oksidase.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah akar pasak bumi memiliki aktivitas sebagai anti inflamasi pada sel yang diberikan doksorubisin. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium secara in vitro dan uji imunositokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi pada konsentrasi II yaitu 22 µg/ml (APB) dan 0,5547 µg/ml (Doksorubisin) signifikan menurunkan ekspresi COX-2 dibandingkan Kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah akar pasak bumi memiliki potensi sebagai anti inflamasi.
Copyrights © 2017