Transportasi benih ikan jelawat (Leptobarbus hoevani) merupakan kegiatan penting dalam keberhasilan pembesaran ikan jelawat. Pemanfaatan bahan pembius lokal seperti daun bandotan (Ageratum conyzoides) dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan transportasi basah berupa aktivitas metabolisme benih yang tinggi yang menyebabkan stres dan sintasan benih menjadi rendah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan daun bandotan yang paling baik untuk teknik imotilisasi dan pengaruhnya terhadap tingkat sintasan benih ikan jelawat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan A (0 ml/L), B (2 ml/L larutan daun bandotan), C (4ml/L larutan daun bandotan), dan D (6 ml/L larutan ekstrak daun bandotan), masing-masing perlakuan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah masa induksi, masa sedatif, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air (amoniak,suhu, oksigen terlarut dan pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi larutan daun bandotan antar perlakuan berbeda nyata (P>0,01) terhadap periode masa induksi, masa sedatif dan sintasan setelah trasportasi. Konsentrasi yang sesuai untuk teknik imotilisasi sebesar 4 mg/L dengan tingkat kelangsungan hidup benih 73,33%. Kata kunci: daun bandotan, ikan jelawat, imotilisasi, induksi, sedatif, kelangsungan hidup
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015