Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pipa kalor dengan struktur sumbu fiber carbon yang akan dibandingkan terhadap pipa kalor dengan struktur sumbu stainless steel mesh 100. Dilakukan perhitungan kinerja pipa kalor pada berbagai variasi sudut pengoperasian (0o-90o), dengan menghitung laju perpindahan panas dan koefisien perpindahan panas konduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pipa kalor yang menggunakan struktur sumbu fiber carbon dan struktur sumbu stainless steel mesh 100 dibuat dari bahan pipa tembaga dengan diameter luar 9.525 mm, tebal 0.8 mm, panjang 300 mm. Didalam pipa kalor dimasukkan struktur sumbu fiber carbon dan stainless steel mesh 100. Fluida kerja yang digunakan adalah air karena air mudah didapat serta memenuhi syarat utama sebagai fluida kerja, yaitu tidak bereaksi dengan material pipa maupun struktur sumbu (wick), mampu beroperasi pada temperatur 30o - 200oC, sifat termalnya stabil dan panas laten yang tinggi. Pengujian pipa kalor dengan memberikan beban panas pada evaporator sebesar 14 W dan mendinginkannya pada bagian kondensor dengan pendinginan dilakukan secara konveksi paksa menggunakan air pada debit yang konstan.Hasil yang didapat menunjukkan bahwa laju perpindahan panas dan koefisien perpindahan panas konduksi pipa kalor dengan struktur sumbu fiber carbon dalam berbagai variasi sudut selalu lebih besar dibandingkan dengan pipa kalor struktur sumbu stainless steel mesh 100. Laju perpindahan panas tertinggi terjadi pada pipa kalor struktur sumbu fiber carbon dengan sudut 90o sebesar 13.8 W. Koefisien perpindahan panas konduksi pipa kalor struktur sumbu fiber carbon lebih besar dibandingkan dengan pipa kalor struktur sumbu stainless steel mesh 100 dengan nilai terbesar 16299.96 yang terjadi pada sudut 90o.Kata Kunci : Pipa Kalor, Struktur Sumbu, Fluida Kerja
Copyrights © 2016