Kualitas tidur yang tidak baik akan memudahkan lansia mengalami kekambuhan penyakit hipertensi, karena kualitas tidur yang buruk dapat mengubah hormon stres kortisol dan sistem saraf simpatik, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Data Depkes RI tahun 2013 diketahui jumlah penderita hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dari jumlah penduduk usia 18 tahun ke atas, dengan jumlah penderita sebanyak 65.048.110 jiwa dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa, sedangkan jumlah penderita hipertensi di Jawa Timur tanun 2013 sebesar 10,5% atau sebanyak 302.987 jiwa dari jumlah penduduk lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tingkat kekambuhan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian mengunakan desain korelatif dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 106 lansia dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling yang berarti pengambilan sampel sesuai kriteria sebanyak 30 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan lebih dari separuh (60,0%) lansia mengalami kualitas tidur buruk dan lebih dari separuh (56,7%) lansia mengalami tingkat kekambuhan hipertensi dengan komplikasi, sedangkan hasil korelasi spearman rank didapatkan p-value = (0,000)
Copyrights © 2017