cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 3 (2024)" : 17 Documents clear
Current Self-Medication Practices and Literacy among People in Yogyakarta Province, Indonesia: A Cross-Sectional Study Ekasari, Marlita Putri; Kristina, Susi Ari; Yuliani, Rizka Prita
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.98598

Abstract

In developing countries, self-medication is now becoming a common lifestyle as primary health care. Despite the benefits, the current challenges of inappropriate self-medication practices have potential risks for drug abuse and can lead to drug resistance. Therefore, the aim of this descriptive cross-sectional study was to assess the practice of self-medication related to public knowledge and health literacy in Yogyakarta Province among a sample of 954 respondents who consented to fulfill a validated questionnaire. A convenience sampling approach was applied. Descriptive analysis was performed to describe knowledge and practice of self-medication, and a chi-square test was used for bivariate analysis (p<0.05). The majority of respondents are female (62.58%) with age more than 50 years old (32.91%), and have chronic diseases (38.26%). Moreover, 43.29% of respondents have a low educational background. The results showed predominantly of the respondents had poor knowledge (51.39%) and lack of medicine literacy (53.88%). It seems educational background and chronic medical conditions are associated with the poor practice of self-medication. In conclusion, respondents in Yogyakarta had low knowledge and health literacy level of self-medication and it performs a poor practice. Health education of self-medication should be considered to improve the appropriate practices, especially among individuals with chronic diseases.
THE EFFECT OF FUROSEMIDE IN CRITICALLY ILL ADULT PATIENTS – A NARRATIVE REVIEW Putri, Cyndi Yulanda; Nugroho, Agung Endro; Widyati, Widyati
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.88784

Abstract

Background: Fluid overload is the common condition in the critically ill patients. This associated with the increased fluid intake and inadequate elimination. The management of fluid overload is by fluid removal with diuretic. Furosemide is a loop diuretic that frequently used as the initial therapy. However, the utilization of furosemide in the critically ill reminds a polarizing subject. The purpose of this study is to investigate the impact of furosemide on patients who are critically ill. Methods: The inclusion criteria included randomized controlled trials as well as observational cohort studies. The data sources utilized in this study were PubMed, Science Direct, ProQuest, and Cochrane.Results: We included 13 articles, of which 9 articles about generally critically ill patients with or without acute kidney injury (AKI), 2 articles about heart failure, and 2 articles about post operative. The furosemide was effective in generally critically ill patients with or without AKI, it can decrease the fluid balance, weight change, and improves the urine output. Furosemide had no harmful effect on kidney function. However, patients without oliguria were not recommended to receive high dose of furosemide. Critically ill patients with heart failure who received continuous infusion of furosemide were more susceptible to increased diuresis and greater depression of thoracic fluid content (TFC). Furthermore, it might cause the decrease of renal function. When compared to furosemide, continuous veno-venous hemodiafiltration (CVVHDF) was more successful at removing excess fluid, reducing weight, relieving symptoms, and improving hemodynamic and cardiac performance. In post operative patients, furosemide might cause metabolic alkalosis. Urinary electrolyte excretion rates were promptly altered by the use of low dose furosemide.Conclusion: Based on the patient's clinical data, furosemide use should be taken into consideration. In general, furosemide is effective to improve diuresis. Furosemide in the AKI condition with oliguria has beneficial effect. However, in heart failure condition, furosemide might affect renal function. In post operative, it might cause metabolic alkalosis. Further randomized controlled trial (RCT) is required.
Perbandingan Efektivitas dan Keamanan Terapi Antidiabetika pada Pasien Diabetes dengan Penyakit Ginjal Kronik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Safitri, Nurul; Andayani, Tri Murti; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.93498

Abstract

Kontrol glikemik pada pasien DMT2 memiliki hubungan terhadap kadar serum kreatinin sehingga pemberian terapi yang efektif dan aman menjadi fokus utama dalam terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efek samping terapi diabetes melitus yaitu insulin dibanding glikuidon pada pasien diabetes melitus (DM) dengan PGK pada pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cohort retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode consecutive sampling dengan cara meninjau catatan medis pasien rawat jalan penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan komplikasi PGK yang menerima terapi antidiabetik insulin maupun antidiabetik glikuidon di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta periode Januari – April 2022. Sebanyak 120 pasien diabetes dengan PGK yang menjalani rawat jalan, 64 pasien memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia pasien didominasi oleh usia 18-59 tahun (82,81%), pasien pada penelitian ini lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki yaitu 23 pasien kelompok glikuidon (71,87%) dan 15 pasien kelompok insulin (46,87%). Terjadi penurunan kadar GDP dan GD2JPP pada kedua kelompok setelah 6 bulan periode terapi. Tidak ditemukan adanya kejadian hipoglikemia pada kedua kelompok. Kelompok glikuidon menunjukkan penurunan fungsi ginjal yang tidak signifikan dibandingkan insulin. Kelompok insulin memiliki rata-rata nilai eGFR sebelum terapi sebesar 49,65 mL/mnt/1,73 m 2 dan setelah terapi selama 6 bulan sebesar 60,74 mL/mnt/1,73 m 2. Terdapat perbaikan nilai ureum pada kedua kelompok walaupun tidak terdapat perbedaan signifikan berdasarkan statistik.
Persepsi Pengguna terhadap Keberhasilan Implementasi SIMRS di Rawat Inap Rumah Sakit Santo Borromeus Susanti, Eni; Lazuardi, Lutfan; Satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.94140

Abstract

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terintegrasi di Rumah Sakit Santo Borromeus telah diterapkan sejak tahun 2019. Implementasi SIMRS ini sudah banyak dirasakan manfaatnya, namun masih ditemui permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keberhasilan implementasi SIMRS di rawat inap RS Santo Borromeus. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengumpulan data dengan survei melalui kuesioner. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai RS Santo Borromeus dengan kriteria inklusi adalah petugas rumah sakit yang memiliki hak akses terhadap penggunaan SIMRS dan secara langsung menggunakan SIMRS di rawat inap dalam menunjang pekerjaan sehari-hari. Kriteria eksklusi adalah petugas rumah sakit yang tidak bersedia dilibatkan dalam penelitian dan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun. Teknik pengumpulan data dengan proportionate stratified random sampling, sebanyak 204 responden terlibat dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan destribusi prosentase dan rata-rata (mean) atas jawaban yang telah diberikan oleh responden. Hasil analisis menunjukkan tingkat keberhasilan implementasi SIMRS adalah tinggi dengan skor rata-rata kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan sistem, kepuasan pengguna, struktur, lingkungan, dan manfaat berturut-turut adalah 3,0; 2,9; 2,9; 3,2; 2,7; 3,1; 3,2; dan 3,0. Masih diperlukan pengembangan baik pada aspek teknologi, manusia, dan organisasi guna meningkatkan kualitas layanan pasien di rawat inap RS Santo Borromeus.Kata kunci:  SIMRS; evaluasi sistem informasi; imlementasi SIMRS
Comparison of effectiveness and safety between ceftriaxone/azithromycin and levofloxacin in hospitalized CAP patients: a review Hikmah, Nurul; Andayani, Tri Murti; Puspitasari, Ika
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.94147

Abstract

Community-acquired pneumonia (CAP) is a major health issue as it is a highly prevalent disease with significant morbidity and mortality worldwide. Current IDSA guidelines recommend ceftriaxone/azithromycin combination or levofloxacin monotheraphy as one of the empirical antibiotic options in non-ICU hospitalized CAP patients. This literature review aims to evaluate the comparative effectiveness and safety of ceftriaxone/azithromycin combination therapy and levofloxacin monotherapy in non-ICU hospitalized CAP patients. Four databases (PubMed, Scopus, DOAJ, and Cochrane Library) were used for article search with Boolean approach. Publication years were limited to 2013-2023 and without study design restrictions. Five articles which met the inclusion and exclusion criteria were evaluated. Two RCTs compared the effectiveness and safety of ceftriaxone/azithromycin combination and levofloxacin monotherapy, while the other 3 studies did not compare the safety of both antibiotic regimens due to the limitations of retrospective study design. The five studies analyzed the effectiveness of both regimens on various outcomes such as clinical improvement, mortality, and length of stay (LOS). The results of this literature review demonstrated that levofloxacin monotherapy had better clinical improvement, lower mortality, and reduced length of stay in non-ICU hospitalized CAP patients compared to ceftriaxone/azithromycin combination. However, the safety of both treatment regimens is still uncertain due to the limited number of studies evaluating the incidence of adverse events.
Analisis Penetapan Prioritas Masalah Distribusi dan Penggunaan Obat di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya dengan Metode Hanlon Aini, Nurul; Yuniarti, Endang; Satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.95890

Abstract

Analisis dengan metode Hanlon digunakan untuk membandingkan masalah kesehatan yang berbeda-beda dalam rangka evaluasi dan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan pengembangan mutu pelayanan menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas masalah pada tahap distribusi dan penggunaan obat berdasarkan hasil analisis menggunakan Metode Hanlon di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. Rancangan penelitian bersifat deskriptif, pengambilan data secara retrospektif dan concurrent. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif yang berasal dari penelusuran dokumen tahun 2022 dan pengamatan saat penelitian. Tahap distribusi dan penggunaan obat diukur tingkat efisiensinya menggunakan indikator Depkes (2008) dan penelitian Satibi dkk (2019). Indikator yang belum tercapai diidentifikasi sebagai masalah, kemudian dilakukan pembobotan untuk menetapkan prioritas masalah dengan metode Hanlon. Pada tahap akhir dari penelitian ini adalah perumusan rekomendasi strategi perbaikan berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan. Hasil evaluasi pengelolaan obat pada tahap distribusi dan penggunaan obat dari 9 indikator yang diteliti terdapat 7 indikator yang belum sesuai standar. Penetapan prioritas masalah menggunakan metode Hanlon mendapatkan hasil indikator rata-rata waktu tunggu dan tingkat ketersediaan obat merupakan prioritas utama untuk diselesaikan. Rekomendasi strategi perbaikannya yaitu peresepan elektronik, menggunakan alat bantu Artificial Intelligence, pelatihan staf secara berkala, pengendalian dengan metode MMSL, implementasi forecasting kebutuhan obat dan pembayaran ke distributor tepat waktu.
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien dengan Gangguan Jiwa: Studi Literature Review Asyari, Wahid Hasyim; Widayanti, Anna Wahyuni
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.96306

Abstract

Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah seseorang yang mengalami gangguan fikiran, perilaku dan emosi, ditunjukkan pada peningkatan gejala dan perubahan perilaku yang signifikan, sehingga menyebabkan penderitaan dan gangguan kinerja dalam kehidupan. Salah satu aspek penting dalam pengobatan gangguan kesehatan jiwa adalah kepatuhan pasien dalam minum obat. Kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa dapat diawasi dengan baik jika ada dukungan dari anggota keluarga. Pasien dengan gangguan jiwa sangat bergantung pada dukungan keluarga, yang merupakan komponen penting dalam menentukan kepatuhan mereka terhadap minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pasien dengan gangguan jiwa di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Literature Review, pengumpulan data/ artikel dilakukan dengan mengakses database jurnal Garuda dan Researchgate. Berdasarkan hasil review dari sepuluh artikel memberikan hasil yang signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pasien jiwa. Kesimpulan dari hasil tinjauan menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pasien dengan gangguan jiwa. Semakin banyak dukungan keluarga yang diberikan, semakin baik kepatuhan minum obat pasien dengan gangguan jiwa.

Page 2 of 2 | Total Record : 17