cover
Contact Name
Eko Pramudya Laksana
Contact Email
pramudyalaksana29@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jkbk.fip@um.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling
ISSN : 25484311     EISSN : 25033417     DOI : -
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, ISSN 2503-3417 (online), ISSN 2548-4311 (print), is a peer-reviewed journal which publishes articles on practice, theory, and research in all areas of Guidance and Counseling also education related to Guidance and Counseling. Every submitted manuscript will be reviewed by at least two peer-reviewers using double blind review method. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling is published by Department of Guidance and Counseling, Faculty of Education, Universitas Negeri Malang in collaboration with Asosiasi Bimbingan dan Konseling (ABKIN).
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2021)" : 6 Documents clear
College Students’ Academic Procrastination during the Covid-19 Pandemic: Focusing on Academic Achievement Basith, Abd; Rahman, Md Shahinoor; Moseki, Usinah Robert
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i32021p112-120

Abstract

Abstract: This research aims to describe the level of college students’ academic procrastination, analyze differences in academic procrastination among the college students, and analyze the relationship between academic procrastination and academic achievement. This research uses a quantitative method with a survey and correlational design. The research population is 620 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singkawang (STKIP) Singkawang college students. The sample is taken using a simple random sampling technique as many as 352 college students (76 male and 276 female). The instrument used in data collection is the academic procrastination scale and great point academic. The data are analyzed using descriptive analysis, ANOVA, and correlation. The findings show that college students’ academic procrastination is at a moderate level which is dominated by time management skill indicators. Male students and students who are in the middle years have higher levels of academic procrastination. Intercorrelation shows a significant but negative relationship between academic procrastination and academic achievement.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa, menganalisis perbedaan prokrastinasi akademik mahasiswa, dan menganalisis hubungan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei dan korelasi. Populasi penelitian adalah 620 mahasiswa STKIP Singkawang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 352 mahasiswa (76 laki-laki dan 276 perempuan). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala prokrastinasi akademik dan indeks prestasi akademik. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, ANOVA, dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik mahasiswa berada pada tingkat sedang yang didominasi oleh indikator keterampilan mengatur waktu. Mahasiswa laki-laki dan mahasiswa yang berada di tahun pertengahan memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang lebih tinggi. Interkorelasi menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik.
Developing Specialization Model Applications for High School Students Triyanto, Agus; Dewanti, Septinda Rima; Sari, Widya Juwita
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i32021p141-153

Abstract

Abstract: This study aims to produce a model application of specialization for the majors of high school students. The research method used is the Borg and Gall development research method. The research procedure was carried out by conducting a literature review and preliminary study, planning, developing, validating, revising, testing on research subjects, revising, and finalizing and socializing the application specialization model. The research instrument used is a rating scale. Data analysis was carried out by averaging expert judgments on applying the specialization model that had been developed. In addition, data were also obtained from the results of student interest. The expert test results showed that the application of the specialization model for the majors of high school students that was developed was feasible to be used to provide recommendations for students’ specialization. Data from students when using the specialization model is grouped into two types of data, namely appropriate and inappropriate. The results of the trial using the specialization model by students showed that 97 percent of the subjects stated that the conclusions of the specialization model were in accordance with their interests.Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan aplikasi model peminatan untuk penjurusan siswa sekolah menengah atas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan Borg dan Gall. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah melakukan kajian pustaka dan studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan, validasi, revisi, uji coba kepada subjek penelitian, revisi, dan finalisasi serta sosialisasi aplikasi model peminatan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala penilaian. Analisis data dilakukan dengan merata-rata penilaian ahli terhadap aplikasi model peminatan yang telah dikembangkan. Selain itu, data juga diperoleh dari hasil peminatan siswa. Hasil dari uji ahli menunjukkan bahwa aplikasi model peminatan untuk penjurusan siswa sekolah menengah atas yang dikembangkan, layak digunakan untuk memberi rekomendasi peminatan siswa. Data dari siswa saat menggunakan aplikasi model peminatan dikelompokan menjadi dua jenis data, yaitu sesuai dan tidak sesuai. Hasil dari uji coba penggunaan aplikasi model peminatan oleh siswa menunjukkan bahwa 97 persen subjek menyatakan kesimpulan dari aplikasi model peminatan sesuai dengan minat mereka.
Exploration on High School Students’ Grit: Its Effects on the Students’ Potential Development Yudiar, Ahmad; Yudha, Eka Sakti; Sartono, Sartono
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i32021p121-131

Abstract

Abstract: The education process in Indonesia has been implemented using a variety of modern tools, but it should be understood that the quality of learning activities in the classroom is also influenced by the interactions that occur in the classroom. Teachers must understand that to create interaction in the classroom, they must first understand the grit level that can help make learning fun. The purpose of this study was to determine the grit level of high school students in Bangka Belitung Province, Indonesia. This research is survey research conducted in Bangka Belitung Province and involves 770 respondents. The results showed that (1) 25 percent of respondents were distracted by a new idea or activity, (2) 47 percent of respondents who did not give up in achieving their goals even though they experienced failure, (3) 23 percent of respondents did not pursue other goals after setting goals, (4) 39 percent of respondents are persistent in their business or work, (5) 25 percent of respondents cannot maintain their focus when carrying out long activities, (6) 46 percent of respondents always try to complete each of their activities, (7) 35 percent of respondents have interests that change every year, (8) 32 percent of respondents is diligent and do not give up easily, (9) 23 percent of respondents were obsessed with activity but it did not last long, (10) 41 percent of respondents have experienced failure in conquering important challenges.Abstrak: Proses pendidikan di Indonesia telah dilaksanakan menggunakan berbagai alat yang modern, tetapi perlu dipahami bahwa kualitas aktivitas belajar di dalam kelas juga dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi di dalam kelas. Para guru harus memahami bahwa untuk menciptakan interaksi di dalam kelas, mereka harus terlebih dahulu memahami tingkatan grit yang dapat membantu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan grit peserta didik sekolah menengah atas Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung dan melibatkan 770 responden. Hasil menunjukkan bahwa (1) 25 persen responden yang perhatiannya teralihkan oleh ide atau aktivitas baru, (2) 47 persen responden yang tidak menyerah dalam mencapai tujuan mereka meskipun mereka mengalami kegagalan, (3) 23 persen responden tidak mengejar tujuan yang lain setelah menetapkan tujuan, (4) 39 persen responden gigih dalam berusaha atau bekerja, (5) 25 persen responden tidak bisa mempertahankan fokus mereka ketika melaksanakan aktivitas yang lama, (6) 46 persen responden selalu berusaha menyelesaikan setiap aktivitas mereka, (7) 35 persen responden memiliki minat yang berubah setiap tahun, (8) 32 persen responden memiliki sifat yang rajin dan tidak mudah menyerah, (9) 23 persen responden pernah terobsesi pada suatu aktivitas tetapi tidak berlangsung lama, (10) 41 persen responden pernah mengalami kegagalan dalam menaklukkan tantangan penting.
Indonesian Adaptation of the Multicultural School Counseling Behavior Scale Rifani, Endang; Artika, Munik Yuni; Kunwijaya, Indrajati; Hani, Haris Yuftika
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i32021p132-140

Abstract

Abstract: School counselors should possess multicultural competence as an important aspect in the implementation of guidance and counseling services. Counseling services require school counselors to empower students who have different cultural backgrounds from theirs. The Multicultural School Counseling Behavior Scale (MSCBS) is a scale to measure the school counselors’ multicultural competence represented by their attitudes and behavior in implementing guidance and counseling services in schools. This study aims to adapt the MSCBS into Indonesian, considering the limited multicultural competency measuring tool for school counselors that includes the attitudes and behavior of school counselors in counseling. The research subjects were 257 junior and senior high school counselors. The scale test was carried out through a readability test involving small groups and a quantitative test using Confirmatory Factor Analysis (CFA) to examine the validity of the scale and generate a fit model showing a satisfactory construct validity and acceptable indices of the goodness of fit. The Alpha Cronbach test was conducted to examine scale reliability. The test results show great reliability. The results show that the Indonesian version of MSCBS with 29 items can be employed for guidance and counseling research purposes.Abstrak: Layanan bimbingan dan konseling di sekolah menuntut konselor sekolah untuk memberdayakan siswa yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dengan konselor. The Multicultural School Counseling Behavior Scale (MSCBS) merupakan alat ukur untuk mengukur kompetensi multikultural konselor sekolah yang direpresentasikan dengan sikap serta perilaku konselor sekolah pada pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi alat ukur MSCBS ke dalam Bahasa Indonesia. Responden penelitian sebanyak 257 konselor sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Uji alat ukur dilakukan melalui uji keterbacaan dengan melibatkan kelompok kecil. Uji kuantitatif dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji validitas skala dan menghasilkan model fit yang menunjukkan validitas konstruk yang memuaskan dan indeks goodness of fit yang dapat diterima. Uji Alpha Cronbach dilakukan untuk melihat reliabilitas skala, hasil menunjukkan reliabilitas yang baik. Hasil menunjukkan MSCBS versi Indonesia dengan 29 butir dapat digunakan untuk keperluan penelitian bimbingan dan konseling.
I am Tired of Teaching: Relationship between Teachers’ Boredom and Their Psychological Disorders during Covid-19 Pandemic Ariffudin, Imam; Rahmawati, Ajeng Intan Nur
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/10.17977/um001v6i32021p105-111

Abstract

Abstract: The continuous practice of online learning potentially carries boredom and negative effects on teachers’ psychology. This study investigates the effects of boredom on teachers’ psychological disorders during online learning. This correlational study used an explanatory design, involving 113 teachers from different educational levels (junior, senior, and vocational schools) in Malang, Indonesia. The participants were selected through cluster random sampling technique. The data collection process was carried out using two standardized instruments, the DASS 21 (Depression, Anxiety, and Stress Scale) and ABS-10 (Academic Boredom Scale). The obtained data were analyzed using correlation and linear regression analysis to examine the relationship and degree of contribution of predictor variable toward the dependent variable. The results indicate that boredom has a significant relationship with teachers’ psychological disorders. The boredom toward the online learning routine is a predictor carrying significant contribution toward teachers’ psychological disorders. The findings conclude that the psychological help and coping strategy enhancement to face boredom are essential for teachers.Abstrak: Kegiatan mengajar secara daring (dalam jaringan) yang dilakukan secara terus menerus berpotensi memunculkan kejenuhan pada guru dan berdampak negatif pada kesehatan psikologis mereka. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kejenuhan terhadap gangguan psikologis yang dialami oleh guru selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring. Penelitian korelasional dengan desain eksplanatori digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Seratus tiga belas guru dari tiga jenjang pendidikan yang berbeda (sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan) di kota dan kabupaten Malang, Indonesia dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan dua instrument terstandard, yaitu DASS 21 (Depression, Anxiety and Stress Scale) dan ABS-10 (Academic Boredom Scale). Data yang telah terkumpul lantas dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi linier untuk mengetahui hubungan dan besaran kontribusi dari variabel prediktor terhadap variabel dependen. Hasil menunjukkan bahwa kejenuhan berhubungan signifikan dengan gangguan psikologis yang dialami oleh guru. Kejenuhan terhadap rutinitas selama kegiatan pembelajaran daring merupakan prediktor yang berkontribusi signifikan terhadap gangguan psikologis guru. Berdasar pada hasil analisis, penting bagi guru untuk mendapat bantuan psikologis dan meningkatkan keterampilan strategi coping yang baik untuk menanggulangi kejenuhan.
The Effectiveness of Solution-Focused Brief Therapy to Reduce Generation Z Anxiety in the Age of Disruption Lestari, Rizqi; Astuti, Budi
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i32021p096-104

Abstract

Abstract: Generation Z’s use of technology inevitably allows them to get a lot of information from all over the world. Excessive information that has not been verified can cause anxiety. This study aims to determine the effectiveness of the solution-focused brief therapy approach to reducing anxiety experienced by Generation Z in the era of disruption. This research is an experimental research type of single-subject research. The research subjects were three counselees who were selected using purposive sampling with the initials NI, TS, and WD. The data collection technique in this study was obtained based on the self-assessment sheet that was conducted at the UPT LBK (counseling services center) at Universitas Negeri Yogyakarta. Individual counseling is conducted over two sessions using various techniques in solution-focused brief therapy, including scaling questions and miracle questions. The data analysis technique used quantitative descriptive analysis. The results showed that the anxiety experienced by the counselee could be reduced from very high to very low. Counseling with the solution-focused brief therapy approach has proven to be effective in reducing anxiety experienced by counselees because it offers a more concise and constructive counseling session, according to the characteristics of Generation Z.Abstrak: Penggunaan teknologi oleh generasi Z yang tidak terelakkan membuat mereka mendapat banyak informasi dari berbagai penjuru dunia. Informasi berlebihan yang belum teruji kebenarannya, dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pendekatan solution-focused brief therapy terhadap penurunan kecemasan yang dialami oleh generasi Z di era disrupsi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis single subject research. Subjek penelitian merupakan 3 orang konseli yang dipilih menggunakan purposive sampling dengan inisial NI, TS, dan WD. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan isian lembar self-assessment yang dilakukan di UPT LBK (counseling services center) di Universitas Negeri Yogyakarta. Konseling individu dilakukan selama dua sesi dengan menggunakan berbagai teknik dalam solution-focused brief therapy, diantaranya adalah scaling questions dan miracle questions. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan yang dialami oleh konseli dapat berkurang dari sangat tinggi menjadi sangat rendah. Konseling dengan pendekatan solution-focused brief therapy terbukti efektif terhadap penurunan kecemasan yang dialami oleh konseli karena menawarkan sesi konseling yang lebih ringkas dan konstruktif, sesuai dengan karakteristik generasi Z.

Page 1 of 1 | Total Record : 6