cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 72 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 5 (2021): Oktober" : 72 Documents clear
EDUKASI MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN RAMUAN TRADISIONAL Seri Wahyuni; Greiny Arisani; Noordiati Noordiati; Wahidah Sukriani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.641 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5268

Abstract

Abstrak: Memelihara kesehatan reproduksi ialah salah satu hal yang hal diperhatikan, terutama pada remaja. Masa remaja ialah waktu terbaik untuk membentuk kebiasaan baik dalam menjaga kebersihan khususnya organ reproduksi, yang menjadi aset dalam jangka waktu yang lama. Satu diantara cara dalam mencegah terjadinya keputihan tidak normal dengan memakai ramuan tradisional (daun sirih hijau), komponen dalam ramuan tradisional (daun sirih hijau) bermanfaat untuk terapi pada remaja putri yeng mengalami keputihan. Kegiatan ini bertujuan mengetahui pengetahuan dan praktik remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi dengan ramuan tradisional.Metode Pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan cara melakukan penyuluhan membuat ramuan tradisional yang diikuti sebanyak 30 orang remaja di Palangkaraya. Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan mahasiswa dengan kategori kurang 93,3 menjadi 96,67%. Edukasi kepada remaja sebaya sebagai upaya pendidikan kesehatan menjaga kesehatan reproduksi dengan menggunakan ramuan tradisional perlu dilakukan secara berkesinambungan.Abstract: Maintaining reproductive health is one of the things that must be considered, especially for adolescents. Adolescence is the best time to form good habits in maintaining cleanliness, especially the reproductive organs, which are assets in the long term. One of the ways to prevent abnormal vaginal discharge is by using traditional ingredients (green betel leaf), components in traditional ingredients (green betel leaf) are useful for therapy in adolescent girls World Health Organization experience vaginal discharge. This activity aims to determine the knowledge and practice of adolescents about maintaining reproductive health with traditional ingredients. The method of implementation of this activity is by conducting counseling on making traditional ingredients which was attended by 30 teenagers in Palangkaraya. The result of the activity was that there was an increase in student knowledge in the less category from 93. 3 to 96. 67%. Education for adolescent peers as an effort to maintain reproductive health health education by using traditional ingredients needs to be carried out on an ongoing basis.
PENERAPAN MANAJEMEN STRES PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI MASA PANDEMI COVID-19 Yuanita Panma; Sri Nyumirah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.748 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5294

Abstract

Abstrak: Dampak dari pandemi COVID-19 dalam bidang psikososial diantaranya yaitu stres. Salah satu penyebab stres di masa pandemi COVID-19 yaitu stres keluarga yang terjadi pada wanita usia produktif, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan manajemen stres pada wanita usia produktif di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan yaitu berupa penyuluhan kesehatan bekerjasama dengan Yayasan Sri Gading Indonesia secara daring via zoom, monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil yang dicapai yaitu: mayoritas peserta adalah ibu rumah tangga (47,7%), tidak mengalami stres (56.9%). Dari empat teknik manajemen stess yang diajarkan, 100% peserta menggunakan teknik afirmasi, 100% peserta menggunakan teknik relaksasi nafas dalam 95,38 % peserta menggunakan teknik relaksasi progresif, 96,62% peserta menggunakan teknik imagery. Rata-rata skor tingkat stres pra kegiatan yaitu 13,86 dan post kegiatan yaitu 10,32. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini yaitu manajemen stres denagn menggunakan teknik relaksasi nafas dalam, teknik relaksasi progresif, teknik afirmasi dan teknik imagery dapat menurunkan tingkat stres pada wanita usia produktif.  Abstract: The impact of the COVID-19 pandemic in the psychosocial field includes stress. One of the causes of stress during the COVID-19 pandemic is family stress that occurs in women of productive age, both housewives and working mothers. This community service aims to apply stress management to women of productive age during the COVID-19 pandemic. The method used is in the form of health counseling in collaboration with the Sri Gading Indonesia Foundation online via zoom, monitoring and evaluating activities. The results achieved were: the majority of participants were housewives (47.7%), did not experience stress (56.9%). Of the four stress management techniques taught, 100% of participants used affirmation techniques, 100% of participants used deep breath relaxation techniques, 95.38% of participants used progressive relaxation techniques, 96.62% of participants used imagery techniques. The average score of pre-activity stress levels is 13.86 and post-activity is 10.32. The conclusion of this community service is stress management using deep breathing relaxation techniques, progressive relaxation techniques, affirmation techniques and imagery techniques can reduce stress levels in women of productive age. 
STRATEGI MENGHIDUPKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS ANAK (YOUNG LEARNERS) MELALUI LAGU DAN CERITA RAKYAT Dwita Laksmita Rachmawati; Dian Fadhilawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.398 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5256

Abstract

Abstrak: Kegiatan PKM ini bertujuan untuk menciptakan siswa yang kompeten dalam keterampilan bahasa Inggris melalui metode pengajaran yang menyenangkan di SDIT Bina Insan Cendekia, Pasuruan yang mana di kota tersebut terdapat tingkat pernikahan dini dan pengangguran yang tinggi. Diketahui dari hasil data yang didapatkan bahwa motivasi belajar masyarakat di daerah tersebut sangat rendah sehingga mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. Maka dari itu, tim PKM merancang kegiatan PKM yaitu menggunakan lagu dan cerita rakyat untuk menghidupkan motivasi belajar Bahasa Inggris siswa-siswi usia dini menggunakan lagu-lagu populer dan cerita rakyat Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan ditampilkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang mewakili kearifan lokal Indonesia. Hasil pelatihan ini telah mampu meningkatkan Bahasa Inggris siswa dari 60 ke 81. Kegiatan PKM ini telah menguntungkan siswa karena mereka memiliki kesempatan untuk menyimak dan membawakan lagu dan cerita rakyat dalam bahasa Inggris serta memotivasi mereka untuk berlatih bahasa Inggris mereka lebih aktif dan sering. Selain itu, kegiatan PKM ini juga memberikan insight bagi guru untuk lebih mengeksplorasi dan mengimplementasikan metode pengajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan bagi anak-anak sehingga terbangunlah motivasi dan semangat belajar generasi muda.  Abstract:  This PKM activity aims to create students’ English language skills through fun teaching methods at SDIT Bina Insan Cendekia, Pasuruan which is an area with high rates of early marriage and unemployment. It is known from the data obtained that the learning motivation of the people in the area is very low, resulting in a bad impact on the welfare of the population in the area. Therefore, the team designed PKM activities, namely using songs and folklore to revive the motivation to learn English for early childhood students using popular songs and Indonesian folk tales which were translated into English and displayed in English learning that represented local wisdom. This PKM activity can improve students' English competence from 60 to 81. This PKM activity has benefited the students because they had the opportunity to listen and perform song and folklore in English and motivated and promoted them to learn and improve their English skills more often. In addition, this activity also provides insight for teachers to further explore and implement fun English teaching methods for children so that motivation and enthusiasm for learning is built for the younger generation.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN ASI PERAH PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN Ria Setia Sari; Gena Devitria; Gita Veronika Ginting
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.121 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5324

Abstract

Abstrak: Pemberian ASI pada Ibu Bekerja terhambat pada waktu menyusui karena intensitas pertemuan Ibu dan Bayi berkurang. Alternatif yang bisa ditempuh adalah pemberian ASI Perah. Tujuan Kegiatan: meningkatkan pengetahuan tentang Pemberian Asi Eksklusif Dan Asi Perah. Metode Kegiatan: melalui penyuluhan dengan Pertemuan via virtual dilakukan dengan metode ceramah. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan menampilkan materi tentang ASI Eksklusif dan ASI Perah, melakukan sesi tanya jawab dan evalausi, kegiatan ini diikuti oleh 57 peserta diantaranya ibu rumah tangga, Bidan Desa, Mahasiswa. Hasil Kegiatan. Terdapat peningkatan pengetahuan, wawasan ibu terkait pemberian ASI Eksklusif dan ASI Perah. Abstract: Breastfeeding for working mothers is hampered during breastfeeding because the intensity of the meeting between mother and baby is reduced. An alternative that can be taken is giving expressed breast milk. Activity Objective: to increase knowledge about Exclusive Breastfeeding and Expressing Breastfeeding. Activity Method: through counseling with virtual meetings carried out with the lecture method. This outreach activity was carried out by presenting material on Exclusive Breastfeeding and Expressing Breastfeeding, conducting a question and answer session and evaluation, this activity was attended by 57 participants including housewives, village midwives, students. Activity Results. There is an increase in knowledge and insight of mothers related to exclusive breastfeeding and expressed breast milk by the time the evaluation was carried out with the interview method.
PEMBENTUKAN KELOMPOK CERDAS KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN MENGETAHUI PERAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI BAGI SKRINING PENYAKIT REPRODUKSI Ana Majdawati; Ivanna Beru Brahmana; Inayati Inayati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.616 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5282

Abstract

Abstrak: Permasalahan reproduksi wanita banyak dikeluhkan, diantaranya keputihan, masalah menstruasi, nyeri pelvis, benjolan pada organ reproduksi, keluarga berencana, infertilitas, masalahan menopause. Pengetahuan peran radiologi sebagai penunjang diagnostik, alat skrining kasus reproduksi masih terbatas di kalangan ibu-ibu dan remaja putri. Banyak wanita dengan keluhan organ reproduksi yang tidak melanjutkan pemeriksaan radiologi. Hal ini menyebabkan penyakit semakin berat, meningatkan morbiditas dan mortalitas. Tujuan pengabdian masyarakat ini membentuk kelompok kesehatan reproduksi (kespro) ceria dari ibu-ibu dan Remaja Aisyiyah di Wilayah Bareng Lor, Klaten, Jawa Tengah. Upaya peningkatan pengetahuan peran pemeriksaan radiologi untuk skrining dan diagnosis kasus kespro wanita menggunakan metode: sosialisasi masalah terkait organ kespro wanita, ceramah, brain storming, pembentukan kelompok kespro ceria, pelatihan pengisian checklist skrining faktor risiko untuk indikasi pemeriksaan radiologi. Hasil pengabdian masyarakan ini terbentuknya kelompok wanita kespro Ceria yang akan melakukan tindak lanjut skrining wanita yang memiliki faktor risiko gangguan organ reproduksi dengan lembar checklist. Penilaian peserta berasal nilai pretest dan post-test, yaitu minimal nilai post-test 70 dan menunjukkan peningkatan  Abstract: Many women complain about reproductive problems, including vaginal discharge, menstrual problems, pelvic pain, lumps in the reproductive organs, family planning, infertility, menopause problems. Knowledge of the role of radiology as a diagnostic support, reproductive case screening tool is still limited among mothers and young women. Many women with complaints of reproductive organs do not continue radiological examinations. This causes the disease to become more severe, increasing morbidity and mortality. The purpose of this community service is to form a cheerful reproductive health group (Kespro) from Aisyiyah's mothers and Adolescents in the Bareng Lor Region, Klaten, Central Java. Efforts to increase knowledge of the role of radiology examination for screening and diagnosis of women's reproductive health cases use the following methods: socialization of problems related to women's reproductive health organs, lectures, brain storming, formation of cheerful health care groups, training in filling out risk factor screening checklists for radiological indications. The result of this community service is the formation of a group of Ceria health care women who will follow up on screening women who have risk factors for reproductive organ disorders with a checklist sheet. Participant's assessment comes from the pretest and post-test scores, which is a minimum post-test score of 70 and shows an increaseKeywords: 
EDUKASI ISI PIRINGKU KEPADA GURU DAN ORANGTUA UNTUK MENINGKATKAN KERAGAMAN MAKANAN DARI ASPEK SAYUR DAN BUAH PADA SISWA SD DI JAKARTA Anna Fitriani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.357 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5315

Abstract

Abstrak: Rendahnya keragaman makanan pada anak sekolah di perkotaan, terutama dari aspek sayur dan buah berhubungan dengan 2 masalah gizi sekaligus, yakni overnutrition (kegemukan, obesitas) dan undernutrition (defisiensi zat gizi mikro, anemia). Hubungan antara rendahnya keragaman makan dengan kegemukan dan defisiensi zat gizi mikro ini disebabkan kurangnya keragaman makanan dari aspek sayur dan buah yang merupakan sumber serat dan zat gizi mikro. Salah satu faktor yang memengaruhi rendahnya keragaman makan dari sayur dan buah pada anak sekolah adalah peran guru dan orangtua, di mana rendahnya pengetahuan orangtua terkait pentingnya keragaman makanan menjadi faktor penting yang melatarbelakangi hal ini. Berbagai upaya edukasi “Isi Piringku” kepada guru dan orangtua di beberapa daerah terbukti mampu meningkatkan sikap dan perilaku orangtua terkait keragaman makan anak. Namun, edukasi yang diberikan terbatas pada bidang gizi, belum menegaskan situasi terkini kesehatan anak sekolah di perkotaan dan belum mengintegrasikan sisi parenting (konsultasi pendidikan bagi anak sekolah dasar). Oleh karena itu, dilaksanakanlah Program Kemitraan Masyarakat ini dengan metode edukasi “Isi Piringku” kepada guru dan orangtua siswa dengan paparan materi video dan booklet. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan guru dan orangtua. Hasil edukasi menunjukkan adanya peningkatan rerata skor pengetahuan dari 49,57 ± 11,29 menjadi 72,34 ± 10,36 (p value=0,000). Abstract: The low diversity of eating among school children in urban areas, especially from the aspect of vegetables and fruit, is associated with two nutritional problems, they areovernutrition (overweight, obesity) and undernutrition (micronutrient deficiency, anemia). The relationship between low dietary diversity and obesity and micronutrient deficiencies is due to the lack of diversity in eating from the aspect of vegetables and fruits which are sources of fiber and micronutrients. One of the factors that influence the low diversity of eating vegetables and fruit in school children is the role of teachers and parents, where the low knowledge of them regarding the importance of food diversity is an important factor behind this. Various efforts to educate teachers and parents about "The Contain of My Plate" in several areas have been proven to be able to improve parents' attitudes and behavior regarding the diversity of children's eating. However, the education provided is limited to nutrition, has not confirmed the current situation of school children's health in urban areas and has not integrated the parenting side (educational consultation for elementary school children). Therefore, this Community Partnership Program was implemented with the "Fill My Plate" education method for teachers and parents using educational video and booklet. The purpose of this activity is to increase the subjetct’s knowledge. The results showed that there was a significant increase of average score of knowledge from 49,57 ± 11,29 to 72,34 ± 10,36 (p value=0,000). The outputs of this PKM include educational video media, booklets, mass media publications, publications of nationally accredited journals and publications on the YouTube channel of the Uhamka Nutrition Studies Program.
PEMBERDAYAAN PEMUDA SEBAGAI KADER KESEHATAN POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI ERA COVID-19 Nur Chayati; Ema Waliyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.907 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5247

Abstract

Abstrak: Dukuh Banyusri terletak di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Data dari sejumlah 42 warga yang terlibat dalam kegiatan pengabdian sebelumnya yang terdiri dari 24 perempuan dan 18 laki-laki diperoleh angka insiden buta warna sebanyak 43%, tekanan darah sistole tertinggi 248 mmHg, tekanan darah diastole tertinggi 147 mmHg (21 warga berstatus hipertensi dan hipertensi emergensi). Rata-rata tekanan darah sistole adalah 150,8 mmHg. Dari data ini menunjukkan bahwa warga Banyusri sudah berada pada level waspada atau zona merah terjadinya penyakit tidak menular terutama hipertensi. Komplikasi yang dapat muncul karena hipertensi ini meliputi stroke, gagal jantung, penyakit pembuluh darah tepi, gagal ginjal, serta kelainan saraf seperti retinopati. Program pengabdian masyarakat ditujukan untuk membentuk posbindu PTM sebagai pusat pemeriksaan kesehatan berbasis kemandirian masyarakat. Kegiatan dilakukan dengan menggandeng mitra perkumpulan remaja yang akan berfokus pada penguatan kapasitas pemuda untuk bisa menjadi pemuda peduli kesehatan warga. Luaran dari kegiatan ini adalah terbentuk Posbindu PTM “Mekar Asri” dan terlaksana kegiatan pemeriksaan kesehatan. Posbindu PTM terbentuk melalui serangkaian kegiatan yang meliputi pelatihan cara  melakukan pemeriksaan kesehatan kepada kader (cara mengukur tinggi badan, berat badan, mengukur tensi), dan mengadakan pemeriksaan kesehatan. Jumlah kader Posbindu sebanyak 21 orang. Jumlah warga yang hadir sebanyak 94 warga (33 laki-laki dan 61 perempuan). Kondisi tekanan darah, indek massa tubuh rata-rata warga dalam kategori normal, namun nilai tertinggi systole mencapai 201 mmHg dan diastole 116 mmHg (hipertensi emergency). Faktor risiko PTM dari segi perilaku adalah frekuensi makan buah dan sayur kurang dari 5 porsi dalam sahari, serta kurang aktifitas fisik. Untuk faktor risiko PTM dari keluarga adalah adanya anggota keluarga yang merokok. Diperlukan peran Posbindu untuk mengendalikan faktor risiko PTM tersebut melalui kegiatan pemeriksaan Kesehatan secara rutin. Abstract:  Banyusri subdistrict is located in Jatinom district, Klaten regency, Central Java. Data from 42 residents who were involved in previous community service activities consisting of 24 women and 18 men obtained a color blind incidence rate of 43%, the highest systolic blood pressure was 248 mmHg, the highest diastolic blood pressure was 147 mmHg (21 residents had hypertension and hypertension status). emergency). The average systolic blood pressure was 150.8 mmHg. This data shows that the residents of Banyusri are already at the alert level or the red zone for the occurrence of non-communicable diseases, especially hypertension. Complications that can arise due to hypertension include stroke, heart failure, peripheral vascular disease, kidney failure, and neurological disorders such as retinopathy. The community service program is aimed at establishing a non communicable disease Posbindu as a center for health checks based on community independence. The activity is carried out by cooperating with youth association partners who will focus on strengthening the capacity of youth to become youths who care about the health of citizens. The output of this activity is the establishment of the "Mekar Asri" non communicable disease Posbindu and the implementation of health checks. The non communicable disease Posbindu was formed through a series of activities which included training on how to conduct health checks for cadres (how to measure height, weight, measure blood pressure), and conduct health checks. The number of Posbindu cadres is 21 people. The number of residents who attended was 94 residents (33 men and 61 women). The condition of blood pressure, the average body mass index of residents are in the normal category, but the highest value for systole reached 201 mmHg and diastolic 116 mmHg (hypertension emergency). The risk factors for non communicable disease in terms of behavior are the frequency of eating less than 5 portions of fruit and vegetables in a day, and lack of physical activity. The risk factor for non communicable disease from the family is the presence of a family member who smokes. The role of Posbindu is needed to control the PTM risk factors through routine health checks. 
PENERAPAN 6M DAN PENTINGNYA CUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Ruswanto Ruswanto; Vera Nurviana2 Nurviana; Dini Febianeu; Mitha Anggitha; Deliani Deliani; Alifia Nurfadhilah S; Gina Yulias Triyani; Tira Mutiara Utami; Wildan Rizki Asilmi; Rivaldi Muhsin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.546 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5275

Abstract

Abstrak: Penyebaran Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih terbilang cukup tinggi dengan penambahan kasus positif semakin bertambah. Setiap hari kasus di Indonesia bisa mencapai 94 kasus dan ada 6.594 orang yang meninggal akibat virus ini sejak 21 Agustus 2020. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan literasi masyarakat, sehingga pemahaman atas merebaknya wabah Covid-19 tidak dapat dipahami secara maksimal. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penerapan 6M serta cara mencuci tangan yang baik dan benar sehingga masyarakat dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya pencegahan wabah covid-19. Media yang digunakan yaitu brosur serta pemaparan materi tentang penerapan 6M dan pentingnya cuci tangan yang baik dan benar pada masa pandemic Covid-19. Kegiatan dinilai memiliki dampak yang positif berdasarkan evaluasi jangka pendek terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat Desa Panyiaran Kec. Cikalong mengenai penerapan 6M yang baik dan benar sekitar 71%.Abstract: The spread of Covid-19 in Indonesia is still quite high with the addition of positive cases increasing. Every day cases in Indonesia can reach 94 cases and there have been 6,594 people who have died from this virus since August 21, 2020. This is due to the low literacy skills of the community, so that understanding of the spread of the Covid-19 outbreak cannot be understood optimally. The purpose of holding this activity is to provide information to the public regarding the application of 6M and how to wash hands properly and correctly so that people can apply their knowledge in daily life in an effort to prevent the covid-19 outbreak. The media used are brochures and presentation of material about the implementation of 6M and the importance of good and correct hand washing during the Covid-19 pandemic. The activity is considered to have a positive impact based on a short-term evaluation there is an increase in the knowledge and ability of the people of Panyiaran Village, Cikalong District regarding the good and correct implementation of 6M about 71%.
PELATIHAN TEKNOLOGI FERMENTASI MELALUI INKUBATOR GUNA MENINGKATKAN KEBERHASILAN PRODUKSI YOGHURT Oktavia Rahayu Puspitarini; Oktriza Melfazen; Ita Athia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.823 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5305

Abstract

Abstrak: Masalah dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode fermentasi yang digunakan oleh mitra Az Syauqi YuMoo masih tradisional dengan memanfaatkan suhu ruang sehingga membutuhkan waktu panen yang lama 24 jam dan tingkat keberhasilan rendah ketika suhu lingkungan rendah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mitra Az Syauqi terkait penggunaan inkubator sehingga tingkat produksi yoghurt meningkat. Metode yang dilakukan adalah 1) prakegiatan yang meliputi observasi, koordinasi tim, desain alat dan uji coba inkubator, 2) pelaksanaan kegiatan utama berupa pelatihan dan penyuluhan, 3) monitoring dan evaluasi. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah mitra memahami pentingnya penggunaan inkubator dalam proses produksi yoghurt sebagai alat bantu proses produksi untuk menjaga kestabilan suhu fermentasi, mitra mudah dalam mengoperasikan inkubator dan 95% mitra mampu mengaplikasikan inkubator dalam proses produksinya secara mandiri.Abstract: The problem of this dedication is the fermentation method used by Az Syauqi's partners is still traditional by utilizing room temperature so that it requires a long harvest time of 24 hours and the success rate is low when the ambient temperature is low. The aim of this dedication is to increase the understanding and skills of Az Syauqi's partners regarding the use of incubators so that the level of yoghurt production increases. The methods used are 1) pre-activity which includes observation, team coordination, tool design and incubator testing, 2) implementation of the main activities in the form of training and counseling, 3) monitoring and evaluation. Achieved results of this devotion is partners understand the importance of the use of an incubator in production process yoghurt production process as the tools to maintain stable temperature fermentation, partners are easy to operate the incubator and 95% partners are able to apply the incubator in the production process independently.
PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGRAJIN MENGENAI RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA SETIAP TAHAP PEMBUATAN KERAJINAN AYAMAN BAMBU Isyeu Sriagustini; Teni Supriyani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.632 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5262

Abstract

Abstrak: Risiko merupakan kombinasi dari dua aspek, yaitu kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya dan keparahan suatu cidera atau sakit. Pemahaman akan risiko kecelakaan dan kesehatan kerja akan mempermudah untuk melakukan manajmenen risiko. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pengrajin terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap proses pembuatan anyaman bambu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan Focus Group Disscusion (FGD). Hasil kegiatan menunjukan peningkatan pemahaman pengrajin sebesar 80 % sesudah sosialisasi. Pengrajin dapat mempersepsikan dengan baik tentang penyakit dan kecelakaan yang pernah dialaminya sebagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dikendalikan. Upaya pengendalian bahaya ergonomi melalui substitusi, rekayasa teknis, dan administrasi dapat disusun dengan baik untuk dilaksanakan oleh pengrajin dan pengelola kerajinan anyaman bambu.Abstract: Risk is a combination of two aspects, the possibility of harm and the severity of an injury or illness. Understanding the risk of occupational safety and health will make it easier to carry out risk management. This activity aims to increase the bamboo woven craftsmen's understanding of occupational safety and health in each bamboo woven-making process. The method used is socialization and Focus Group Discussed (FGD). The activities showed an 80% increase in the understanding of craftsmen after socialization. Craftsmen’s can perceive well about the diseases and accidents they have experienced as risks to occupational safety and health that need to be controlled. Ergonomic hazard control efforts through substitution, technical engineering, and administration can be well structured to be carried out by craftsmen and business managers of woven bamboo crafts.