cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Rotasi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 1411027x     EISSN : 24069620     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012" : 5 Documents clear
KARAKTERISASI PROSES PEMBUATAN AXLE BOTTOM BRACKET THREE PIECES PADA SEPEDA Nugroho, Sri; Aryo, Aryo
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.413 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.1-7

Abstract

Dengan berkembangnya olah raga dalam bersepeda menuntut para pengguna untuk mengganti komponen dari sepeda yang telah rusak. Salah satu komponen yang sering kali diganti dalam penggunaannya yaitu poros dari engkol sepeda. Sehingga salah satu komponen penting dalam sistem penggerak sepeda ini dijadikan komponen utama dalam sepeda. Yaitu axle bottom bracket adalah poros yang menghubungkan kedua engkol pada sepeda sehingga dapat berputar secara bebas. Untuk itu penulis melakukan penelitian dan analisa.Pengujian yang dilakukan adalah pengujian komposisi kimia, pengujian kekerasan mikro vickers dan pengujian mikrografi. Pengujian komposisi kimia bertujuan untuk mengetahui elemen elemen penyusun dari material, pengujian kekerasan mikro Vickers bertujuan untuk mengetahui kekerasan dan kekuatan bahan. Pengujian mikrografi bertujuan untuk dapat mengetahui struktur dari suatu logam dengan memperjelas batas-batas butir logam.Setelah mendapatkan hasil dari pengujian kemudian dilakukan analisa hasil pengujian.Berdasarkan uji komposisi kimia untuk axle cotter termasuk dalam baja SAE 1020 mempunyai kandungan karbon (C) antara (0.18-0.23)% dan untuk axle nut termasuk dalam baja SAE 1023 mempunyai kandungan karbon(C) antara (0.22-0.0.28)% pada axle bolt termasuk dalam baja SAE 1527 mempunyai kandungan karbon (C) antara (0.22-0.29)%. Menurut tabel metal handbook nilai kekerasan steel 1020 sebesar 121 HB (123.3 HV). Untuk steel 1023 sebesar 116 HB (128 HV) untuk steel 1527 sebesar 149 HB (153.3 HV) hal ini terjadi karena adanya proses carburizing waktu pembuatannya. Berdasarkan uji struktur mikro fasa pada axle bolt dan axle nut yaitu martensite dan axle cotter fasanya ferit dan perlit sehingga berdasarkan dari beberapa pengujian standar yang dilakukan karakteristik ketiga material axle tersebut dapat menahan beban yang diterima.
SIMULASI ALIRAN UDARA DALAM RAM-AIR INTAKE PADA SEPEDA MOTOR SPORT DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC Utomo, MSK Tony Suryo; Prayoga, Rama Dwi
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1269.831 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.8-14

Abstract

Peningkatan tekanan statik yang dihasilkan ram-air intake pada sepeda motor sport diteliti dengan menggunakan computational fluid dynamic (CFD).Desain ram-air intake Yamaha YZF-R6 tahun produksi 1999-2002 dan Kawasaki ZX-9 tahun 1992 menjadi rujukan pada pemodelan ram-air intake dalam penelitian ini.Metode komputasi yang digunakan yaitu k-ε realizable didapat dengan memvalidasi penelitian dari T.S. Cheng dan W.J. Yang mengenai simulasi numerik aliran turbulen berseparasi serta bersirkulasi kembali di dalam sebuah saluran. Dari simulasi yang telah dilakukan terhadap ketiga model ram-air intake yang telah didesain yaitu Ram 1, Ram 2, dan Ram 3 diperoleh hasil bahwa peningkatan tekanan statik untuk masing-masing model ram-air intake sebesar 1.457,57 Pa, 1.482,42 Pa, dan 1.537,82 Pa untuk aliran kecepatan 44 m/s serta 4.569,49 Pa, 4.575,30 Pa, dan 4.649,09 Pa untuk aliran kecepatan 83 m/s (dimana nilai tekanan terukur pada tekanan gauge).Peningkatan tekanan statis menuju ruang bakar memiliki efek positif pada tenaga mesin, baik karena tekanan itu sendiri maupunmass flow udara yang lebih besar memberikan suplai bahan bakar yang besar pula sehingga sistem pembakaran dalam ruang bakar akan menghasilkan ledakan/gaya dorong lebih besar untuk mendorong piston bergerak ke TMB (titik mati bawah) memutar poros engkol sepanjang langkah torak yang pada gilirannya daya motor akan meningkat.
PENGARUH VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN PADA BIOBRIKET KULIT METE DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN Maharsa, Luthfi; Muhammad, Muhammad
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.863 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.15-22

Abstract

Permintaan energi nasional akan energi fosil yang meningkat namun tidak diimbangi oleh sumber energi fosil itu sendiri mengakibatkan harga energi naik dan terjadinya explorasi besar-besaran akan sumber energi fosil tersebut, oleh karena itu dibutuhkan langkah untuk mencegah terjadinya krisis energi termasuk didalamnya meningkatkan sumber energi terbarukan yang salah satunya bersumber dari biomassa, dikarenakan Indonesia adalah termasuk negara agraris. Banyaknya limbah pertanian seperti limbah sekam, limbah jerami, limbah tempurung kelapa, adalah sebagian sumber energi yang potensial. Saat ini ekspor dalam bentuk kacang mete sekitar 2% dari total hasil sehingga apabila berat kulit mete 0,42 dari berat total gelondong mete dengan kandungan energi 4.516 kkal/kg, maka terdapat 4,933x109 kkal/tahun atau setara dengan 930 ton batu bara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laju penurunan berat terhadap komposisi bahan pada biobriket campuran kulit mete dan sekam. Sebelum diuji bahan biomassa dihancurkan dan dikeringkan lalu bahan biomassa tersebut dibentuk menjadi biobriket dengan komposisi berat mete-sekam 75%-25% ; 50%-50% ; 25%-75% dan mempunyai berat 3,5 gram dan tinggi 25 mm. Pengujian dilakukan pada ruang bakar yang dialiri udara dengan kecepatan 0,6 m/s 0,9 m/s and 1,2 m/s. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan udara dan semakin tinggi kadar sekam dalam biobriket maka laju pembakaran dan suhu udara pembakaran akan semakin meningkat dan biobriket dengan komposisi mete-sekam 25%-75% pada kecepata udara 1,2 m/s mempunyai jumlah excess air sekitar 20% dari udara pembakaran.
Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah Sugiyarta, Sugiyarta; Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Nugroho, Sri
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.81 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.23-27

Abstract

Elektroplating adalah proses untuk melindungi logam dari pengaruh lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan dan arus listrik terhadap ketebalan lapisan nikel. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah arus listrik dan konsentrasi larutan. Arus listrik divariasikan 50, 55, dan 60 A. Konsentrasi larutan divariasikan menjadi 3 yaitu konsentrasi 1 (NiSO4 300 gr, NiCl2 40 gr, H3BO3 40gr, H2O 1000 ml), konsentrasi 2 (NiSO4 325 gr, NiCl2 45 gr, H3BO3 40gr, H2O 1000 ml) dan konsentrasi 3 (NiSO4 350 gr, NiCl2 50 gr, H3BO3 40gr, H2O 1000ml). Spesimen berupa plat baja karbon rendah berukuran 50mm x 30mm x 1.8 mm sebanyak 27 buah. Pada konsentrasi 1, besar arus listrik tidak berpengaruh terhadap ketebalan nikel. Pada konsentrasi 2 dan 3, semakin besar arus listrik akan diperoleh hasil lapisan yang makin tebal. Semakin tinggi konsentrasi NiSO4 dan NiCl2 maka lapisan nikel akan semakin tebal. Ketebalan minimum diperoleh pada konsentrasi 1 pada arus 55 A yaitu 5,06 μm dan hasil pengukuran tertinggi pada konsentrasi 3 dengan arus 60 A ketebalan 23,26 μm.
ANALISA AERODINAMIKA PADA SEPEDA DENGAN FORMASI BERIRINGAN DENGAN VARIASI KECEPATAN DAN JARAK ANTAR SEPEDA MENGGUNAKAN CFD FLUENT 6.3 MSK Tony Suryo Utomo; Muhammad Iqbal
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.109 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.4.28-37

Abstract

Bersepeda secara beriringan merupakan suatu strategi penting dalam balapan sepeda seperti perlombaan Team Time Trial dimana didasarkan pada pemanfaatan efek aerodinamika. Dalam hal ini, koefisien tahanan udara diusahakan untuk diminimalkan agar dapat mengurangi daya (power) yang dikeluarkan oleh pengendara sepeda sehingga pengendara sepeda tidak cepat lelah. Tugas sarjana ini menganalisis fenomena yang terjadi pada sepeda dengan formasi beriringan yang diakibatkan dengan adanya kecepatan aliran fluida. Metodologi tugas sarjana ini disimulasikan menggunakan sistem computer dengan software CFD (Computational Fluid Dynamics).Simulasi dilakukan oleh lima sepeda yang diposisikan sejajar dengan arah aliran udara dengan variasi kecepatan 30 km/jam, 40 km/jam, dan 50 km/jam. Pada tiap kecepatan tersebut, dilakukan juga simulasi terhadap variasi jarak antar sepeda, yaitu ¼ diameter roda, ½ diameter roda, 1 diameter roda, dan 2 diameter roda dimana diameter roda adalah 674 mm. Hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai koefisien tahanan terbesar terjadi pada sepeda pertama (di depan) pada jarak antar sepeda 2 diameter roda pada kecepatan 30 km/jam yaitu sebesar 0.648, sedangkan koefisien tahanan terkecil terjadi pada sepeda ketiga (di tengah) pada jarak antar sepeda ¼ diameter roda pada kecepatan 50 km/jam yaitu sebesar 0.317. Semakin kecil jarak antar sepeda, semakin rendah pula koefisien tahanan (drag coefficient) yang terjadi pada sepeda.Kemudian, perhitungan teoritis dilakukan untuk mencari daya yang dikeluarkan oleh pengendara sepeda. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai daya terbesar terjadi pada pengendara pertama (di depan) pada jarak antar sepeda 2 diameter roda pada kecepatan 50 km/jam yaitu 279.133 watt, sedangkan Daya terkecil terjadi pada pengendara ketiga (di tengah) pada jarak antar sepeda ¼ diameter roda pada kecepatan 30 km/jam yaitu 46.456 watt. Semakin besar jarak antar sepeda, semakin besar pula gaya hambat udaranya (Fd) dan semakin besar pula daya (P) yang dikeluarkan oleh pengendara sepeda.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2012 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 2 (2025): VOLUME 27, NOMOR 2, JULI 2025 Vol 27, No 1 (2025): VOLUME 27, NOMOR 1, JANUARI 2025 Vol 26, No 4 (2024): VOLUME 26, NOMOR 4, OKTOBER 2024 Vol 26, No 3 (2024): VOLUME 26, NOMOR 3, JULI 2024 Vol 26, No 2 (2024): VOLUME 26, NOMOR 2, APRIL 2024 Vol 26, No 1 (2024): VOLUME 26, NOMOR 1, JANUARI 2024 Vol 25, No 4 (2023): VOLUME 25, NOMOR 4, OKTOBER 2023 Vol 25, No 3 (2023): VOLUME 25, NOMOR 3, JULI 2023 Vol 25, No 2 (2023): VOLUME 25, NOMOR 2, APRIL 2023 Vol 25, No 1 (2023): VOLUME 25, NOMOR 1, JANUARI 2023 Vol 24, No 4 (2022): VOLUME 24, NOMOR 4, OKTOBER 2022 Vol 24, No 3 (2022): VOLUME 24, NOMOR 3, JULI 2022 Vol 24, No 2 (2022): VOLUME 24, NOMOR 2, APRIL 2022 Vol 24, No 1 (2022): VOLUME 24, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 23, No 4 (2021): VOLUME 23, NOMOR 4, OKTOBER 2021 Vol 23, No 3 (2021): VOLUME 23, NOMOR 3, JULI 2021 Vol 23, No 2 (2021): VOLUME 23, NOMOR 2, APRIL 2021 Vol 23, No 1 (2021): VOLUME 23, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 22, No 4 (2020): VOLUME 22, NOMOR 4, OKTOBER 2020 Vol 22, No 3 (2020): VOLUME 22, NOMOR 3, JULI 2020 Vol 22, No 2 (2020): VOLUME 22, NOMOR 2, APRIL 2020 Vol 22, No 1 (2020): VOLUME 22, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 21, No 4 (2019): VOLUME 21, NOMOR 4, OKTOBER 2019 Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019 Vol 21, No 2 (2019): VOLUME 21, NOMOR 2, APRIL 2019 Vol 21, No 1 (2019): VOLUME 21, NOMOR 1, JANUARI 2019 Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018 Vol 20, No 3 (2018): VOLUME 20, NOMOR 3, JULI 2018 Vol 20, No 2 (2018): VOLUME 20, NOMOR 2, APRIL 2018 Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018 Vol 19, No 4 (2017): VOLUME 19, NOMOR 4, OKTOBER 2017 Vol 19, No 3 (2017): VOLUME 19, NOMOR 3, JULI 2017 Vol 19, No 2 (2017): VOLUME 19, NOMOR 2, APRIL 2017 Vol 19, No 1 (2017): VOLUME 19, NOMOR 1, JANUARI 2017 Vol 18, No 4 (2016): VOLUME 18, NOMOR 4, OKTOBER 2016 Vol 18, No 3 (2016): VOLUME 18, NOMOR 3, JULI 2016 Vol 18, No 2 (2016): VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2016 Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016 Vol 17, No 4 (2015): VOLUME 17, NOMOR 4, OKTOBER 2015 Vol 17, No 3 (2015): VOLUME 17, NOMOR 3, JULI 2015 Vol 17, No 2 (2015): VOLUME 17, NOMOR 2, APRIL 2015 Vol 17, No 1 (2015): VOLUME 17, NOMOR 1, JANUARI 2015 Vol 16, No 4 (2014): VOLUME 16, NOMOR 4, OKTOBER 2014 Vol 16, No 3 (2014): VOLUME 16, NOMOR 3, JULI 2014 Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014 Vol 16, No 1 (2014): VOLUME 16, NOMOR 1, JANUARI 2014 Vol 15, No 4 (2013): VOLUME 15, NOMOR 4, OKTOBER 2013 Vol 15, No 3 (2013): VOLUME 15, NOMOR 3, JULI 2013 Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013 Vol 15, No 1 (2013): VOLUME 15, NOMOR 1, JANUARI 2013 VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012 VOLUME 14, NOMOR 3, JULI 2012 VOLUME 14, NOMOR 2, APRIL 2012 VOLUME 14, NOMOR 1, JANUARI 2012 VOLUME 13, NOMOR 4, OKTOBER 2011 VOLUME 13, NOMOR 3, JULI 2011 VOLUME 13, NOMOR 2, APRIL 2011 VOLUME 13, NOMOR 1, JANUARI 2011 Volume 12, Nomor 4, Oktober 2010 Volume 12, Nomor 3, Juli 2010 Volume 12, Nomor 2, April 2010 Volume 12, Nomor 1, Januari 2010 Volume 11, Nomor 4, Oktober 2009 Volume 11, Nomor 3, Juli 2009 Volume 11, Nomor 2, April 2009 Volume 11, Nomor 1, Januari 2009 Volume 10, Nomor 4, Oktober 2008 Volume 10, Nomor 3, Juli 2008 Volume 10, Nomor 2, April 2008 Volume 10, Nomor 1, Januari 2008 Volume 9, Nomor 4, Oktober 2007 Volume 9, Nomor 3, Juli 2007 Volume 9, Nomor 2, April 2007 Volume 9, Nomor 1, Januari 2007 Volume 8, Nomor 4, Oktober 2006 Volume 8, Nomor 3, Juli 2006 Volume 8, Nomor 2, April 2006 Volume 8, Nomor 1, Januari 2006 Volume 3, Nomor 2, April 2001 Volume 3, Nomor 1, Januari 2001 Volume 2, Nomor 4, September 2000 More Issue