cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Berkala Bioteknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2, No. 1, April 2019" : 5 Documents clear
Kemampuan Isolat Fungi Endofit Tanaman Nilam (Pogostemon cablin) sebagai Penghasil Antimikroba terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Pratama, Novi Alvita; Kusdiyantini, Endang; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antimikroba karena dapat menghasilkan minyak atsiri. Nilam juga dapat digunakan sebagai sumber isolat fungi endofit yang dapat dikembangkan sebagai alternatif penghasil senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi isolat fungi endofit tanaman nilam yang berpotensi sebagai antimikroba serta mengetahui aktivitas antimikroba supernatan dan ekstrak fungi endofit tanaman nilam terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengujian aktivitas antimikroba dari supernatan dan ekstrak fungi endofit (konsentrasi 10 µg/disk, 30 µg/disk, dan 50 µg/disk) dilakukan pada isolat E1, E2 dan E3 terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dan uji lanjut Tukey. Sebanyak 3 isolat terbaik dipilih dari 14 isolat yaitu isolat E1, E2, dan E3. Hasil uji aktivitas antimikroba dari supernatan menunjukkan bahwa supernatan E2 memberikan diameter zona hambat paling besar terhadap E.coli (20.7 mm) dan S. aureus (19 mm) dibandingkan dengan supernatan E1 dan E3. Hasil uji aktivitas antimikroba dari ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak E2 memberikan diameter zona hambat paling besar terhadap E.coli (18.5 mm) dan S. aureus (25.1 mm). Hasil uji Anova menunjukkan bahwa masing- masing supernatan terdapat pengaruh yang berbeda signifikan (p<0,05) dan masing-masing konsentrasi ekstrak pada isolat E1 dan Isolat E2 memiliki pengaruh yang berbeda signifikan (p<0,05) sedangkan ekstrak isolat E3 tidak memiliki pengaruh yang berbeda signifikan terhadap pertumbuhan bakteri E.coli dan S. aureus.
Uji Antibakteri Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) terhadap Pertumbuhan Bakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus) secara In Vitro Noviasih, Ria Frasida; Suprihadi, Agung; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) banyak digunakan sebagai obat karena memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang tinggi, sehingga efektif digunakan sebangai senyawa antibakteri. Jahe merah mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit infeksi salah satunya yaitu diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antibakteri ekstrak jahe merah dalam memberikan daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus. Penelitian terdiri dari dua percobaan dengan menggunakan Pancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan pertama terdiri dari tiga perlakuan dan tiga kali ulangan, yaitu E1 (perlakuan ekstrak heksan konsentrasi 100%), E2 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 100%), E3 (perlakuan ekstrak etanol konsentrasi 100%). Percobaan kedua terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan, yaitu K1 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 25%), K2 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 50%), K3 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 75%), dan K4 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 100%). Masing-masing perlakuan dilakukan dengan metode difusi cakram kertas yang diberikan pada bakteri E. coli dan S. aureus pada media MHA. Pengukuran diameter zona hambat dengan menggunakan jangka sorong setelah masa inkubasi 24 jam. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Pos Hoc Duncan. Hasil analisis percobaan pertama terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) antar perlakuan terhadap bakteri E. coli, dan terdapat pengaruh yang signifikan antar perlakuan dengan bakteri S. aureus. Hasil analisis percobaan kedua terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) antar perlakuan terhadap bakteri E. coli, dan terdapat pengaruh yang signifikan antar perlakuan dengan bakteri S. aureus. Penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat jahe merah memberikan daya hambat yang paling besar terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus dibandingkan dengan ekstrak heksan dan ekstrak etanol jahe merah. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etil asetat jahe merah yang digunakan, maka semakin besar daya hambat yang terbentuk.
Aktivitas Enzimatis Biakan Kapang Aspergillus Section Nigri DUCC (Diponegoro University Culture Collection) dan Identifikasi Molekuler Biakan Potensial Sabrini, Zalia; Rukmi, Isworo; Ferniah, Rejeki Siti
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim selulase, amilase dan protease merupakan enzim ekstraselullar yang banyak dihasilkan oleh mikroorganisme diantaranya adalah kapang Aspergillus section Nigri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biakan potensial kapang Aspergillus section Nigri koleksi DUCC (Diponegoro University Culture Collection) yang mampu menghasilkan enzim amilase, selulase dan protease dan mengidentifikasinya secara molekuler. Uji aktivitas enzimatis dari kapang Aspergillus section Nigri secara kuantitatif dilakukan pada medium selektif, yaitu CMC agar untuk selulolitik, Amilum 1% agar untuk amilolitik dan Skim Milk agar untuk proteolitik. Biakan potensial ditentukan dengan melihat Indek Enzimatis paling tinggi untuk ketiga enzim tersebut. Identifikasi molekuler dilakukan dengan menggunakan primer universal ITS4 dan ITS5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biakan DUCC K207 mempunyai aktivitas tinggi untuk ketiga enzim tersebut. Indeks enzimatis dari biakan DUCC K207 berturut-turut 1,55 mm untuk amilolitik, 1,49 mm dan 1,24mm untuk proteolitik. Hasil identifikasi molekuler DUCC K207 diketahui sebagai Aspergillus niger yang memiliki 100% kemiripan dengan Aspergillus niger MH109325.1.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Batang Tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L. Miers) terhadap Bakteri Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) Penyebab Penyakit Diare Fathmah, Ema Nuzulah; Pujiyanto, Sri; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menyebabkan diare. Tanaman brotowali (Tinospora crispa, L. Miers) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan memiliki efek samping yang lebih aman daripada obat kimia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol dan etil asetat batang brotowali (T. crispa, L. Miers) dalam menghambat pertumbuhan bakteri EPEC penyebab penyakit diare. Ekstrak brotowali diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan etil asetat. Ekstrak kental yang diperoleh dilarutkan dalam DMSO 100% hingga konsentrasi ekstrak menjadi 20% ; 40% dan 60%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan paperdisk. Ekstrak etanol dan etil asetat batang brotowali masing-masing diujikan pada bakteri uji EPEC. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu adanya zona hambat pada ekstrak etanol dan etil asetat batang tanaman brotowali terhadap bakteri EPEC. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol batang brotowali pada konsentrasi 60% menunjukkan efek yang paling baik dibandingkan dengan konsentrasi 20% dan 40%. Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat batang brotowali sama baiknya pada konsentrasi 20% ; 40% dan 60%. Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat batang brotowali menunjukkan hasil yang lebih baik daripada ekstrak etanol batang brotowali.
Aktivitas Inhibitor α-amilase yang Diproduksi oleh Bakteri Endofit dari Tanaman Sirsak (Annona muricata L.) Resdiani, Merysa; Pujiyanto, Sri; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh terhambatnya penyerapan glukosa ke dalam sel yang mengakibatkan tingginya konsentrasi glukosa di dalam darah. Penyebab tingginya kadar glukosa darah dapat disebabkan oleh obesitas, resistensi insulin, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor herediter. Salah satu pendekatan terbaik untuk menurunkan glukosa darah pascamakan ialah dengan memperlambat absorpsi glukosa melalui penghambatan kerja enzim penghidrolisis karbohidrat seperti α-amilase. Enzim α-amilase (α-1,4-glukan-4 glukanohidrolase, EC 3.2.1.1) adalah enzim yang mengkatalisis penguraian pati, glikogen, dan macam-macam oligosakarida. Sebagian besar masyarakat menggunakan tanaman obat untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal, contohnya tanaman sirsak (Annona muricata L.). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan isolat bakteri endofit dari tanaman sirsak, mengetahui aktivitas inhibitor α-amilase dari isolat terpilih yang diperoleh, serta mengetahui jenis sumber karbon dan pH optimal dalam memproduksi inhibitor α-amilase. Bakteri endofit diisolasi dari akar, batang, dan daun tanaman sirsak yang telah disterilisasi permukaan dan ditumbuhkan pada medium NA. Pada tahap isolasi didapatkan 11 isolat yang berpotensi menghasilkan senyawa inhibitor α-amilase, yaitu isolat AG11, AG21, AG22, AS11, BG22, BG23, BG24, BG25, BS21, DG11, dan DS21. Isolat yang didapatkan diuji aktivitas inhibitor α-amilase dan isolat dengan aktivitas tertinggi digunakan untuk uji lanjut. Isolat DS21 menunjukkan aktivitas inhibisi terbaik dengan persentase 72,22%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Isolat terbaik diberi perlakuan berbagai macam sumber karbon dan sumber karbon terbaik diberi perlakuan berbagai macam pH. Hasil uji Analysis of Variance (ANOVA) terhadap perlakuan sumber karbon dan pH menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) sehingga dilakukan uji Tukey (BNJ) sebagai uji lanjut. Hasil uji lanjut ini menunjukkan bahwa perlakuan sumber karbon pati dan pH 5 mampu meningkatkan produksi inhibitor α-amilase.

Page 1 of 1 | Total Record : 5