cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 14124920     EISSN : 27755614     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2023): MKMI" : 10 Documents clear
Penerapan Teori Planned Behavior dalam Pemanfaatan Layanan PSC 119 Si Slamet Batang pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Safira Ika Putri; Antono Suryoputro; Wulan Kusumastuti
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.28-34

Abstract

Latar Belakang: Public Safety Center (PSC) 119 Si Slamet merupakan layanan kegawatdaruratan medis prafasilitas kesehatan berbentuk mobil ambulans yang di lengkapi peralatan dan petugas yang terlatih menangani korban kecelakaan lalu lintas. Akan tetapi, dalam pemanfaatannya masih kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan niat masyarakat dalam memanfaatkan layanan PSC 119 Si Slamet pada kasus kecelakaan lalu lintas.Metode: Penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di Kabupaten Batang yang berjumlah 100 orang, dipilih dengan metode random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square (taraf signifikasi = 0,05). Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan, penggunaan media informasi, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku.Hasil: Variabel yang berhubungan adalah tingkat pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,004), norma subjektif (p=0,001), persepsi kontrol perilaku (p=0,000) dan variabel yang tidak berhubungan adalah penggunaan media informasi (p=0,132).Simpulan: Terdapat hubungan antara variabel tingkat pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dengan niat pemanfaatan layanan PSC 119 Si Slamet pada kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Layanan ini dapat meningkatkan minat ketertarikan masyarakat dalam pemanfaatan layanan dengan mengadakan sosialisasi yang berisi testimoni orang yang pernah menggunakan layanan.Kata kunci:  Public Safety Center, teori Planned Behavior ABSTRACTTitle: Application of Theory Planned Behavior in Using The PSC 119 Si Slamet Service on Traffic AccidentBackground: The Public Safety Center (PSC) 119 Si Slamet is a pre-hospital emergency medical service in the form of an ambulance equipped with equipment and trained officers to handle traffic accident victims. However, the utilization is still not optimal. This study aims to determine the factors related to the community's intention to utilize PSC 119 Si Slamet services in traffic accident cases.Method: The research is quantitative with a cross-sectional approach. The research sample consists of people who live in Batang Regency, totaling 100 people, selected by random sampling. The data were collected using a questionnaire. Data analysis used Chi Square. The variables studied were the level of knowledge, use of information media, attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control.Results: The variables that were related were the level of knowledge (p=0.018), attitudes (p=0.007), subjective norms (p=0.001), perceived behavioral control (p=0.000). The unrelated variable was the use of information media (p= 0.132).Conclusion: There is a relationship between the variables of level of knowledge, attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control with the intention of using the PSC 119 Si Slamet service in the case of traffic accidents in the Batang. This service can increase public interest in using the service, having held socialization containing testimonials from people who use the service.Keywords: Public Safety Center, Theory of Planned Behavior
Analisa Pelaksanaan PTM di Kecamatan Temanggung pada Masa COVID-19 di Jenjang SMP Wida Khoirunnisa; Putri Asmita Wigati; Rani Tiyas Budiyanti
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.35-45

Abstract

Latar belakang: Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak COVID-19. Salah satu sektor yang terkena dampak di Indonesia adalah sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia dilaksanakan secara daring mulai Maret 2020, dan pembelajaran tatap muka dimulai secara bertahap mulai September 2021. Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah yang mengikuti pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka ini berlangsung secara bertahap mengikuti kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah menengah pertama di Kabupaten Temanggung.Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam (indepth interview). Informan utama penelitian ini meliputi guru dan siswa sekolah, sedang informan triangulasi adalah petugas dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta petugas Puskesmas. Penelitian ini menggunakan teori CIPP. Penelitian ini dilakukan di 3 SMP yang ada di wilayah Kec. Temanggung, dengan status 2 SMP negeri dan 1 SMP swasta. Penelitian dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2022. Variabel yang akan diteliti meliputi aspek konteks, input, proses, dan produk.Hasil: Pelaksanaan pembelajaran tatap muka aspek konteks dan produk sudah sesuai dengan pedoman yang digunakan sedangkan aspek input dan proses pada beberapa variabel belum sesuai dengan pedoman.Simpulan: Pelaksanaan pembelajaran tatap muka sudah sesuai dalam aspek konteks dan produk, akan tetapi dalam aspek input dan proses belum sesuai pedoman. Pemeliharaan sarana penunjang dan evaluasi pelaksanaan secara berkala perlu dilakukan.Kata kunci: pembelajaran tatap muka, COVID-19, evaluasi, konteks, masukan, proses, produk ABSTRACTTitle: Analysis of the Implementation of PTM in Temanggung District During the COVID-19 Period at the Middle School LevelBackground: Indonesia is one of the countries affected by COVID-19. One of the sectors affected in Indonesia is the education sector. Education in Indonesia will be carried out online starting in March 2020, and face-to-face learning will begin in stages starting in September 2021. Temanggung Regency is one of the regions that is participating in face-to-face learning. This face-to-face learning occurs in stages in response to the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study discusses the implementation of face-to-face learning in junior high schools in Temanggung Regency.Method: This descriptive qualitative research project uses in-depth interviews. This study's main informants were school teachers and students, while the triangulation informants were Department of Health, Office of Education, Youth, and Sports, and Health Center staff. CIPP theory underpins this study. This research was conducted in three junior high schools in Temanggung, two state and one private. The study ran from September to October 2022. Study variables include context, input, process, and product.Result: The implementation of face-to-face learning context and product aspects is consistent with the guidelines used, but the input and process aspects of several variables are not.Conclusion: Face-to-face learning definitely works for context and product, but not input and procedure. Maintain supporting facilities and periodically evaluate implementation are necessary.Keywords: face-to-face learning, COVID-19, evaluation, context, input, process, product
Analisis Temporal dan Spasial Faktor Cuaca dengan Kasus Leptospirosis di Kota Semarang Tahun 2012-2021 Karina Mutia Safera; Hari Kusnanto; Aditya L Ramadona; Wiwik Dwi Lestari
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.1-6

Abstract

Latar belakang: Perubahan cuaca yang terjadi saat ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca dan dapat merubah elemen suhu, kelembaban, dan curah hujan. Meningkatnya iklim ekstrim basah menyebabkan beberapa daerah menjadi rawan banjir dan menjadi penyebab penyakit bawaan air seperti Leptospirosis. Tujuan penelitian ini yakni melihat hubungan temporal dan spasial faktor cuaca (suhu, kelembaban, curah hujan), kejadian banjir dengan kasus leptospirosis di Kota Semarang serta melihat prediksinya.Metode: Data cuaca, kejadian banjir dan kasus leptospirosis selama 10 tahun (2012-2021) di dapatkan dari Stasiun Klimatologi Kelas 1 Semarang, Badan Pengendali Bencana Daerah Kota Semarang, dan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Data temporal maupun spasial diolah menggunakan program R. Analisis menggunakan time lag 1 bulan – 3 bulan.Hasil: Analisis statistik menunjukkan bahwa suhu lag 1 bulan, kelembaban lag 1 bulan, curah hujan lag 2 bulan, kejadian banjir lag 1 bulan berhubungan dengan kasus leptospirosis di Kota Semarang. Pola temporal menunjukkan pola yang simetris yakni apabila kasus naik maka kelembaban lag 1, curah hujan lag 2, kejadian banjir lag 1 mengalami kenaikan sedangkan untuk suhu mengalami pola terbalik. Sedangkan pola spasial menunjukkan ada hubungan yang konsisten pada tingkat kecamatan di Kota Semarang selama 10 tahun. Faktor cuaca dan kejadian banjir juga bisa menjadi prediktor kasus leptospirosis 1 bulan kedepan dengan tingkat RMSE 5.36%.Simpulan: Faktor Cuaca dan Kejadian Banjir memiliki hubungan dengan adanya Kasus Leptospirosis di Kota Semarang dan dapat menjadi prediktor selama 1 bulan kedepan.Kata kunci: cuaca, banjir, leptospirosis, spasial, temporal ABSTRACTTitle: Temporal and Spatial Analysis of Weather Factors with Cases of Leptospirosis in Semarang City 2012-2021Background: Current weather changes are caused by increased concentrations of greenhouse gases and can change the elements of temperature, humidity, and rainfall, The increasing extreme wet climate causes some areas to become prone to flooding and becomes the cause of water borne diseases such as Leptospirosis. The purpose of this study is to analyze the temporal and spatial relationship of weather factors (temperature, humidity, rainfall), flooding with cases of leptospirosis in Semarang City and see the predictions.Method: Weather data, flooding and leptospirosis cases for 10 years (2012-2021) obtained from Semarang Class 1 Climatology Station,  Semarang City Regional Disaster Control Agency and Semarang City Health Office. Temporal and spatial data are processed using the R program. Analysis uses a time lag of 1 month – 3 months.Result: Statistical analysis shows that temperature lag 1 month, humidity lag 1,rainfall lag 2 month, flood lag 1 month associated with cases of leptospirosis in Semarang City. Temporal patterns show a symmetrical pattern that is if the case rises then humidity lag 1, precipitation lag 2, the incidence of flooding lag 1 increase while for temperature experiences an inverse pattern. Meanwhile, spatial patterns shows that there is a consistent relationship at the sub-district level in Semarang City for 10 years. Weather factors and the incident of flooding can also be predictors of leptospirosis cases in the next 1 month with a RMSE rate of 4.92%.Conclusion: Weather Factors and Flood Events have a relationship with the existence of Leptospirosis Cases in Semarang City and can be a predictor for the next 1 month.Keywords: weather, flood, leptospirosis, spatial, temporal
Perilaku Merokok Elektrik Pada Komunitas Trustsquad Semarang Ellyta Handayani; Priyadi Nugraha Prabamurti; Novia Handayani
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.46-53

Abstract

Latar belakang: Perilaku merokok merupakan masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit. Salah satu jenis rokok yang tengah menjadi fenomena baru di tengah masyarakat Indonesia adalah rokok elektrik. Banyak perokok yang mencoba beralih ke rokok elektrik karena dianggap lebih aman. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok elektrik pada komunitas TrustSquad Semarang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh anggota komunitas sebanyak 51 responden. Teknik pengambilan sampel adalah teknik Total Sampling, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat menggunakan Uji Chi Square Test dengan SPSS.Hasil: Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok elektrik sebagai berikut: Pendapatan responden (p-value = 0,039) dan Pengetahuan responden (p-value = 0,029). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku merokok elektrik sebagai berikut: Usia responden (p-value = 0,253), Pendidikan responden (p-value = 0,498), Pekerjaan responden (p-value = 0,234), Sikap (p-value = 0,655), Motivasi (p-value = 0,075), Keterjangkauan membeli rokok elektrik (p-value = 0,075), Keterjangkauan membeli isi ulang rokok elektrik (p-value = 0,629), Dukungan Keluarga (p-value = 0,516), dan Dukungan Kelompok Referensi (p-value = 0,600).Simpulan: Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengetahuan responden dengan perilaku merokok elektrik pada komunitas TrustSquad Semarang.Kata kunci: perilaku, merokok, rokok elektrik ABSTRACTTitle: Electric Smoking Behaviour in TrustSquad Community SemarangBackground: Smoking behavior is a public health problem because it can cause various diseases. One type of cigarette that is becoming a new phenomenon in Indonesian society is the electric cigarette. cigarettes because it is considered safer. The purpose of this study was to determine the factors associated with electric smoking behavior in TrustSquad community Semarang.Method: The type of research used is descriptive analytic research using quantitative methods with a cross sectional study design. The population in this study were all members of the community as many as 51 respondents. The sampling technique was the Total Sampling, so that the entire population is used as the research sample. Data analysis used univariate test and bivariate test using Chi Square Test with SPSS.Result: From this study, it was found that the variables related to the electric smoking behaviour are as follows: respondent's income (p-value = 0,039) and respondent's knowledge (p-value = 0,029). While the variables that are not related to the electric smoking behaviour are as follows: Respondent's age (p-value = 0,253), Respondent's education (p-value = 0,498), Respondent's occupation (p-value = 0,234), Attitude (p-value = 0,655), Motivation (p-value = 0,075), Affordability to buy e-cigarettes (p-value = 0,075), Affordability of buying e-cigarette refills (p-value = 0,629), Family Support (p-value = 0,516), and Reference Group Support (p-value = 0,600).Conclusion: There is a relationship between income and knowledge of respondents with electric smoking behavior in TrustSquad community Semarang.Keywords: behavior, smoking, E-cigarette
Gambaran Penanganan Keluhan di Rumah Sakit Amal Sehat Wonogiri Alfi Alifatul Maklufah; Achmad Djunawan
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.7-11

Abstract

Latar belakang: Komplain dapat diartikan sebagai suatu ekspresi ketidakpuasan terhadap layanan yang harus dianggap sebagai indikator penilaian kinerja organisasi bahkan ketika organisasi melakukan upaya terbaik untuk melayani pelanggan.Metode: Metode penulisan artikel yang digunakan adalah deskriptif dengan telaah dokumen dan wawancara terhadap pelaksanaan penanganan komplain di Rumah Sakit Amal Sehat. Data dianalisis dengan analisis univariat berbentuk tabel.  Hasil: Hasil penanganan komplain menunjukkan terdapat 78 komplain yang masuk pada tahun 2021 terdapat 54 komplain ditangani dengan tepat sehingga pasien dan keluarga pasien merasa puas sedangkan sisanya merasa ragu-ragu, tidak puas dan tidak tahu. Komplain tidak tahu berasal dari media sosial dengan identitas pengguna tidak jelas dan komplain ringan yang tidak dilaporkan kepada tim care solution.Simpulan: Mayoritas keluhan yang tersampaikan kepada tim care solution telah ditangani dengan baik.Kata kunci: rumah sakit, manajemen komplain, penanganan keluhan ABSTRACTTitle: Overview of Complaint Handling at Wonogiri Amal Sehat HospitalBackground: Complaints can be interpreted as an expression of dissatisfaction with a service that should be considered an indicator of an organization's performance appraisal even as the organization makes its best efforts to serve customers.Method: The method of writing the article used is descriptive with a review of documents and interviews on the implementation of complaint handling at Amal Sehat hospital. Data were analyzed by univariate analysis in the form of tables.Result: The results of complaint handling showed that there were 78 complaints that entered in 2021 there were 54 complaints handled appropriately so that patients and patients' families felt satisfied while the rest felt hesitant, dissatisfied and did not know. Complaints do not know come from social media with the identity of users unclear and mild complaints that are not reported to the care solution team.Conclusion: The majority of complaints submitted to the care solution team have been handled properly.Keywords: hospital, complaint management, complaint handling
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Gangguan Pernapasan pada Pekerja Mebel di Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi Amalia Puji Adjani; Pura Apriadi Siregar
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.54-59

Abstract

Latar belakang: Industri pengolahan kayu atau mebel merupakan salah satu sektor industri yang terus berkembang di Indonesia. Debu kayu yang dihasilkan dari kegiatan penggergajian dan penggilingan akan beterbangan di udara dan masuk ke dalam organ pernafasan yang dapat menimbulkan keluhan gangguan pernafasan pada pekerja. Pekerja sering mengabaikan penggunaan alat pelindung diri (APD). Kota Bekasi merupakan salah satu kota industri karena letaknya yang berbatasan langsung dengan berbagai daerah, seperti bagian barat berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pernafasan pada pekerja mebel di Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan uji Chi Square. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yaitu menggunakan semua objek yang diteliti sebanyak 97 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur (p=0,00), masa kerja (p=0,03), jam kerja (p=0,00), dan penggunaan alat pelindung diri (p=000). dengan gangguan pernapasan. Sedangkan untuk kebiasaan merokok ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan gangguan pernafasan (p=0,738).Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara umur, masa kerja, jam kerja, dan penggunaan alat pelindung diri dengan gangguan pernafasan.Kata kunci: keluhan pernapasan, APD, pekerja furnitur ABSTRACTTitle: Factors Linked to Furniture Workers' Complaints of Respiratory Disorders in Medan Satria District, Bekasi City, IndonesiaBackground: Wood processing or furniture industry is one of the industrial sectors that continues to grow in Indonesia. Wood dust resulting from sawing and grinding activities will fly in the air and enter the respiratory organs which can cause complaints of respiratory problems in workers. Workers often neglect the use of personal protective equipment (PPE). Bekasi City is one of the industrial cities because of its location which is directly adjacent to various areas, such as the western part bordering the DKI Jakarta Province, the southern part bordering the Bogor Regency. The purpose of this study was to determine the factors associated with complaints of respiratory problems among furniture workers in Medan Satria District, Bekasi City.Method: The type of research used is a cross sectional analytical research method using the Chi Square test. Sampling used the total sampling method, namely using all the objects studied and as many as 97 people. Data analysis using univariate and bivariate analysis.Result: The results showed that there was a significant relationship between age (p=0,00), year of service (p=0,03), working hours (p=0,00), and use of personal protective equipment (p=000) with respiratory disorder. As for smoking habits, it was found that there was no significant relationship between smoking habits and respiratory disorders (p=0,738).Conclusion: There is a significant relationship between age, year of service, working hours, and use of personal protective equipment and respiratory disorders.Keywords: respiratory complaints, PPE, furniture worker
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin pada Ibu Menyusui di Desa Selokaton Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Nurul Dewi Anggraeni; Apoina Kartini; Siti Fatimah; Dina Rahayuning Pangestuti
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.12-19

Abstract

Latar belakang: Prevalensi anemia ibu pasca melahirkan di Indonesia cukup tinggi mencapai 45,1%, dan di Kabupaten Kendal tahun 2018 mencapai 99%. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu menyusui di Desa Selokaton, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional menggunakan purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 42 orang. Wawancara dan uji hemoglobin menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner, formulir recall 24 jam, dan HB POCT (Hemoglobin Point of Care Testing). Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan uji korelasi Rank Spearman.Hasil: Sebagian besar ibu termasuk usia tidak berisiko (81%), berpendidikan lanjut (64,3%), tidak memiliki risiko KEK (95,2%), tidak memiliki paparan pestisida (97,6%), terpapar rokok (81,0%), kurang asupan zat besi (97,6%), kurang asupan vitamin C (76,2%), tidak rutin mengonsumsi TTD (85,7%), paritas ibu ≤3 (97,6). Hasil uji Pearson Product Moment menemukan tidak terdapat relevansi antara usia dengan kadar hemoglobin ibu (p=0,447). Hasil uji korelasi ­Rank Spearman menunjukkan tidak ada relevansi antara tingkat pendidikan (p=0,467), pendapatan keluarga (p=0,068), status gizi (p=0,590), paparan pestisida (p=0,808), paparan rokok (p=0,198), kecukupan asupan zat besi (p=0,082) dan kecukupan asupan vitamin C (p=0,136) dengan kadar hemoglobin ibu menyusui.Simpulan: Tidak terdapat korelasi antara usia, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, status gizi, paparan pestisida, paparan rokok, kecukupan asupan zat besi, dan kecukupan asupan vitamin C dengan kadar hemoglobin pada ibu menyusui Desa Selokaton. Terdapat kecenderungan faktor paparan rokok, kecukupan asupan zat besi dan kecukupan asupan vitamin C pada kadar hemoglobin ibu menyusui.Kata kunci: hemoglobin, karakteristik, asupan zat gizi, paparan pestisida, paparan rokok ABSTRACTTitle: Factors Affecting Hemoglobin Levels in Breastfeeding Mothers in Selokaton Village, Sukorejo District, Kendal RegencyBackground: Indonesia had 45.1% postpartum maternal anemia, while in 2018, Kendal Regency has 99%. The study sought to identify factors that affect breastfeeding mothers' hemoglobin levels in Selokaton Village, Sukorejo District, Kendal Regency.Method: This type of research is analytic and observational with a cross-sectional design using purposive sampling and a sample of 42 people. Research tools like questionnaires, 24-hour recall forms, and HB POCT (Hemoglobin Point of Care Testing) were used for interviews and hemoglobin tests. Bivariate analysis used the Pearson Product Moment correlation test and the Rank Spearman correlation test.Result: Most of the mothers were not at risk (81%), had advanced education (64.3%), did not have CED risk (95.2%), did not have exposure to pesticides (97.6%), were exposed to cigarettes (81.0%), had insufficient intake of iron (97.6%), had insufficient intake of vitamin C (76.2%), did not take iron tablets regularly (85.7%), and had maternal parity ≤3 (97.6%). The Pearson product moment test results found no relevance between age and maternal hemoglobin levels (p=0.447). Spearman's rank correlation test results showed no relevance between education level (p=0.467), family income (p=0.068), nutritional status (p=0.590), exposure to pesticides (p=0.808), exposure to cigarettes (p=0.198), adequacy of iron intake (p=0.082) and adequacy of vitamin C intake (p=0.136) with hemoglobin levels of lactating mothers.Conclusion: Age, education, family income, nutritional status, pesticide and cigarette exposure, iron and vitamin C intake, and hemoglobin levels in breastfeeding mothers in Selokaton Village are not related. Smoking, iron, and vitamin C intake affect hemoglobin levels in lactating mothers.Keywords:hemoglobin level, characteristic, nutritional intake, pesticide exposure, cigarette exposure 
Peran Ibu Pekerja Dalam Memberikan Pendidikan Seksualitas Pada Anak Usia Dini Frida Kusumaningtyas; Priyadi Nugraha Prabamurti; Aditya Kusumawati
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.20-27

Abstract

Latar belakang: Pendidikan seksualitas bukan hanya mempelajari tentang aspek biologi atau sosial tetapi menyangkut masalah psikologis, budaya, moral, etika dan hukum. Pendidikan seksualitas tidak hanya memberikan informasi tentang seksualitas tetapi juga menumbuhkan sikap, perilaku positif, dan refleksi kritis terhadap pegalaman individu. Peran ibu sangat penting untuk mengenalkan pendidikan seksualitas sejak dini untuk anaknya.Metode: Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan metode kuantitatif dan desain studi cross-sectional. Populasi sebanyak 487 karyawati yang bekerja di PT Phapros Tbk yang diambil denganteknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel 98. Analisis data dilakukan dengan uji statistik univariat dan bivariat dengan uji chi square (α =5%).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kerentanan mayoritas terdapat pada kategori kerentanan baik, persepsi keseriusan mayoritas terdapat pada kategori keseriusan baik, persepsi manfaat mayoritas terdapat pada kategori manfaat tinggi, persepsi hambatan mayoritas terdapat pada kategori hambatan tinggi, dan efikasi diri mayoritas terdapat pada kategori efikasi diri tinggi. Ada hubungan antara persepsi kerentanan (p-value = 0.045), persepsi keseriusan responden (p-value = 0.30), persepsi manfaat (p-value = 0.031), persepsi hambatan (p-value = 0.000), dan efikasi diri (p-value = 0.001) dengan peran ibu pekerja dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak usia dini. Sedangkan usia responden (p-value = 0.565), pendidikan responden (p-value = 0.155), pekerjaan responden (p-value = 0.054), pengetahuan (p-value = 0.103), dan isyarat untuk bertindak (p-value = 0.254) tidak berhubungan dengan peran ibu pekerja dalam memberikan Pendidikan seksualitas pada anak usia dini.Simpulan: Peran ibu pekerja dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak usia dini berada pada kategori tinggi.Kata kunci: pendidikan seksualitas, ibu pekerja, health belief model ABSTRACTTitle: The Role of Working Mothers in Providing Sexuality Education in Early ChildhoodBackground: Sexuality education covers biological, social, psychological, cultural, moral, ethical, and legal issues. Sexuality education promotes positive attitudes, behaviors, and self-reflection. Early sexuality education is crucial for mothers.  Method: This type of research is descriptive-analytic with quantitative methods and a cross-sectional study design. The population of 487 female employees at PT Phapros Tbk was sampled with 98 using the purposive sampling technique. The data was analyzed using univariate and bivariate statistical tests, as well as the chi square test (= 5%).  Result: The results showed that the majority of perceptions of vulnerability were in the "good vulnerability" category, the majority of perceptions of seriousness were in the "good seriousness" category, the majority of perceived benefits were in the "high benefit" category, the majority of perceived obstacles were in the "high obstacle" category, and the majority of self-efficacy was in the "high self-efficacy" category. There is a relationship between perceptions of vulnerability (p-value = 0.045), respondents' perceptions of seriousness (p-value = 0.30), perceived benefits (p-value = 0.031), perceived obstacles (p-value = 0.000), and self-efficacy (p-value = 0.001) with the role of working mothers in providing sexuality education to early childhood. While the respondent's age (p-value = 0.565), respondent's education (p-value = 0.155), respondent's occupation (p-value = 0.054), knowledge (p-value = 0.103), and cues to act (p-value = 0.254) are not related to the role of working mothers in providing sexuality education in early childhood.Conclusion: Working mothers play an important role in providing sexuality education to young children. Keywords: sexuality education, working mother, health belief model
Upaya Pencegahan Penularan COVID-19 Di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor Yolanda Yolanda; Syamsulhuda Budi Musthofa; Ratih Indraswari
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.60-68

Abstract

Latar belakang: Ditengah  keadaan  pandemi COVID-19, masyarakat kecamatan Bogor Utara masih kurang mempedulikan  pentingnya protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Hal tersebut menyebabkan lonjakan jumlah kasus positif tertinggi dengan angka 293 kasus terjadi di Kecamatan Bogor Utara. Tujuan  penelitian  ini untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam menjalankan upaya pencegahan penularan COVID-19 di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.Metode: Penelitian dilakukan menggunakan jenis penilitian deskriptif dengan pendekatan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian adalah masyarakat Kecamatan Bogor Utara berjumlah 196.051 jiwa. Teknik sampling menggunakan non-probability sampling yaitu accidental sampling, didapatkan sample yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 220 responden. Instrument penelitian berupa angket disebarkan dengan menggunakan googleform. Data penelitian di analisis univariat dan bivariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah baik melaksanakan protokol kesehatan  hasil sebesar 61%. Mayoritas responden jenis kelamin laki-laki (61,8%), berpendidikan menengah (60,5%), dan memiliki pekerjaan (61,4%). Variabel yang terdapat hubungan yaitu pengetahuan (p-value=0,027), sikap (p-value=0,001), sarana dan prasarana (p-value 0,003), regulasi pemerintah (p-value=0,003), dukungan petugas kesehatan (p-value=0,002), dukungan keluarga (p-value=0,001), dukungan tokoh masyarakat (p-value=0,001), dan pendidikan (p-value=0,002).Simpulan: Mayoritas responden sudah berperilaku yang memenuhi protokol kesehatan. Akan tetapi, keluarga diharapkan dapat lebih andil dalam melaksanankan praktik pencegahan penularan COVID-19, terlebih disaat darurat seperti situasi pandemi. Tokoh masyarakat seperti ketua RT/RW juga perlu memberikan perhatian lebih ketat untuk masyarakat sehinggadapat memaksimalkan protokol kesehatan dengan baik.Kata kunci: perilaku kesehatan, protokol kesehatan, COVID-19, pencegahan ABSTRACTTitle: Effort to Prevent the Transmission of COVID-19 in North Bogor District, Bogor CityBackground: In the midst of the COVID-19 pandemic, residents of the North Bogor subdistrict are still largely unconcerned with the significance of COVID-19-prevention measures. This resulted in the loss of 293 cases in the North Bogor District, the highest number. This study aimed to determine how much the community in the North Bogor District of Bogor City contributed to halting the spread of COVID-19.Method: The research was conducted using descriptive research methods and a cross-sectional design. The research population consisted of 196,051 residents of the North Bogor District. The sampling technique used, non-probability sampling, or incidental sampling, yielded a sample of 220 respondents who met the inclusion criteria. Using Google Forms, a questionnaire was distributed as the research instrument. Analyze data using univariate and bivariate methods.Result: The total 61% of responders followed health procedures, according to the research. Male (61.8%), educated (60.5%), and employed (61.4%) are the majority. Knowledge (p-value = 0.027), attitude (p-value = 0.001), facilities and infrastructure (p-value = 0.003), government regulations (p-value = 0.003), health worker support (p-value = 0.002), family support (p-value = 0.001), community leader support (p-value = 0.001), and education (p-value = 0.002).Conclusion: Most respondents followed health regimens. However, the family can do more to limit COVID-19 transmission, especially during a pandemic. RT/RW chiefs must also pay greater attention to the community to optimize health protocols.Keywords: health behavior, health protocol, COVID-19, prevention
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Tingkat Kecemasan Saat Menghadapi Premenstrual Syndrome (Studi pada Siswi SMP dan SMA Di Sumatera Utara) Yustika Shaniya; Syamsulhuda Budi Musthofa; Besar Tirto Husodo
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 22, No 1 (2023): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.22.1.69-75

Abstract

Latar belakang: Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh remaja wanita saat ini adalah Premenstrual Syndrome atau PMS. Premenstrual Syndrome yang terjadi dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan kecemasan pada remaja. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tingkat kecemasan remaja wanita saat menghadapi premenstrual syndrome.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross-sectional. Sampel penelitian adalah siswa SMP dan SMA berjumlah 119 orang yang dipilih menggunakan probability sampling. Variabel bebas adalah sikap dan pengetahuan, sedang variabel terikatnya adalah kecemasan menghadapi PMS. Instrumen penelitian adalah kuesioner berbasis online. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50,4% responden berusia <15 tahun. Sebanyak 30,3% responden mengalami gejala PMS sebelum menstruasi dan sisanya 69,7% responden mengalami gejala PMS saat menstruasi. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa pengetahuan berhubungan dengan kecemasan remaja saat menghadapi PMS (nilai p = 0,003), sedang variabel sikap tidak berhubungan (nilai p = 0,303).Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai PMS berpengaruh terhadap kecemasan pada saat menghadapi PMS pada remaja wanita.Kata kunci: premenstruasi syndrome, pengetahuan, sikap, kecemasan ABSTRACTTitle: The Relationship between Knowledge and Attitudes Regarding Premenstrual Syndrome Anxiety Level (Study on Middle and High School Students in North Sumatra)Background: Premenstrual syndrome, or PMS, is one of the current health issues faced by young women. Long-lasting premenstrual syndrome can result in anxiety in adolescents. This study was conducted to ascertain the relationship between adolescent females' premenstrual syndrome-related knowledge and attitudes and their anxiety levels.Method: This research is descriptive-analytical, quantitative, and cross-sectional study design. Using probability sampling, 119 junior and senior high school students were selected as the research sample. The independent variables are knowledge and attitude, and the dependent variable is PMS anxiety. The instrument for research is an online questionnaire. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test.Result: The findings revealed that 50.4% of respondents were at least 15 years old. Thirty-three percent of respondents experienced PMS symptoms prior to menstruation, while the remaining 69.7 percent experienced PMS symptoms during menstruation. Based on the bivariate analysis, it was determined that knowledge was related to PMS-related anxiety in adolescents (p = 0.003), whereas attitude was not (p = 0.303).Conclusion: The results of this study indicate that knowledge about PMS influences anxiety when facing PMS in female adolescents.Keywords: premenstrual syndrome, knowledge, attitudes, anxiety

Page 1 of 1 | Total Record : 10