cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
SAINS DAN MATEMATIKA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Volume 15 Issue 2 Year 2007" : 8 Documents clear
Potensi Agensia Anti Fertilitas Biji Tanaman Jarak (Jatropha curcas) dalam Mempengaruhi Profil Uterus Mencit (Mus musculus) Swiss Webster Puspitadewi, Sinthia
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.926 KB)

Abstract

ABSTRAK---Rodensia memiliki laju reproduksi yang sangat tinggi dan berpotensi sebagai hewan hama. Laju reproduksi yang tinggi perlu diseimbangkan dengan cara menekan laju reproduksi tersebut melalui pengendalian fertilitas (fertility control). Tanaman Jatropha curcas merupakan tanaman yang mengandung jatrophone yang berpotensi sebagai agensia antifertilitas dan dapat menghambat laju reproduksi rodensia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi agensia antifertilitas yang terkandung dalam biji jarak terhadap profil uterus pada hewan uji mencit. Penelitian dengan menggunakan hewan uji mencit dewasa seksual yang dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing dengan 9 ulangan. Kelompok I diberi perlakuan akuades (kontrol) dan kelompok II diberi perlakuan larutan serbuk biji jarak secara peroral dengan dosis 0,2 g/ekor/hari dengan lama perlakuan 14 hari. Pembuatan preparat uterus dengan metode paraffin dan pewarnaan HE (Hematoxilin Eosin). Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan Paired Sample T Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agensia antifertilitas pada biji jarak belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan profil uterus, baik berat uterus maupun tebal endometrium. Kata Kunci: Agensia antifertilitas,tanaman jarak (Jatropa curcas), mencit, uterus
Identifikasi Minyak Atsiri Biji Kapulaga (Amomum cardamomum) Fachriyah, Enny
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.765 KB)

Abstract

ABSTRACT---Isolation of essential oil of seed Cardamom had been done by steam distillation. The essential oil product to be determined result rendemen and its physical constant like refractive index and specific gravity. Component analysis were done with chromatography-mass spectrometry (GC-MS).Yielded by clear rust colored essential oil (1.20%) refractive index at temperature 20oC 1.4590 and specific gravity at temperature 25oC 0.9020 g/mL. The result of GC-MS analysis shown there are 5 components of seed cardamom oil. There are α-pinene, ß-pinene, p-cimene, cineol and terpineol   Keywords: essential oil, Cardamom nobilis L. , steam distillation
Pemodelan Regresi untuk Rancangan Percobaan Faktor Tunggal Ispriyanti, Dwi
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.926 KB)

Abstract

ABSTRAK---Metode Statistik yang sering digunakan dalam percobaan adalah analisis ragam. Dalam tulisan ini akan dibahas analisis ragam dengan pengaruh tetap diselesaikan dengan pendekatan metode regresi,hal itu dapat dilakukan kalau modelnya diindetifikasi secara benar dan kalau langkah-langkah pencegahan telah diambil agar diperoleh persamaan normal yang bebas. Suatu ciri analisis ragam adalah bahwa model analisis ini terparameterisasi secara berlebih (Overparameterized), sehingga perlu membuat kendala terhadap parameter-parameternya. Pendekatan model regresi terhadap masalah analisis ragam mengharuskan peubah bebas X dalam bentuk katagori, yaitu nol dan satu. Kata kunci : analisis ragam, kendala
Aktivitas Antibakteri Rimpang Temu Putih (Curcuma mangga Vall) Sarjono, Purbowatiningrum Ria
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.986 KB)

Abstract

ABSTRAK---Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis bahwa rimpang temu putih mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan menentukan KHTM (Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum). Rimpang temu putih diambil filtratnya kemudian dibagi tiga. Pertama langsung diuji aktivitasnya, kedua diotoklaf kemudian diuji aktivitasnya dan ketiga dikeringkan (bubuk). Ketiga filtrat tersebut diuji terhadap pertumbuhan bakteri E.coli dengan metode kertas cakram. Aktivitas antibakteri filtrat rimpang temu putih tanpa otoklaf lebih tinggi dibanding yang diotoklaf. KHTM bakteri E.coli adalah 10 mg/mL dengan konsentrasi yang menghasilkan hambatan maksimum pada 50 mg/mL sebesar 6,83 mm. Filtrat rimpang temu putih dapat dipakai sebagai antibiotik terhadap penyakit yang disebabkan oleh E.coli.   Kata kunci: antibakteri, temu putih, Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM)
Estimasi Model Regresi Linier Dengan Metode Median Kuadrat Terkecil Tarno, Tarno
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.739 KB)

Abstract

ABSTRAK---Model regresi linier merupakan model yang paling sering digunakan dalam analisis statistika. Model regresi linier ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara satu atau beberapa variabel bebas (prediktor) terhadap satu variabel terikat (respon). Dalam analisis regresi, mengestimasi parameter secara otomatis mengestimasi model regresi. Untuk memperoleh estimasi model regresi dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain: metode kuadrat terkecil, metode maksimum likelihood dan sebagainya. Salah satu metode yang paling populer adalah metode kuadrat terkecil (OLS). Pada prinsipnya metode kuadrat terkecil mengestimasi model regresi dengan meminimalkan rata-rata kuadrat sesatan (MSE). Dalam tulisan ini dibahas suatu metode alternatif untuk mendapatkan estimasi model regresi yaitu metode median kuadrat terkecil (LMS). Pada metode LMS, estimasi model yang diperoleh adalah suatu model yang memiliki median kuadrat sesatan terkecil. Prosedur estimasinya adalah dengan memilih p titik sampel (dengan p: banyaknya parameter di dalam model termasuk intersept) dari n titik sampel hasil pengamatan, kemudian ditentukan suatu persamaan yang melalui p titik tersebut. Setelah diperoleh sejumlah persamaan yang melalui p titik tersebut, kemudian ditentukan median dari residual kuadrat. Persamaan atau model yang diestimasi melalui p titik yang menghasilkan nilai median kuadrat terkecil merupakan model yang terpilih.   Kata Kunci: regresi linier, estimasi parameter, sesatan kuadrat
Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller Azam, Muchammad
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.937 KB)

Abstract

ABSTRAK---Telah dilakukan penentuan nilai effisiensi pencacah beta terhadap gamma pada tiga jenis detektor Geiger Muller yang memiliki jari-jari yang berbeda. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan Cobalt-60 sebagai sumber radiasi dan aluminium foil sebagai absorber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi pencacah beta terhadap gamma untuk ketiga jenis detektor berbeda, detektor jenis 3 memiliki efisiensi paling besar. Adapun nilai efisiensi pencacah beta terhadap gamma untuk ketiga jenis detektor sebagai berikut: untuk detektor 1 adalah 0,40 %, detektor 2 adalah 3,31 %, dan detektor 3 adalah 0,53 %.   Kata kunci : Sumber radiasi Cobalt-60, Detektor Geiger Muller, Aluminium foil, effisiensi pencacah beta terhadap gamma.
Pelarutan Fosfat Anorganik oleh Kultur Campur Jamur Pelarut Fosfat Secara In Vitro Raharjo, Budi
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.983 KB)

Abstract

ABSTRAK---Fosfat merupakan nutrient essensial yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Fosfat sebenarnya terdapat dalam jumlah yang melimpah dalam tanah, namun sekitar 95-99% terdapat dalam bentuk fosfat tidak terlarut sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman Upaya untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan pembuatan pupuk biologi dengan mikroba pelarut fosfat sebagai agen biofertilizer. Penelitian terdahulu, diperoleh isolat jamur pelarut fosfat dari sampel tanah gambut yang sudah teruji kemampuannya dalam melarutkan fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan isolat jamur pelarut fosfat yang tepat untuk digunakan sebagai formula kultur campur agar dapat melarutkan fosfat secara optimal, meningkatkan kemampuan jamur dalam melarutkan fosfat dengan adanya kerja yang sinergis dari jamur-jamur tersebut, menghasilkan pupuk biologi dengan mikroba sebagai agen biofertilizer. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan perbandingan isolat jamur pelarut fosfat yaitu kultur jamur tunggal NSJ 1, NSJ 5, NSJ 6, kultur jamur campur NSJ 1-NSJ 5, NSJ 1-NSJ 6, NSJ 5-NSJ 6, NSJ 1-NSJ 5-NSJ 6 dan kontrol. Kontrol perlakuan digunakan medium uji Pikovskaya tanpa inokulasi jamur. Variabel yang diamati meliputi pH medium kultur, total konsentrasi fosfat yang terlarut. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Analisis data yang digunakan analisis sidik ragam (Ansira) dengan taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Jika Fhitung> Ftabel dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pelarutan fosfat pada setiap perlakuan perbandingan isolat jamur F1-F7 secara umum terlihat pada perubahan medium Pikovskaya cair yang semula keruh menjadi bening. Aktivitas pelarutan fosfat mulai terlihat pada awal inkubasi (jam ke 0), dengan konsentrasi fosfat terlarut tertinggi 7,87 ppm yang dihasilkan oleh F5 dan terendah 5,33 ppm oleh F3. Konsentrasi fosfat terlarut menunjukkan penurunan setelah inkubasi 24 jam dengan memperlihatkan penurunan pH dari pH kultur awal inkubasi (jam ke 0) yang tidak begitu drastis. Pada inkubasi 48 jam, semua perlakuan mulai menunjukkan kenaikan konsentrasi fosfat terlarut. Penurunan pH pada inkubasi 48 jam ini dikarenakan adanya aktivitas metabolisme yang mensekresi asam organik. Hasil analisis sidik ragam konsentrasi fosfat terlarut pada inkubasi 48 jam, menunjukkan adanya perbedaan nyata (p<0,05) antar perlakuan perbandingan isolat jamur dalam pelarutan fosfat anorganik. Hal ini berarti bahwa formulasi perbandingan isolat jamur F1-F7 mempengaruhi pelarutan fosfat anorganik. Hasil analisis pada inkubasi 48 jam ini memperlihatkan bahwa perlakuan formulasi F7 paling tinggi dalam melarutkan fosfat dan adanya kerja sinergis dalam meningkatkan pelarutan fosfat. Kata Kunci: Agen biofertilizer, kultur campur, pelarutan fosfat
Pengaruh Medan Listrik Luar Terhadap Sudut Putar Polarisasi Sinar Laser Pada Gliserin Perwirawati, Linda
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 15 Issue 2 Year 2007
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.806 KB)

Abstract

ABSTRACT ---Nonlinear optical properties of glycerin solution with various concentration in the external electrics field has been studied. Optical properties studied here is rotation of direction electrics fields from red diode laser ray which transmition because external electrics field at sucrose and glycerin solution. The result of the experiment shows that change of linear polarization angle proportional to external electrics field and concentration. The change of linear polarization angle of sucrose solution is greater than glycerin solution, The applied small parallel plates show that change of linear polarization angle of light is more optimal than in big parallel plates. Keywords : external electrics field, non-linear optics, polarization, polarization angle

Page 1 of 1 | Total Record : 8