cover
Contact Name
Jurnal TP Unisi
Contact Email
juraltpunisi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltepeunisi@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian
ISSN : 23014083     EISSN : 25985132     DOI : -
Jurnal Teknologi Pertanian ini merupakan publikasi resmi yang diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri, Tembilahan. Jurnal ini pertama kali diterbitkan pada bulan Mei Tahun 2012. Namun OJS baru diterapkan pada Tahun 2018. Jurnal ini memuat tinjauan mengenai hasil-hasil penelitian dan non penelitian tentang suatu permasalahan secara komprehensif dan prospek pengembangannya, serta bertujuan memberi informasi tentang Teknologi Pertanian Jurnal ini berfokus pada teknologi pertanian seperti sains dan teknik pangan, teknologi dan manajemen industri pangan, teknik pertanian dan rekayasa bioproses.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2012)" : 6 Documents clear
PENGARUH EKSTRAKSI LEMAK TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK TEPUNG AMPAS KELAPA YANG DIHASILKAN Retti Ninsix
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i1.32

Abstract

Penelitian dengan judul Pengaruh Fkstraksi terhadap Rendemen dan Karakteristik Tepung Ampas Kelapa yang Dihasilkan, bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ekstraksi terhadap Rendemen dan Karakteristik Tepung Ampas Kelapa yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Islam Indragri dan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Univertas Andalas Padang pada bulan Juli 2010 - September 2010.Rancangan yang digunakan di dalam penelitian ini Rancangan Acak Lenngkap yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu : A perlakuan tanpa ekstraksi dan B perlakuan ekstraksi yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ pada taraf nyata5 %.Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa Ekstraksit memberikan pengaruh terhadap Rendemen dan Karakteristik Tepung Ampas Kelapa yang Dihasilkan dengan nilai analisi tepung yang dihasilkan berkisar Rendemen 37,15 % - 38,25 %, Kadar Air 4,20 – 4,99 %, Kadar Abu 0,98 – 1,10 %, Protein 2,44 – 2,98 %, Lemak 8,49 % - 9,49 %, Karbohidrat 81,55 – 83,76 %, Serat Kasar 27,21 % – 27,43 %, dan pH 6,40 – 6,55. Penyimpanan tepung ampas kelapa pada waktu 0 – 30 hari, dikatakan masih layak dikonsumsi, sebab tidak memberikan pengaruh pada bilangan peroksida tepung yang dihasilkan. Berdasarkan uji organoleptik, tepung ampas kelapa bisa diterima oleh panelis. dengan nilai organoleptik untuk warna 3,0 – 3,4, rasa 3,0 – 3,10, aroma 3,0 – 3,10 dan tekstur 3,00 – 3,40. Hasil yang terbaik dari perlakuan ini yaitu B dengan perlakuan ekstraksi dengan nilai rendemen 38,25 %,, kadar air 4,20 %, kadar abu 1,10 %, kadar protein 2,44 %, kadar lemak 8,49 %, kadar karbohidrat 83,76 %, kasar serat kasar 27,21 %dan pH 6,55.
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK TURUNAN KELAPA SAWIT Hermiza Mardesci
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i1.33

Abstract

Indonesia merupakan Negara penghasil CPO terbesar di dunia. Namun industri pengolahan produk turunannya belum berkembang dengan baik. Untuk itu pada tulisan ini akan membahas kajian tentang pengembangan industri pengolahan produk turunan dari CPO. Kajian tersebut meliputi pemilihan alternatif produk turunan CPO yang potensial untuk dikembangkan, dilihat dari aspek potensi pasar, kondisi bahan baku, teknologi proses, nilai tambah produk, dan daya serap tenaga kerja. Dari hasil analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan aplikasi Expert Choice diperoleh oleokimia sebagai alternatif terbaik untuk dikembangkan.
PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN JENIS GULA DALAM PEMBUATAN “NATA DE COCO” Retti Ninsix
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i1.34

Abstract

Air kelapa yang dihasilkan di Indonesia berjumlah lebih dari 900 juta liter pertahun. Bahan ini sebagian kecil sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, sedangkan selebihnya sering merupakan bahan yang terbuang begitu saja dan berakibat buruk terhadap kesuburan tanah khususnya tanah lahan pertanian.“nata de coco” merupakan jenis makanan hasil fermentasi air kelapa oleh suatu bakteri Acetobacter Xylinum. Makanan ini membentuk padat,putih,transparan dan rasanya menyerupai kolang kaling. Biasanya disajikan campuran dalam “fruit bowl, ” fruit cocktail”, ice cream atau cukup diberikan sirup saja.Cara kerja pembuatan “nata de coco” sederhana dan mudah dikerjakan, hanya saja memerlukan suasana yang bersih dan kondisi yang aseptis.Penelitian menggunakan ranncangan acak lengkap (RAL) dalam bentuk factorial yang terdiri dari 2 faktor ( A sebagai factor 1 dan B sebagai factor ke -2 ) yang setiap factor terdiri dari 3 taraf ( A1 = a1,a2.a3 dan B = b0,b2,b3 ) dan 3 ulangan, di uji lanjut dengan BNJ pada taraf 5%. Perlakuan yang digunakan adalah a1,b0 (air kelapa tua : glukosa), a1,b1 (air kelapa tua : sukrosa), a1,b2 (air kelapa tua : fruktosa), a2,b0 ( air kelapa ½ tua : glukosa), a2,b1 (air kelapa ½ tua : sukrosa), a2,b2 (air kelapa ½ tua : glukosa), a3,b0 (air kelapa muda : glukosa), a3,b1 (air kelapa muda : sukrosa), a3,b2 (air kelapa muda : fruktosa).Pengamatan yang dilakukan terhadap rendemen, ketebalan, kadar air, total asam, kadar gula dan uji organoleptik terhadap nilai warna, tekstur dan rasa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan kelapa dan jenis gula yang digunakan berpengaruh nyata terjadi aksi dari kedua factor terhadap nilai kadar gula, ketebalan dan kadar air dan berpengaruh nyata terhadap nilai total asam dan rendemen tetapi tidak terjadi interaksi dari kedua factor, terhadap nilai organoleptik terhadap nilai rasa, warna dan tekstur cendrung disukai. Perlakuan yang terbaik yaitu tingkat kematangan kelapa tua dan jenis gula glukosa
PENGOLAHAN TEPUNG DAN MIE SUKUN Agus Nuroso
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i1.35

Abstract

Pengolahan tepung dan mie sukun bertujuan untuk menggali komoditas pangan harapan ( sumber karbohidrat lokal ) untuk meningkatkan ketahanan pangan yang berasal dari sukun, mengetahui proses pembuatan mie, mempromosikan pengolahan prodok pangan yang berasal dari buah sukun menjadi suatu olahan mie sehingga dapat memasuki dunia usaha, merupakan bahan arternatif pembuatan mie pada umunnya yang dikonsumsi (tepung terigu), menambah pengetahuan dan memperkaya keilmuan tentang pengolahan. Buah sukun merupakan karbohidrat yang cukup tinggi (27,12%) dan dapat diolah menjadi produk setengah jadi yaitu tepung sukun. Proses pembuatan mie dengan menggunakan tepung sukun hampir sama olahannya dengan produk mie pada umumnya (tepung terigu). Mie sukun merupakan salah satu makanan alternative produk mie yang dapat dipasarkan. Dalam usaha produk mie sukun cukup menjanjikan membantu perekonomian keluarga, rumah tangga dan atau masyarakat untuk skala industri.
PENGARUH PERBANDINGAN SARI BUAH MARKISA DENGAN SARI TERUNG PIRUS TERHADAP MUTU SIRUP YANG DIHASILKAN Rifni Novitasari
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i1.36

Abstract

Penelitian tentang “ Pengaruh Perbandingan Sari Markisa dengan Sari Buah Terung Pirus terhadap Sirup yang Dihasilkan.” Telah dilakukan si Laboratorium Teknologi Pangan , Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indagiri Hilir, Tembilahan pada bulan Juli – Agustus 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perbandingan sari buah yang optimal sehingga dihasilkan sirup dengan karakteristik yang baik serta memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh SNI.Rancangan percobaan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, perlakuan yang dicobakan adalah A (perbandingan sari markisa : sari terung pirus = 2 : 1) ; B (perbandingan sari markisa : sari terung pirus = 2 : 2) ; C (perbandingan sari markisa : sari terung pirus = 2: 3) dan D (perbandingan sari markisa : sari terung pirus = 2 : 4). Kemudian sirup yang dihasilkan diamati kadar gula, total asam, kadar vitamin c, pH, nilai terhadap organoleptik, viscositas, total padatan terlarut, lempeng total dan stabilitas suspensi. Hasil pengamatan tersebut kemudian dilakukan analisis sidik ragam dan uji lanjutan dengan metoda Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan pencampuran sari buah markisa dengan sari buah terung pirus berpengaruh terhadap: total asam, kadar vitamin C, viscositas larutan, padatan terlarut dan tingkat penerimaan panelis secara organoleptik dari segi rasa dan aroma serta tidak berpengaruh terhadap kadar gula dan pH larutan. Pada tingkat perbandingan sari markisa dengan terung pirus = 2 : 2 (perlawanan B) terbukti lebih diminati dari uji organoleptik, dengan hasil analisa : kadar gula 70.15 0Brix, total asam 5,4 , kadar vitamin C 16,02%, pH 4,1 , viscositas 35,21 Cps, total padatan 77,28% dan negative terhadap pertumbuhan mesofil aerob juga pengendapan selama penyimpanan.
STUDI PENERAPAN HACCP PADA PROSES PENGOLAHAN SANTAN KALENG (Canned Coconut Milk): (Studi Kasus pada PT. RSUP-Ind Pulau Burung, Indragiri Hilir) Hermiza Mardesci
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i1.37

Abstract

Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif. Penerapan HACCP pada proses pengolahan santan kaleng di PT.RSUP-Ind telah ditetapkan 4 CCP, yaitu; pada proses penyaringan, pengalengan, pemasakan, dan pendinginan setelah pemasakan. Ke-empat proses ini memiliki bahaya fisik dan biologi, yang jika tidak dikendalikan bisa membahayakan konsumen.

Page 1 of 1 | Total Record : 6