cover
Contact Name
Zawiyah:Jurnal Pemikiran Islam
Contact Email
zawiyahkendari@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
zawiyahkendari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam
ISSN : 24776149     EISSN : 2597955X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Zawiyah: Journal of Islamic Thought published by the Postgraduate of IAIN Kendari includes textual studies and field work with various perspectives on education, law, philosophy, history, theology, political science, and more. This journal serves as a scientific forum for lecturers, researchers and other communities, this journal invites scholars and researchers outside the Institute to contribute the result of their studies and researches in the areas related to Islam and muslim society. Indonesian scholars can enrich studies through articles published in journals. Articles written in Indonesian have abstracts in English and with fair procedures for peer-review, Zawiyah publish research and studies relating to Islamic studies with various dimensions and approaches. Zawiyah: Journal of Islamic Thought is published twice a year, each issue focuses on the investigation of academics through comprehensive observations of Islamic Studies. This journal, serves as a forum for studying Islam in Indonesia and other parts of the world in local and global contexts. Therefore, researchers, writers, and readers from various scientific backgrounds have interacted scientifically
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023" : 10 Documents clear
PENYEBARAN KELOMPOK ISLAM MODERAT DAN ISLAM PURITAN DI INDONESIA: KAJIAN KHALED ABOU EL FADL Ningrum, Velida Apria; Zulkifli, Zulkifli
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.6491

Abstract

Artikel ini berusaha mengungkapkan persebaran kelompok Islam Moderat dan Islam Puritan di Indonesia menurut Khaled Abou el Fadl. Menurutnya, bahwa Islam moderat adalah mereka yang memahami agama dengan selalu mengedepankan prinsip-prinsip toleransi, santun, dan bisa mendahulukan kemaslahatan orang banyak. Sedangkan Islam puritan menggambarkan sekelompok umat Islam yang memiliki sistem kepercayaan absolut dan tanpa kompromi, yang cenderung murni dan tidak toleran terhadap sudut pandang lain, sebab mengutamakan pemahaman agama secara harfiah dan literal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kelompok islam moderat yang terdeteksi adalah seperti Nahdlatul Ulama’ (NU) dan Muhammadiyah, Adapun kelompok Islam puritan adalah Wahabi dan Salafi. Islam moderat yang dimaksudkan Khaled Abou el Fadl lebih bisa digunakan untuk mengatasi tantangan kontemporer dan menyebarkan Islam yang harmonis, sebab lebih mengedepankan dan menghargai hak asasi manusia dalam mewujudkan kemaslahatan bersama. Dan Islam puritan yang pergerakannya mengarah kepada ekstrimisme dan radikal, sehingga menjadikan masyarakat Muslim intoleran, dogmatik dan kaku melihat perkembangan peradaban sehingga menjadi sebab munculnya gerakan-gerakan dengan kekerasan, namun mengatasnamakan agama.
PENGARUH TASAWUF TERHADAP KOSMOLOGI ULUAN SUMATERA SELATAN DALAM TEKS USURAN GANTI Izzuddin, Muhammad Haidar; Holil, Munawar
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.6575

Abstract

Usurran Ganti adalah sebuah teks dalam naskah Ulu dengan kode 93 E 109 yang disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah ini berisi mengenai konsep kosmologi masyarakat Uluan di Sumatera bagian Selatan dan berkaitan dengan kosmologi Islam dalam mazhab tasawuf. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk dan pengaruh pemikiran tasawuf dalam konsep kosmologi dalam naskah Usurran Ganti. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang menggunakan teori kosmologi Islam dari Osman Bakar (2001) dan pemikiran martabat tujuh yang dikembangkan oleh Syamsuddin as-Sumaterani. Temuan dalam penelitian ini adalah adanya jejak-jejak tasawuf melalui simbol-simbol tajalli (manifestasi) dalam tiga martabat pertama dalam martabat tujuh. Meskipun gagasan-gagasan tradisional masih ditemukan dalam tataran makrokosmos dan mikrokosmos, teks ini mencoba untuk menghadirkan Allah sebagai pencipta dalam realitas metakosmos. Usurran Ganti mencoba mengangkat identitas orang Uluan yang bersandar pada silsilah tokoh legenda diwȇ Semidang Sakti dan tetap mengakui Allah sebagai pencipta. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana pemikiran tasawuf mempengaruhi konsep kosmologi dalam masyarakat Uluan dan menunjukkan adanya kontinuitas antara tradisi lokal dengan ajaran Islam dalam konteks tasawuf.Keywords: Tasawuf; Kosmologi; Naskah Ulu
SUFISME DAN URBAN SUFISME ERA DIGITAL Fathuddin, Muhammad Habib; Santalia, Indo; Rijal, Tabhan Syamsu
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.6627

Abstract

Sufisme sebagai aliran kebangkitan dan mistik dalam tradisi Islam, saat ini telah menjadi sasaran ketegangan modernisasi yang dialami seluruh dunia muslim, dan lebih khusus lagi Indonesia. Jadi, jelaslah bahwa artikulasi khazanah Islam yang berupaya menyelaraskan dengan modernitas penuh semangat di dunia muslim. Hal tersebut merupakan fenomena menarik yang berkembang di masyarakat kontemporer, khususnya di kota-kota besar. Sufisme yang pernah dituduh sebagai biang keladi kemunduran umat Islam. Akan tetapi, berbeda dengan sekarang, tidak seperti yang selalu dipikirkan oleh umat Muslim pada umumnya, karena kini para sufi menjadi semacam trend, bagi sebahagian kalangan orang-orang di perkotaan. Berlainan dengan konsepsi negatif diatas bahwa kebangkitan modernisme dan reformisme Islam sejak awal abad ke-20 menjadikan tasawuf sebagai salah satu sasaran pembaharuan dan pemurnian Islam. Bagi para pemikir dan aktivis modernis dan reformis Muslim, kaum Muslim bisa mencapai kemajuan hanya dengan meninggalkan kepercayaan dan praktik sufistik yang mereka pandang bercampur dengan bid’ah, khurafat, takhayul, dan taqlid buta kepada pimpinan tasawuf dan tarekat.
IBN KHALDUN AND ANTHROPOLOGY: THE FAILURE OF METHODOLOGY IN THE POST 9/11 WORLD BY AKBAR S. AHMED Sari, Kartika Puspita; Mubarokah, Adzkiyah
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.6776

Abstract

AbstrakPandangan Barat tentang dunia Islam telah berubah dan oktrin Islam dibenarkan oleh kekerasan, intoleransi, terorisme dan ancaman terhadap masyarakat Barat dan dunia global. Hal ini terjadi setelah peristiwa pengeboman WTC pada 11 Maret 2001. Makna Islam berubah dari mengajarkan prinsip-prinsip perdamaian menjadi teologi kekerasan, dan Islam dipandang sebagai monolitik, parsial, dan tidak lengkap. Hal ini juga dijelaskan oleh “Islamofobia” sebagai tanda perubahan citra Islam di Barat. yang mengganggu kehidupan umat Islam. Akbar S. Ahmed mengkaji masalah tersebut secara “historis-empiris”. Studinya bukan tentang teologi kekerasan, tetapi tentang cara berpikir untuk mengkritisi titik tolak sejarah pembangunan modern, sistem pendidikan Islam dan perkembangan studi Islam terkait dengan kehidupan sosial-keagamaan negara-negara Arab. Tanggapan Islam terhadap kemajuan Barat mengikuti tanggapan elit terhadap semua.penelitian ini penting untuk dilakukan karena dapat memberikan pemahaman lebih mengenai kejadian metodologi pasca 9/11 sesuai tanggapan dari Ibnu Khaldun dan antropologi dimana menjelaskan bagaimana kembalinya antropologi asabiyyah lalu reverensi dari ibnu khaldun serta runtuhnya kohesi sosialKata kunci: Ibnu Khaldun, Kegagalan Metodologi, Pasca 9/11, Antropologi, Asabiyya.AbstractThe Western view of the Islamic world has changed, and Islamic doctrine is justified by violence, intolerance, terrorism, and threats to Western society and the global world. This happened after the WTC bombing on March 11, 2001. The meaning of Islam changed from teaching principles of peace to a theology of violence, and Islam was seen as monolithic, partial and incomplete. This is also explained by "Islamophobia" as a sign of the changing image of Islam in the West, which disrupts the lives of Muslims. Akbar S. Ahmed examines the problem in a "historical- empirical" manner. His study is not about the theology of violence, but about a way of thinking to criticize the historical starting point of modern development, the Islamic education system and the development of Islamic studies in relation to the socio-religious life of Arab countries. Islam's response to Western progress followed the elite's response to all. This research is important because it can provide a better understanding of the events of the post-9/11 methodology according to Ibn Khaldun’s response and anthropology, which explains how the return of anthropology asabiyyah then reverses from ibnu khaldun and the collapse of social cohesion.Keywords: Ibn Khaldun, Methodological Failure, Post 9/11, Anthropology, Asabiyya
THOMAS KUHN'S SCIENTIFIC REVOLUTION PARADIGM AND ITS RELEVANCE TO ISLAMIC STUDIES Haryanto, Rifqi; Paryanto, Paryanto
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.6904

Abstract

Pandangan epistemologi Thomas Kuhn telah mengktitik secara mendasar terhadap landasan epistemologi konvensional. Hal ini lah yang menjadi dasar mengkaji pemikiran Thomas Kuhn tentang revolusi ilmiah dan relevansinya terhadap pendidikan islam penting dilakukan. Gagasan revolusi ilmiah Thomas Kuhn memiliki perbedaan yang mendasar jika dilihat dari karakteristik pandangan filosofis dan sejarahnya yang unik dan distinktif, yakni terdapat upaya adaptif dalam perkembangan sejarah keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana pemikiran paradigma revolusi ilmiah Thomas Kuhn serta relevansinya terhadap studi keislaman. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengen metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dengan mempertimbangkan dan mengumpulkan serta menyimpulkan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Gagasan paradigma revolusi ilmiah Kuhn berpendapat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara revolutif dari paradigma lama ke paradigma baru dengan tahapan-tahapan meliputi : paradigma I, normal science, anomalo krisis, revolusi ilmiah, paradigma II. Dalam tahapan revolusi ilmiah tersebut kunci utamanya adalah metodologi. Dalam konteks perkembangan studi keislaman, metodologi dalam memahami ajaran islam akan mengalami revolusi menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
HISTORICAL EVOLUTION OF ISLAMIC THOUGHT OVER TIME Barella, Yusawinur; Mahmudin, Mahmudin; Aderus, Andi
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.7243

Abstract

This article discusses the history, core teachings, and development of thought within Islam from its pre-Islamic origins to the present day. The Islamic thought presented in this article encompasses various aspects, including historical, social, political, and legal aspects. The researcher adopts a qualitative descriptive method through library research, which involves an in-depth study of various literary sources such as journals, books, and other relevant materials related to the research topic. Additionally, the researcher employs historical methods in this study due to its connection with past events.
THE ROLE OF HUMANIST THOUGHT IN BUILDING BRIDGES BETWEEN ISLAM AND UNIVERSAL HUMAN VALUES Karimullah, Suud Sarim; Mahbubi, Mahbubi
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.7708

Abstract

This study traces the fundamental role of humanist thought in bridging the gap between Islamic values and the universality of human values. This study adopts a library research method that applies a literature analysis approach that is not only inclusive but also holistic in collecting, evaluating, and integrating findings from various literature sources that are relevant to the focus of the study. The results of the study highlight the positive contribution of humanist thinking in stretching the harmony between Islamic teachings and universal human values, being a driver in shaping an inclusive and sustainable world for all individuals, regardless of their religious or cultural diversity. The relationship between Islamic teachings and universal human values has shown a positive evolution, with humanist thought serving as an essential link that fosters interreligious dialogue and promotes tolerance. The influence of humanist thought in the structure of society and interreligious relations also creates an environment that promotes inclusiveness, sustainability, and peace. While challenges remain, humanist thinking remains a positive driver in shaping a better world for all human beings, regardless of their religious or cultural background.
PLURALISME DALAM PEMIKIRAN JARINGAN ISLAM LIBERAL DI INDONESIA Izzati, Nida Rafiqa
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.7787

Abstract

Indonesia saat ini sedang mengalami perang pemikiran meskipun banyak yang tidak menyadarinya. Salah satu aliran berfikir yang muncul di tanah air saat ini adalah pemikiran Jaringan Islam Liberal dan ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ia sejalan dengan ajaran agama Islam atau tidak. Meskipun isu ini cukup “sensitif” untuk dibahas, eksistensinya tidak dapat dinafikan. Maka tujuan dalam penulisan artikel ini adalah untuk mengungkap definisi liberalisme, mengetahui apa itu jaringan islam liberal, dan menganalisis makna pluralisme serta konsepnya dalam jaringan islam liberal. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Jenis penelitiannya ialah kajian pustaka, yang sumber data primernya adalah jurnal-jurnal tentang JIL dan fatwa MUI.  Dari penelitian ini, ditemukan bahwa pluralisme dalam pemikiran JIL di Indonesia ini merupakan pluralisme agama yang mana ini bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Semoga tulisan ini dapat berkontribusi dalam menyadarkan rakyat Islam Indonesia untuk sadar dan waspada akan aliran-aliran yang tidak sesuai dengan agamanya.
MEMPERKUAT KESETARAAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN: KONSEP DAN TINDAKAN Rabbani, Mu'afa Afif; Kudhori, Muhammad
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.7810

Abstract

Dalam landasan agama Islam, prinsip kesetaraan manusia di mata Allah menjadi fokus utama. Al-Quran, sebagai sumber petunjuk agama, menegaskan nilai kesetaraan di antara semua individu. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif melalui studi kepustakaan. Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data relevan yang sesuai dengan tema bahasan. Artikel ini memuat konsep kesetaraan manusia, ayat al-Quran terkait kesetaraan manusia, contoh tindakan Rasulullah terkait kesetaraaan manusia, ketimpangan sosial yang ada di indonesia, serta solusi dan tindakan yang memperkuat kesetaraan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, penting memahami dan menerapkan nilai-nilai kesetaraan dan martabat manusia. Ini termasuk menghindari diskriminasi berdasarkan perbedaan suku, ras, budaya, atau status sosial. Setiap individu memiliki hak dan martabat yang sama. Dalam Islam, nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang, dan persaudaraan universal ditekankan. Oleh karena itu, kita harus menghormati hak-hak individu, melawan diskriminasi, dan mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari. Semua orang memiliki nilai yang sama di mata Allah, dan kita memiliki tanggung jawab untuk memperlakukan semua orang dengan hormat. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat membantu membangun masyarakat yang adil dan inklusif, di mana setiap individu dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.In the foundation of the Islamic religion, the principle of human equality in the eyes of Allah is the main focus. The Al-Qur’an, as a source of religious guidance, emphasizes the value of equality between all individuals. This research uses qualitative methods through literature study. Namely by collecting relevant data that is in accordance with the topic of discussion. This article contains the concept of human equality, verses from the Al-Qur’an related to human equality, examples of the Prophet's actions regarding human equality, social inequality that exists in Indonesia, as well as solutions and actions that strengthen human equality. In everyday life, it is important to understand and apply the values of equality and human dignity. This includes avoiding discrimination based on differences in ethnicity, race, culture, or social status. Every individual has the same rights and dignity. In Islam, values such as justice, compassion and universal brotherhood are emphasized. Therefore, we must respect individual rights, fight discrimination, and promote equality in everyday life. All people have equal value in the eyes of God, and we have a responsibility to treat everyone with respect. By understanding and practicing these values, we can help build a just and inclusive society, where every individual is valued and has equal opportunities to thrive.
ANALISIS KESULITAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH PADA MASA PANDEMI Herman, Herman; Basri, Hasan
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 9 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v9i2.8007

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis aktualisasi pembelajaran dan kesulitan yang dialami oleh guru dan peserta didik pada implementasi pendidikan agama islam di madrasah. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk memperoleh pemahaman tentang kesulitan pembelajaran pendidikan agama islam di madrasah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan interaktif model dengan langkah-langkah analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pelaksanaan pembelajaran PAI di madrasah kota kendari (MIN 1, MTsN 1 dan MAN 1) dilakukan secara sinkronus dan asinkronus dengan menggunakan berbagai macam aplikasi belajar seperti whatsApp, zoom meeting, google meet, google form dan e-learning; kedua, bentuk kesulitan yang dialami oleh guru yaitu sulitnya menyampaikan materi melalui daring dengan waktu yang terbatas (sinkronus) selain itu guru kesulitan dalam melakukan penilaian secara online (sinkronus/asinkronus); adapun kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu jaringan internet yang tidak stabil, paket data yang tidak ada dan sulitnya memahami penjelasan guru (pembelajaran sinkronus).Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Sinkronus dan Asinkronus

Page 1 of 1 | Total Record : 10