cover
Contact Name
Nyoman Suadnyana Pasek
Contact Email
suadnyanapasek83@gmail.com
Phone
+6281339412282
Journal Mail Official
suadnyanapasek83@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana no 11 Singaraja Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha
ISSN : 26141949     EISSN : 26141930     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
IMAT ( Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi ) Undiksha provides a medium for disseminating novel articles related to economy and business among international academics, practitioners, regulators, and public. JIMAT accepts articles any research methodology that meet the standards established for publication in the journal. In addition, JIMAT focuses on research articles and review article for specific topics that are relevant to the economic and accounting, business, and banking issues, related to three important disciplines as follows: Economics And Accounting: Public Economics , International Economics, Banking and Financial InstitutionDevelopment Economics, Monetary Economics, Financial Economics. Accounting: Public Sector Accounting, Taxation, Financial Accounting, Management Accounting, Auditing, and Information Systems Business and banking management:Finance and wealth management, Marketing, Human Resource Management, Strategic Management, Operations, Entrepreneurship, Banking Ethics, Banking Operation and Management.
Articles 135 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2017):" : 135 Documents clear
Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Upacara Ngaben Masal di Dadia Beten Aas II Dusun Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ., Ni Wayan Meres; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.; ., NI KADEK SINARWATI, SE., M.Si.Ak.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9340

Abstract

Ngaben masal adalah ritual kematian pada umat Hindu di Bali yang dilaksanakan bersama-sama oleh warga dadia Beten Aas II, setiap 15 tahun sekali dengan sumber pendanaannya berasal dari peturunan per kepala keluarga. Ngaben masal membutuhkan alokasi sumber daya bersama sehingga prinsip transparansi dan akuntabilitas penting untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apa yang melatarbelakangi masyarakat melaksanakan upacara ngaben masal setiap 15 tahun sekali, serta tidak diperbolehkan melaksanakan upacara ngaben secara keluarga di Dadia Beten Aas II, 2) dari mana saja Dadia Beten Aas II memperoleh sumber dana untuk melaksanakan upacara ngaben masal, 3) Bagaimana penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana upacara ngaben masal di Dadia Beten Aas II. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode Kualitatif yang menekankan pada persepsi dan perilaku manusia. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) alasan Dadia Beten Aas II melaksanakan upacara ngaben masal setiap 15 tahun sekali dan tidak diperbolehkan ngaben secara keluarga yaitu: a) karena adanya awig-awig dari dadia, dan awig-awig dari dusun Muntigunung, b) melestarikan budaya ngayah atau metulungan, c) keadaan ekonomi yang rendah. 2) sumber dana yang diperoleh untuk melaksanakan ngaben masal yaitu: a) peturunan (iuran wajib), b) dana punia, c) aturan sesantu, d) dana lelangan, e) bantuan sosial. 3) penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan upacara ngaben masal di Dadia Beten Aas II sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya keterlibatan semua krama dadia dalam penentuan jumlah peturunan dan ikut serta dalam sangkep yang diadakan setiap akhir ataupun awal kegiatan, dan adanya laporan pertanggungjawaban secara tertulis dari pengurus dadia serta adanya rasa kepercayaan terhadap hasil pertanggungjawaban. Kata Kunci : transparansi, akuntabilitas, ngaben masal Ngaben masal is a death ritual practice by Hindus in Bali which is done together by the villagers of Beten Aas II, once in every 15 years funded by per capita peturunan (contribution). Ngaben masal needs an allocation of joint resources so that the principle of transparency and accountability are important to be considered. This study was aimed to find out 1) what makes the people do ngaben masal every 15 years and why are they not allowed to do ngaben in a family way in Dadia Beten Aas II; 2) from what source Dadia Beten Aas II obtain funds to hold ngaben masal ceremony; 3) how are the principles of transparency and accountability followed in managing funds for ngaben masal ceremony in Dadia Beten Aas II. This study was done using qualitative method that stresses on the perception and human behavior. The data were analyzed by following the stages of 1) data reduction, 2) data display, and 3) conclusion drawing. The results showed that 1) the reasons Dadia Beten Aas II does ngaben masal every 15 years are: because there is awig-awig of the dadia, and awig-awig of the dusun of Muntigunung, b) to preserve ngayah culture or metulungan culture, c) poor economic condition. 2) the sources of funds for ngaben masal are a) peturunan ( compulsory contribution), b) dana punia, c) aturan sesantu, d) proceeds of an auction, e) social assistance, 3) the application of transparency and accountability principles in the holding of ngaben masal in Dadia Beten Aas II run well, this can be shown from the involvement of all krama dadia in determining the total amount of peturunan and the participation in sangkep done at the end or the beginning of each activity, and the presence of a written accounting report from the dadia leader and the trust about the result of the accounting. keyword : transparency, accountability, ngaben masal
SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PADA ALILITAN KARYA YANG DILAKSANAKAN MASYARAKAT CATUR DESA ADAT DALEM TAMBLINGAN ., Ni Putu Ayu Primayanti; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.; ., Made Arie Wahyuni, S.E.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9407

Abstract

Catur Desa merupakan organisasi sektor publik berbasis tradisional keagamaan yang terbentuk dari persatuan masyarakat dari empat desa. Salah satu kegiatan organisasi ini adalah melaksanakan Alilitan Karya. Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan organisasi ini masih dilakukan secara sederhana karena belum ditunjang sistem dan prosedur yang memadai dalam pengelolaan keuangannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu dengan cara deskriptif yang menekankan aspek mendalam pada suatu fenomena yang dialami subjek penelitian secara holistik. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif dengan tiga tahapan yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memahami latar belakang pelaksanaan Alilitan Karya yang dilaksanakan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, (2) memahami proses pengelolaan keuangan dalam Alilitan Karya, dan (3) memahami persepsi masyarakat tentang pengelolaan keuangan Alilitan Karya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alilitan Karya merupakan karya yang dilakukan setiap dua tahun sekali untuk mewujudkan Tri Hita Karana, (2) pengelolaan keuangan pada Catur Desa sudah dilakukan dengan baik mulai dari perencanaan, penerimaan, pengeluaran, penyusunan laporan, dan pertanggungjawaban keuangan, dan (3) Catur Desa sudah melakukan akuntabilitas dengan baik dan dapat mewujudkan good governance dimana masyarakat sekarang memiliki kepercayaan dan lebih loyal terhadap organisasi yang dibuktikan dengan keberhasilan pelaksanaan Alilitan Karya pada satu periode.Kata Kunci : Catur Desa, Alilitan Karya, Akuntabilitas, Good Governance “Catur Desa” is an organization activity in the public sector conducted based on religious tradition established coordinatedly among four different traditional villages. One of the programs conducted in the organization is known as “Alilitan karya” (a series of ritual activity). The financial accountability of this program activity was still relatively very simple, since it has not already supported by sufficient system and well managed financial procedures. This study was conducted by utilizing descriptive quanlitative design by focusing on deep analysis into one phenomena experienced holistically by the subjects involved in the study. The data were collected based on a deep interview, observation, and documentation study which were analyzed by using interactive technique following three stages, such as: (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) concluding. This study had a purpose to: (1) understand the background of why “Alilitan Karya” program was conducted in the “Catur Desa Adat” (four local villages people of) Dalem Tamblingan, (2) understanding the process of financial management in the program of “Alilitan Karya” activity, and (3) understanding the people’s perception about the financial management of “Alilitan Karya” program. The results of the study indicated that (1) “Alilitan Karya” is a program conducted regularly once in two years to realize the concept of “Tri Hita Karana”, a Hindu wellknown concept of life, (2) the financial management of the program in the “Catur Desa” had been properly implemented starting from the planning, inflow, expenses, and financial report design, and (3) “Catur Desa” had already implemented financial accountability properly and had mad sufficient realization of good governance principle where the people had their own trust and loyal to the management of the organization which was proved by the success of the program implementation of “Alilitan Karya” in this period. keyword : Catur Desa, Alilitan Karya, Accountability, Good Governance
PENGELOLAAN DAN REALISASI DANA PETURUNAN KRAMA DESA DALAM PELAKSANAAN SABHA DI DESA BALI AGA (Studi Kasus Pada Desa Pakraman Pedawa) ., Putu Edy Suryadi Yasa; ., Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd.; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9465

Abstract

Desa Pakraman merupakan organisasi sosial religius yang bersifat tradisional sehingga pengelolaan keuangannya seringkali masih mengacu budaya kearifan lokal setempat. Salah satu Desa Pakraman yang masih menggunakan budaya kearifan lokal dalam pengelolaan keuangannya adalah Desa Pakraman Pedawa. salah satu keunikan dalam pengelolaan keuangannya terletak pada sistem pemungutan dana peturunan krama desa khususnya dalam pelaksanaan Sabha (Piodalan Desa) yaitu pemungutan dana peturunan dilakukan setelah pelaksanaan Sabha selesai dilaksanakan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan sistem pelaksanaan kegiatan yang lazim dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Sistem pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha (piodalan desa) di Desa Pakraman Pedawa. 2) dasar filosofis yang melandasi diterapkannya sistem pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa. 3) Pengelolaan dan realisasi dari pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain; 1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data dan 3) Menarik Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Sistem pemungutan dana peturunan dalam Pelaksanaan Sabha di Desa Pakraman Pedawa yaitu pemungutan dilakukan setelah pelaksanaan Sabha selesai dilaksanakan. 2) Dasar filosofis yang mendasari sistem pemungutan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa yaitu adanya prinsip keterbukaan; adanya kesamaan tekad dan pemikiran untuk tidak melanggar peraturan yang sudah dibuat serta adanya kesamaan krama desa di mata Tuhan. 3) Pengelolaan dana peturunan dalam pelaksanaan sabha di Desa Pakraman Pedawa sudah baik dan transparan dan adanya alur yang jelas. Realisasi dari pemungutan dana peturunan direalisasikan penuh untuk membiayai semua pengeluaran pelaksanaan Sabha.Kata Kunci : Pengelolaan, Realisasi, Dana Peturunan, Sabha “Desa Pakraman” or a local tranditional village is a social religious organization traditionally established around the vellages found in Bali in which its’ financial management very often remains very simple based on the culture of local wisdom. One of the traditional villages which remains conducting a program based on the local wisdom culture is Pedawa traditional village. It is unique for the people when conducting a “Sabha”, a village ritual ceremony all the fund required for the ceremonial activities are raised from the members’ fee and managed by the committee. The members’ fees are collected after the ritual ceremony has been completely finished. This tradition has been considered very unique since it is different from the common practice of the existing system. This study was conducted for the purpose of finding out 1) the system implemented when the members’ fee were collected in conducting “sabha desa” or village ritual ceremony in the traditional village Pedawa, 2) the philosophical foundation underlying the implementation of the system of fund raising based on the members’ fee when conducting village ritual in the traditional village Pedawa, 3) the management and realization of fund raising by collecting members’ fee when conducting village ceremonial activities in the traditional village Pedawa. The study utilized a qualitative design where the data were analyzed in three different stages, such as 1) data reduction, 2) data presentation and 3) drawing conclusion. The results of the study indicated that 1) the fund required for conducting village ceremony in traditional village Pedawa was collected after the process of ritual in the village had been completely finished, 2) the philosophical foundation underlying the process of the fundraiser was the principle of openness ; having the same and equal determination and thought for unbreaking the rules which had been negotiated as well the principles of equal right before the God among the members of the traditional village of Pedawa. 3) the financial management of the members’ fee when conducting village ceremony in Pedawa traditional village had been considerably good and based on the transparency principle with clear appropriate procedure. The entire fund collected from the members’ fee was completely utilized for the purpose of successful implementation of village ritual, “sabha”.keyword : management, realization, members’fee, Sabha
PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PT. PEGADAIAN ., M.Dwi Arisandi Arta; ., Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE. Ak,M; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9491

Abstract

Abstrak Dalam mengadakan interprestasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, diperlukan adanya ukuran atau standar tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Salah satu perusahan yang menggunakan ukuran rasio dalam analisis keuangan adalah PT. Pegadaian merupakan Badan Usama Milik Negara (BUMN) milik Departemen Keuangan RI. PT. Pegadaian merupakan salah satu lembaga perkreditan yang khas, karena hanya bergerak dalam bidang penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan benda milik pribadi. Laporan keuangan PT Pegadaian dapat dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang dapat menunjukan posisi, kondisi maupun hasil kerja yang telah di capai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kinerja keuangan dari PT. Pegadaian; dan (2) PT Pegadaian, telah menunjukan perkembangan apabila ditinjau dari rentabilitas ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu (1) evaluasi kinerja keuangan; dan (2) analisis perkembangan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kinerja Keuangan PT. Pegadaian pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 rata-rata kondisi kurang sehat dengan kategori BB ini dibuktikan dengan rata-rata penilaian kinerja keuangan diproleh nilai 45,6. Nilai tersebut jauh dibawah batas maksimal sehat yakni sebesar 65; dan (2) Pencapaian rentabilitas ekonomis dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 cenderung mengalami penurunan, hal ini ditunjukan dari hasil analisis trend yang diperoleh berkoefisien negatif, yaitu sebesar –1,818X. Kata Kunci : Interprestasi Laporan Keuangan, Rasio, PT Pegadaian A particular measure or standard is needed to interpret and analyze the financial statement of a company. The measure frequently used to analyze finance is ratio. One of the companies which employs the rational ratio to analyze finance is PT. Pegadaian, a state-owned company ‘Badan Usaha Milik Negara (BUMN), of the Republic of Indonesia. It is a specific credit union which only gives loans to society based on the lien law with personal property as the collateral. Its financial statement can be analyzed using the financial ratios which indicate the position, condition and performance which have been achieved. This present study was intended (1) to identify the financial performance of PT. Pegadaian; and (2) it can be stated to have developed viewed from the economic rentability. The study used the quantitative descriptive method. The data were collected using the documentation method. The data were analyzed using (1) the evaluation of the financial performance; and (2) the analysis of the business progress. The result of the study shows that (1) the company’s financial performance from 2011 to 2015 averaged less sound and can be categorized under BB; the fact that its financial performance averaged 45.6 proved this. The score was much lower than the maximum limit of being sound, namely 65; and (2) the economic rentability achieved from 2011 to 2015 tended to decrease as shown by the result of the analysis of the trend achieved, namely -1.818X or negative coefficient. keyword : Interpretation of Financial Statement, Ratio, PT Pegadaian
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KAIN ENDEK SUTRA WARNA ALAM UNTUK MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA TENUN IKAT SWASTIKA (TRADITIONAL WEAVERS) ., Ayu Damayanti Ni Putu; ., I Gusti Ayu Purnamawati, S.E.; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual produk kain endek sutra warna alam di Usaha Tenun Ikat Swastika. Cara perusahaan menghitung harga pokoknya masih menggunakan metode yang sederhana. Peneliti ingin membandingkan perhitungan harga pokok produksinya menurut metode perusahaan sendiri dengan metode konvensional (fuul costing). Dalam menghitung harga pokok produksi terbagi menjadi tiga yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Penelitian ini di lakukan di usaha Tenun Ikat Swastika yang terletak di Br. Budamanis, Sidemen, Karangasem. Penelitian ini di fokuskan pada satu proses produksi per bulan khusus pada produk kain endek sutra warna alam dalam menentukan harga pokok produksinya. Analisis data yang di gunakan yaitu jenis data kualitatif dengan metode analisis deskriptif, dan pengumpulan datanya melaluii wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode perhitungan menurut perusahaan sendiri yaitu sebesar Rp 282.667 sedangkan dengan menggunakan metode konvensional (full costing) yaitu sebesar Rp 291.454. Keuntungan yang di dapatkan lebih besar menggunakan metode konvensional (full costing) daripada menggunakan metode perhitungan sendiri. Jika usaha Tenun Ikat Swastika masih tetap menggunkan metode perhitungan perusahaan sendiri, maka usaha Tenun Ikat Swastika akan mendapat kerugian setiap satu lembar kain tenun endek sutra warna alam sebesar Rp 8.787. Kata Kunci : Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Metode Konvensional (full costing),Kerugian Harga Jual. This study was aimed at analyzing the calculation of production cost price in determining the selling price of the product of natural color silk endek cloth in Tenun Ikat Swastika (Traditional Weavers) Business. The firm still used a simple method of calculating the production cost. The production cost product according to the firm itself and conventional method (full costing) was compared. In calculating the production cost price there are three costs: raw material cost, manpower cost, and overhead cost. This study was conducted at Tenun Ikat Swastika business that is located in Br. Budamanis, Sidemen, Karangasem. This study focused on one production process each month, especially natural color silk endek cloth in determining its production cost. The data were analyzed by using qualitative data type with descriptive analysis method, and the data were collected through interview, observation and documentation. The results showed that the calculation of production cost price of the production by using the firm method was Rp 282,667 while by using full costing was Rp 291,454. The profit made is more when full costing is used than when the firm method is used. If Tenun Ikat Swastika still uses the firm method, then it will suffer a loss Rp 8.787 for every sheet of the natural color silk endek cloth. keyword : Keywords: production cost price, conventional method (full costing), lost sale price.
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perbankan Beradsarkan Metode RGEC dan PEARLS Pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Wilayah Jawa dan Bali Periode 2013-2015 ., Luh Yeni Merta Sari; ., Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd.; ., Made Arie Wahyuni, S.E.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9424

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesehatan BPD wilayah Jawa dan Bali dengan menggunakan metode RGEC dan PEARLS pada periode 2013-2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang di unduh dari masing-masing website BPD. Variabel dan pengukuran dalam penelitian ini terdiri dari faktor Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital, Protection, Effective Financial Structure, Asset Quality, Rate of Return and Costs, Liquidity dan Sign of Growth. Pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah: 1) Mengumpulkan data yang berkaitan dengan indikator komponen RGEC dan PEARLS, 2) Menghitung nilai indikator dari masing-masing komponen RGEC dan PEARLS, 3) Menentukan peringkat komposit untuk masing-masing indikator komponen RGEC dan PEARLS, 4) Masing-masing indikator komponen RGEC dan PEARLS yang menempati peringkat komposit akan diberikan penilaian, 5) Melakukan judgement peringkat komposit komponen RGEC dan PEARLS, dan 6) Memaparkan komparatif analisis kinerja keuangan perbankan berdasarkan metode RGEC dan PEARLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Penilaian tingkat kesehatan BPD menggunakan metode RGEC menunjukkan bahwa BPD Jawa dan Bali periode 2013-2015 berada pada kategori sangat sehat dan sehat, 2) penilaian tingkat kesehatan BPD menggunakan metode PEARLS menunjukkan bahwa BPD Jawa dan Bali berada pada kategori cukup sehat dan kurang sehat, 3) Terdapat perbedaan penilaian tingkat kesehatan Bank Pembangunan Daerah wilayah Jawa dan Bali periode 2013-2015 dengan menggunakan metode RGEC dan PEARLS. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan indikator rasio, perbedaan rentang jumlah nilai kredit/poin, dan perbedaan skor peringkat komposit pada masing-masing metode.Kata Kunci : Tingkat Kesehatan Bank, Metode RGEC, Metode PEARLS This study aimed at finding out the comparison of soundness level of Bank Pembangunan Daerah (hereindafter referred to as BPD) in Java and Bali by applying RGEC and PEARLS methods in the period of 2013-2105. This study was a descriptive study with quantitative approach by using secondary data downloaded from BPD websites. The variables and measurement in this study covered Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital, Protection, Effective Financial Structure, Asset Quality, Rate of Return and Costs, Liquidity and Sign of Growth factors.The tachniques of analysing data were: 1) Collecting data which were related to the indicators of RGEC and PEARLS components, 2) Calculating the score of the indicators of each component of RGEC nd PEARLS, 3) Determining the composite ranks of each indicator of the components of RGEC nd PEARLS, 4) Giving score on composite ranks of the indicators of RGEC and PEARLS components 5) Conducting composite rank judgement on RGEC and PEARLS components, and 6) Describing the comparative analysis of banking financial performance based on RGEC and PEALRS methods. The results of the analysis showed that: 1) The judgement on soundness level of BPD showed that using RGEC method, the BPDs in Java and Bali in 2013 – 2015 were highly sound and sound, 2) The judgement on soundness level of BPD using the PEARLS method showed that the BPDs in Java and Bali were quite sound and less sound, 3) There was difference between the judgement on soundness level of BPDs in Java and Bali by using RGEC and PEARLS methods. The difference was caused by several factors, namely different ratio indicator, different range of credit/point score, different scores of composite ranks in each method.keyword : Bank Soundness Level, RGEC Method, PEARLS Method
Pengaruh kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di kabupaten karangasem. ., Ni Luh Candra Pradani; ., Dr. Edy Sujana,SE,Msi,AK; ., I Gusti Ayu Purnamawati, S.E.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9582

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Populasi penelitian ini adalah hotel berbintang di Kabupaten Karangasem. Penentuan sample dilakukan dengan teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 45 orang. Data yang diperoleh berupa jawaban dari responden di tabulasi dan diolah dengan menggunakan sofware SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Dan secara simultan keempat variabel bebas pada penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kata Kunci : efektivitas sistem informasi akuntansi, perlindungan sistem informasi, kecanggihan teknologi informasi. This study aimed at proving empirically the effect of information technology sophistication, information system protection, management participation and accounting manager’s knowledge at star hotels in Karangasem regency. This study was a quantitative study, with questionnaire as the research instrument. The population of this research were star hotels in Karangasem Regency. The samples were determine by nonprobability sampling technique that was purposive sampling which finally got 45 people as the samples. The data obtained were in the form of respondents responses at tabulation and were processed by using SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 16 The results of the analysis showed that partially information technology sophistication, information system protection, management participation and accounting manager’s knowledge had positive and significant effect on the effectivity of accounting information system. Those four free variables simultaneously had positive and significant effect on the effectivity of accounting information system. keyword : the effectivity of accounting information system, information system protection, information technology sophistication
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL AIR MINUM DALAM KEMASAN PADA MERK YEH BULELENG PADA PT. TIRTA MUMBUL JAYA ABADI TAHUN 2015 ., Desak Made Dwi Agustini; ., Gede Adi Yuniarta, SE.AK; ., Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.9672

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi yang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana penentuan harga pokok produksi berpengaruh terhadap harga jual produk. Perusahaan AMDK PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi dalam menentukan harga pokok produksi dan penetapan harga jual masih belum menghitung secara teliti. Dalam menetapkan harga jual AMDK PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi juga masih belum sesuai, perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan dengan keputusan manajemen. Dalam prosesnya produksinya perusahaan akan mengeluarkan biaya-biaya dari mulai pembuatan sampai menghasilkan barang jadi yang siap dijual. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah wawancara yang dilakukan dengan manajer keuangan,pembuat laporan keuangan,bagian produksi dan bagian penjualan. Selain wawancara juga dengan menganalisis lapporan keuangan yang berkaitan dengan biaya-biaya produksi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT.Tirta Mumbul Jaya Abadi memiliki caranya sendiri didalam menghitung harga pokok produksi yaitu dengan membebankan biaya listrik ataupun penyusutan. Selain itu juga didalam menghitung biaya produksi hanya biaya tenaga kerja, biaya air baku, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biaya kemasan dan biaya laboratorium saja yang dibebankan. Dan sebelum menjualnya perusahaan membebankan PPN sebesar 10% dan rejek 2% Kata Kunci : harga pokok produksi, harga jual, akuntansi biaya. The purpose of this research is to find out how the company determines the cost of production, and how the pricing of goods manufactured affect the selling price of products.AMDK (Drinking Water Packaging) company Mumbul Tirta Jaya Abadi Inc. in determining the base cost of production and selling price was nott yet counting carefully. In determining the sale price of AMDK Mumbul Tirta Jaya Abadi Inc. was not yet appropriate, the company set the sale price based on the management's decision. In the production process, the company would issue costs starting from manufacturing to producing the finished goods which were ready for sale. The method used in this study is the interviews conducted with financial managers, preparers of financial statements, production and sales. In addition to interviews also by analyzing the financial lapporan related to costs of production The results of this study indicated that Tirta Mumbul Jaya Abadi Inc. had its own way in calculating production cost, that is, by charging electricity cost as well as shrinkage. In addition, in calculating the production cost it was only labor cost, raw water cost, operating cost, maintenance cost, packaging cost, and laboratory cost that were charged too. keyword : base-price of production, sale price, cost accounting.
PENILAIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DENGAN KONSEP TRI HITA KARANA PADA PERKUMPULAN PETANI PENGGUNA AIR (P3A) SUBAK TIBU BELENG DI DESA PENYARINGAN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA ., Ni Nyoman Dhiras Hardyanti; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.; ., Made Arie Wahyuni, S.E.
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.10063

Abstract

Organisasi memerlukan sistem pengendalian intern yang memadai guna mencapai keberlangsungan usahanya, salah satu organisasi tersebut yaitu perkumpulan petani pengguna air subak yang merupakan organisasi sederhana yang bersifat sosio agraris religious, namun memiliki prestasi sebagai juara satu tingkat Nasional. Kesederhanaan yang dimiliki namun berprestasi membuat Perkumpulan Petani Pengguna Air menarik untuk dikaji guna mengetahui 1) penerapan program sebagai sistem pengendalian intern, 2) mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana oleh pengurus, 3) pengimplementasian sistem pengendalian intern berdasarkan konsep Tri Hita Karana. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif Teknik pengumpulan data berupa Wawancara, Observasi dan Dokumentasi, data diolah melalui tiga tahapan, yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) menarik kesimpulan berdasarkan teori yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan Pengendalian Intern Berlandaskan Idil Tri Hita Karana yang dimiliki baik dan memadai. Lingkungan pengendalian meliputi implementasi konsep Tri Hita Karana oleh pengurus, penilaian resiko mencakup penerapan program kerja, aktifitas pengendalian meliputi akuntabilitas pengelolaan air dan asset kebendaan, informasi dan komunikasi meliputi Perkumpulan petani pengguna air subak Tibu Beleng yang merupakan lembaga adat bersifat sosio agraris religius, dan pengawasan meliputi implementasi sistem pengendalian intern berdasarkan Tri Hita KaranaKata Kunci : Subak, Pengendalian Intern, Tri Hita Karana, Akuntabilitas An organization requires an adequate internal control system to run the business sustainably. A group of water users such as “subak” in Bali is a simple religious social agriculture form of organization, but has an outstanding achievement as the first national champion. This background make the water user farmers group interested to be studied in order to find out 1) the program implementation as an internal control system, 2) the implementation of concept “Tri Hita Karana” by the management, 3) the implementation of internal control system based on the concept of “Tri Hita Karana”. The study was conducted by utilizing a descriptive with qualitative design. The data were obtained by using interview, observation, and documentation. They were analysed based three different stages, like: 1) data reduction, 2) data presentation, 3) drawing conclusion based on the predetermined theory. The results of the study indicated that the category of internal control system based on the concept of “Tri Hita Karana” was sufficiently good. The control environment involved the implementation of concept of “Tri Hita Karana” by the staff, risk evaluation included the program implementation, controlling activities included water and material assets management accountability, information and communication included a group of farmers as water users of Subak Tibu Beleng as a religious socio agricultural traditional institution and the control included internal control system based on the concept of “Tri Hita Karana”.keyword : Subak, internal control, Tri Hita Karana, accountability
ANALISIS TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PELAPORAN ALOKASI DANA DESA (Studi Kasus Desa Bengkel, Kec. Busungbiu, Kab. Buleleng) ., Made Wiradarma Setiawan; ., Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M.; ., Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE. Ak,M
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jimat.v7i1.10151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui mekanisme penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) pada Pemerintahan Desa Bengkel, (2) mengetahui implementasi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pertanggungjawaban Pemerintahan Desa Bengkel terhadap pelaporan Alokasi Dana Desa (ADD), dan (3) mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi dalam implementasi prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam pertanggungjawaban Pemerintah Desa terhadap pelaporan Alokasi Dana Desa (ADD). Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen yang selanjutnya dilakukan analisis data dengan model analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Daerah ke Pemerintah Desa Bengkel sudah mengacu pada Peraturan bupati nomor 84 tahun 2015 tentang tata cara pengalokasian Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak, dan Bagi Hasil Retribusi dan pencairan dana dilakukan secara bertahap yaitu melalui empat tahapan yang dilengkapi dengan surat rekomendasi dari kecamatan, (2) pengimplementasian prinsip transparansi dan akuntabilitas pada Alokasi Dana Desa dapat dilihat pada saat melakukan perencanaan dan pembuatan laporan realisasi dan SPJ, (3) faktor yang mempengaruhi sulitnya mengimplementasikan prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam pertanggungjawaban pemerintah desa terhadap pelaporan Alokasi Dana Desa lemahnya sumber daya manusia aparat desa yang ada di desa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pemerintahan desa seperti halnya dalam pembuatan laporan realisasi, selain itu keterlambatan Alokasi Dana desa yang masuk juga mempengaruhi, peran serta masyarakat juga cenderung mempengaruhi. Kata Kunci : Alokasi Dana Desa, ADD, Transparansi, Akuntabilitas This study aimed at: (1) knowing the distribution mechanism of village fund allocation in Bengkel Village’s government, (2) knowing the implementation of transparancy and accountability principles in the responsibility of Bengkel Village’s government concerning about the report of village fund allocation, (3) knowing the obstacles faced in implementing the transparancy and accountability principles in the responsibility of village government concerning about the report of village fund allocation. This research was done through qualitative method. The data collected through in-depth interview, observation, and documentation study, and then the data was analysed by interactive analysis model through three stages: (1) data reduction, (2) data presentation, (3) conclusion. The result showed that (1) the distribution of village fund allocation from regional government to Bengkel Village government has referred to regulation from the regent no. 84 year 2015 about the procedure of village fund allocation, village fund allocation, tax-sharing, revenue-sharing levy, and fund disbursement done stage by stage those were through four stages completed by recommendation letter from the subdistric government, (2) the implementation of transparancy and accountability principles at village fund allocation could be seen at the time of planning and realization report and responsibility letter, (3) the factor affecting the difficulty of implementing the transparancy and accountability principles in the responsibility of village government concerning about the report of village fund allocation, the lack of human resources of the village officials in the village was one of the factors affecting the village government performance as the making of realization report, in addition to the delay in the allocation of village fund coming also had an efffect, public participation also tend to had an effect. keyword : village fund allocation, transparancy, accountability

Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 03 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 16 No. 02 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 15 No. 03 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 14 No. 03 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 13 No. 04 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 13 No. 03 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 13 No. 02 (2022) Vol 13, No 01 (2022) Vol. 13 No. 01 (2022) Vol 12, No 3 (2021) Vol. 12 No. 3 (2021) Vol 12, No 2 (2021) Vol. 12 No. 2 (2021) Vol. 12 No. 1 (2021) Vol 12, No 1 (2021) Vol 11, No 3 (2020) Vol. 11 No. 3 (2020) Vol 11, No 2 (2020) Vol. 11 No. 2 (2020) Vol. 11 No. 1 (2020) Vol 11, No 1 (2020) Vol. 10 No. 3 (2019) Vol 10, No 3 (2019) Vol 10, No 2 (2019) Vol. 10 No. 2 (2019) Vol. 10 No. 1 (2019) Vol 10, No 1 (2019) Vol. 9 No. 3 (2018) Vol 9, No 3 (2018) Vol 9, No 2 (2018) Vol. 9 No. 2 (2018) Vol 9, No 1 (2018) Vol. 9 No. 1 (2018) Vol. 8 No. 2 (2017) Vol 8, No 2 (2017): Vol 7, No 1 (2017): Vol. 7 No. 1 (2017) Vol 6, No 3 (2016): Vol. 6 No. 3 (2016) Vol. 5 No. 2 (2016) Vol 5, No 2 (2016): Vol 4, No 1 (2016): Vol. 4 No. 1 (2016) Vol. 3 No. 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015): Vol 2, No 1 (2014): Vol. 2 No. 1 (2014) Vol 1, No 1 (2013) Vol. 1 No. 1 (2013) More Issue