cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JFIOnline
ISSN : 14121107     EISSN : 2355696X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Indonesia yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia. Isi website memuat seluruh jurnal yang telah diterbitkan mencakup semua aspek dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian antara lain farmakologi, farmakognosi, fitokimia,farmasetika, kimia farmasi, biologi molekuler, bioteknologi, farmasi klinik,farmasi komunitas, farmasi pendidikan, dan lain-lain.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 4 (2015)" : 17 Documents clear
Isolasi Dan Karakterisasi Asam Asiatat Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban) Musfiroh, Ida; Nursyamsiah, Tresna; Sutisna, Entris; Muhtadi, Ahmad; Kartasasmita, Rahmana E; Ibrahim, Slamet
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.476 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.262

Abstract

Asam asiatat merupakan senyawa golongan triterpenoid pentasiklik yang terdapat dalam tanaman pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa asam asiatat dari ekstrak etanol herba pegagan. Isolasi dilakukan dengan metode maserasi dan teknik kromatografi, dan karakterisasi dilakukan dengan spektrofotometri UV Vis, IR, MS dan LC/MS-MS. Hasil isolasi berupa serbuk berwarna putih, dan memberikan serapan pada panjang gelombang maksimum (λmax) 206 nm, mempunyai gugus fungsi yang terdiri dari regang â??OH (3433 cm-1), regang C-H alifatik (2929 cm-1), regang C=O (1709,82) dan ulur C-H (1462-1380 cm-1) serta ulur C-O (1242-1147 cm-1). Senyawa mempunyai massa molekul sebesar 489,4982. Isolat adalah asam asiatat yang mempunyai rumus molekul C30H48O5.
Ekspresi dan Kadar GABA pada Palatum Sekunder Mencit Prenatal dengan Paparan Diazepam di Periode Organogenesis Yulia, Rika; Kuntoro, Kuntoro; Santoso, Heru; Darmanto, Wim
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.213

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan ekspresi dan kadar Neurotransmitter Gamma-aminobutyric acid (GABA) pada palatum mencit prenatal, yang terpapar diazepam di periode organogenesis. Paparan diazepam di periode organogenesis menyebabkan tidak terjadinya penyatuan lempeng palatum  sehingga terjadi celah palatum. GABA berperan dalam pembentukkan palatum. Duapuluh tujuh (27) ekor mencit (Mus musculus) betina, bunting, yang sudah diketahui umur dan berat badannya digunakan dalam penelitian ini. hewan coba dibagi menjadi tiga (3) kelompok : kelompok kontrol, diberi aquades, kelompok uji I diberi injeksi diazepam 8 mg/kg/BB dan kelompok uji II diberi injeksi diazepam 16 mg/kg/BB setiap hari. Pemberian secara intraperitonial di periode organogénesis, yaitu gestasi hari ke 9 sampai 15. Hasil pemeriksaan imunohistokimia, tidak terjadi peningkatan jumlah sel yang mengekspresikan GABA, tapi pemeriksaan kadar menggunakan Elisa Reader, memperlihatkan terjadinya peningkatan kadar GABA pada kelompok uji. Análisis hasil menunjukkan bahwa paparan diazepam di periode organogénesis menyebabkan terjadinya peningkatan kadar GABA jaringan palatum pada mencit prenatal yang mengalami celah palatum.
CHEMICAL CONSTITUENTS AND ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF LEAVES OF SUMATRAN KING FERN (Angiopteris evecta G. Forst HOFFM.) Anggia, Vivi -; Bakhtiar, Amri; Arbain, Dayar -
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.668 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.193

Abstract

ABSTRACT : 4,5-dihydro-4-hydroxy-5-methyl-1H-pyran-1-one (2), angiopteroside (3) and well known stigmast-5-en-3--ol (1) have been isolated from the leaves of  Sumatran King fern Angiopteris evecta G. Forst HOFFM. and investigated for their antimicrobial activities towards some human pathogenic bacteria. Angiopteroside (3) showed potential activities to inhibit the growth of Bacillus subtilis. Keywords: Angiopteris evecta, 4,5-dihydro-4-hydroxy-5-methyl-1H-pyran-1-one,  Angiopteroside, antibacterial. ABSTRAK : 4,5-dihidro-4-hidroksi-5-metil-1H-piran-1-one (2), angiopteroside (3) dan senyawa yang umum stigmast-5-en-3--ol (1) berhasil diisolasi dari daun tumbuhan paku gajah Angiopteris evecta G. Forst HOFFM. dan diuji aktivitas antibakterinya terhadap beberapa bakteri patogen manusia. Angiopteroside (3) menunjukan aktivitas daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis. Kata kunci: Angiopteris evecta, 4,5-dihidro-4-hidroksi-5-metil-1H-piran-1-one, angiopteroside, antibakteri
PERBANDINGAN EFEK ANTIPIRETIK ANTARA IBUPROFEN DENGAN CAMPURAN IBUPROFEN DAN KAFEIN Juwita, Dian Ayu; Noviza, Deni; Erizal, .
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.937 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.185

Abstract

ABSTRAK Ibuprofen merupakan kelompok obat anti inflamasi non steroid yang mempunyai efek antiinflamasi, analgetik dan antipiretik. Penggunaannya sebagai antipiretik semakin meningkat di masyarakat. Pada sediaan farmasi, obat-obat antipiretik sering dikombinasikan penggunaannya bersama kafein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efek antipiretik dari ibuprofen murni dengan campuran ibuprofen dan kafein. Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus putih jantan berumur 2-3 bulan yang dibagi menjadi 3 kelompok uji. Kelompok I diberi Na-CMC 1% dan larutan pepton 5%. Kelompok II diberi Ibuprofen murni dosis 5,4 mg/ 200 gram BB dan larutan pepton 5%. Kelompok III diberi Campuran Ibuprofen : Kafein ; 0,4 : 0,6 dosis 5,4 mg/ 200 gram BB dan larutan pepton 5%. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pemberian larutan pepton, 3 jam setelah pemberian larutan pepton, dan tiap 30 menit setelah perlakuan hingga menit ke 150 menggunakan termometer digital. Data penurunan suhu dianalisa secara statistik menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna (p < 0,05) pada penurunan suhu antara ibuprofen murni dengan campuran ibuprofen dan kafein, ini artinya efek antipiretik campuran ibuprofen dan kafein lebih tinggi dibandingkan dengan ibuprofen murni.   Kata kunci : Efek antipiretik, Ibuprofen, Kafein   ABSTRACT   Ibuprofen is a group of non-steroid anti-inflammatory drugs which have anti-inflammatory, analgesic and antipyretic effect. The using of Antipyretic is increase in society. In pharmaceutical product, antipyretic drugs often combined with caffeine. This research is done to find out the comparation of antipyretic effect between ibuprofen and combination of ibuprofen with caffeine. This research used 15 male white rats which aged between 2-3 months and divided into three groups. Group I received Na-CMC 1 % and peptone solution 5 %. Group II received Ibuprofen with dose 5.4 mg/200 g BW and peptone solution 5 %. Group III received combination of Ibuprofen : Caffeine ; 0.4 : 0.6 with dose 5.4 mg/ 200 g BW and peptone solution 5 %. Temperature measurement was conducted before and 3 hours after giving peptone solution, and every 30 minutes post treatment until 150 minutes using a digital thermometer. The data was analyzed by statistical ANOVA and further duncan test. The results showed significant differences (p< 0.05) in the temperature drop between ibuprofen and combination of ibuprofen with caffeine, it means that the antipyretic effect on the combination of ibuprofen and caffeinn is higher than ibuprofen only.
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol dari Akar dan Batang Tumbuhan Sekunyit (Fibraurea Tinctoria Lour) Utami, Rahayu; Sandi, Nofri Hendri; Hasti, Syilfia; Delvia, Sutri
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.003 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.198

Abstract

Sekunyit (Fibraurea tinctoria Lour) is a species plant that has been used as traditional medicine for treating several diseases including jaundice, dysentery, headache, eye infection as well as anti diabetic drug. This research aims to evaluate antidiabetic activity of ethanol extract of roots and stem of sekunyit on white male mice (Mus musculus L) using glibenclamide as positive control. The experimental animals were induced with alloxan 175 mg/Kg BW i.p and devided into six groups, each group consisted of five mice. Group one served as negative control which was given NaCMC 1%, group second was positive control, given  glibenclamide 0,65 mg/KgBW, while group third, fourth, fifth were administered orally with etanol extract with doses of 100, 200 and 300 mg/KgBW, respectively. The observed parameter were measurement of blood glucose levels, urine volume and volume of drinking water as well as ratio of relative organ weight. The treatment was conducted for 15 days. The result showed that administration of ethanol extract of roots and stem of sekunyit can lowered significantly blood glucose levels (p<0,05) of alloxan induced-diabetic mice, decreased urine volume (p<0,05), decreased volume of drinking water (p<0,05), and did not affect relative organ weight of heart, liver and kidney (p>0,05).
Aktivitas Antelmintik Ekstrak Air Daun Puguntano Curanga fel-terrae (Lour.) Merr. Patilaya, Popi; Husori, Dadang Irfan
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.195

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antelmintik ekstrak air daun puguntano (Curanga fel-terrae). Daun puguntano diekstraksi dalam air suling dengan pendidihan selama 10 menit. Cacing Pheretima posthuma dipaparkan ke dalam ekstrak air daun puguntano konsentrasi 10, 20, 30, dan 40 mg/ml selama 5 jam. Larutan albendazol 10 mg/ml dan salin masing-masing digunakan sebagai kontrol positif dan kontrol negatif. Aktivitas antelmintik ditentukan dengan mengamati waktu paralisis dan kematian Pheretima Posthuma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air daun puguntano konsentrasi 20 - 40 mg/ml menyebabkan paralisis dan kematian Pheretima Posthuma masing-masing antara 14,27 - 36,82 menit dan 18,69 - 42,47 menit. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak air daun puguntano memiliki potensi aktivitas antelmintik.
SINTESIS SORBENT EKSTRAKSI FASE PADAT DENGAN TEKNIK MOLECULAR IMPRINTING DENGAN MONOMER AKRILAMID UNTUK EKSTRAKSI GLIBENKLAMID DARI SERUM DARAH Hasanah, Aliya Nur; Kartasasmita, Rahmana Emran; Ibrahim, Slamet
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.131 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.255

Abstract

Glibenklamid merupakan obat yang digunakan dalam penanganan diabetes melitus dan digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Efisiensi pemisahan glibenklamid dibutuhkan untuk monitoring kadar obat dalam darah dalam upaya memastikan efektivitas obat. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh sorben Molecular Imprinted Solid Phase Extraction (MI-SPE) untuk pemisahan glibenklamid dari sampel serum. Penelitian dilakukan dengan tahapan sintesis metode polimerisasi ruah,karakterisasi MI-SPE yang dihasilkan dan aplikasinya pada sampel serum. Sintesis MI-SPE dilakukan menggunakan dua komposisi rasio template:monomer:cross linker dalam kloroform sebagai porogen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adsorpsi MI-SPE dengan rasio 1:6:70 menghasilkan persentase adsorpsi 88,47% pada Molecular Imprinted Polymer (MIP) dan 54,33% terhadap Non Imprinted Polymer (NIP). Aplikasi sorben MIP dalam ekstraksi fase padat dilakukan menggunakan 200 mg polimer pada cartridge 3 mL. Sampel serum yang ditambahkan glibenklamid kemudian dilewatkan ke dalam MIP menghasilkan nilai persen perolehan kembali 89,67;93,75;92,64 dan 82,82% untuk konsentrasi 0,5;2;4 dan 6 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MI-SPE yang dibuat dari monomer akrilamid dengan komposisi 1:6:70 dapat digunakan sebagai pretreatment untuk ekstraksi glibenklamid dari serum darah.

Page 2 of 2 | Total Record : 17