cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Seni Tari
ISSN : 22526714     EISSN : 25032585     DOI : -
Core Subject : Art,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)" : 10 Documents clear
Pengaruh Dance Challenge Pada Media Sosial TikTok Terhadap Minat Menari Remaja Kabupaten Blora di Era Pandemi Covid-19
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media Sosial TikTok merupakan platform media sosial berbasis gerak dan audio visual. User TikTok khususnya remaja pernah membuat video tari, sehingga tertantang untuk menciptakan video tarian dengan gerak dan musik yang berbeda dari creator lain. Tantangan untuk melakukan gerak tari pada media sosial TikTok dikenal dengan istilah Dance Challenge. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis Pengaruh Dance Challenge pada Media Sosial TikTok terhadap Minat Menari Remaja Kabupaten Blora di Era Pandemi Covid-19. Metode yang diguankan dalam penelitian yaitu metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan format deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik keabsahan data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data menggunakan metode analisis kofisien korelasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel Dance Challenge pada Media Sosial TikTok (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Minat Menari Remaja Kabupaten Blora (Y). Nilai Pearson Correlation sebesar 0,869 menujukkan hubungan variabel Dance Challenge pada media Sosial TikTok (X) terhadap Minat menari Remaja Kabupaten Blora (Y) memiliki pengaruh yang sangat kuat atau sempurna, karena nilai Pearson Correlation berada pada interval 0,81 – 1,00. Dance challenge dapat berpengaruh terhadap minat menari remaja di Kabupaten Blora, karena sebelum mebuat video dance challenge, remaja berlatih terlebih dahulu dengan melakukan gerak tari secara berulang, dengan demikian dance challenge pada media sosial TikTok menjadikan remaja tertarik untuk menari.
Makna Gerak Tari Jogi Batam
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.52312

Abstract

Kepulauan Riau merupakan Provinsi Kepulauan yang memiliki banyak kesenian tradisionalkhususnya tari tradisi Melayu. Tari Jogi salah satunya tari tradisi Melayu di Kota Batam. Penelitianini mengkaji gerak Tari Jogi dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukandengan cara berinteraksi langsung dengan budayawan maupun penggiat Tari Jogi, khususnya diSanggar Budaya Melayu Pantai Basri Kota Batam. Penelitian ini bertujuan untuk menyampaikanmakna gerak tari dan arti syair Jogi dalam Tari Jogi di Kota Batam Kepulauan Riau, hal inidilakukan oleh peneliti sebagai salah satu upaya pendokumentasian/pengarsipan Tari Jogi sebagaisalah satu seni tradisi di Kepulauan Riau, Khususnya Kota Batam. Gerak Tari Jogi sangat identikdengan gerakan kaki jinjit/enjut yang dikombinasikan dengan gerakan bahu yang berulangulang/monoton. Ragam gerak dasar Jogi terdiri dari tujuh ragam, yaitu gerak sembah, gerak tangandi pinggang, cantik, berbedak atau bercermin, mencuci, tarik dan gulung benang. Makna gerak TariJogi secara umum menggambarkan isi yang ada dalam syair Jogi. Ditarikan oleh penari puteridicarikan secara berkelompok. Tari Jogi menceritakan sosok perempuan yang sedang menunggusang suami yang sedang melaut. Suasana yang bahagia ditunjukkan oleh para penari sertamelakukan beberapa persiapan seperti merias diri, untuk menyambut sang suami yang sedangmelaut.
Estetika Bentuk Pertunjukan Tari Kuda Lumping Satriyo Wibowo Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.54839

Abstract

Tari Kuda lumping adalah tari yang menggambarkan kelompok orang yang sedang naik kuda maupun menggambarkan gerak kuda. Pertunjukan tari Kuda Lumping Satriyo Wibowo Temanggung mengandung nilai estetis yang khas, yaitu terdapat pada pola pertunjukan dan elemen pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk dan nilai estetis tari Kuda Lumping Satriyo Wibowo Temanggung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, estetis koreografis serta etik dan emik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data lapangan dan pengumpulan data pustaka serta menggunakan teknik observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa estetika bentuk pertunjukan tari Kuda Lumping Satriyo Wibowo nampak pada pola pertunjukannya yang terdiri dari bagian awal, bagian inti, bagian akhir dan elemen pertunjukan yang terdiri dari tema, gerak, penari, pola lantai, tata rias dan busana, musik tari, tata teknik pentas. dan property. Tari kuda lumping Satriyo Wibowo memiliki nilai keindahan yang khas yang dapat dilihat dari bentuk pertunjukan dan elemen-elemen pendukung pertunjukan. Tari Kuda Lumping ini menampilkan gerak yang bertekanan kuat, volume besar, tempo cepat sehingga terkesan gagah dan energik.
Perkembangan Motorik Anak Down Syndrome Melalui Pembelajaran Seni di SLB Pelita Ilmu Semarang
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.54856

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang Pengaruh Pembelajaran Seni Tari pada Gerakan MotorikAnak Penyandang Down Syndrome di SLB Pelita Ilmu Semarang. Tujuan ditulisnya artikel iniyaitu untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh pembelajaran seni tari terhadapperkembangan motorik kasar dan halus pada anak down syndrome. Metode yang digunakanyaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi di mana penelitimelakukan pengamatan langsung saat pembelajaran dilakukan. Teknik pengumpulan datayang digunakan yaitu observasi terhadap objek penelitian, wawancara kepada kepala sekolahserta guru seni tari SLB Pelita Ilmu Semarang, dan pengambilan dokumentasi berupa foto,video, serta data-data sekolah yang dibutuhkan. Teknik analisis dilakukan melalui penyortiranantara data-data yang digunakan dalam penelitian, kemudian data disajikan ke dalam tulisan,dan ditarik kesimpulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian terhadap perngaruhpembelajaran seni tari terhadap gerak motorik anak down syndrome dapat dilihat dari dua halyaitu motorik halus dan motorik kasar. Pada motorik halus dapat dilihat berdasarkan otot-otothalus wajah yang ditunjukkan melalui ekspresi wajah, sedangkan motorik kasar dapat dilihatberdasarkan kemampuan bergerak siswa meliputi keseimbangan, kekuatan, dan kelincahan.Kesimpulan, bahwa SLB Pelita Ilmu Semarang dalam memberikan pembelajaran tari padasiswa down syndrome memiliki hasil yang berbeda pada masing-masing anak, namun semuaanak memperlihatkan perkembangan sesuai yang diharapkan. Hasil penelitian dapatberkontribusi dalam memberikan wawasan dan pengetahuan terkait pendidikan seni tariterhadap anak down syndrome.
Akulturasi Pertunjukan Jaranan Pegon di Trenggalek
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.55478

Abstract

Percampuran dua budaya yang menghasilkan kebudayaan baru merupakan sebuah akulturasi. Jaranan Pegon memiliki indikasi adanya percampuran dua budaya antara Wayang Wong dan Jaranan Breng, demikian pula dengan Jaranan Pegon yang ada di wilayah Trenggalek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan bentuk akulturasi dalam pertunjukan Jaranan Pegon di Trenggalek. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari person, place, paper dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan reduksi, pengambilan data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses akulturasi antara Wayang Wong dan Jaranan Breng terjadi secara harmonis dan selaras sehingga membentuk pertunjukan Jaranan Pegon khas Trenggalek. Bentuk akulturasi pertunjukan Jaranan Pegon dapat dilihat dari segi gerak, iringan, busana, tata rias, dan properti yang mencerminkan dari unsur Wayang Wong dan unsur Jaranan Breng. Gerak Jaranan Pegon berasal dari ragam gerak Wayang Wong, ragam gerak Jaranan Breng, serta pengembangan dari keduanya. Iringan Jaranan Pegon menggunakan gending sampak yang biasanya digunakan dalam Wayang Wong dikolaborasikan dengan gending-gending Jaranan Breng. Busana dan tata rias penari jaranan menggunakan kostum Wayang Wong, sedangkan juru gambuh, penari celengan, penari barongan, dan tokoh prentul menggunakan busana dan tata rias Jaranan Breng. Properti yang digunakan penari jaranan yaitu kepang dan selendang sebagai bentuk percampuran kedua unsur.
Bentuk dan Proses Penciptaan Tari Barong Wadon Karya Tantin Hermawati Di Sanggar Tondonegoro Kabupaten Pati
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.55910

Abstract

Tari Barong Wadon merupakan tari kreasi yang diciptakan oleh Tantin Hermawati terinspirasi dari kesenian Barongan yang hidup dan berkembang di Kabupaten Pati. Sesuai dengan namanya, Tari Barong Wadon dimainkan oleh penari wanita tetapi gerak yang digunakan yaitu gerak gagahan dalam tari putra. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk tari dan menguraikan proses penciptaan tari Barong Wadon. Penelitian dilakukan dengan mengunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dengan pendekatan etnokoreologi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi, penyajian, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Barong Wadon merupakan tari kreasi yang proses penciptaannya mempertimbangkan aspek bentuk tari dan melalui tahapan koreografi meliputi tahap eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Bentuk tari Barong Wadon meliputi gerak, iringan, tema, tata busana, tata rias, properti, penari, dan tempat pertunjukan. Keunikan tari Barong Wadon selain ditarikan oleh penari perempuan yaitu memiliki karakter gerak perpaduan antara gerak gagahan dan gerak wanita yang memiliki karakter centil, serta memakai topeng Barongan sebagai properti sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
Penerapan E-Learning Schoology Dalam Pembelajaran Tari Manduda Di Kelas X MAN 2 Model Medan
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.56074

Abstract

E-Learning Schoology, merupakan salah satu media dalam poses pentransferan ilmu dari guru kepada siswa, untuk membantu keterlaksanaan PBM. Hal ini juga yang menjadi topik penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran Tari Manduda, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Sekolah Menengah Atas di MAN 2 Medan. Dalam analisis digunakan teori Schoology oleh Haniah, Teori hasil belajar oleh Benyamin Bloom. Selanjutnya materi yang diajarkan adalah Tari Manduda dengan topik pada sejarah, fungsi, makna gerak, dan unsur pendukung dalam tarian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tari manduda dengan media pembelajaran e-Learning Schoology dan untuk mengetahui hasil belajar setelah diterapkannya media pembelajara ini. Metode deskriptif kuantitatif menjadi metode yang dipih dengan pola one-group pretest-posttest. Sebanyak 417 orang siswa sebagai populasi, dan sampel 18 orang yaitu dari kelas X IPA 1. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Dalam menguji digunakan instrumen berupa test soal berjumlah 20 yang sudah divalidasi dan digunakan pada saat pretest dan posttest. Sebagai analisis data digunakan Uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah data kelompok sampel tersebut sudah berdistribusi normal dan homogen atau tidak. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan SPSS, berdasarkan tabel t dengan df = 17 dan menunjukan bahwa t tabel < t hitung yaitu 1.739 < 22.394 maka Ha diterima dan Ho ditolak atau ditemukan perbedaan rata-rata. Maka disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest mencapai peningkatan sebesar 19,67% terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran materi tari manduda dengan media e-learning schoology di kelas X IPA 1 MAN 2 Model Medan.
Nilai Budaya Tari Mendaiq di Lombok Timur : Kajian Semiotika Susan K. Langer
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.56564

Abstract

Perempuan-perempuan Sasak pada zaman dahulu yang menggantungkan kehidupannya dari sumber alam yaitu air dapat tercipta sebagai sebuah karya seni yang ada pada sebuah tarian yaitu tari Mendaiq. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk gerak dan makna serta nilai-nilai budaya dalam tari Mendaiq. Untuk menelaah dan memecahkan permasalahan tersebut digunakan teori gerak tari dan teori simbol Susanne K. Langer yaitu simbol diskursif dan simbol presentational. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan dengan pendekatan grounded theory. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan atau menguatkan suatu teori berdasarkan fakta. Data primer dalam penelitian ini berupa video, foto dan hasil wawancara kepada informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga langkah yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Mendaiq memiliki empat belas bentuk gerak yang mengandung elemen ruang, waktu dan tenaga. Makna diskursif terdiri dari sembilan gerak tari dan simbol presentational terdiri dari lima gerakan. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Tarian Mendaiq berpijak pada prinsip hidup orang sasak yaitu tindih, mali’, likar napak, merang dan sukur sabar. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa Tari Mendaiq merupakan tari kreasi yang menjadi salah satu ciri kebudayaan masyarakat Sasak
Bentuk Penyajian Tari Kreasi Bendrong Lesung Di Sanggar Seruni Kota Cilegon Banten
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.56619

Abstract

Penelitian tentang bentuk penyajian tari kreasi Bendrong Lesung di Sanggar Seruni Kota Cilegon Banten mengangkat masalah mengenai gambaran umum Sangar Seruni dan bentuk penyajian tari kreasi Bendrong Lesung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran umum Sanggar Seruni dan bentuk penyajian tari kreasi Bendrong Lesung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah tari kreasi Bendrong Lesung di Sanggar Seruni Kota Cilegon. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Bendrong Lesung merupakan sebuah tari kreasi yang diciptakan pada tahun 2007 oleh koreografer yang bernama Nyimas Sri Nurhayati. Terdapat 7 (tujuh) elemen bentuk penyajian yaitu, gerak, iringan musik, pola lantai, tata busana, tata rias, tempat pertunjukan dan properti. Gerakan tari Bendrong Lesung terinspirasi dari seorang petani, begitu pula dengan tempo gerakan, ada yang lambat, sedang maupun cepat.
Estetika Bentuk Tari Suramadu Karya Diaztiarni
Jurnal Seni Tari Vol 11 No 1 (2022): Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v11i1.57830

Abstract

Estetika ialah ilmu yang dikaitkan dengan suatu keindahan, mempelajari tentang aspek dan unsur keindahan. Di Surabaya terdapat seorang seniman wanita yaitu Diaztiarni seorang guru sekaligus pemilik sanggar tari Tydif yang namanya sudah dikenal oleh masyarakat Surabaya. Tari Suramadu ialah hasil karya tari oleh Diaztiarni yang bertepatan pada peresmian pembangunan jembatan Suramadu pada tahun 2009, yang dalam penciptaannya terinspirasi dengan berdirinya jembatan Suramadu yang digunakan sebagai penghubung wilayah Madura dan Surabaya. Maka tarian ini menggambarkan kegiatan dari kedua budaya masyarakat Surabaya dan Madura itu sendiri. Dalam artikel ini peneliti tertarik untuk mengkaji nilai estetika tari Suramadu ini dikarenakan tariannya yang unik dapat dilihat dari ide garapnya yang menyatukan dua etnis yang berbeda. Estetika tari Suramadu ini belum ada yang meneliti sehingga penelitian ini dapat menambah literatur dan pengetahuan seni tari Suramadu terkait kajian estetikanya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini mengkaji tentang estetika yang terdapat pada tari Suramadu, sehingga membahas ke dalam analisis gerak, rias, busana dan karya yang dihasilkan. Hasil menunjukan bahwa nilai estetika tari Suramadu bisa dilihat melalui komponen pendukung tari yaitu iringan, busana, tata rias, isi tari yang terdiri dari gagasan,suasana dan pesan penampilan terdiri dari wirama, wirasa, wiraga. Dalam musiknya juga memadukan musik dari Madura tetapi tidak meninggalkan ciri khas Kota Surabaya. Ciri khas busana Tari Suramadu pada rok yang digunakan yaitu wujud kain batik bermotif batik Lasem dari Madura, sanggul lontong dan gelang kaki menyimbolkan masyarakat kaputren Madura, kemben dan kebaya simbol busana Ning Surabaya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10