cover
Contact Name
Rizaldy Purnamo Pedju
Contact Email
-
Phone
+6282346016601
Journal Mail Official
jurnal.potretpemikiran@iain-manado.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. SH Sarundajang, Kawasan Lingkar I, Malendeng Manado Kode Pos 95128
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Potret Pemikiran
ISSN : 16931874     EISSN : 25280376     DOI : -
Potret Pemikiran terdaftar dengan nomor ISSN 1693-1874 (Cetak), ISSN 2528-0376 (Online) adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Potret Pemikiran mulai menerbitkan artikel-artikel versi cetak pada tahun 2000. Potert Pemikiran adalah jurnal pertama di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado yang sekarang bertranformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Saat itu, Potret Pemikiran melingkupi cangkupan ilmu secara umum, yaitu ilmu politik, hukum, ekonomi, pendidikan, serta agama hingga tahun 2018. Sejak tahun 2019, Jurnal Potret Pemikiran fokus dan jangkauannya terkait Pemikiran Islam di bidang: Filsafat, Tasawuf, Politik Islam dan sosial Keagamaan, serta terjadi perubahan gaya selingkung yaitu menjadi APA 6th Edition (American Psychological Association).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 2 (2017)" : 5 Documents clear
PERILAKU KEHIDUPAN KEAGAMAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN KARYA PEMBANGUNAN (PKP) MANADO Nenden Herawaty Sulaiman
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.739

Abstract

Abstract. The existence of Islamic boarding schools in Indonesia has a big influence on the surrounding community. In terms of religious education, influence is not questionable. This is due to the establishment of Islamic boarding schools from the very beginning to educate and disseminate Islamic teachings to the community through recitation, both traditional and modern. The development of Islamic boarding school education in Indonesia is a manifestation of the community's need for an alternative and superior education system. This paper uses the Quantitative method with a field study at the Pondok Karya Permbangunan (PKP) boarding school, with the aim of getting more accurate data about the behavior of the religious life of the santri in the Manado Development Boarding School (PKP), to reveal the factors that influence the behavior of the religious life of the santri at the Manado Development Boarding School (PKP), to find strategies and efforts to resolve the obstacles faced in the behavior of religious life in the Manado Development Boarding School (PKP). Revitalizing Pesantren Spirit Ideas, Gait, and Reflection, by Muhammad M. Basyuni, generally divides into 3 (three) parts, namely in the first part explaining generally about Islamic education as a guardian to build national morals which are arranged in the second chapter concerning inner boarding schools. building a smart, religious and cultured generation and in the third chapter describes the centers of excellence, knitting traditions that are beginning to fade. Because it is very important to know for those who have concern for the presence of Islamic boarding schools, however, this research concerns the religious behavior of students specifically in Manado PKP. Keywords: Religious Behavior, Santri, Pondok Karya Pembangunan. Abstrak. Keberadaan pesantren di Indonesia berpengaruh besar terhadap masyarakat disekitarnya. Dalam hal pendidikan agama, pengaruh tidak perlu dipertanyakan lagi. Hal ini disebabkan dari sejak awal berdirinya pesantren disiapkan untuk mendidik dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat melalui pengajian, baik dengan sistem tradisional maupun modern.1 Perkembangan pendidikan pondok pesantren di Indonesia merupakan perwujudan dari kebutuhan masyarakat akan suatu sistem pendidikan alternatif dan unggul. Tulisan ini menggunakan metode Kuantitatif dengan study lapangan di pesantren Pondok Karya Permbangunan (PKP) Manado, dengan tujuan Untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai perilaku kehidupan keagamaan santri yang ada di pondok Pesantren Karya Pembangunan (PKP) Manado, Untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kehidupan keagamaan santri di pondok Pesantren Karya Pembangunan (PKP) Manado, Untuk menemukan strategi dan upaya penyelesaian terhadap kendala yang dihadapi dalam perilakukehidupan keagamaan di pondok Pesantren Karya Pembangunan (PKP) Manado. Revitalisasi Spirit Pesantren Gagasan, Kiprah, dan Refleksi, oleh Muhammad M. Basyuni, secara umum membagi ke dalam 3 (tiga) bagian, yakni pada bagian pertama menjelaskan secara umum tentang pendidikan Islam sebagai garda membangun moral bangsa yang dirangkai pada bab kedua menyangkut pesantren dalam membangun generasi cerdas, religius, dan berbudaya serta pada bab ketiga menguraikan pusat-pusat keunggulan, merajut tradisi yang mulai memudar. Karena itu sangat penting diketahui bagi yang memiliki kepedulian terhadap kehadiran pesantren, namun demikian penelitian ini menyangkut tentang perilaku keagamaan santri khusus di PKP Manado. Keywords: Perilaku Keagamaan, Santri, Pondok Karya Pembangunan.
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI Abd. Latif Samal
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.740

Abstract

Abstract. The view that the values adhered to determine a person's behavior is usually in sociology called the Weberian school. One of the supporters of this school is Talcott Parsos, who introduced the theory of action which says that human action is influenced first by a cultural system consisting of values and rules that are adopted and the knowledge and customs they have. Schools as learning institutions instill values, shape human beings who have character and virtue through teaching. The character education program will succeed in school, if all personalities in the school can work together with parents of students, so that the educational goals expected by this nation can truly be felt, and can touch the positive values of the nation's children who are expected to be together. Keywords: Tangent Point, Competence, General Justice, State Administrative Courts, Absolute Competence. Abstrak. Pandangan bahwa nilai yang dianut menentukan tingkah laku seseorang ini biasanya dalam ilmu sosiologi disebut aliran Weberian. Salah satu pendukung aliran ini bernama Talcott Parsos, yang memperkenalkan theory of action atau teori tindakan yang mengatakan bahwa tindakan manusia itu dipengaruhi pertama-tama oleh sistem budaya yang terdiri atas nilai dan aturan hukum yang dianut serta pengetahuan dan adat istiadat yang dimilikinya. Sekolah sebagai lembaga pembelajaran menanamkan nilai-nilai, membentuk manusia yang berkarakter dan berbudi luhur lewat mengajar. Program pendidikan karakter akan berhasil di sekolah, apabila semua personal di sekolah dapat bekerjasama dengan orang tua siswa, sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan oleh bangsa ini benar-benar dapat dirasakan, dan dapat menyentuh nilai-nilai positif dari anak bangsa yang diharapkan bersama. Keywords: Titik Singgung, Kompetensi, Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, Kompetensi Absolut.
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA VS KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA Delmus Puneri Salim
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.741

Abstract

Abstract. Relations between religions have been formulated in terms of religion in Indonesia. Often interreligious relations are formulated in 'religious harmony' and often the understanding of the term is influenced by the concept of 'religious freedom'. Indonesia launched Tri Harmony in preventing people from getting caught up in unnecessary conflicts, namely Inter-Religious Harmony, Religious Harmony and Harmony between Religious People and the Government. A political formula that is practically expected to be able to manage religious people. Although this formulation is not a theological formula, this formula is intended not to be involved in conflict with one another, or so that in the religious community there is no attempt to tackle each other. However, the term religious freedom is often understood as a major part of religious harmony. Freedom of religion emphasizes the right of every citizen individually to be able to believe and practice the teachings and beliefs of a trusted religion. Both of these terms affect relations between religions in Indonesia. Keywords: Harmony, Freedom, Religion, Indonesia,. Abstrak. Relasi antar agama telah dirumuskan dalam istilah yang beragama di Indonesia. Seringkali relasi antar agama dirumuskan dalam bahasa ‘kerukunan agama’ dan sering juga pemahaman istilah tersebut dipengaruhi oleh keonsep ‘kebebasan beragama’. Indonesia mencanangkan Tri Kerukunan untuk mencegah agar orang tidak terjebak dalam konflik-konflik yang tidak perlu, yaitu Kerukunan Antar-Umat Beragama, Kerukunan Intern-Umat Beragama dan Kerukunan Antara Umat Beragama dengan Pemerintah. Suatu rumusan politik yang secara praktis diharapkan dapat mengelola umat beragama. Meskipun rumusan ini bukanlah suatu rumusan teologi, tetapi rumusan ini dimaksudkan agar tidak terlibat konflik satu sama lain, ataupun agar di dalam diri umat beragama tidak ada upaya saling menjegal. Namun demikian, istilah kebebasan beragama sering dipahami sebagai bagian utama dari kerukunan umat beragama. Kebebasan beragama menekankan hak setiap warga secara individu untuk bisa meyakini dan mengamalkan ajaran dan keyakinan agama yang dipercaya. Kedua istilah ini mempengaruhi relasi antar agama di Indonesia. Keywords: Kerukunan, Kebebasan, Beragama, Indonesia.
PERSEPSI MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP KUMANDANG ADZAN SHUBUH DI KELURAHAN MALENDENG KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Ridwan Jamal
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.742

Abstract

Abstract. The community in Malendeng Village is in reality diverse. This diversity shows that different social relations will occur. This relationship is strongly influenced by different ethnic / ethnic groups. This is because each ethnic / ethnic group has different customs or cultures. Where the custom can be different from the other customs. However, what needs to be stressed is that differences in adat should not be made into a conflict. Likewise, to measure the perceptions of non-Muslim communities on the adzan prayer, it has a connection with the ethnic diversity of the community. This paper will contain perceptions of non-Muslim communities in Malendeng sub-district, Tikala District, Manado City. Keywords: Perception, I see Adzan Shubuh, Malendeng Village. Abstrak. Masyarakat di Kelurahan Malendeng secara realitanya beranekaragam. Keanekaragaman ini menunjukan bahwa akan terjadi hubungan sosial yang berbeda-beda. Hubungan tersebut sangat dipengaruhi oleh etnis/suku yang berbeda- beda. Hal ini disebabkan oleh karena masing-masing suku/etnis memiliki adat- istiadat atau kebudayaan yang berbeda-beda. Dimana adat tersebut bisa saja berbeda dengan dengan adat yang lain. Akan tetapi, yang perlu ditegaskan bahwa perbedaan adat itu jangan dijadikan suatu konflik. Demikian pula untuk mengukur persepsi masyarakat non muslim terhadap kumandang adzan memiliki keterkaitan dengan keberagaman etnis masyarakat. Tulisan ini akan memuat persepsi masyarakat non muslim dikelurahan Malendeng Kecamatan Tikala Kota Manado. Keywords: Persepsi, Kumandang Adzan Shubuh, Kelurahan Malendeng.
REVITALISASI AGAMA DI SULUT(KASUS STUDI KELOMPOK ALIRAN SYIAH DI MANADO) Ali Amin
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.743

Abstract

Abstract. This study discusses the social history and development of Shiite groups in Manado. It is known in Manado that there are Shi'ite religious groups with various organizations. This study wants to answer the question: how come and the development of Shi'ite followers in Manado. Start when it comes and develops. Who are the characters, and how they relate to similar flow groups in Indonesia. Through the method of observation and in-depth interviews with various parties involved in Manado and surrounding areas, this research found several important things including: the understanding or ideological thinking of the Shi'a sect has basically been accepted since the development of Islamic activism which was rolled out after the 1979 Iranian revolution. became a religious organization along with the opening of the taps of political reform in Indonesia, precisely in 2005 when the Shiite-based study groups began to develop in Manado. The acceptance of this group is mainly due to emotional closeness both in terms of kinship or other social relations between the group figures and their followers. The acceptance of this group is also due to the phenomenon of "curiosity" about the new flow that is opposed but it actually makes new followers get a new "interesting" understanding in religion. Meanwhile, the refusal of the sect was due to unbalanced information from actual Shiite sources. The Shi'a sect in Manado is not in an extreme Shia category that infiltrates, opposes and spread hatred towards other Islamic groups. With these findings, this study recommends that the Shiite sect is not a scourge or threat to Muslims in North Sulawesi. In fact, they must be embraced to cooperate in advancing Muslims in this region. Differences in furu or non-fundametal understandings should not be used as an excuse to marginalize this group of Muslims in Manado, North Sulawesi.. Keywords: Syiah, Manado. Abstrak. Penelitian ini mendiskusikan tentang sejarah sosial dan perkembangan kelompok Syiah di Manado. Diketahui di Manado terdapat aliran kelompok keagamaan Syiah dengan berbagai organisasinya. Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan: bagaimana datang dan berkembangnya penganut aliran Syiah di Manado. Mulai kapan datang dan berkembang. Siapa tokoh-tokohnya, dan bagaimana keterkaitannya dengan kelompok aliran serupa di Indonesia. Melalui metode observasi dan wawancara mendalam dengan berbagai pihak yang terkait di Manado dan sekitarnya, penelitian ini menemukan beberapa hal penting di antaranya : pemahaman atau pemikiran ideologis aliran Syiah pada dasarnya sudah diterima sejak berkembangnya aktivisme islam yang di gulirkan pasca revolusi Iran 1979. Namun baru berkembang menjadi organisasi keagamaan bersamaan dengan dibukanya kran reformasi politik di Indonesia, tepatnya tahun 2005 saat mulai berkembangnya kelompok-kelompok pengajian berpaham Syiah di Manado. Penerimaan yang terjadi terhadap kelompok ini utamanya karena kedekatan emosi baik secara kekerabatan atau hubungan sosial lainnya antara figur-figur kelompok tersebut dengan para pengikutnya. Penerimaan terhadap kelompok ini juga karena fenomena “penasaran” terhadap aliran baru yang ditentang tapi justru membuatpengikut baru mendapatkan pemahaman baru yang “menarik” dalam beragama. Sementara itu, penolakan-penolakan terhadap kelompok aliran ini lebih disebabkan karena informasi yang tidak seimbang dari sumber-sumber Syiah yang sebenarnya. Kelompok aliran Syiah di Manado bukan dalam kategori syiah ekstrim yang mengkafirkan, memusuhi, dan menyebarkan kebencian terhadap kelompok Islam lainnya. Dengan temuan ini, penelitian ini merekomendasikan agar kelompok aliran Syiah tidak dijadikan momok atau ancaman bagi umat Islam di Sulawesi Utara. Bahkan harus dirangkul untuk bekerja sama dalam memajukan umat Islam di Wilayah ini. Perbedaan pemahaman yang bersifat furu atau bukan fundametal janganlah dijadikan alasan unntuk meminggirkan kelompok ini dari bagian umat Islam di Manado Sulawesi Utara. Keywords: Syiah, Manado.

Page 1 of 1 | Total Record : 5