cover
Contact Name
Abdul Rasyid Ridho
Contact Email
rasyidalridho@uinmataram.ac.id
Phone
+628863463658
Journal Mail Official
jurnalel-umdah@uinmataram.ac.id
Editorial Address
Jalan Gajah Mada No. 100, Pagesangan, Mataram, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83116.
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
El-Umdah
ISSN : 26232529     EISSN : 27145573     DOI : -
Jurnal El-'Umdah ini merupakan jurnal yang fokus pada kajian ilmu al-Qur’an dan tafsir jurnal ini didesain untuk memberikan ruang dan mendialogkan dengan ilmu-ilmu yang lain yang sejalan dengan desain keilmuan UIN Mataram. Jurnal ini merupakan jurnal yang dimiliki oleh jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tasir fakultas Ushuluddin dan Studi Agama. Bagi para peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi dan sebagainya yang mempunyai latar belakang keilmuan ini bisa memberikan kontribusi terhadap jurnal ini untuk pengembangan keilmuan. Fokus kajian jurnal ini meliputi tafsir, ilmu-ilmu al-Qur’an, ilmu-ilmu tafsir, living Qur’an, pemikiran tokoh tentang al-Qur’an, ilmu al-Qur’an, ilmu tafsir, dan seterusnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2019)" : 6 Documents clear
PENAFSIRAN SURAT AL-ANFAL AYAT KE-60 MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA (Aplikasi Teori Semiotika Komunikasi Roman Jakobson) Ahmad Riyadi
el-'Umdah Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.135 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v2i1.903

Abstract

Al-Qur’an merupakan salah satu media yang dijadikan Allah untuk berkomunikasi dengan hamba-Nya. Al-Qur’an memuat pesan-pesan yang di antaranya berupa perintah dan larangan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Mengetahui pesan, dari siapa dan untuk siapa merupakan salah satu cara untuk memahami makna yang terkandung dalam pesan itu sendiri. Melalui pendekatan teori semiotika komunikasi, penulis mencoba menguraikan makna pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al-Anfal, ayat ke-60. Kesimpulan dari artikel ini menyatakan bahwa dalam Al-Anfal ayat ke-60, Allah menyampaikan konsep bernegara, yaitu konsep menjaga kedaulatan dan keutuhan negara sehingga tercipta keamanan dan kenyamanan bagi semua warganya. Di samping itu juga Islam lebih menganjurkan pertahanan dari pada melakukan invansi dan itulah konsep perdamaian yang sempurna
ANALISIS KAJIAN MORFOLOGI AZ-ZAMAKHSYARI DALAM TAFSI>R AL-KASYSYA>F Abdul Rasyid Ridho
el-'Umdah Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.597 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v2i1.910

Abstract

Tafsir al-Kasysya>f karya az-Zamakhsyari sebagai objek kajian dalam penulisan ini, karena tafsir ini merupakan salah satu kitab tafsir yang sangat menekankan aspek kebahasaan (morfologi) sebagai pendekatan dalam melakukan penafsiran. Kemudian tafsir ini pula sebagai tafsir yang penafsirannya bercorak rasional. Hal ini didasarkan karena bahasa Al-Qur’an memiliki fleksibilitas yang tinggi yang dapat dipahami secara rasional, baik secara tekstual maupun kontekstual dengan berbagai pendekatan, termasuk pendekatan kebahasaan. Aspek kebahasaan telah memainkan peranan yang cukup penting dalam penafsiran Al-Qur’an. Bahkan para ulama’ menetapakan syarat umum yang harus dikuasai oleh mufasir yaitu penguasaan kaidahkaidah kebahasaan.
Analisis Makna al-‘Asr Studi Komparatif Terhadap Tafsir alMi?b?h dan Tafsir al-Sya’r?w? Wely Dozan
el-'Umdah Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.896 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v2i1.911

Abstract

This paper aims to analyze the meaning of surah al-'Asr in both interpretations of contemporary figures, namely the interpretation of al-misbah and the interpretation of ash-sya'rawi in which the study has different interpretations both of the rules of language used to interpret aya-ayat al- The Qur'an. In addition, the two consultants have different styles and styles used in understanding the verses of the Qur'an. In this case the author positions himself as an analysis to review and describe and compare the results of the interpretation of the Qur'an in terms of methods, language and the second style of verse interpretation in the study of surah al-rAsr
JADAL DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN DAN PENDIDIKAN KONSELING Hamdani Khaerul Fikri
el-'Umdah Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.998 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v2i1.912

Abstract

he Qur'an is the Holy Book that contains a clear and detailed truth that span all aspects started to appear. Its existence will never change. The Qur'an is the normative-theoretical guidelines for the implementation of Islamic education that require further interpretation for operations further Islamic education. The content of the Qur'an covers all human dimension and is able to touch the whole human potential, be it in the field of guidance and counselling was given to humans to solve problems encountered in this life. In proving the truth and break the argument people who challenged him, the Qur'an uses the so-called jadal. In the Indonesia language usage defined by the debate. The debate is a dialogue, discussion, to solving problems, a method of debate can be used in the educational world, especially Islamic education and guidance counseling, especially in the application of counseling. Jadal is the exchange of thoughts or opinions with theway each attempted to argue in order to win a thought or opinion in a debate. The various notions of limit Jadal formulated the scholars' but basically refers to the debate as well as the effort showed the truth or defend the truth that ditujunyawith a variety of arguments. Key words: Jadal, Al-Quran, Education And Counseling
HERMENEUTIKA OTENTITAS HADITS M. MUSTOFA A’ZAMI Mr Arid Marsa
el-'Umdah Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.93 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v2i1.913

Abstract

ulisan ini membahas Mustahfa A’zami yang selama ini mengkaji pertumbuhan dan perkembangan sanad ia menilai sanad bertentangan dengan pendapat Schalct. Sebab pengunaan sanad mulai dilaksanakan pasca wafatnya Nabi SAW, hanya saja metode ahli-ahli hadits dalam menggunakan sanad tidak sama khusunya pada masa sahabat. Dan dapat dikatakan bahwa perhatian terhadap sanad mencapai puncaknya pada akhir abad pertama. A’Zami berpandangan adanya rawi-rawi hadits dan tempat-tempat tinggal mereka yang saling berjauhan. Apabila hal tersebut ditambah umur serta tradisi mereka. Oleh karna itu teori Schalcht yang disebut “Projekting Back” (proyeksi belakang) sangat sulit dibayangkan, bahkan praktiknya juga mustahil. Jadi kalau dalam hadits umat Islam selalu membuat garis lurus dalam gambarannya, meletakkan masa lalu sebgai sumber dari masa sesudahnya. Akan tetapi, Schacht membuat pandangan yang berbeda dengan garis terbalik, yaitu masa belakangan adalah sumber dari masa lalu. Sanad masa lalu, pencitramasa lalu, rawi masa lalu, itu berasal dari masa sesudahya. Itu yang disebut teori “projekting back”, dimana semua mundur ke zaman sebelumnya, untuk melegitimasi kebenaranya.Bahkan masa sesudahnya berasal dari masa lalu, tetapi masa lalu hasil dari rekontruksi masa sesudahnya.
PEMIKIRAN HADITS KAMARUDIN AMIN Maliki Maliki; Husnul Hidayati
el-'Umdah Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.132 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v2i1.914

Abstract

This paper discusses the thoughts of Hadist Kamarudin Amin by using the method of analyzing Isnad Cum Matan, various Isnad and different texts that have proven to be effective research tools for reconstructing history to distinguish between authentic and false history. In other words, in examining the transmission of science in the early days of Islam, matan's analysis, which compares the variants of the text, seems to be as important as isnad analysis. Departing from the phenomenon that was born from the Historitas sanad hadith study, it was found a number of sanad who appeared to have many rowis, but apparently the rowi-rowi narrated and the path met a rowi, therefore Kamarudin Amin saw hadiths from the other side to dig up the meaning of hadith from sanad and matan to reconstruct from the history of matan and sanad to the rasullallah Saw.

Page 1 of 1 | Total Record : 6