cover
Contact Name
Anang Setyo Budi
Contact Email
zooindonesia@gmail.com
Phone
+6282233362977
Journal Mail Official
zooindonesia@gmail.com
Editorial Address
Gedung Widyasatwaloka, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 46 Cibinong, Bogor, Jawa Barat
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Zoo Indonesia
ISSN : 0215191x     EISSN : 25278703     DOI : -
Zoo Indonesia adalah sebuah jurnal ilmiah dibidang fauna tropika yang diterbitkan oleh organisasi profesi keilmiahan Masyarakat Zoologi Indonesia (MZI) sejak tahun 1983. Terbit satu tahun satu volume dengan dua nomor (Juli dan Desember). Memuat tulisan hasil penelitian yang berhubungan dengan aspek fauna, khususnya wilayah Indonesia dan Asia. Publikasi ilmiah lain adalah Monografi.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013" : 5 Documents clear
Pola sebaran dan zonasi krustasea di hutan bakau perairan Teluk Lampung Rianta Pratiwi; Ernawati Widyastuti
ZOO INDONESIA Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v22i1.317

Abstract

Pengamatan tentang pola sebaran dan zonasi krustasea di hutan bakau perairan Teluk Lampung telah dilakukan pada bulan Maret dan April 2007. Terlihat adanya pemilihan habitat dari krustasea, sehingga terjadi zonasi-zonasi walaupun tidak terlihat jelas mulai dari bagian pantai (air) ke bagian daratan (mangrove). Pola sebaran krustasea pada umumnya mengelompok, sebagian acak dan acak cenderung mengelompok.
Keanekaragaman dan Kepadatan Gastropoda Terestrial di Perkebunan Bogorejo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Heryanto Heryanto
ZOO INDONESIA Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v22i1.311

Abstract

Penelitian tentang gastropoda terestrial telah dilakukan pada kebun karet, cokelat, dan sawit di perkebunan Bogorejo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui keanekaragaman gastropoda terestrial di kebun karet, cokelat, dan sawit dan (2) untuk mengetahui kepadatan gastropoda terestrial di ketiga macam kebun tersebut. Metode pemilihan lokasi yang digunakan adalah metode purposive, kemudian dilakukan random sampling. Analisis gastropoda terestrial menggunakan keanekaragaman serta, kepadatan. Keanekaragaman gastropoda menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Simpson. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa di kawasan perkebunan karet, cokelat, dan sawit ditemukan 10-20 species gastropoda terestrial dengan kepadatan berkisar antara 27,85-201,18 indiv/m2, serta indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,73- 2,64. Keanekaragaman dan jumlah spesies gastropoda terestrial tertinggi ditemukan di kebun karet, sementara itu kepadatan tertinggi ditemukan di kebun cokelat.
Keong air tawar endemik marga Tylomelania Sarasin & Sarasin, 1897 (Moluska, Gastropoda, Pachychilidae) dari kawasan karst Maros, Sulawesi Selatan Ristiyanti M Marwoto; Nur R Isnaningsih
ZOO INDONESIA Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v22i1.313

Abstract

Keong air tawar Tylomelania Sarasin & Sarasin, 1897 merupakan marga endemik Sulawesi, umumnya hidup di sungai dan danau. Kawasan karst di Maros sangat luas dengan puluhan guaguayang umumnya dialiri sungai-sungai baik yang mengalir dari dalam gua atau dari luar gua. Telahdikoleksi keong Tylomelania dari sungai-sungai yang mengalir di 12 gua di Kabupaten Maros, tigadiantaranya telah diidentifikasi yakni jenis T. perfecta, T. robusta, T. wallacei dan dua jenis didugamerupakan jenis baru yakni Tylomelania sp. 1 dan Tylomelania sp. 2. Karakter morfologi setiap jenis yangdijumpai dipertelakan demikian pula habitat serta sebarannya.
Biodiversitas fauna ekhinodermata (Holothuroidea, Echinoidea, Asteroidea dan Ophiuroidea) di perairan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat Eddy Yusron
ZOO INDONESIA Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v22i1.315

Abstract

Penelitian Ekhinodermata di perairan Lombok telah dilakukan pada bulan Juli 2010 di tiga lokasi yaitu: Tanjung Kayangan, Medana dan Penyabuan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi kehadiran ekhinodermata di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pengambilan contoh biota dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat ukuran 1m x 1m. Dari hasil penelitian di peroleh 16 jenis fauna ekhinodermata yang mewakili empat jenis Holothuroidea, lima jenis Echinoidea, tiga jenis Asteroidea dan empat jenis Ophiuroidea. Kelompok bulu babi atau Echinoidea merupakan kelompok yang paling menonjol untuk daerah lamun. Berdasarkan hasil transek yang dilakukan di empat lokasi yang diamati, ternyata bahwa kelompok bulu babi (Echinoidea) menempati tingkat kekayaan jenis relatif tinggi. Dari analisa kuantitatif diperoleh nilai indeks diversitas tertinggi ditemukan di lokasi Medana (H = 1,02), nilai indeks kemerataan tertinggi terdapat pada lokasi Penyabuan (J = 0,99) dan nilai indeks kekayaan jenis tertinggi didapatkan pada Penyabuan (D = 0,21). Secara umum baik dalam jumlah jenis ataupun jumlah individu, fauna Ekhinodermata di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat lebih miskin bila dibandingkan dengan di perairan Derawan, Kalimatan Timur.
Parasitoid serangga pengorok daun Liriomyza: intensitas parasitisasi, perubahan sebaran dan komposisinya Erniwati Erniwati; Pungki Lupiyanindyah; Warsito Tantowijoyo
ZOO INDONESIA Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v22i1.316

Abstract

Serangga invasif lalat pengorok daun merupakan hama penting berbagai tanaman sayuran. Serangga ini berasosiasi dengan berbagai musuh alami sebagai agen pengendali populasinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi, perubahan sebaran dan komposisinya. Komposisi dan populasi musuh alami diamati dengan metode sampling daun yang terserang. Di masing-masing titik sampling, koleksi daun yang terserang dilakukan pada semua jenis tanaman dan gulma. Parasitoid serangga pengorok daun Liriomyza lebih menyukai untuk memarasit inang yang menyerang tanaman kacang buncis (50%), ceisin (55%), kentang (57%), kacang babi (70%), dan kacang merah (75%). Intensitas parasitoid meningkat (10,4% - 74,5%) menurut ketinggian tempatnya mulai dari 200 – 2200 m dpl. Sebaran dan komposisi parasitoid berubah dimana Opius chromatomyiae ditemukan di dataran rendah dan lebih dominan dibanding Hemiptarsenus varicornis. Opius chromatomyiae di dataran rendah mempunyai ukuran toraks yang lebih kecil

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 33, No 1 (2024): Juli 2024 Vol 32, No 2 (2023): Desember 2023 Vol 32, No 1 (2023): Juli 2023 Vol 31, No 2 (2022): Desember 2022 Vol 31, No 1 (2022): Juli 2022 Vol 30, No 2 (2021): Desember 2021 Vol 30, No 1 (2021): Juli 2021 Vol 29, No 2 (2020): Desember 2020 Vol 29, No 1 (2020): Juli 2020 Vol 28, No 2 (2019): Desember 2019 Vol 28, No 1 (2019): Juli 2019 Vol 27, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 27, No 1 (2018): Juli 2018 Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 26, No 1 (2017): Juli 2017 Vol 25, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 25, No 1 (2016): Juli 2016 Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 24, No 1 (2015): Juli 2015 Vol 23, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 23, No 1 (2014): Juli 2014 Vol 22, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013 Vol 21, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 21, No 1 (2012): Juli 2012 Vol 20, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 20, No 1 (2011): Juli 2011 Vol 19, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 19, No 1 (2010): Juli 2010 Vol 18, No 2 (2009): November 2009 Vol 18, No 1 (2009): Juli 2009 Vol 17, No 2 (2008): November 2008 Vol 17, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 16, No 2 (2007): November 2007 Vol 16, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 15, No 2 (2006): November 2006 No 29 (2002): Zoo Indonesia No. 29 Desember 2002 No 28 (2001): Zoo Indonesia No. 28 September 2001 No 31 (1997): Zoo Indonesia No. 31 No 30 (1997): Zoo Indonesia No. 30 No 29 (1997): Zoo Indonesia No. 29 No 28 (1996): Zoo Indonesia No 28 No 27 (1996): Zoo Indonesia No 27 No 26 (1995): Zoo Indonesia No 26 No 25 (1995): Zoo Indonesia No 25 No 24 (1994): Zoo Indonesia No 24 No 23 (1994): Zoo Indonesia no 23 No 22 (1993): Zoo Indonesia No 22 No 21 (1993): Zoo Indonesia No 21 No 20 (1993): Zoo Indonesia No 20 No 19 (1993): Zoo Indonesia No 19 No 18 (1993): Zoo Indonesia No 18 No 17 (1993): Zoo Indonesia No 17 No 16 (1992): Zoo Indonesia No 16 No 15 (1992): Zoo Indonesia No. 15 No 14 (1992): Zoo Indonesia No.14 No 13 (1992): Zoo Indonesia No. 13 No 12 (1991): Zoo Indonesia No. 12 No 11 (1991): Zoo Indonesia No. 11 No 10 (1990): Zoo Indonesia No. 10 No 9 (1990): Zoo Indonesia No. 9 No 8 (1989): Zoo Indonesia No. 8 No 7 (1987): Zoo Indonesia No. 7 No 6 (1986): Zoo Indonesia No 6 No 5 (1985): Zoo Indonesia No. 5 No 4 (1985): Zoo Indonesia No. 4 No 3 (1985): Zoo Indonesia No. 3 No 2 (1983): Zoo Indonesia No. 2 No 1 (1983): Zoo Indonesia No. 1 More Issue