cover
Contact Name
Bangun I R Harsritanto
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
+6281229999446
Journal Mail Official
jpps@arsitektur.undip.ac.id
Editorial Address
architecture campuss, faculty of engineering, Universitas Diponegoro, Jl Prof Soedarto SH, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Poster Pirata Syandana
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27156397     DOI : -
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles 170 Documents
Search results for , issue "PERIODE 160" : 170 Documents clear
Redesain Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo menjadi Sentra Rehabilitasi Terpadu PGOT di Kota Semarang Berbasis Arsitektur Humanis Eka Sofyani, Marchelina
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fluktuasi jumlah Pengemis, Gelandangan, dan Orang Telantar (PGOT) di Kota Semarang memerlukan penanganan yang lebih komprehensif. Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo yang selama ini berfungsi sebagai tempat penampungan PGOT belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan program rehabilitasi yang berorientasi pada pemulihan secara menyeluruh bagi penghuninya. Perancangan ulang Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo menjadi Sentra Rehabilitasi Terpadu PGOT di Kota Semarang akan mengutamakan kebutuhan fisik, psikologis, dan sosial warga binaan melalui pengembangan ruang yang nyaman dan ramah pengguna, penyediaan fasilitas rehabilitasi yang terintegrasi serta optimalisasi ruang terbuka sebagai elemen pendukung terapi bagi warga binaan. Redesain ini bertujuan untuk mendukung program rehabilitasi secara komprehensif yang memperhatikan aspek humanisme warga binaan sehingga diharapkan dapat menjadi solusi dalam menangani permasalahan PGOT di Kota Semarang secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Perancangan Convention And Exhibition Center Dengan Pendekatan Arsitektur Regionalisme Di Kota Semarang Adita, Hasna
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) merupakan salah satu sektor pariwisata dengan potensi besar, terutama di Kota Semarang. Berdasarkan data yang ada, jumlah wisatawan MICE mengalami peningkatan signifikan, terutama pasca pandemi COVID-19, dengan partisipasi yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kenaikan permintaan terhadap fasilitas yang mendukung industri MICE dan pariwisata bisnis ini mendorong perlunya pembangunan infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini, pembangunan Convention and Exhibition Center (CEC) di Semarang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pembangunan CEC dirancang dengan pendekatan arsitektur regionalisme, yang bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal serta memperkaya aspek pariwisata dan identitas Kota Semarang. Dengan adanya CEC, diharapkan kota ini dapat menjadi salah satu destinasi utama bagi penyelenggaraan acara MICE di Indonesia.
Pengembangan Terminal dan Pasar Modern Banyumanik Aryanta, Rhezwara Dwiki
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Kota ini berada di letak yang strategis dan memiliki tiga gerbang utama, timur yang berbatasan dengan Kabupaten Demak, barat dengan Kabupaten Kendal, dan selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Salah satu kecamatan di selatan Kota Semarang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang adalah Kecamatan Banyumanik. Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan dengan penduduk terbanyak. Dengan penduduk yang banyak menyebabkan arus mobilitas keluar dan masuk kota yang cukup tinggi. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan fasilitas terminal yang mendukung. Status terminal yang ada saat ini adalah Sub-Terminal atau terminal pergantian moda, padahal permintaan pasar cukup tinggi. Selain itu, terdapat keberadaan Pasar Banyumanik yang saat ini terlihat tidak hidup. Di sisi lain, kurangnya terminal terutama di selatan kota menyebabkan munculnya terminal bayangan Sukun. Dengan menggunakan metode studi dalam bentuk deskriptif, dokumentatif dan komparatif, permasalahan ini menjadi hal yang kompleks untuk dibahas. Perlu dilakukan pengembangan Terminal dan Pasar Banyumanik yang mampu meningkatkan pengguna terminal, menghidupkan kembali aktivitas perdagangan, serta mengurangi penyebaran terminal bayangan. Dengan melakukan metode tersebut menghasilkan suatu perancangan Pengembangan Terminal dan Pasar Modern Banyumanik dengan menekankan pasar tradisional yang memiliki citra modern.
Hotel Resort Di Kawasan Objek Wisata Guci Dengan Pendekatan Ekologi Erlintang Setiawan, Nasqi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pariwisata memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah  dan menjadi prioritas pengembangan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten  Tegal. Salah satu daya tarik unggulan adalah Objek Wisata Guci, kawasan wisata alam di  kaki Gunung Slamet dengan pemandian air panas sebagai daya tarik utama. Dengan luas  210 hektar dan ketinggian ±1.050 mdpl, Guci menawarkan panorama pegunungan, hutan  lebat, dan aliran sungai yang memikat wisatawan. Tren pengunjung menunjukkan  pertumbuhan yang signifikan setelah masa pandemi, dengan rata-rata tingkat hunian  penginapan mencapai 97,8% saat musim liburan.  Meningkatnya permintaan akomodasi mendorong kebutuhan akan fasilitas penginapan baru.  Oleh karena itu, perancangan hotel resort berbintang 4 dengan pendekatan ekologi menjadi  solusi strategis. Hotel ini dirancang memanfaatkan sumber daya lokal, seperti air panas  alami dan keindahan alam sekitar, serta dilengkapi fasilitas modern seperti pemandian air  panas dan glamping yang nyaman. Dengan konsep arsitektur ekologi, bangunan dirancang  agar selaras dengan lingkungan, menggunakan material alami, dan memaksimalkan potensi  panorama alam. Perancangan ini diharapkan mampu mendukung pengembangan pariwisata  berkelanjutan, memadukan relaksasi, rekreasi, dan pelestarian lingkungan secara harmonis.  Kata Kunci : Objek Wisata Guci, Hotel Resort, Ekologi
Perancangan Lifestyle Mall dengan Pendekatan Topologi di Kota Baru Parahyangan Andini, Rifdah Aulia
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mall tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi komersial tetapi juga sebagai ruang interaksi dan eksplorasi yang memengaruhi pola pergerakan pengunjung. Perancangan Lifestyle Mall di Kota Baru Parahyangan ini menerapkan pendekatan topologi untuk memahami dan mengontrol pergerakan manusia di dalam mall. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman terhadap pola pergerakan dan tindakan manusia melalui hubungan dan konektivitas antar ruang. Dengan menggunakan pendekatan topologi sebagai konsep dasar, perancangan ini bertujuan untuk menciptakan konfigurasi ruang mall yang mendorong eksplorasi, pergerakan yang berkesinambungan, serta meningkatkan pengalaman belanja. Selain itu, konektivitas dan kontinuitas dalam organisasi topologi memainkan peran penting dalam membentuk jaringan hubungan yang mengaktifkan gerakan. Hal ini memungkinkan terciptanya aliran gerakan yang berkelanjutan melalui simpul-simpul ruang, yang terus membentuk ruang secara dinamis. Pola gerakan yang dihasilkan dalam organisasi topologi ini berkaitan erat dengan aspek kinetik, termasuk kecepatan, arah, akselerasi, dan posisi objek. Basis perancangan ini menggunakan parameter kecepatan, jarak, dan waktu untuk memprogram sirkulasi pengunjung. Analisis melibatkan penghitungan kecepatan rata-rata manusia saat bergerak, jarak yang dapat ditempuh, serta durasi waktu dalam kegiatan berbelanja. Parameter ini secara langsung memengaruhi pengalaman pengunjung dan potensi keuntungan komersial. Dengan pendekatan ini, desain mall dirancang untuk memastikan pengunjung dapat menjangkau seluruh area ritel secara efisien, menciptakan pola sirkulasi yang optimal, sekaligus mendukung interaksi ruang bagi pengguna. 
HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA RELIGI SUNAN MURIA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-CULTURAL Amin, Muhammad
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dataran Tinggi Gunung Muria merupakan kawasan pegunungan atau dataran tinggi di Jawa Tengah, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Kudus. Pemandangan alam yang menakjubkan dan destinasi wisata religi dan alam yang menarik untuk dikunjungi, membuat kawasan pegunungan muria mempunyai potensi yang cukup tinggi dalam kemajuan bidang pariwisata yang menyuguhkan berbagai destinasi wisata yang bermacam-macam: wisata religi, wisata alam, wisata budaya, dan wisata petualang. Beberapa objek wisata di kawasan pegunungan muria sudah mulai berkembang, diantaranya Bukit Puteran, Air Tiga Rasa Rejenu, Air Terjun Montel, Wana Wisata Kajar, Wana Wisata Ternadi, Makam Sunan Muria, Selam Semliro, Air Terjun Kedung Gender, Air Terjun Kali Banteng, dan Masjid Al- Aqsha Menara Kudus (Sunan Kudus). Dengan banyaknya destinasi wisata yang ada di daerah pegunungan muria yang cukup jauh dari kota menjadikan sarana akomodasi menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dengan mempertimbangkan fasilitas, biaya, jarak, dan lokasi yang strategis supaya dapat dijangkau dari beberapa destinasi wisata. Menurut Badan Statistik Kabupaten Kudus 2022 jumlah wisatawan domestik mengalami. Dengan adanya hotel resort di kawasan pegunungan muria ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana akomodasi bagi wisatawan dan memaksimalkan bidang pariwisata setempat. Minimnya fasilitas akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di wilayah Colo, Kudus, menyebabkan potensi ekonomi di Kabupaten Kudus belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan sarana akomodasi berupa hotel resort yang memiliki ciri khas unik dengan mempertimbangkan aspek alam dan budaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada serta meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Lokasi perancangan berada di Colo, Dawe, Kudus, pada lahan dengan kontur yang cukup curam karena berada di kawasan pegunungan. Desain ini menggunakan pendekatan kontekstual terhadap tapak untuk menghasilkan respons yang tepat, sehingga kualitas lahan tetap terjaga dan pembangunan hotel tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Penyesuaian terhadap aspek arsitektural dan kultural diharapkan dapat menciptakan keseimbangan dan keharmonisan antara lingkungan alami dan lingkungan buatan. Kata kunci : Resort, Potensi Lokal, Arsitektur Eco-Cultural
Revitalisasi Pelabuhan Perikanan Juwana dengan Pendekatan Eco-Tech Natarin, Aning Niken
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Juwana merupakan kecamatan yang menjadi penyumbang komoditas perikanan terbesar di Kabupaten Pati, sehingga dikenal sebagai sentra kegiatan perikanan di Kabupaten Pati. Potensi perikanan ini didukung dengan adanya infrastruktur pelabuhan perikanan0dan dua unit Tempat Pelelangan Ikan0(TPI) yang0berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian masyarakat Juwana. Namun, kondisi infrastruktur perikanan ini mengalami degradasi fungsi dan lingkungan seiring berjalannya waktu, serta keberadaan antar fasilitas yang masih belum terintegrasi dengan baik. Diperlukan adanya revitalisasi pada kawasan Pelabuhan Perikanan Juwana. Revitalisasi Pelabuhan Perikanan Juwana bertujuan untuk mengatasi permasalahan0yang terdapat pada kawasan Pelabuhan Perikanan Juwana, seperti degradasi lingkungan, efisiensi energi, dan sistem pengelolaan limbah, namun tetap mempertahankan fungsionalitas utama pelabuhan perikanan sebagai pusat kegiatan perikanan. Revitalisasi Pelabuhan perikanan ini berfungsi untuk memperbarui serta meningkatkan kualitas infrastuktur pelabuhan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Nantinya akan diberikan fasilitas-fasilitas yang dapat memaksimalkan penggunaan pelabuhan perikanan ini, seperti area edukasi dan wisata terkait potensi perikanan yang ada. Revitalisasi pelabuhan perikanan ini akan didesain dengan menggunakan pendekatan Eco-Tech yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi dan teknologi yang ramah lingkungan dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan perikanan. Pendekatan Eco-Tech menawarkan solusi yang holistik dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang tidak hanya mengurangi polusi dan dampak negatif lainnya terhadap ekosistem pesisir, serta diharapkan dapat meningkatkan produktivitas di sektor perikanan Juwana. Kata kunci : Pelabuhan Perikanan, Revitalisasi, Eco-Tech  Tambahkan masukan individual 
PERANCANGAN RESORT DI SEKITAR KAWASAN WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK Prasetyo, Herdiyas Satri Aji
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah laju urbanisasi dan meningkatnya tekanan kehidupan modern, kebutuhan masyarakat akan ruang untuk beristirahat, merefleksi diri, serta kembali terhubung dengan alam menjadi semakin mendesak. Dalam konteks ini, pariwisata alam menjadi salah satu alternatif yang relevan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Wonogiri Tahun 2013–2028, Waduk Gajah Mungkur ditetapkan sebagai bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK), yang dirancang untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata berskala provinsi hingga nasional. Penetapan ini menegaskan pentingnya pengembangan fasilitas penunjang pariwisata, termasuk akomodasi yang representatif. Kabupaten Wonogiri sendiri memiliki kekayaan alam berupa panorama waduk, deretan pegunungan, serta perbukitan yang masih alami. Sayangnya, potensi tersebut belum dioptimalkan, khususnya dalam penyediaan fasilitas akomodasi wisata yang memiliki karakter yang selaras dengan alam sekitar. Di sisi lain, berdasarkan Buku Statistik Jawa Tengah dalam Angka tahun 2022, Kabupaten Wonogiri mengalami lonjakan signifikan jumlah wisatawan pasca pandemi COVID-19. Dalam kurun waktu 2021–2022, tercatat peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 206.812 orang. Melihat tingginya pertumbuhan wisatawan dan status strategis Waduk Gajah Mungkur sebagai kawasan prioritas, maka perancangan fasilitas akomodasi berupa resort menjadi urgensi yang tidak dapat diabaikan. Mengingat kondisi geografis Kabupaten Wonogiri yang didominasi oleh bentang pegunungan dan perbukitan, pendekatan arsitektur organik menjadi relevan untuk diadopsi. Pendekatan ini memungkinkan rancangan resort dapat bersinergi dengan lanskap alam secara harmonis, sekaligus memperkuat karakter lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Redesain Stasiun Kediri Dengan Mixed-Use Transit Hotel Berbasis Urban Catalyst Di Kota Kediri Rofidah, Rofidah
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Kediri, sebagai kota terbesar ketiga di Jawa Timur, memiliki peran strategis dalam  mendukung pertumbuhan ekonomi dan transportasi regional. Stasiun Kediri menjadi  infrastruktur vital, namun menghadapi sejumlah tantangan seperti kapasitas ruang yang  kurang, fasilitas yang tidak sesuai pedoman, kemacetan, pengaturan parkir yang kurang  optimal, aksesibilitas yang tidak inklusif, serta minimnya integrasi antar moda transportasi.  Masalah ini diperburuk oleh tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan kurangnya peran  angkutan umum massal, sebagaimana ditekankan dalam RPJPD Kota Kediri Tahun 2005 2025 dan Rencana Detail Tata Ruang Kota Kediri Tahun 2021–2041. Di sisi lain,  meningkatnya jumlah penumpang kereta api, potensi ekonomi kawasan sekitar stasiun,  serta tidak adanya akomodasi penginapan per jam yang dekat dengan stasiun menjadi  peluang yang harus dimanfaatkan.  Dalam menghadapi permasalahan tersebut, pendekatan Urban Catalyst menjadi solusi  strategis  untuk mengintegrasikan potensi kawasan stasiun dan mendukung  pengembangan ruang publik yang inklusif dan berkualitas. Redesain Stasiun Kediri dengan  konsep Mixed-Use transit hotel diusulkan sebagai upaya optimalisasi fungsi stasiun. Desain  ini juga berfokus pada pengembangan vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan, sesuai  dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD). Transit hotel ini dirancang untuk  memenuhi kebutuhan penumpang yang membutuhkan akomodasi singkat, serta  mendukung mobilitas masyarakat dengan fasilitas yang terintegrasi.  Redesain ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan transportasi, meningkatkan  konektivitas antar moda, dan menciptakan kawasan stasiun sebagai pusat pertumbuhan  ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan fungsi katalis yang mendorong  perkembangan kawasan, proyek ini menawarkan solusi yang relevan dalam meningkatkan  kualitas mobilitas, ekonomi, serta ruang publik di Kota Kediri secara menyeluruh.
Graha Interior dan Arsitektur Berbasis Tahap Periode Waktu Perkembangan Arsitektur di Semarang Shalomita, Joanna Cahya
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan gaya arsitektur di Indonesia telah melalui perjalanan  panjang, mulai dari arsitektur tradisional berlanggam Nusantara hingga penerapan  gaya modern yang semakin mendominasi. Setiap periode mencerminkan perubahan  nilai dan kebutuhan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan  ekonomi. Seiring berjalannya waktu, gaya arsitektur yang beragam menciptakan  preferensi yang berbeda dalam desain, yang dipengaruhi oleh selera masyarakat  yang terus berkembang. Selera terhadap berbagai gaya arsitektur ini tidak hanya  mencerminkan identitas budaya dan sosial, tetapi juga menunjukkan adanya  perbedaan dalam cara pandang dan kebutuhan ruang yang terus berubah. Maka,  Graha Interior dan Arsitektur sebagai bangunan komersial yang khusus  menyediakan produk-produk arsitektur dan interior harus mampu menyajikan  berbagai gaya desain yang mencerminkan perjalanan perkembangan arsitektur  tersebut.

Page 1 of 17 | Total Record : 170