Jurnal Poster Pirata Syandana
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles
170 Documents
Search results for
, issue
"PERIODE 160"
:
170 Documents
clear
Apartemen Sewa Dengan Konsep Biophilic Di Kabupaten Serang Banten.
Fasya, Soulthan Hammuda
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Apartemen sendiri merupakan jenis hunian yang menyediakan fasilitas dengan sentuhan akhir yang indah, pemandangan luas dari balkon dan berbagai kemudahan yang terbaik, apartemen biasanya terletak diarea yang terhubung dengan fasilitas kesehatan, pendidikan, kantor dan area hiburan lainnya. Tujuan penyusunan Landasan konseptual perencanaan dan perancangan Apartemen Sewa sebagai kebutuhan bagi ekspatriat akan hunian vertikal yang menggabungkan antara bangunan dan sentuhan alam melalui keberadaan lingkungan buatan dengan penerapan konsep biophilic pada bangunan apartemen serta dapat menjadi mobilitas tinggi bagi ekspatriat dalam bekerja. Desain biophilic merupakan arsitektur konstruksi yang menggabungkan antara bangunan dengan sentuhan alam melalui keberadaan lingkungan buatan.
City Hotel Di Kota Bengkulu Dengan Pendekatan Neo-Vernakular
Fadhlurahman, Hafizh
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kota Bengkulu berada di pesisir barat Pulau Sumatera dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai Kota wisata. Kota Bengkulu tidak hanya mempunyai pantai yang indah yang mana menjadi pantai paling Panjang di dunia (7 km) dan mempunyai bangunan kuno seperti Rumah Fatmawati, Rumah Bung Karno, Benteng Marlborough, Makam Sentot Ali Basa, Perkampungan Tionghoa, dan Thomas Parr, yang mana akan memiliki keunikan budaya yang menjadi daya tarik wisatawan. Pada November 2016, Provinsi Bengkulu mencatat tingkat okupansi hotel tertinggi di wilayah Sumatera (BPS Kota Bengkulu, 2016). Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh kegiatan yang diadakan oleh pemerintah daerah di fasilitas hotel. Namun demikian, sektor pariwisata belum mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bidang lain seperti perhotelan, kuliner, jasa, dan industri kreatif. Oleh karena itu, pengembangan hotel berbintang empat memiliki prospek yang menjanjikan sebagai sarana akomodasi yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan dan sekaligus mendorong sektor-sektor terkait. Dan disini akan menggunakan salah satu pendekatan asitektur yaitu Neo-Vernakular. Neo vernakular adalah sebagai arsitektur asli yang dibangun dengan pengaruh lingkungan sumberdaya setempat yang dibangun mempergunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi serta tatanan budaya. Dan nantinya akan ada studi banding hotel yang sudah menerapkan desain Neo-Vernakular. Hasilnya diharapkan menjadi program dasar perencanaan dan perancangan dan bentuk pendekatan Neo-Vernakular terhadap hotel.
Griya Kecantikan di Kota Semarang
Azkiya, Azkal
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Padatnya aktivitas dan gaya hidup serba cepat di kota metropolitan sering kali membuat masyarakat merasa jenuh dan kesulitan untuk menyeimbangkan waktu antara pekerjaan, istirahat, dan kebutuhan perawatan diri. Fasilitas perawatan kecantikan, seperti klinik kecantikan, salon, spa, dan toko retail kosmetik telah banyak tersebar di Kota Semarang, tetapi mayoritas layanan kecantikan yang ada hanya menyediakan satu jenis pelayanan. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan Griya Kecantikan di Kota Semarang menjadi solusi untuk menyediakan berbagai layanan kecantikan, termasuk klinik kecantikan, salon kecantikan, spa, dan toko retail kosmetik, serta fasilitas pendukung seperti restoran dan kafe dalam satu bangunan sehingga mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. Griya Kecantikan ini akan menerapkan aspek-aspek desain Arsitektur Biofilik yang dapat memenuhi kebutuhan manusia akan lingkungan alami. Hal ini dikarenakan alam mampu merangsang panca indra manusia sehingga dapat memantu proses relaksasi.
Integrasi Ritel Dan Pusat Kreativitas Dengan Tema Daur Ulang Sampah Plastik Berbasis Arsitektur Ekologis Di Jakarta
Irmayanti, Hanum
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ritel dan Pusat Kreatifitas dengan Tema Daur Ulang Sampah Plastik merupakan suatu fasilitas yang berbeda akan tetapi tetap berhubungan. Keduanya merupakan ruang komersial yang Ketika diintegrasikan akan mewadahi komunitas-komunitas untuk mengekspresikan diri, meningkatkan kesejahteraan hidup, dan menjaga lingkungan. Judul tugas akhir ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan lingkungan akibat sampah plastik di Jakarta, serta permasalahan ekonomi dan sosial bagi komunitas pemulung yang disebabkan sampah plastik juga. Bangunan ini akan menjadi wadah bagaimana sampah plastik itu didaur ulang dengan cara-cara kreatif hingga menjadi suatu produk yang dapat dibeli, artinya sampah tersebut kembali lagi kepada penghasil sampahnya. Untuk mewujudkan tujuan dari perancangan bangunan ini, dilakukan pendekatan arsitektur ekologis. Pendekatan tersebut merupakan suatu konsep arsitektural yang holistik, sehingga semua permasalahan tersebut akan mendapatkan respon dari desain bangunan nantinya. Dalam arsitektur ekologis banyak fokusan yang harus diperhatikan mulai dari pengguna bangunan, kultur, kontekstual lingkungan, dan keseimbangan dengan alam. Dengan begitu, pemilihan pendekatan arsitektur ekologis dirasa tepat karena permasalahan yang ada juga begitu kompleks. Dalam mendesain, selain melakukan pendekatan arsitektural diperlukan juga pendekatan untuk aspek kinerja dan aspek teknis untuk mendapatkan desain sesuai dengan standard yang berlaku.
Perancangan Resort Bintang 5 Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis Di Kawasan Hutan Pinus Gunung Pancar Sentul, Bogor
Hamida, Fahira Hasna
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan merancang resort bintang 5 di Kawasan Hutan Pinus Gunung Pancar, Sentul, Bogor, dengan menerapkan pendekatan arsitektur ekologis yang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, dan integrasi desain dengan alam sekitar. Lokasi strategis di Gunung Pancar dimanfaatkan secara optimal untuk memaksimalkan keindahan alam melalui desain yang harmonis dengan lanskap sekitarnya. Resort ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dengan menyediakan berbagai fasilitas, seperti kamar, cottage, restoran, spa, kolam renang, dan fasilitas lainnya. Dengan pendekatan ini, resort tidak hanya menawarkan kenyamanan terbaik bagi pengunjung tetapi juga mendukung pelestarian ekosistem dan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan akomodasi yang ramah lingkungan, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal kawasan sekitar.
Public Library And Communal Space Dengan Pendekatan Wayfinding Di Semarang
Millah, Robilatul
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Seiring dengan perkembangan teknologi, buku fisik kini tidak lagi menjadi satu satunya sumber bacaan yang dominan karena masyarakat mulai beralih ke e-book. E book memiliki ukuran yang lebih compact dibandingkan dengan buku fisik sehingga dapat dibaca di mana saja dan kapan saja. Fenomena ini menyebabkan perpustakaan menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensinya sebagai sumber informasi. Di Kota Semarang, Tingkat Gemar Membaca memiliki skor sebesar 69,17 yang termasuk dalam kategori tinggi. Namun, jumlah perpustakaan umum di Kota Semarang masih terbatas serta perpustakaan yang ada belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan manusia saat ini. Seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan juga terus berkembang dengan mencakup tiga aspek penting yakni pengetahuan, konektivitas, dan komunitas. Sehingga perpustakaan kini tidak hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan saja tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang mendukung kolaborasi dan pertukaran gagasan antar individu. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan fasilitas berupa ruang komunal pada perpustakaan sebagai wadah interaksi sosial masyarakat. Pendekatan wayfinding diterapkan sebagai respon dari adanya dua fungsi bangunan yang berbeda. Sehingga bangunan ini diharapkan dapat menjadi suatu bangunan publik yang dapat mengakomodasi kebutuhan manusia sesuai dengan perkembangan zaman, serta baik perpustakaan dan ruang komunal dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Perancangan Pusat kreativitas Anak Berbasis perilaku di Kota Yogyakarta
nurjanah, siti
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Minimnya fasilitas yang secara khusus mendukung eksplorasi dan perkembangan kreativitas anak di Yogyakarta menjadi perhatian penting. Meskipun terdapat beberapa organisasi yang menyediakan aktivitas bagi anak, ruang yang ada sering kali tidak memadai dari segi keamanan maupun desain yang mendukung perkembangan kreatif. Banyak anak terpaksa mencari tempat alternatif yang tidak hanya kurang aman, tetapi juga kurang optimal untuk mendorong kreativitas dan pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan perlunya menciptakan pusat kreatif anak yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan mereka serta mendukung pertumbuhan sosial, kognitif, dan emosional anak-anak. Proyek ini bertujuan untuk merancang fasilitas yang dapat mendukung eksplorasi dan kreativitas anak melalui lingkungan yang terstruktur dan ramah anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku untuk memahami kebutuhan psikologis, emosional, dan sosial anak-anak. Pendekatan ini diterapkan dalam desain yang responsif terhadap pola perilaku anak, dengan memberikan ruang yang mendukung pengambilan keputusan dan pengalaman yang merangsang kreativitas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara bersama pengurus pusat kreatif anak di Yogyakarta. Pusat kreatif ini direncanakan untuk berlokasi di Yogyakarta dengan konsep desain yang berfokus pada penciptaan lingkungan yang mendukung perilaku eksploratif anak, dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan. Desain ini memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi ruang dan mengembangkan kreativitas dalam lingkungan yang aman dan mendukung. Pusat kreatif anak ini dirancang untuk menjadi solusi berkelanjutan dalam mendukung kreativitas dan pembelajaran anak, serta mengatasi kurangnya fasilitas yang aman dan terstruktur di Yogyakarta. Selain itu, pusat ini akan berkontribusi pada perkembangan holistik anak-anak di wilayah tersebut, mendorong mereka untuk bereksplorasi, berkreasi, dan mengembangkan kemampuan mereka dalam lingkungan yang mendukung.
Sport Center Tipe B Kota Pekalongan dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer
Rahman, Muhammad Aditya
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kota Pekalongan merupakan kota yang sedang berkembang di Jawa tengah yang mengalami peningkatan jumlah penduduk secara signifikan yang berpengaruh pada meningkatnya partisipasi di bidang olahraga dan berhasil mendapatkan banyak prestasi. Tah hanya itu, tingkat aktivitas gerak atau olahraga masyarakat Kota Pekalongan relatif meningkat. Namun, sayangnya potensi, minat, dan bakat masyarakat Kota Pekalongan di bidang olahraga ini tak sejalan dengan fasilitas olahraga yang ada. Dari 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan, kelengkapan fasilitas olahraga belum dapat dikatakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kebutuhan akan fasilitas olahraga ini perlu di akomodasi dengan pembangunan sport center untuk menjawab permasalahan kebutuhan kuantitas serta kualitas wadah berolahraga masyarakat Kota Pekalongan. Kompleksitas bangunan sport center perlu diperhatikan agar mampu beroperasi dengan baik secara fungsionalitas sesrta mampu meningkatkan minat serta potensi olahraga masyarakat. Maka dari itu, perancangan Sport Center Tipe B Kota Pekalongan dirancang dan direncanakan menggunakan pendekatan arsitektur kontemporer, dimana dengan pendekatan ini mampu memberikan rancangan yang lebih fungsional serta menarik dari segi asritektural karena prinsip wajah bangunan yag lebih ekspresif.
Pengembangan Stasiun Poncol Semarang sebagai Stasiun Terpadu melalui pendekatan Wayfinding
Ramadan, Rakha
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk yang meningkat tiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk juga sejalan degan adanya peningkatan mobilitas yang dilakukan oleh masyarakatnya. Hal tersebut harus didukung dengan pemberian fasilitas publik yang sesuai agar tidak menimbulkan permasalahan lalu lintas di kemudian harinya. Fasilitas tranportasi publik yang mengalami tren peningkatan adalah Stasiun Poncol. Stasiun Poncol merupakan stasiun yang menghubungkan system tranportasi Kereta Api dari satu kota ke kota lainnya. Dengan fasilitas yang ada sekarang ini, dinilai masih kurang efektif untuk mengakomodasi masyarakat yang melakukan mobilisasi dari atau ke Kota Semarang. Masalah yang terdapat pada Stasiun Poncol terlihat pada minimnya penunjuk arah yang efektif dan efisien (wayfinding). Hal tersebut dapat menimbulkan kebingungan bagi masyarakat luar atau Kota Semarang yang sedang transit atau berhenti di Stasiun Poncol. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem Wayfinding yang inklusif pada Stasiun Poncol Semarang agar sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pengguna. Lingkup batasan pada penelitian ini adalah penerapan teori wayfinding pada Stasiun Poncol Kota Semarang. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat yang akan bermobilisasi dari atau luar kota dengan menggunakan fasilitas Stasius Poncol, tidak lagi kebingungan untuk memahami aksesibilitas pada Stasiun Poncol sendiri dapat memiliki aksesibilitas yang efektif dan efisien.
Perancangan Apartemen Dan Shopping Mall Dengan Pendekatan Green Building Di Arjawinangun, Kabupaten Cirebon
Shaynabila Fitri, Rara
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Arjawinangun, sebuah daerah di Kabupaten Cirebon, mengalami peningkatan infrastruktur yang signifikan, terutama karena posisinya di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Infrastruktur jalan provinsi yang melewati Arjawinangun telah mendorong kemajuan daerah ini dengan meningkatkan mobilitas dan menerima pengaruh dari kota besar seperti Jakarta. Ekonomi Arjawinangun didominasi oleh perdagangan (60%) dan pertanian (40%), dengan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara sebagai aset utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah. Pasar Sandang Tegalgubug, namun sayangnya hanya beroperasional dua kali seminggu, padahal pasar tekstil ini memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian lokal karena terjadi perputaran uang yang signifikan didalamnya. Selain itu, Arjawinangun juga memiliki industri rotan dan pengolahan kayu yang berorientasi ekspor. Perkembangan lainnya adalah kehadiran multikampus ITB Cirebon sebagai perguruan tinggi pertama di daerah ini juga menambah perkembangan infrastruktur pendidikan, meskipun fasilitas pendukung masih terbatas. Namun, pembangunan infrastruktur ini membawa dampak positif dan negatif, termasuk kontribusi sektor konstruksi terhadap emisi karbon yang memicu pemanasan global sehingga diperlukan solusi perancangan yang berkelanjutan. Untuk mengakomodasi kebutuhan akan hunian dan keterbatasan operasional Pasar Sandang Tegalgubug, perancangan apartemen dan shopping mall dengan pendekatan green building diusulkan sebagai solusi praktis dan efisien. Kata Kunci: apartemen, shopping mall, green building