Jurnal Poster Pirata Syandana
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles
170 Documents
Search results for
, issue
"PERIODE 160"
:
170 Documents
clear
Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang dengan Pendekatan Arsitektur Neo Futuristik
Arditta Rizky, Rahmansyah
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kota Semarang sebagai kota pesisir dan kota perniagaan yang cukup tua memiliki beberapa jenis budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat. Beragam budaya muncul dari proses akulturasi budaya asli jawa dengan budaya yang dibawa para pendatang sehingga menimbulkan adanya multietnis. Keragaman budaya itu harus dilestarikan dan dikembangkan, sehingga lahirlah seni berkat budaya yang berkembang di masyarakat. Perkembangan kesenian dan kebudayaan di Kota Semarang mengalami fluktuasi namun tumbuh cukup pesat dalam 3 tahun terakhir dan trend baik tersebut harus berlanjut dan dilestarikan. Berdasarkan data DISBUDPAR Kota Semarang tentang perkembangan kesenian dan kebudayaan, pada tahun 2019 data sanggar seni budaya masih di angka 813 dan pada tahun 2023 sudah menyentuh 1031 sanggar seni budaya. Menurut Koentjaraningrat ahli antropologi Indonesia, budaya perlu dihidupkan kembali dan dijaga melalui media pertunjukan agar tidak hilang ditelan perkembangan zaman. Wadah pertunjukan tersebut berbentuk gedung pertunjukan yang representatif dengan fasilitas memadai. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan perancangan gedung pertunjukan seni representatif sebagai investasi untuk menunjukan simbol kemajuan yang akan terus berkembang di masyarakat modern melalui redesain Taman Budaya Raden Saleh Kota Semarang.
PUSAT KOMUNITAS KREATIF BERBASIS KEBEBASAN INTERAKSI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR INTERAKTIF
Khoirunnisa, Dantika
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pusat Komunitas Kreatif berbasis kebebasan berinteraksi dengan pendekatan arsitektur interaktif merupakan suatu konsep desain yang bertujuan untuk menciptakan ruang yang mendukung kolaborasi, kreativitas, dan interaksi dinamis antar pengguna. Pendekatan ini mengintegrasikan elemen-elemen arsitektur yang responsif terhadap aktivitas penggunanya, dengan memanfaatkan teknologi interaktif dan desain fleksibel yang dapat menyesuaikan kondisi ruang secara real-time. Fasad interaktif, sistem pencahayaan adaptif, serta penghawaan dan pengelolaan energi yang efisien merupakan komponen utama yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan, keberlanjutan, dan pengalaman imersif. Dengan menyediakan ruang-ruang yang dapat bertransformasi sesuai dengan kebutuhan berbagai jenis aktivitas, seperti ruang pameran, studio, dan area sosial, bangunan ini menciptakan lingkungan yang memungkinkan individu dan kelompok untuk bereksperimen, berkolaborasi, dan berinovasi. Sistem teknologi sensor yang terintegrasi di dalamnya memungkinkan ruang untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan serta preferensi penggunanya, meningkatkan kualitas interaksi sosial dan produktivitas. Penelitian ini mengkaji penerapan prinsip arsitektur interaktif dalam konteks pusat komunitas kreatif dan mengeksplorasi dampaknya terhadap dinamika ruang serta pengalaman pengguna dalam mendukung perkembangan industri kreatif.
IAI Creative Tower Dengan Pendekatan Interioritas
Salwa Chandrika, Anisa
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Istilah arsitektur berasal dari bahasa Yunani “archee” (utama) dan “tectoon” (kokoh), yang berarti “pembangunan utama.” Dalam kamus Oxford, arsitektur diartikan sebagai seni dan ilmu merancang bangunan. Untuk menjadi arsitek profesional, sarjana arsitektur harus mengikuti Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr). Meski demikian, banyak arsitek muda memilih menjadi freelancer tanpa kantor permanen, karena biaya sewa yang tinggi atau preferensi bekerja dari rumah. Berdasarkan data IAI Jawa Tengah, tercatat sekitar 300 arsitek dengan STRA yang belum memiliki kantor sendiri. Sebagai organisasi profesi yang mewadahi arsitek-arsitek di Indonesia, IAI dapat berperan mendukung para arsitek muda dengan menyediakan fasilitas rental office khusus arsitek muda yang baru merintis sebagai salah satu one stop service baik bagi arsitek maupun bagi klien. Perancangan gedung ini akan diprioritaskan untuk berpusat kepada experience yang dirasakan penyewa. Sebagai gedung yang nantinya akan menaungi berbagai biro arsitektur, interioritas yang diterapkan akan menciptakan sebuah kesendirian sekaligus sebuah konektivitas. Kesendirian yang bisa memberikan kesempatan kepada arsitek untuk berada di dunianya sendiri dan meningkatkan kreativitas mereka, serta konektivitas yang menghubungkan seorang arsitek kepada dunia luar tempat mereka bisa berdiskusi dan mengobservasi banyak hal. Untuk itu, pendekatan interioritas dipilih ke dalam perancangan gedung IAI Creative Tower ini.
Perancangan Wellness Resort di Gunungkidul
Fauziah Febrianty, Tariza
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Konsep Healing Environment berperan penting dalam desain wellness resort dengan menekankan terciptanya lingkungan yang mendukung kesejahteraan fisik, mental, dan emosional. Prinsip-prinsip ini menjadi acuan utama dalam menciptakan ruang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat relaksasi, tetapi juga sebagai sarana penyembuhan holistik. Elemen-elemen seperti vegetasi, fitur air, kualitas udara, pencahayaan alami, serta pengaturan akustik dan ergonomi berkontribusi besar dalam menciptakan suasana restoratif yang mendukung proses pemulihan. Selain itu, penggunaan material ramah lingkungan dan tidak beracun memperkuat komitmen terhadap kesehatan dan keberlanjutan. Desain juga memperhatikan keseimbangan antara ruang komunal dan privat untuk memenuhi kebutuhan sosial maupun reflektif tamu. Ruang untuk meditasi, praktik mindfulness, dan pengalaman sensorik menjadi bagian penting dalam meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pengunjung. Studi ini menegaskan bahwa penerapan konsep Healing Environment secara menyeluruh mampu meningkatkan efektivitas wellness resort sekaligus memberikan pengalaman yang bermakna dan menyembuhkan.
Perancangan Resort Bintang 5 dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Rhapsody, Sekar Henas Galuh
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pertumbuhan jumlah pengunjung wisata di Kota Batu yang terus bertambah setiap tahunnya menyebabkan akomodasi penginapan sangat dibutuhkan. Salah satu akomodasi penginapan yang paling sering dikunjungi wisatawawan adalah resort. Resort sendiri merupakan sebuah tempat yang dirancang untuk memberikan pengalaman liburan dan tempat menginap dengan fasilitas yang bisa memenuhi beberapa kegiatan dalam satu kawasan. Di Kota Batu dengan jumlah wisatawan yang bisa mencapai puluhan juta setiap tahunnya, hanya terdapat 2 (dua) resort bintang 5, sehingga kebutuhan resort bintang 5 di Kota Btau sangat diperlukan. Perancangan resort yang paling sesuai untuk dirancang di Kota Batu adalah dengan pendekatan arsitektur Neo Vernakular karena pendekatan jenis ini bisa mengangkat budaya lokal yang ada. Perancangan dibantu dengan dilakukannya studi literatur dan studi preseden terhadap bangunan yang serupa.
Fasilitas Laboratorium Ekologi Dengan Memanfaatkan Teknologi Anti-Gravitasi
Rizky Aji Saputra, The
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Teknologi Levitasi merupakan Teknologi yang sesungguhnya sudah ada dan sudah sering kita lihat bahkan gunakan dalam alat-alat transportasi sepeti Pesawat Terbang, helikopter roket dan laij sebagainya. Levitasi ini didukung dengan adanya daya angkat yang tercipta dari kombinasi teknologi mesin yang mampu membuat benda melayang di udara. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan akan lahan yang semakin menipis dan tidak adanya ruang bagi alam untuk merestorasi dirinya menjadi salah satu poin penting yang harus di atasi. Selain itu, Keadaan Bumi yang tidak dapat terkontrol dapat mengakibatkan kerugian yang begitu besar bagi umat manusia, baik secara ekonomi maupun sosial. Hal ini mengakibatkan Levitasi pada bangunan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi segala permasalahan yang terjadi saat ini terutama bagi bangunan-bangunan penting yang harus mampu bertahan demi kelangsungan kehidupan di Bumi. Objek Perancangan yang diangkat adalah Laboratorium Ekologi. Laboratorium Ekologi ini merupakan Laboratorium yang memiliki fungsi untuk memperlajari, menjaga serta memperbaiki interaksi antara makhluk hidup dengan ekosistem di sekitarnya. Perancangan ini akan menerapkan pendekatan arsitektur Futuristik yang dilengkapi dengan berbagai teknologi, material yang inovatif, serta bentuk yang dinamis untuk mendukung posibilitas levitasi dalam arsitektur. Kata Kunci : Levitasi, Arsitektur Levitasi, Bangunan Melayang, Arsitektur Futuristik Levitasi Magnetik, Levitasi tenaga Rotor
Pasar Ikan Higenis Di Tambak Lorok
Khalishah, Zahra
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sebagai negara yang berbasis maritim memiliki potensi besar dalam sumber daya kelautan dan perikanan, dengan luas wilayah perairan mencapai 7,81 juta km². Produksi perikanan tangkap yang melampaui target pada tahun 2024 menunjukkan besarnya potensi ini. Namun, penanganan hasil tangkapan ikan di Indonesia masih jauh dari standar higienis. Praktik seperti pencucian ikan dengan air laut tidak steril, penggunaan wadah yang tidak layak, serta pengabaian sistem rantai dingin menjadi penyebab utama kemunduran mutu ikan, yang berdampak pada kualitas dan keamanan konsumen. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan kesadaran nelayan serta pedagang mengenai pentingnya higienitas turut memperburuk kondisi ini. Kampung Nelayan Tambak Lorok merupakan kawasan pesisir Kota Semarang, menghadapi masalah serupa. diperlukan perancangan pasar ikan higienis yang tidak hanya memastikan kualitas dan kesegaran ikan tetap terjaga, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas modern yang menarik. Dengan pendekatan berbasis higienitas,Pasar ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai masalah yang sedang dihadapi seta mendukung perekonomian nelayan serta pedagang, serta meningkatkan daya tarik bagi pengunjung.
Islamic Center Di Kabupaten Demak Dengan Pendekatan Arsitektur Islam
Fitriyani, Luluk Zulfa
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Perancangan sebuah Islamic Center di Kabupaten Demak, yang merupakan daerah dengan populasi Muslim yang signifikan, mencapai 99,46% pada tahun 2020. Dengan adanya sejarah dan budaya Islam yang kuat, termasuk keberadaan Masjid Agung Demak dan makam-makam penting, kebutuhan akan fasilitas yang dapat menampung berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial menjadi semakin mendesak. Islamic Center ini dirancang untuk menjadi wadah bagi kegiatan pendidikan non-formal, seminar, diskusi, serta bimbingan penyuluhan keagamaan. Selain itu, fasilitas ini juga akan menyediakan asrama haji transit untuk jamaah haji dan penginapan bagi wisatawan. Melalui pendekatan arsitektur yang mengintegrasikan elemen-elemen Islam, perancangan ini bertujuan untuk menyusun landasan konseptual yang dapat mendukung pengembangan kegiatan keagamaan di Kabupaten Demak, serta menjawab masalah terkait kebutuhan masyarakat Muslim setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, survei, dan studi banding untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat. Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan agama dan budaya Islam di daerah tersebut.
Pondok Pesantren Alam di Desa Kopeng, Kabupaten Semarang
Afifa, Aulia Zaskia Salma
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesia dijuluki sebagai negara agraris karena potensi alam pada bidang pertaniannya yang berlimpah. Pemanfaatan potensi tersebut tentunya harus terus dikembangkan agar dapat turut andil dalam kemajuan bangsa, salah satunya metodenya yaitu melalui pendidikan berbasis alam. Pondok pesantren alam merupakan salah satu alternatif yang dapat menyelaraskan perkembangan pendidikan umum, islam, dan pengembangan potensi alam. Tidak hanya berlokasi di alam terbuka saja namun, pondok pesantren alam juga mengembangkan program-program intelektual yang dapat menghimpun potensi-potensi alam sekitarnya. Melalui pendekatan arsitektur eko-humanis pondok pesantren alam akan dapat menyelaraskan pendekatan desain ekologi dengan humanisme sehingga dapat memenuhi kebutuhan aktivitas pelaku di dalamnya dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Perancangan Performing Art Center dengan Pendekatan Audio-visual di Yogyakarta
Vebrian, Sherly Christabel
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Perkembangan seni pasca pandemi menunjukkan tren positif, namun masih minim ruang representatif untuk berekspresi. Menanggapi hal ini, dirancang Performing Art Center di Bantul, Yogyakarta dengan pendekatan audio visual untuk menciptakan pengalaman imersif. Program utama berupa Concert Hall dan Experimental Studio dirancang fleksibel untuk berbagai pertunjukan. Proyek ini juga mengusung prinsip keberlanjutan dan desain responsif terhadap budaya serta teknologi, guna menjadi landmark seni dan pusat inovasi di Yogyakarta.