cover
Contact Name
Wahyu Andy Nugraha
Contact Email
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Phone
+6282234502425
Journal Mail Official
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Editorial Address
Jurusan Kelautan dan Perikanan, Universitas Trunojoyo Madura, Jl. Raya Telang PO. BOX 2 Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia 69162
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan
ISSN : -     EISSN : 27237583     DOI : -
Juvenil: Journal of Marine and Fisheries Sciences, is a scientific journal in the field of marine and fisheries science published electronically and periodically four times a year by the Department of Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura. This journal aim to become a medium of dissemination of high quality research and scientific note in the fiend of marine and fisheries. This journal can be accessed and downloaded freely for everyone. The article published in this journal have been pass the rigorious peer review by the expert reviewer. This journal accept every article that contain the following, but not limited to, scope: Juvenil: Journal of Marine and Fisheries Sciences, is a scientific journal in the field of marine and fisheries science published electronically and periodically four times a year by the Department of Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura. This journal is expected to function as a medium for the dissemination of quality scientific research results as well as scientific rebuttal (notes) in the marine and fisheries sector which can be accessed online and free of charge by the Indonesian community and the international community. The articles (articles) published in this journal are articles that have passed peer-review (partner bebestari). This journal accepts every article which contains, but is not limited to, the scope: 1. Ecology and biology of marine and fisheries 2. Marine and Aquaculture 3. Marine and Aquatic Conservation 4. Marine Water Pollution 5. Management of marine and aquatic resources 6. Marine and fishery processing technology
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2021)" : 9 Documents clear
ANALISIS PRODUKTIVITAS PRIMER DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN ESTUARI DAERAH BANCARAN KECAMATAN KOTA BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN Dandy Arie Sofyan; Muhammad Zainuri
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9824

Abstract

ABSTRAKWilayah estuari merupakan daerah semi tertutup yang mempunyai batasan langsung dengan laut terbuka dan daerah-daerah muara sungai. Estuari merupakan suatu komponen dari ekosistem pesisir yang terkenal sangat produktif dan mudah terganggu kestabilannya akibat aktivitas manusia dan proses alamiah. Dalam hal ini terdapat hubungan ekosistem yaitu biotik dan abiotik. Salah satu komponen yang berperan dalam ekosistem adalah fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan dari segi produktivitas primer dan kelimpahan fitoplanktonya. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Januari sampai Maret dan berlokasi di estuari Bancaran, dengan tiga stasiun. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode botol gelap-terang Wingkler, sedangkan metode kelimpahan fitoplankton yaitu dengan sampling acak dan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produktivitas primer di perairan estuari Bancaran yaitu 31-190 mgC/m3/jam, dengan nilai tertinggi terdapat pada stasiun 2 yaitu 190,625 mgC/m3/jam dan nilai terendah terdapat pada stasiun 1 yaitu 31,641 mgC/m3/jam. Kelimpahan fitoplankton di estuari Bancaran berkisar antara 611-4666 ind/l dan nilai suhu 29,1-32,7 oC, pH 6,04-7,64, Salinitas 0-8 ppt dan kecerahan 40-84 cm.Kata kunci: Produktivitas primer, Fitoplankton, Estuari, Kualitas perairan.ABSTRACTEstuary region is a semi-closed area that has direct boundaries with the open sea and estuary area. Estuary is a component of the coastal ecosystem which is known to be very productive and easily disturbed due to human activies and natural. Between biotic and abiotic ecosystems component. One of the most important component that take role in those ecosystems is Phytoplankton. The main purpose of this research was to know water quality. The research was conducted for 3 months namely is January to March and located in Bancaran estuary, with three stasion. The method that used for primery productivity measurement was Winkler’s dark-light method, while for phytoplankton diversity was random sampling and census method. The result show that primery productivity in Bancaran estuary is 31-190 mgC/m3/hour, with 190,625 mgC/m3/hour as the highest productivity value in two station and then 31,641 mgC/m3/hour as the lowest productivity value in one station in Bancaran estuary. Phytoplankton diversity in Bancaran estuary is 611-4666 ind/l and 29,1-32,7 oC temperature values, 6,04-7,64 pH, 0-8 ppt is salinity and 40-84 cm is a brightness values.Kata kunci: Primery productivity, Phytoplankton, Estuary, Waters quality.
ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING IKAN PELAGIS KECIL (Studi Kasus) DI PERAIRAN LAUT UTARA DAN SELATAN KABUPATEN SAMPANG Putri Nur Imamah; Makhfud Efendy
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9656

Abstract

ABSTRAKIkan pelagis kecil merupakan sumberdaya ikan yang paling banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. ikan merupakan bahan pangan yang mudah mengalami masalah dalam mempertahankan kesegaran sehingga terjadi kerusakan mikrobiologis yang sesuai dengan kebutuhan hidup mikroba. Salah satu mikroba yang merusak ikan di beberapa Wilayah di Perairan Sampang Madura disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pencemaran bakteri Escherichia coli pada ikan yang berada di Perairan Sampang Madura dengan menggunakan metode MPN (Most Probable Number) dengan seri 3 tabung yang meliputi beberapa pengujian yaitu, uji pendugaan coliform (Presumptive coliform), Uji pendugaan Escherichia coli (faecal coliform, presumptive Escherichia coli), Uji penegasan Escherichia coli (confirmed Escherichia coli), Uji morfologi Escherichia coli dan Uji Biokimia. Pengambilan sampel ikan di lakukan pada tiga lokasi yang berbeda, yaitu Ketapang terletak di wilayah Perairan laut terbuka, Tanglok terletak pada Perairan yang berdekatan dengan aliran sungai, sedangkan Camplong terletak berdekatan dengan permukiman. Hasil analisa menunjukkan bahwa keberadaan bakteri Escherichia coli pada daging ikan di Perairan Ketapang sebesar 3,6 MPN/g pada sampel ke 3. Perairan Tanglok terdapat bakteri Escherichia coli pada sampel ke 2 dengan nilai sebesar 3,0 MPN/g. Sedangkan di Perairan tidak ditemukan adanya bakteri Escherichia coli. Kata kunci: Escherichia coli, Kelayakan Ikan, Kabupaten SampangABSTRACTSmall pelagic are the most widely used fish resources to meet human needs. Fish is a food that is easy to having a problems in maintaining freshness so that microbological damage occurs in accordance with the needs of living microbes. One microbe that damages fish in the some territorial waters in Sampang Madura is Escherichia coli. This research was conducted in October-December 2018. The purpose of this research is to know the contamination effects of Escherichia coli bacteria on the fish by using the MPN method (Most Probable Number) with a series of 3 tubes including several tests such as, Presumptive coliform, faecal coliform, presumptive Escherichia coli, confirmed Escherichia coli and Escherichia coli morphological and Biochemical Test. Fish sampling was carried out at three different locations, namely Ketapang located in the open sea area, Tanglok located in the waters adjacent to the river, while Camplong is located adjacent to the settlement. The results of the analysis showed the presence of Escherichia coli bacteria in fish samples in Ketapang waters of 3.6 MPN/g on 3rd repetition. Tanglok waters contained Escherichia coli bacteria on 2nd repetition with a value of 3.0 MPN/g.Key words: Escherichia coli, the feasibility of fish, Sampang District
PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI SLUKE REMBANG JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 (2014-2019) Surya Mahendra Laksono; Zainul Hidayah
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9901

Abstract

ABSTRAKTejadinya perubahan garis pantai sangat dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi pada daerah sekitar pantai (nearshore processes), dimana pantai selalu beradaptasi dengan berbagai kondisi. Perubahan garis pantai ditandai dengan adanya suatu wilayah yang mengalami abrasi dan suatu wilayah yang mengalami akresi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis perubahan garis Pantai Sluke dan memprediksi laju perubahannya pada masa yang akan datang. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan deteksi garis pantai yang berasal dari citra satelit Landsat 8 dari tahun 2014-2019. Hasil analisis kemudian digunakan untuk memprediksi pergeseran posisi garis pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengamatan pada 3 zona dapat terlihat bahwa perubahan garis pantai pada zona 1 didominasi oleh peristiwa abrasi dengan laju rata-rata 0,85 meter/tahun, sedangkan pada zona 2 dan 3 didominasi oleh akresi dengan laju rata-rata 40-45 meter/tahun.Kata Kunci : perubahan garis pantai, citra satelit, Landsat 8, prediksiABSTRACTThe occurrence of shoreline changes is highly influenced by the processes that occur in the area around the coast (nearshore processes), where the coast always adapts to various conditions. Changes in the coastline are characterized by an area experiencing abrasion and an area experiencing accretion. This study aims to analyze changes in the Sluke coastline and predict the rate of change in the future. The method used is to use coastline detection derived from Landsat 8 satellite imagery from 2014-2019. The analysis results are then used to predict the shift in the shoreline position. The results showed that through observations in 3 zones it can be seen that changes in the shoreline in zone 1 are dominated by abrasion events with an average rate of 0.85 meters / year, while in zones 2 and 3 are dominated by accretions with an average rate of 40- 45 meters / yearKey Words : shoreline changes. satellite image, Landsat 8, prediction
PERBEDAAN DISTRIBUSI ALGA COKLAT (Sargassum sp.) DI PERAIRAN PANTAI SRAU DAN PIDAKAN KABUPATEN PACITAN Rifan Achmadi; Apri Arisandi
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9766

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 – Maret 2019 dengan tujuan mengetahui distribusi alga coklat Sargassum sp. pada dua lokasi yang berbeda dan faktor pendukung seperti parameter perairan dan substrat. Pengambilan sampeal makroalga menggunakan transek kuadrat dengan dua stasiun yang berbeda, masing-masing ada 3 titik pengambilan sampel dengan 10 kali ualangan. Dilakukan pengambilan data parameter kualitas perairan yang meliputi Suhu, Kecerahan, Salinitas, Ph, dan DO, Arus. Ananlisis data menggunakan analisis kuantitatif. Pengujian terdiri dari analisis Indeks dispersi morisita untuk menentukan distribusi alga, Uji beda Ststistik (Independent sample t-test), dan Analisis PCA (Principle Componen Analysis).  Berdasarkan hasil penelitian ini dipatkan hasil bahwa terdapat perbedaan distribusi alga coklat Sargassum sp. pada kedua lokasi dengan nilai distribusi alga coklat Sargassum sp. Pada lokasi pertama pantai Srau diperoleh rata-rata Indeks Dispersi (id) sebesar 2,92 atau 1 (Mengelompok) sedangkan di lokasi kedua Pantai Pidakan diperoleh rata-rata Indeks Dispersi (id) sebesar 1atau = 1 (Acak). Berdasarkan hasil uji beda T (Independent Sample Test) secara statistik distribusi alga coklat sargassum sp.  pada kedua lokasi dinyatakan berbeda. Faktor yang mempengrauhi perbedaan distribusi alga coklat Sargassum sp. pada kedua lokasi yang berbeda adalah parameter perairan, subtrat, dan butir sedimen. Berdasarkan Analisis PCA (Principle Componen Analysis) parameter perairan yang paling berpengaruh adalah DO, Kecerahan, Suhu, pH, Arus, Sand, Silt. Berdasarkan analisa  substrat menggunakan segitiga sedimen, pada kedua lokasi diperoleh jenis substrat yang sama yaitu pasir (sand), sedangkan berdasarkan analisa butiran sedimen menggunakan klasifikasi wenworth didapatkan nilai ukuran butiran sedimen yang berbeda pada kedua lokasi. Di lokasi  pertama Pantai Srau diperoleh ukuran butiran sedimen katerogi pasir kasar (coarse sand). sedangkan dilokasi kedua Pantai Pidakan diperoleh ukuran butiran sedimen katerogi pasir sangat kasar (very coarse sand). Kata Kunci: Distribusi, Alga Coklat Sargassum sp., Pantai Srau dan Pantai Pidakan ABSTRACTThis study held in November 2018 - March 2019 with the aim of knowing the distribution of brown algae Sargassum sp. at two different locations and supporting factors such as water and substrate parameters. Decision sampeal macroalgae using transects squared with two different stations, each have 3-point sampling at 10 times ualangan. Data retrieval is done water quality parameters include temperature, brightness, salinity, pH, and DO. Data ananlysis using quantitative analysis. The testing consisted of morisita dispersion index analysis to determine the distribution of algae, Ststistics Differential test (Independent sample t-test), and analysis of PCA (Principle Components Analysis). Based on these results get result that there are differences in the distribution of brown algae Sargassumsp. at both locations with the value of the distribution of brown algae Sargassum sp. At the first location Srau beach gained an average of Dispersion Index (id) of 2.91 or 1 (clustered) whereas at the second location Pidakan Beach gained an average of Dispersion Index (id) of 0.99 or =1 (Random). Based on the results of different test T (Independent Sample Test) statistical distribution sargassum brown algae sp. the two different locations. Factors that hear loss differences in the distribution of brown algae Sargassum sp. the two different locations are the parameters of the water, substrate, and sediment grains. Based on the analysis of PCA (Principle Components Analysis) waters the most influential parameter is the DO, brightness, temperature, and pH. Based on the analysis of the substrate using a triangular sediment, at both locations obtained the same kind of substrate is sand (sand), whereas, based on analysis of sediment grain values obtained using the classification Wenworth different sediment grain size in both locations. At the first location Srau Beach category obtained sediment grain size of coarse sand (coarse sand). while the second location Pidakan Beach katerogi obtained sediment grain size is very coarse sand (very coarse sand).Keywords: Distribution, brown algae Sargassum sp., Srau and Pidakan Beach Pacitan
ANALISIS KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2000-2020 Luhur Moekti Prayogo
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.10035

Abstract

Wilayah pesisir mengalami pertumbuhan ekonomi cukup cepat dikarenakan faktor strategis terutama aspek transportasinya. Namun wilayah ini juga mengalami gangguan yang bervariasi baik yang disebabkan faktor manusia ataupun alam yang menyebabkan wilayah pesisir mengalami kerentanan. Kerentanan wilayah pesisir merupakan tingkat kemampuan wilayah pesisir dalam mengantisipasi berbagai konsekuensi dari dampak meningkatnya tinggi muka air laut dan perubahan iklim yang terjadi secara global. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan studi kenaikan muka air laut di perairan Kalianget Kabupaten Sumenep selama 20 tahun sejak tahun 2000 hingga 2020. Adapun batasan dari penelitian ini yaitu tidak dilakukan pemodelan spasial di lokasi penelitian. Dari perhitungan data pasang surut di perairan Kalianget Kabupaten Sumenep menunjukkan bahwa tipe pasang surut Campuran, cenderung ke harian ganda (0.25 F £ 1.5). Tipe ini menjelaskan bahwa terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut yang terjdi secara teratur. Kenaikan muka air laut berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahunnya perairan Kalianget Kabupaten Sumenep mengalami kenaikan sebesar 0.724 mm/ tahun. Sehingga akumulasi kenaikan muka air laut selama 20 tahun di perairan Kalianget Kabupaten Sumenep sebesar 14,488 mm. Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai laju kenaikan muka air laut khususnya di perairan Kalianget Kabupaten Sumenep.
ANALISIS KOSENTRASI KADAR LEMAK, PROTEIN, SERAT DAN KARBOHIDRAT ALGA COKLAT (Sargassum crassifolium) PADA LOKASI YANG BERBEDA Siska Novianti; Apri Arisandi
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9767

Abstract

ABSTRAKAlga coklat (Sargassum crassifolium) merupakan salah satu jenis makroalga yang tumbuh sangat melimpah di kawasan pesisir Selatan Jawa khususnya wilayah Pantai Pacitan dan Trenggalek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kosentrasi nutrisi Sargassum crassifolium meliputi lemak, protein, serat dan karbohidrat pada lokasi yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan pada dua lokasi yang berbeda dan masing-masing lokasi terdiri dari 3 stasiun sebagai ulangannya, dilakukan pengukuran data parameter kualitas perairan yang meliputi Suhu, Kecerahan, Salinitas, Potensional hidrogen (pH), Arus dan Oxygen trerlarut (DO). Pengambilan data adalah data primer. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil analisa kosentrasi kandungan nutrisi kadar lemak, kadar protein, kadar serat dan kadar karbohidrat yang berbeda.  Di lokasi pertama di pantai Damas, Trenggalek diperoleh hasil rata-rata kosentrasi nutrisi kadar lemak sebesar 0,18 % ; kadar protein sebesar 4,27 % ;  kadar serat sebesar  2,04% ; kadar karbohidrat sebesar 60,68 % ; kadar air sebesar 10,66 % ; kadar abu sebesar 22,16 %. Sedangkan pada lokasi kedua pantai Srau, Pacitan diperoleh hasil rata-rata kosentrasi nutrisi kadar lemak sebesar 0,40 % ; kadar protein sebesar 8,54 %; kadar serat sebesar 1,68% ; kadar karbohidrat sebesar 45.46 % ; kadar air sebesar 10,00 % ; kadar abu sebesar 33,91 %. Sehingga kandungan nutrisi alga coklat Sargassum crassifolium yang terbaik diperoleh di lokasi kedua yaitu di Pantai Srau, Pacitan dengan parameter perairan yang paling berpengaruh terhadap kosentrasi nutrisi Sargassum crassifolium adalah arus. Kata Kunci :Alga Coklat (Sargassum crassifolium), Analisis Nutrisi, Pacitan dan Trenggalek.ABSTRACTBrown algae (Sargassum crassifolium) is one of the marine macroalgae that growson the coastal areas south of Java particularly pacitan Coast region and Trenggalek. This study aims to explore the analysis concentration levels of fat, protein, and carbohydrates from brown algae (Sargassum crassifolium) indifferent locations. Samples were taken at two different locations and each location consists of three stations as of a test, measurement of water quality parameter data includes temperature, brightness, Salinity, Potensional hydrogen (pH), Flow and Dissolved Oxygen (DO). Data retrieval is the primary data. The results showed that there were differences in the results of analysis of the concentration of nutrient content of fat content, protein content, fiber levels and different carbohydrate levels.  at the first location at  Damas beach , Trenggalek obtained the average fat content concentration of 0,18%  ;  protein content of 4,2 7 %  ;  fiber content of 2,04% ; carbohydrate content of 60,68%  ;  water content of 10,66%;  ash content of 22,16 % . Whereas in the second location of Srau beach, Pacitan obtained an average concentration of fat content of 0,40% ;  protein content of 8,54% ;  fiber content of 1,68% ;  carbohydrate content of 45,46% ;  moisture content of 10,00% ; ash content of 33,91%. So that the best content of brown algae Sargassum crassifolium is obtained in the second location, on Srau Beach, Pacitan, with the most influential parameters of water to the nutrient concentration of Sargassum crassifolium .Keywords :Brown Algae (Sargassum crassifolium), Analysis Nutrition, Pacitan and Trenggalek.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN TELUK PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK Heri Prasetiyo; Apri Arisandi
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9654

Abstract

ABSTRAKStruktur komunitas merupakan gambaran kondisi suatu komunitas pada suatu tempat mencakup, komposisi jenis, kepadatan jenis dominasi jenis, keanekaragaman jenis, dan keseragaman jenis. Substrat untuk tempat hidup makroalga harus memenuhi beberapa kriteria seperti pasir, campuran pasir dan lumpur, karang mati, karang hidup dan batuan. Teluk Prigi merupakan  salah  lokasi  yang  memiliki  karakteristik untuk tempat  hidup  makroalga  dengan perairan  berpaparan  terumbu  karang,  berpunggung  terumbu  dan  bagian  luar  bertubir. Penelitian ini berlokasi di Teluk Prigi dengan menggunakan empat stasiun yaitu Stasiun 1 (Pantai Damas), Stasiun 2 (Hotel Pondok Prigi), Stasiun 3 (Pantai Mutiara) dan Stasiun 4 (Pantai Pasir Putih), dilaksanakan selama 2 hari mulai 25 November – 26 November 2018. Pengambilan data makroalga menggunakan metode transek garis dengan sampling kuadran. Setiap jenis makroalga yang berbeda diambil sampel untuk kepentingan identifikasi jenis. Pengambilan data kualitas perairan dilakukan secara insitu disetiap titik lokasi penelitian. Tipe substrat dianalisis menggunakan seive shaker. Analisis data struktur komuniatas makroalga dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan analisis PCA. Hasil analisis pada empat stasiun penelitian di Teluk Prigi secara keseluruhan ditemukan 10 spesies makroalga. Kepadatan jenis makroalga Stasiun 1 2,65 ind/m2, Stasiun 2 6,28 ind/m2,Stasiun 3 2,34 ind/m2, Stasiun 4 4,99 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman makroalga di Teluk Prigi masuk dalam katagori sedang. Nilai  indeks  keseragaman  makroalga  di  Teluk  Prigi  masuk  katagori  tinggi.  Nilai indeks dominasi makroalga masuk katagori stabil.  Hasil analisis PCA terlihat adanya hubungan korelasi struktur komunitas dengan parameter kualitas perairan. Hasil analisa korespondensi terlihat adanya tiga kelompok stasiun habitat makroalga.Kata Kunci: Struktur Komunitas, Makroalga, Teluk PrigiABSTRACTCommunity structure is a description of the condition of a community in a place including, species composition, density type dominance, species diversity, and species uniformity. The substrate for macroalgae life must meet several criteria such as sand, a mixture of sand and mud, dead corals, live corals and rocks. Prigi Bay is a wrong location that has characteristics for macroalgae living areas with waters exposed to coral reefs, reef backs and outer stems. This research is located in Prigi Bay using four stations, namely Station 1 (Damas Beach), Station 2 (Hotel Pondok Prigi), Station 3 (Pantai Mutiara) and Station 4 (Pantai Pasir Putih), held for 2 days starting November 25 - 26 November 2018. Taking macroalgae data uses the line transect method with quadrant sampling. Each type of different macroalgae is sampled for the purpose of type identification. Retrieval of water quality data was carried out in situ at each location of the research and sediment sampling for further analysis of sediment types using sieve shakker. The data analysis of the macroungae comuniatas structure was carried out using descriptive analysis and PCA analysis. Based on the results of the analysis carried out at four research stations in Teluk Prigi as a whole 10 species of macroalgae were found. Macroalgae density Station 1 2.65 ind / m2, Station 2 6.28 ind / m2, Station 3 2.34 ind / m2, Station 4 4.99 ind / m2. The macroalgae diversity index in Prigi Bay is in the medium category. The index value of macroalgae uniformity in Teluk Prigi is categorized as high. The index value of macroalgae dominance is in the stable category. The results of PCA analysis showed a correlation between community structure and water quality parameters. The results of the correspondence analysis showed that there were three groups of macroalgae habitat stations.Keywords: Community Structure, Macroalgae, Prigi Bay
HUBUNGAN PERSENTASE PENUTUPAN KARANG HIDUP TERHADAP KELIMPAHAN IKAN KARANG DI PERAIRAN PULAU NOKO SELAYAR KABUPATEN GERSIK S Sudarmaji; Makhfud Efendy
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9768

Abstract

ABSTRAKTerumbu karang merupakan suatu ekosistem laut yang paling komplek dan penting, karena menjadi sumber kehidupan bagi biota laut. Ikan karang merupakan salah satu kelompok hewan yang berasosiasi dengan terumbu  karang. pengambilan data dilakukan pada tanggal 28-30 November 2018 di Perairan Pulau Noko Selayar Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan UVS (Underwater visual sensus) pada kelimpahan ikan, LIT (Line Intersept Transect) pada persen penutupan karang dan Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menujukkan nilai rata-rata persen penutupan karang hidup stasiun I (59,29%), stasiun II (64.11%), stasiun III (71,66%) dan stasiun IV (64,01%). Nilai rata-rata kelimpahan ikan stasiun I (0.309), stasiun II (0.332) stasiun III (0.368) stasiun IV (0.302). Untuk hasil uji korelasi menujukkan nilai 0,234 hal tersebut menujukkan nilai lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti bahwa tidak terdapatnya hubungan antara persentase tutupan karang dengan kelimpahan ikan karang di Pulau Noko Selayar Kabupaten Gresik. Hal tersebut diduga terdapat faktor lain seperti penangkapan ikan, maupun aktivitas para wisatawan.Kata Kunci: Pulau Noko Selayar, Karang dan Ikan Karang ABSTRACTCoral reefs are one of the most complex marine ecosystem and important, as a source for marine life. Reef fish is one group of animals associated with coral reefs. data collection was done on 28-30 November 2018 in the waters of Noko Selayar Island Gresik. The method used UVS (Underwater visual census) on the abundance of fish, LIT (intercept Line Transect) in coral cover and Simple Linear Regression Analysis. The results showed the average value per cent live coral cover in the station I (59.29%), the station II (64.11%), the third station (71.66%) and IV Station (64.01%). The average value of the abundance of the station I (0309), the station II (0332) Station III (0368) IV station (0302). Correlation test results showed the value of 0.234 it showed the value is greater than 0.05. This means that the absence of a relationship between the percentage of coral cover with an abundance of reef fish Noko Selayar Island Gresik.It is suspected there are other factors such as fishing, as well as the activity of the tourists.Keywords: Noko Selayar Island, Coral and Reef Fish
ANALISA KESESUAIAN PANTAI UNTUK EKOWISATA PANTAI DI PULAU SASIIL KABUPATEN SAPEKEN Nur Fina Erfiana; Agus Romadhon
Juvenil Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v2i1.9655

Abstract

ABSTRAKPulau kecil memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan potensial untuk dikembangkan.Hal ini sejalan dengan pendapat Pelling dan Uittobahwa pulau pulau kecil sebagai sebuah entitas dengan karakteristik yang dimiliki merupakan suatu kawasan yang memiliki potensi untuk dikembangkan, karena dikelilingi oleh laut.   Pulau Sasiil memiliki potensi yang cukup besar untuk di kembangkan, salah satunya pemanfaatan pantai pesisir untuk wisata. Pantai Bajo merupakan merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Sasiil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan dan kesesuaian ekowisata di Pulau Sasiil Kabupaten Sumenep. Penelitian dilakukan di Pulau Sasiil pada bulan Januari 2019.  Pengambilan data di penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.  Data Primer diperoleh dengan cara melakukan survey serta observasi pada lokasi di lapang. Pantai Bajo memiliki bentuk Pantai berpasir putih yang landai. Sementara itu, Pantai Karang Kongo yang merupakan pantai perpasir putih. Nilai kelas kesesuaian wisata di Pantai Bajo dan Pantai Karang Kongo untuk kategori wisata pantai dengan kelas kesesuaian wisata S1, untuk stasiun 1 mempunyai skor total 75 dengan persentase 100%, dan Stasiun 2 mempunyai skor total 69 dengan persentase kesesuaian 92%. Parameter kualitas perairan yang ada di kawasan Pantai Bajo dan Pantai Karang Kongo termasuk masih sesuai untuk dikembangkan untuk kegiatan ekowisata.Kata Kunci: Pulau kecil, Pulau Sasiil, Kesesuaian ekowisata PantaiABSTRACTSmall islands have a large potential and potential to be developed. This is in line with the opinion of Pelling and Uitto that small island islands as an entity with characteristics possessed is an area that has the potential to be developed, because it is surrounded by the sea. Sasiil Island has considerable potential to be developed, one of which is the use of coastal beaches for tourism. Bajo Beach is one of the tourist destinations on Sasiil Island. This study aims to determine the quality of the waters and the suitability of ecotourism on Sasiil Island in Sumenep Regency. The study was conducted on Sasiil Island in January 2019. Data collection in this study was in the form of primary data and secondary data. Primary data is obtained by conducting surveys and observations on locations in the field. Bajo Beach has the shape of a sloping white sand beach. Meanwhile, Karang Kongo Beach is a white sand beach.Travel suitability grades at Bajo Beach and Karang Kongo Beach for coastal tourism categories with S1 tourist suitability classes, for station 1 have a total score of 75 with a percentage of 100%, and Station 2 has a total score of 68 with a suitability percentage of 90%. in the Bajo Beach and Karang Kongo Beach, including still suitable to be developed for ecotourism activities.Keywords: small island, Sasiil Island, suitability of coastal ecotourism

Page 1 of 1 | Total Record : 9