Articles
91 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan"
:
91 Documents
clear
ANALISIS PERBANDINGAN ONGKOS NAIK HAJI YANG DIBAYAR DENGAN RUPIAH, DOLLAR, DAN EMAS DI KALIMANTAN BARAT
B01111037, HARRY PRAMATA SYAFRIAN
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAKTujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Mebandingkan ongkos naik haji yang dibayar dengan Rupiah, Dollar, dan Emas dari tahun 1991-2016.Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Perbandingan. Bentuk penelitian Kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berdasarkan dokumen-dokumen, studi pustaka, jurnal-jurnal ilmiah, dan laporan tertulis lainnya yang ada kaitannya dengan Ongkos Biaya Naik Haji Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil pembahasan kesimpulan penelitian dan hasil analisis perbandingan ongkos naik haji yang di bayar dengan Rupiah, Dollar, dan Emas adalah: (1) Ongkos naik haji yang dibayar dengan menggunakan Dollar, akan lebih mudah dan cepat.(2) Ongkos naik haji yang dibayar dengan menggunakan emas, keuntungan akan lebih tinggi. Kata Kunci : Analisis Perbandingan Ongkos Naik Haji, Dibayar dengan Rupiah, Dollar, dan Emas
PENGEMBANGAN SUB SEKTOR POTENSIAL PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
B1011131096, HERU PURWANTO
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis sub sektor pertanian manakah yang berpotensi untuk di kembangkan sebagai penunjang perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat.           Bentuk penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.. Alat Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah LQ, Typology Klassen, MRP, dan OverlayPenelitian ini menggunakan data sekunder berupa Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan, laju pertumbuhan dan Kontribusi sub sektor pertanian. Alat analisis yang digunakan adalah Location Quotients (LQ), Klassen Tipologi, Model Rasio Pertumbuhan (MRP), dan Overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sub sektor Kehutanan dan Penebangan Kayu dan sub sektor Pertanian, Peternakan, Pemburuan dan Jasa Pertanian di Provinsi Kalimantan Barat merupakan sub sektor yang masuk dalam klasifikasi LQ diatas satu. Berdasarkan Klassen tipologi subsektor pertanian perternakan, pemburuan dan jasa pertanian adalah sub sektor cepat maju yang menunjukkan bahwa sub sektor tersebut sub sektor basis .jika dilihat dari analisis Model Rasio Pertumbuhan semua sub sektor pertanian bertanda negatif yang artinya kriteria pertumbuhan perekonomian di Kalimantan barat rendah sedangkan untuk Sub sektor perikanan merupakan sub sektor yang non basis dan tergolong subsektor yang tertinggal. Kata Kunci: PDRB, Sektor Potensial, dan pembangunan ekonomi daerah
PENGARUH PAJAK LANGSUNG DAN PAJAK TAK LANGSUNG TERHADAP KESEJAHTERAAN KONSUMEN (STUDI KASUS PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KOTA PONTIANAK)
B01112025, YELSI SURYA
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study aims to analyze the effect of direct tax and indirect tax on consumer welfare on a two-wheeled motor vehilcle tax in the city of Pontianak. This study was a descriptive study. The data that has been processed and analyzed using descriptive statistical analysis tools. The results showed that the effect of direct taxes (vehicle tax) higher than the level of satisfaction with indirect taxes (sales tax). This shows that consumers would rather pay taxes direct taxes Indirect Taxes than . On the consumption curve, the consumer will get the level of prosperity as the number of high income without any tax imposed producers to consumers and consumers will receive their welfare level is the lowest is at point B, namely income Y1 E1 consumption.  Keywords: Direct Tax, Indirect Tax and Consumer welfare
Analisis Pengaruh DPK, CAR, BOPO, NPL, dan LDR Terhadap Profitabilitas Bank Umum Di Indonesia Tahun 2004-2015
Ticha, GINARIA B1011131062
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang memerlukan dana dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Oleh karena itu penting bagi bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat sebab kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequancy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Obyek penelitian adalah bank-bank umum yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2004 – 2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan program olah eviews 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DPK berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA dengan tingkat signifikan 0.2496 > 0.05, CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA dengan tingkat signifikan 0.2015 > 0.05, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA dengan tingkat signifikan 0.0138 < 0.05, NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA dengan tingkat signifikan 0.1542 > 0.05 dan LDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA dengan tingkat signifikan 0.6298 > 0.05.  Kata kunci: DPK, CAR, BOPO, NPL, LDR, ROA
Pengaruh Inflasi, Pendapatan Perkapita dan Suku Bunga Terhadap Permintaan Kredit Kepemilikan Rumah di Indonesia
B01112112, hilda
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki peranan yang penting bagi perekonomian. Sebagai lembaga intermediasi bank mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga kemudian menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit. Dengan kata lain bank merupakan lembaga yang mempertemukan pihak yang memiliki dana surplus dengan pihak yang defisit. Dalam kegiatan operasionalnya bank harus mampu menjaga tingkat likuiditasnya agar bank mampu memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik simpanannya sewaktu-waktu. Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh inflasi, pendapatan perkapita dan suku bunga terhadap permintaan kredit kepemilikan rumah pada bank perkreditan rakyat periode triwulan 2009-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan program olah data Eviews 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat dengan tingkat signifikansi sebesar 0.2232 > 0.05. Pendapatan Perkapita berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat dengan tingkat signifikansi 0.3840 > 0.05. Suku Bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit kepemilikan rumah (KPR) yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat dengan tingkat signifikansi 0.0000 < 0.05. Secara serempak variabel independen inflasi dan pendapatan perkapita berpengaruh tidak signifikan terhadap kredit kepemilikan rumah pada Bank Perkreditan Rakyat. Dan pada variabel suku bunga berpengaruh signifikan terhadap kredit kepemilikan rumah pada Bank Perkreditan Rakyat.  Kata Kunci :Inflasi, Pendapatan Perkapita, Suku Bunga, Kredit Kepemilikan Rumah
Efektivitas pemanfaatan dana desa di kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya
tajul, Mastajul B1011131104
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan Dana Desa dilihat dari segi efektivitas pemanfaatan Dana Desa itu sendiri. Penelitian ini dilakukan karena Efektivitas pemanfaatan Dana Desa belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini peneneliti menggunakan dua variabel yaitu, efektivitas dan pemanfaatan Dana Desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Pembangunan, pemberdayaan masyarakat di Kec. Kuala Mandor B yang memanfaatkan Dana Desa, kurang adanya optimalisasi pengelolaan namun dalam pertanggung jawaban dilihat secara hasil fisik dan efektivitas pemanfaatan pembangunan yang dirasakan masyarakat juga kurang. Kendala utamanya dalam pemanfaatan Dana Desa di Kec. Kuala Mandor B adalah infrasrtuktur yang kurang memadai, kualitas SDM yang sedikit dan rendah serta tingkat partisipasi masyarakat yang rendah, sehingga masih memerlukan pendampingan dari aparat Pemerintah Kecamatan secara berkelanjutan.Kata Kunci: Efektivitas Dana Desa
PENGARUH PERTUMBUHAN SEKOR PERTANIAN, SEKTOR INDUSTRI, DAN SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KALIMANTAN BARAT
B1011131023, I Nyoman Riski Sidi Rastu
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan sektor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Barat, serta mengetahui apakah hasil penelitian ini sama atau berbeda dengan penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data sekunder dengan uji statistik menggunakan regresi linear berganda. Data yang diambil selama 30 tahun terhitung dari tahun 1985-2015 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan sektor pertanian berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dengan koefisien -0,161893 dan nilai probabilitas sebesar 0,8726. Pertumbuhan sektor industri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dengan koefisien -4,287901 dan nilai probabilitas sebesar 0,0002. Pertumbuhan sektor perdagangan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dengan koefisien 1,485278 dan nilai probabilitas sebesar 0,1491. Penelitian ini menunjukkan bahwa, produktivitas sektor pertanian mengalami peningkatan, tetapi hal tersebut berhubungan negatif dengan penyerapan tenaga kerja karena mulai digunakannya teknologi dalam sektor pertanian, sehingga lebih efisiennya penggunaan tenaga kerja. Â Kata kunci: Pertumbuhan Sektor Pertanian, Industri, Perdagangan, Penyerapan Tenaga Kerja
Analisis Efektivitas Dan Potensi Penerimaan Pajak Restoran Di Kabupaten Sintang (Studi Kasus Di Kecamatan Sintang Kota)
B01112042, Aga Akba Valentiono
Jurnal Curvanomic Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pajak daerah merupakan salah satu penerimaan panting yang digunakan pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah, perananya sangat penting bagi daerah. dari banyak jenis pajak daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Sintang salah satunya adalah pajak restoran. Pajak restoran merupakan salah satu dari sekian banyak pajak yang ada di Kabupaten Sintang di mana keberadaanya sangat penting bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam realisasi penerimaan pajak restoran dari tahun 2012 hingga tahun 2016 terjadi kenaikan beruntun dari tahun 2012-1015 namun pada tahun 2016 terjadi sedikit penurunan yang tidak terlalu besar. Pajak restoran di Kabupaten Sintang bisa dikatakan cukup menjanjikan dikarenakan usaha restoran, rumah makan, caffe/warung kopi di Sintang selalu bertambah setiap tahunya sehingga apakah efektivitas dan potensinya sudah bagus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pemungutan pajak restoran di Kabupaten (Kec Sintang Kota) dan untuk mengetahui dan menganalisis berapa potensi penerimaan pajak restoran di Kabupaten(Kec Sintang Kota). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif deskriptif dengan metode analisis berupa perhitungan efektivitas pajak restoran dan perhitungan potensi pajak restoran.Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat efektivitas pajak restoran dari tahun 2012-2016 mengalami pencapaian sangat efektif untuk setiap tahunya yang mana pada tahun 2012 pencapaianya sebesar 129,83%, pada tahun 2013 sebesar 150,59%, pada tahun 2014 sebesar 169,47%,  pada tahun 2015 sebesar 136,47% dan pada pada tahun 2016 mengalami penurunan pencapaian efektivitas yaitu sebesar 110,32%. Sedangkan untuk hasil potensi pajak restoranya dengan sampel data sebanyak 30 wajib pajak yang terbagi kedalam wajib pajak restoran, rumah makan dan warung kopi/caffe dangan hasil total potensi penerimaan pajak restoran di Sintang sebesar Rp 1.576.154.700 yang melebihi realisasi penerimaan pajak restoran pada tahun 2013, menunjukan bahwa potensi pajak restoran di Sintang  masih bisa lebih ditingkatkan.
KEMANDIRIAN FISKAL KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
B1011131113, KHAIRUL UMAM
Jurnal Curvanomic Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK      Realisasi otonomi daerah yang lebih realisti yang bisa ditawarkan berwujud ekonomi, sosial dan politik ke daerah khususnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Derajad Kemandirian fiskal dan pengaruh PDRB sektor sekunder, PDRB sektor tersier dan PDRB sektor Primer Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya pembentukan kemandirian keuangan daerah yang mandiri. Analisis ini menggunakan regresi berganda dengan  metode Orianary Least Square (OLS). Sumber data didapat dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat (BPS). Dari hasil penelitian ini Bahwa Sektor Primer berpengaruh positif (0.490254) dan signifikan (0.0003), sektor sekunder berpengaruh negatif (-0.521552) dan signifikan (0.0009) dan sektor tersier berpengaruh positif (0.457528) dan signifikan (0.0117).Kata Kunci : Derajad Kemandirian Fiskal, Otonomi Daerah, PDRB Sektor Primer, PDRB Sekunder dan PDRB Tersier.
ANALISIS PENGARUN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT
B1011131010, RIZKY DEWINDA
Jurnal Curvanomic Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat tahun 2010-2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.  Sumber data BPS (Badan Pusat Statistik).         Data yang digunakan adalah data panel dengan kurun waktu dari 2010-2015 Kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat. Untuk mencari hasil maka dilakukan uji untuk panel seperti Chow Test dan Hausman Test sehingga didapatkan model panel data Random effect untuk menyelesaikan data dengan karakteristik  tersebut. Kemudian dilakukan Uji Asumsi Klasik seperti Multikolinearitas, Heteroskedastisitas.       Hasil penelitian adalah dari tiga variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat yaitu jumlah IPM dan upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat sedangkan variabel tingkat pengangguran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat. Saran-saran yang penulis jadikan sebagai bahan pertimbangan yakni  sebaiknya pemerintah selaku pembuat kebijakan harus lebih konsisten dan fokus dalam merealisasikan anggaran yang berorientasi pada program pengentasan kemiskinan dan peningkatan pelayanan publik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mampu memberikan efek positif dalam pengentasan kemiskinan. Selain itu perlu adanya reorientasi pendidikan seperti di SMP, SMA dan perguruan tinggi yakni dengan adanya pemantapan materi pendidikan kewirausahaan atau entrepreneurship agar lulusan perguruan tinggi mampu mandiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pendidikan kewirausahaan khususnya yang berkenaan dengan pendidikan bisnis.Sebaiknya dalam meningkat pertumbuhan ekonomi dapat menarik investasi yang dilakukan sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Perlunya kebijakan penetapan upah minimum harus tetap dilakukan dan tingkat upah dinaikkan sesuai dengan KHL (Kebutuhan Hidup Layak) agar melindungi pekerja dari kemiskinan dengan tidak terlalu memberatkan perusahaan.Untuk menurunkan tingkat pengangguran perlunya memberikan pinjaman lunak tanpa agunan yang tepat sasaran untuk modal kerja usaha kecil agar mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri sehingga dapat menekan tingkat pengangguran yang ada.    Kata Kunci :  IPM, Upah minimum, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran dan Kemiskinan.