cover
Contact Name
Abd Kholiq
Contact Email
kholiq@unesa.ac.id
Phone
+6285731570404
Journal Mail Official
jifi@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Gedung C3 Lantai 1 Jl Ketintang, Surabaya 60321, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Fisika Indonesia (IFI)
ISSN : 23024216     EISSN : 28301765     DOI : https://doi.org/10.26740/ifi
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) is a peer-reviewed journal, ISSN: 2302-4216, which is managed and published by the Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). This journal is accessible to all readers and covers developments and research in physics (Materials Physics, Earth Physics and Instrumentation Physics).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 3 (2020)" : 5 Documents clear
ESTIMASI KARAKTERISTIK SESAR YANG MENYEBABKAN GEMPA DI WILAYAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MTINV Muhammad Syahrul Dwi Handika; Madlazim Madlazim
Inovasi Fisika Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.787 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v9n3.p1-6

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik sesar yang menyebabkan gempa dangkal yang terjadi di Banjarnegara dengan menggunakan software Moment Tensor Inversion (MTINV). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa waveform tiga komponen pada tanggal 18 April 2018 yang diunduh dari WebDC3 BMKG. Untuk estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) sebagai parameter gempa digunakan metode inversi seismik dan fungsi Green tiga komponen yang diaplikasikan ke dalam software Moment Tensor Inversion (MTINV). Hasil estimasi Centroid Moment Tensor (CMT) adalah momen seismik (????o), magnitudo momen (????w), latitude, longitude, kedalaman sumber, dan orientasi bidang sesar (nodal plane/NP) yang meliputi sudut strike, dip, dan rake. Selain itu, solusi Centroid Moment Tensor (CMT) juga memberikan informasi penyebab terjadinya gempa yang meliputi komponen Isotropik (ISO), Double Couple (DC), dan Compensated Vertical Linear Dipole (CLVD) dalam persen. Hasil perhitungan inversi seismik menunjukkan bahwa gempa terjadi akibat aktivitas tektonik yang dibuktikan dengan persentase Double Couple (DC) lebih dominan daripada Double Couple (DC) dengan Variation Reduction (VR) 57.6%. Berdasarkan Variation Reduction (VR), maka hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikatakan valid karena telah memenuhi syarat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik sesar yang menyebabkan gempa dangkal yang terjadi di Banjarnegara 18 April 2018 bertipe naik (reverse). Kata Kunci: Centroid Moment Tensor (CMT), Banjarnegara, inversi seismik, dan Moment Tensor Inversion (MTINV) Abstract This research was carried out with the aim of analyzing the characteristics of the sesar that caused the shallow earthquake that occurred in Banjarnegara using Moment Tensor Inversion (MTINV) software. The data used in this study is secondary data in the form of a three-component waveform on April 18, 2018 downloaded from WebDC3 BMKG. For centroid moment tensor (CMT) estimation as earthquake parameters used seismic inversion method and green function three components applied into Moment Tensor Inversion (MTINV) software. Centroid Moment Tensor (CMT) estimation results are seismic moment (Mo), moment magnitude (Mw), latitude, longitude, source depth, and nodal plane (NP) orientation that includes strike, dip, and rake angles. In addition, Centroid Moment Tensor (CMT) solutions also provide information on the causes of earthquakes including Isotropic (ISO), Double Couple (DC), and Compensated Vertical Linear Dipole (CLVD) components in percent. The results of seismic inversion calculations show that earthquakes occur as a result of tectonic activity as evidenced by the percentage of Double Couple (DC) more dominant than Double Couple (DC) with Variation Reduction (VR) of 57.6%. Based on Variation Reduction (VR), the results obtained in this study can be said to be valid because they are qualified. Thus it can be concluded that the characteristics of the sesar that caused the shallow earthquake that occurred in Banjarnegara On April 18, 2018 are up (reverse). Keywords: Centroid Moment Tensor (CMT), Banjarnegara, seismic inversion, and Moment Tensor Inversion (MTINV)
ANALISIS RELASI ANTARA MAGNITUDO MOMEN GEMPA DAN LUAS BIDANG PATAHAN SUMBER GEMPA Gandhis Putri Ayudia; Tjipto Prastowo
Inovasi Fisika Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.591 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v9n3.p7-16

Abstract

Abstrak Upaya mitigasi bencana geologi khususnya gempa tektonik di Indonesia dapat dilakukan dengan mempelajari relasi antara parameter gempa dan sumber gempa. Parameter ukuran kekuatan gempa adalah magnitudo sedangkan parameter sumber gempa adalah dimensi patahan yang meliputi luas dan kedalaman bidang patahan. Dalam hal ini, magnitudo gempa diukur dalam skala magnitudo momen dan dimensi patahan direpresentasikan rupture area (merupakan perkalian antara rupture length dan rupture width ) dan rupture depth . Fokus penelitian ini adalah relasi antara dan serta mempelajari kemungkinan peran rasio dan . Data penelitian adalah 53 data gempa sebagai data utama dan data tambahan dari kasus gempa di luar negeri dan di Indonesia yang diakses bebas melalui laman http://eida.gfz-potsdam.de/webdc3 atau https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. Mayoritas data utama merupakan gempa tipe strike-slip atau normal dengan kekuatan 4,5 ≤ ≤ 7,6 yang relevan dengan tektonik Indonesia. Hasil-hasil penelitian berupa persamaan empiris = 0,50 ln + 3,56 dan terapan persamaan empiris tersebut untuk estimasi magnitudo gempa di dalam dan luar Indonesia. Untuk seluruh kasus, penyimpangan estimasi magnitudo relatif terhadap magnitudo referensi adalah ≤ 0,1 dengan standar deviasi pengukuran 0,2 (dianggap tidak signifikan). Meskipun penelitian ini belum berhasil mengungkap korelasi antara dan dua parameter patahan dan , namun persamaan empiris temuan penelitian menunjukkan ada korelasi kuat antara magnitudo momen dan luas bidang patahan berupa sebagai fungsi logaritmik yang konsisten dengan temuan penelitian terdahulu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman tentang karakteristik gempa tektonik di Indonesia. Kata Kunci: magnitudo momen, luas bidang patahan, dimensi patahan Abstract Efforts in mitigation study for geohazards risk reduction in particularly Indonesian earthquakes were examined using scaling relationship between source and earthquake parameters. Magnitude was a measure of earthquake size and fault dimensions was used as source parameter including rupture area and depth. In this context, earthquake size scaled with moment magnitude and fault dimensions were represented by rupture area (the product of rupture length and width ) and depth . The focus of this study is to develop scaling relationship of and as well as to examine possible roles of ratio and the depth . The data were 53 earthquakes as the primary data and addditional cases obtained from occurences both in overseas and Indonesian territories, accessed at http://eida.gfz-potsdam.de/webdc3 or https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/search/. The majority of the main data was associated with normal or strike-slip events ranging 4.5 ≤ ≤ 7.5, relevant to Indonesian settings. The results are empirical equation = 0.50 ln + 3.56 and its application to estimate magnitudes for cases in and outside Indonesia. For all cases considered in this study, magnitude estimates were ≤ 0.1 relatively compared with references with standard deviation of the measurements of only 0.2, considered unimportant. Although this study has not unrevealed correlation of and parameters and , the equation shows that the magnitude and the area are strongly correlated, namely is a logarithmic function of , consistent with previous work. The results contribute better understanding of characteristics of Indonesian earthquakes. Keywords: moment magnitude, rupture area, fault dimensions
STUDI PERFORMA AKI MERK GS ASTRA KETIKA PROSES CHARGE-DISCHARGE SEL AKI Pb-PbO2 Nega Barlih Amrih Laksono; Zainul Arifin Imam Supardi
Inovasi Fisika Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.233 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v9n3.p17-23

Abstract

Abstrak Kebutuhan energi listrik untuk saat ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari namun berbanding terbalik dengan kebutuhan energi yang ada. Untuk menyeimbangkannya dibutuhkan media penyimpanan energi, yaitu baterai/aki. Baterai merupakan sel elektrokimia yang terdiri dari sepasang elektroda (katoda-anoda) dan elektrolit, sel ini berfungsi sebagai sumber energi listrik yang diperoleh sebagai hasil konversi energi kimia melalui reaksi reduksi dan oksidasi selain itu dapat menyimpan energi listrik dalam jangka waktu lama. Pada penelitian ini dilakukan menggunakan baterai jenis sekunder yaitu akumulator. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) menganalisis performa elektroda Pb-PbO2 saat proses charge dan discharge muatan pada sel aki, dan (2) mengukur kapasitas sel aki yang digunakan. Sel aki yang diuji dalam penelitian ini berasal dari aki merk GS tipe GM5Z - 3B dengan spesifikasi 12V 6 Ah. Saat proses pengujian charge sel aki dengan memberikan tegangan 6 V 1,5 A dari adaptor, dan proses discharge sel aki diberikan beban lampu 2,5 V 0,3 A. Lama waktu yang diperlukan untuk proses charge dan discharge, yaitu 3 jam untuk masing-masing proses. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian elektroda Pb-PbO2 menunjukkan kinerja baik dalam proses pengisian dan pengosongan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai tegangan per selnya berada di kisaran 2 V, meskpiun telah diuji dengan 2 siklus. Selain itu, nilai kapasitas sel aki yang terukur sudah mendekati nilai standar spesifikasi dari aki. Kata Kunci: sel aki, energi listrik, charge-discharge, kapasitas aki Abstract At this time, electrical energy is needed in daily life but it inversely proportional to the existing energy needs. To balance it out, it takes energy storage media, namely batteries/ accumulator. Batteries are electrochemical cells consisting of a pair of electrodes (cathodes-anodes) and electrolytes, these cells function as sources of electrical energy obtained as a result of the conversion of chemical energy through reduction and oxidation reactions. In addition, it can store electrical energy with long lasting time. This study conducted using a secondary battery, which is the accumulator. The purpose of this study are (1) to analyze the performance of Pb-PbO2 electrodes during the charging and discharging in an accumulator cell, and (2) measuring the capacity of the accumulator cells used. The accumulator cells tested in this study came from GM brand type GM5Z-3B batteries with 12V 6 Ah specifications. When testing the accumulator cell charging by giving a voltage of 6 V 1.5 A from the adaptor, and the process of discharging the accumulator cell is given a lamp load of 2.5 V 0.3 A. The length of time required for the process of charging and discharging, which is 3 hours for each process. Based on data obtained from the Pb-PbO2 electrode test results showed a good performance in the charging and discharging process. This is known from the voltage value per cell in the range of 2 V, even though it has been tested with 2 cycles. In addition, the value of the accumulator cell capacity measured is close to the standard specification value of the accumulator. Keywords: accumulator cell, electrical energy, Charge-discharge, accumulator capacity
ANALISIS VARIASI a-VALUE DAN b-VALUE DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ZMAP V.6 SEBAGAI INDIKATOR POTENSI GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT Fahira Nadiva Ernandi; Madlazim .
Inovasi Fisika Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.948 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v9n3.p24-30

Abstract

Abstrak Upaya mitigasi bencana geologi di Nusa Tenggara Barat dapat dilakukan dengan mempelajari parameter seismotektonik yang ditunjukkan oleh nilai-a dan nilai-b. Pola seismitas dan tektonik suatu wilayah dapat dianalisis melalui hubungan logaritma frekuensi kejadian dan magnitudonya yang dijabarkan pada persamaan Gutenberg-Richter, dimana gradien dari persamaan ini merupakan nilai-b yang menunjukkan tingkat kerapuhan batuan dan nilai-a yang menunjukkan aktivitas seismik di wilayah penelitian. Fokus penelitian ini adalah menentukan variasi spatial-temporal nilai-a dan nilai-b di wilayah Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitian ini nilai-a dan nilai-b bergantung pada nilai Magnitude of Completeness (Mc), dimana nilai magnitudo yang lebih besar dari nilai Mc dapat memenuhi hukum Gutenberg-Richter. Data penelitian yang digunakan adalah data gempa bumi dari katalog gempa USGS periode 1989-2020. Data mekanisme fokal yang didapat kemudian digunakan untuk menghitung nilai-a dan nilai-b dengan metode maximum likelihood melalui software ZMAP V.6. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai Mc pada wilayah NTB yakni 3,9 dan nilai-a yang didapatkan adalah 6,10 sedangkan nilai-b yang didapatkan adalah 0,844. Untuk variasi temporal nilai-b didapatkan yakni terjadi penurunan nilai-b dalam rentan waktu tertentu sebelum terjadi gempa signifikan berdasarkan data gempa 1989-2020 terjadi gempa bumi signifikan pada November 2007 (6,50 Mw) di Sumbawa dan Agustus 2018 (6,90 Mw) di Kepulauan Lombok, penurunan nilai-b ini berkorelasi dengan peningkatan energi berupa stress di wilayah tersebut. Sedangkan untuk variasi spatial nilai-b dan nilai-a didapatkan daerah dengan nilai-b rendah (0,6-0,8) dan nilai-a rendah (4-5) memiliki potensi tinggi terjadi gempa signifikan, karena wilayah dengan nilai-b rendah pada zona aktif gempa bumi menyimpan stress yang besar karena tingkat kerapuhan batuan yang tinggi, sedangkan wilayah dengan nilai-b tinggi (1,2-1,5) dan nilai-a tinggi (6,5-8) menunjukkan hal sebaliknya. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai potensi gempa tektonik di Nusa Tenggara Barat. Kata Kunci: magnitudo kelengkapan, parameter seismisitas, parameter tektonik. Abstract Geological disaster mitigation efforts, in West Nusa Tenggara can be done by studying the seismotectonic parameters indicated by the a-value and the b-value. The seismity and tectonic patterns of an area can be analyzed through the logarithmic relationship of occurrence frequency and magnitude, which is described in the Gutenberg-Richter equation, where the gradient of this equation is a b-value that indicates the level of rock fragility and a-value that indicates seismic activity in the study area. The focus of this research is to determine the spatial-temporal variation of a-value and b-value in the West Nusa Tenggara region. In this study, the a-value and the b-value depend on the Magnitude of Completeness (Mc), where the magnitude value greater than the Mc value can fulfill the Gutenberg-Richter law. The research data used is earthquake data from the USGS earthquake catalog for the 1989-2020 period. The focal mechanism data obtained is then used to calculate the a-value and b-value with the maximum likelihood method through the ZMAP V.6 software. The results obtained from this study were the Mc value in the NTB region which was 3.9 and the a-value obtained was 6.10 while the b-value obtained was 0.844. For the temporal variation of the b-value, it is found that there is a decrease in the b-value in a certain time frame before a significant earthquake occurs based on earthquake data from 1989 to 2020, a significant earthquake occurred in November 2007 (6.50 Mw) in Sumbawa and August 2018 (6.90 Mw) in the Lombok Islands, this decrease in b-value correlates with an increase in energy in the form of stress in the region. While for the spatial variation of b-values ​​and a-values, it is found that areas with low b-values ​​(0.6-0.8) and low a-values ​​(4-5) have a high potential for significant earthquakes, because areas with b-values low in the earthquake active zone keeps a large amount of stress due to the high level of rock fragility, while areas with high b-values ​​(1.2-1.5) and high a-values ​​(6.5-8) indicated the opposite. The results of this study are expected to increase understanding of the potential for tectonic earthquakes in West Nusa Tenggara. Keywords: magnitude of completeness, seismicity parameters, tectonic parameters.
DEPOSISI LAPISAN TIPIS POLIANIALIN DENGAN METODE ELEKTROKIMIA Niken Agustiarina; Nugrahani Primary Putri
Inovasi Fisika Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.911 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v9n3.p31-42

Abstract

Dalam artikel ini bertujuan menganalisis deposisi lapisan tipis polianilin (PANi) dalam berbagai macam substrat. Misalnya seperti substrat ITO, FTO, Stainless Steel dan QCM. Metode yang dilakukan dalam beberapa penelitian yaitu metode elektrokimia yang terdiri dari metode potensiostatik dan galvanostatik. Berdasarkan hasil analisis dari sintesis PANi, keempat jenis substrat tersebut dapat disintesis lapisan tipis PANi dengan menggunakan Voltametri Siklik (CV). Analisis CV dari lapisan tipis PANi yang diendapkan pada substrat ITO menunjukkan bahwa lapisan tipis tersebut memiliki reversibilitas pewarnaan yang sangat baik dan stabilitas tinggi dalam larutan asam. Pada substrat FTO lapisan tipis tampak relatif halus dengan porositas tinggi karena jaringan kawat nano yang berhubungan. Pada substrat Stainless Steel menunjukkan bahwa terjadi pembentukan radikal anilin pada baja. Sedangkan pada substrat QCM dengan metode potensiostatik menunjukkan bahwa semakin besar potensial yang diukur, maka ketebalan film juga semakin tipis . Kata Kunci : Sintesis Polianilin, Substrat ITO, FTO, Stainless Steel, QCM, Voltameri Siklik, Elektrokimia, Potensiostatik dan Galvanostatik Abstract In this article aims to analyze the deposition of polyaniline thin films (PANi) in various substrates. For example like ITO, FTO, Stainless Steel and QCM substrates.The method used in several studies is electrochemical method which consists of potentiostatic and galvanostatic methods. Based on the analysis of PANi synthesis, the four types of substrates can be synthesized PANi thin layer using Cyclic Voltametry (CV). CV analysis of the PANi thin films deposited on the ITO substrate showed that the films had excellent staining reversibility and high stability in acidic solutions. On the FTO thin layer substrate appears relatively smooth with high porosity due to the network of connected nanowires. The stainless steel substrate shows that aniline radical formation occurs in steel. Meanwhile, the QCM substrate using the potentiostatic method showed that the greater the measured potential, then the film thickness is also getting thinner.. Keywords: Polyaniline Synthesis, ITO Substrate, FTO, Stainless Steel, QCM, Cyclic Voltametry, Electrochemical, Potentiostatic and Galvanostatic.

Page 1 of 1 | Total Record : 5