cover
Contact Name
Sri Wahyuni Barum
Contact Email
Lppm@stikes.gunungsari.id
Phone
+6285255332550
Journal Mail Official
Lppm@stikes.gunungsari.id
Editorial Address
Jl. Sultan Alauddin No. 293 Kecamatan Rappocini Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Berita Kesehatan
ISSN : 23561068     EISSN : 28075617     DOI : -
Core Subject : Humanities, Health,
Jurnal Berita Kesehatan (JBK) merupakan bagian dari LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari, Makassar. JBK merupakan wadah publikasi illmiah untuk peneliti, dosen, dan praktisi kesehatan secara umum. JBK pertama kali diterbitkan dengan ISSN 2356-1068 Volume 1 No. 1 pada tahun 2014 yang menerbitkan jurnal sebanyak dua kali dalam setahun. Awal JBK saat belum bergabungnya dua nama yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan dan Akademi Kebidanan Gunung Sari Makassar. Saat pertama kali, JBK dibawah naungan STIKPER pada tahun 2014 dan beralih menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari pada bulan Agustus 2019. Saat ini artikel yang diterbitkan oleh JBK telah dilakukan telaah bersama teman sejawat yang memiliki keahlian yang relavan.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 18 No 1 (2025): Special Edition" : 16 Documents clear
Hubungan Peran Serta Keluarga Terhadap Kemandirian Aktivitas Lansia Di Wilayah Puskesmas Satui Appulembang, Imelda; Normalia, Normalia; Rahmia, Rahmia
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia sering kali disebabkan oleh berbagai faktor fisik, seperti kekakuan sendi, keterbatasan pergerakan, dan gangguan pada sistem tubuh lainnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan adalah kurangnya peran aktif keluarga dalam mendukung pemeriksaan kesehatan lansia secara teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran serta keluarga terhadap kemandirian aktivitas lansia di wilayah Puskesmas Satui. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan sampel 20 lansia dari Desa Makmur Mulia. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Hasil analisis menggunakan uji gamma menunjukkan bahwa hubungan antara peran serta keluarga dan kemandirian aktivitas lansia signifikan secara statistik dengan P-Value sebesar 0,040, pada tingkat signifikansi 5%. Nilai korelasi sebesar 0,951 menunjukkan bahwa hubungan tersebut sangat kuat dan positif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi peran serta keluarga dalam mendukung lansia, semakin tinggi pula kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Berdasarkan temuan ini, adanya hubungan  antara peran serta keluarga terhadap kemandirian aktifitas lansia, disarankan untuk mengadakan program penyuluhan rutin bagi keluarga mengenai pentingnya peran mereka dalam mendukung kemandirian lansia.
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja dan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas : Suatu Tinjauan Literatur Harun, Fachrudin Suryadi; Adam, Arlin; Alim, Andi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.259

Abstract

Budaya organisasi memegang peran penting dalam mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan di Puskesmas sebagai fasilitas layanan primer. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dan mutu pelayanan di Puskesmas. Kajian dilakukan melalui pendekatan Systematic Literature Review terhadap sepuluh artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam kurun waktu 2015–2024. Hasil studi menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya seperti disiplin, empati, kerja sama tim, keterbukaan, dan inovasi secara konsisten mendukung peningkatan kinerja pelayanan, kepuasan pasien, dan keberhasilan implementasi sistem informasi kesehatan seperti E-Puskesmas. Budaya organisasi juga terbukti berperan dalam memperkuat motivasi kerja tenaga kesehatan dan menciptakan lingkungan kerja yang adaptif serta produktif. Oleh karena itu, penguatan budaya organisasi yang positif menjadi strategi penting dalam meningkatkan mutu layanan Puskesmas dan membangun sistem pelayanan kesehatan yang berkelanjutan. Kajian ini merekomendasikan perlunya integrasi nilai budaya kerja dalam kebijakan pengelolaan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi informasi di Puskesmas.
THE ROLE OF LOCAL WISDOM IN BREASTFEEDING EDUCATION: AN EFFORTS TO IMPROVE BREASTFEEDING EFFECTIVENESS IN POST-POST MOTHERS: THE ROLE OF LOCAL WISDOM IN BREASTFEEDING EDUCATION: AN EFFORTS TO IMPROVE BREASTFEEDING EFFECTIVENESS IN POST-POST MOTHERS Kasmayani, Kasmayani; Adeliana, Adeliana; Hastuty, Dewi; Yanti, Yuniar Dwi; Tahir, Dyah
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik menyusui merupakan faktor penting yang mempengaruhi produkasi ASI, dikarenakan jika teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu tidak menyusui bayinya. Pemberian ASI yang tidak adekuat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada bayi dan bayi rentan terhadap penyakit yang pada akhirnya menyebabkan kematian bayi. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh edukasi teknik menyusui terhadap keefektifan ibu nifas dalam menyusui di Puskesmas Wara Kota Palopo. Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan desain one group pretest-postest. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berjumlah 21 ibu nifas. Instrumen penelitian menggunkan ceklis penilain posisi menyusui sebelum dan sesudah diberikan edukasi teknik menyusui. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan keefektifan ibu nifas sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi teknik menyusui. Analisa data diketahui P-value 0,000. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh edukasi teknik menyusui terhadap keefektifan ibu nifas dalam menyusui di Puskesmas Wara Kota Palopo. Teknik menyusui merupakan faktor penting yang mempengaruhi produkasi ASI, dikarenakan jika teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu tidak menyusui bayinya. Pemberian ASI yang tidak adekuat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada bayi dan bayi rentan terhadap penyakit yang pada akhirnya menyebabkan kematian bayi. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh edukasi teknik menyusui terhadap keefektifan ibu nifas dalam menyusui di Puskesmas Wara Kota Palopo. Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan desain one group pretest-postest. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berjumlah 21 ibu nifas. Instrumen penelitian menggunkan ceklis penilain posisi menyusui sebelum dan sesudah diberikan edukasi teknik menyusui. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan keefektifan ibu nifas sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi teknik menyusui. Analisa data diketahui P-value 0,000. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh edukasi teknik menyusui terhadap keefektifan ibu nifas dalam menyusui di Puskesmas Wara Kota Palopo.
Hubungan Cara Perawatan Tali Pusat Dengan Lamanya Waktu Pelepasan Tali Pusat Sari, Anjelina Puspita; Silaban, Titin Dewi Sartika; Romlah, Romlah
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan tali pusat yang dibiarkan terbuka tanpa kasa kering atau antiseptik lainnya lebih efektif. Pelepasan tali pusat dengan bantuan udara mempercepat puputnya. Infeksi tali pusat adalah penyebab utama rasa sakit dan kematian di banyak negara, terhitung 15% dari semua kematian bayi baru lahir di seluruh dunia pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengobatan tali pusat dengan lamanya waktu tali pusat dilepaskan. Metode: Jenis penelitian menggunakan analitik observasional menggunakan desain penampang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2025, dengan sampel 50 responden. subjek penelitian. Subjek penelitian dibedakan menjadi dua kelompok yaitu BBL yang dilakukan perawatan tali pusat metode terbuka, dan BBL yang dilakukan perawatan tali pusat metode tertutup.  Teknik analisis menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan P-value 0,003 lebih kecil dari 0,05, maka ada hubungan signifikan antara cara perawatan tali pusat dengan lamanya waktu pelepasan tali pusat. Kesimpulannya, semakin cepat pelepasan tali pusat, risiko infeksi pada tali pusat juga akan menurun.
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Kasih Ibu Saba Susanti, Kadek Nia; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Ekajayanti, Pande Putu Novi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.263

Abstract

Masa nifas merupakan periode transisi yang rentan terhadap perubahan fisik dan psikologis, salah satunya adalah kecemasan. Pijat oksitosin merupakan intervensi nonfarmakologis yang diyakini mampu menurunkan kecemasan melalui stimulasi hormon oksitosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap tingkat kecemasan pada ibu nifas di RS Kasih Ibu Saba. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 30 ibu nifas yang dipilih secara accidental sampling. Intervensi berupa pijat oksitosin dilakukan selama 10–15 menit sebanyak tujuh kali dalam tujuh hari. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS). Analisis data menggunakan uji Paired t-test. Terdapat penurunan rerata skor kecemasan dari 40,77 menjadi 29,53 dengan selisih mean 11,24. Uji Paired t-test menunjukkan nilai p < 0,001 dan t = -10,113, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap penurunan tingkat kecemasan setelah intervensi. Pijat oksitosin terbukti dalam menurunkan tingkat kecemasan pada ibu nifas. Intervensi ini dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari pelayanan postnatal berbasis pendekatan holistik.
Hubungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal Dengan Kenaikan Tinggi Badan Pada Balita Stunting Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeruklegi Ii Tahun 2024 Kusuma, Mega; Achyar, Khamidah
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.264

Abstract

Data WHO tahun 2022 menyebutkan bahwa 21,2% atau sekitar 148.1 juta balita usia dibawah 5 tahun di dunia mengalami stunting. Indonesia menduduki peringkat ketiga diantara negara-negara di Asia dengan angka stunting sebesar 21.6%. Prevalensi angka stunting di Jawa Tengah masih terbilang tinggi, yakni berada diangka 24,5%. Kabupaten Cilacap menempati urutan kesembilan stunting dengan presentase 18.5%  diantaranya terdapat 125 balita stunting di Wilayah kerja Puskesmas Jeruklegi II. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dengan kenaikan tinggi badan pada balita stunting usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jeruklegi II. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan desain retrospektif dengan tipe cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 124 balita stunting. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh 54 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar cheklist. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik Puskesmas Jeruklegi II di melalui aplikasi EPPBGM. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi chi square dengan taraf signifikan 95%. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p-value 0,000< 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dengan kenaikan tinggi badan pada balita stunting usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jeruklegi II, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dengan kenaikan tinggi badan pada balita stunting usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jeruklegi II
Dari Dari Sedenter ke Aktif: : Makna Sosial dan Budaya Perubahan Perilaku Olahraga Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Sirandan, Adryani; Adam, Arlin; Alim, Andi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan gaya hidup dari sedenter menjadi aktif secara fisik di kalangan pegawai pemerintahan mencerminkan proses transformasi yang kompleks dan sarat makna sosial-budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna sosial dan budaya perubahan perilaku olahraga pada pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis digunakan untuk memahami pengalaman subjektif pegawai yang mengalami transisi gaya hidup, serta faktor-faktor yang memengaruhi perubahan tersebut. Informan dipilih secara purposif, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku olahraga tidak hanya dipicu oleh motivasi personal, tetapi juga didukung oleh lingkungan sosial, budaya organisasi, dan dinamika kelembagaan. Olahraga dimaknai sebagai ekspresi penghargaan diri, peningkatan identitas sosial, serta sarana menjaga kesehatan fisik dan mental. Hambatan seperti keterbatasan waktu, beban kerja, dan fluktuasi semangat diatasi melalui dukungan sosial serta strategi pribadi. Dampak perubahan dirasakan dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kebugaran, rasa percaya diri, keseimbangan emosional, hingga relasi sosial yang lebih baik. Refleksi dan harapan para informan menggarisbawahi pentingnya peran institusi dalam membentuk budaya kerja yang mendukung gaya hidup sehat. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kebijakan kelembagaan dan program kolektif sebagai upaya mendorong keberlanjutan perubahan gaya hidup aktif di lingkungan birokrasi.
Hubungan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Sumingkir, Jeruklegi Kabupaten Cilacap Tristiyanti, Umiatun; Dewi, Sawitri
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.268

Abstract

Data WHO (2022) terdapat 21,2% atau sekitar 148.1 juta balita usia dibawah 5 tahun di dunia mengalami stunting. Indonesia menduduki peringkat ketiga diantara negara-negara di Asia dengan angka stunting sebesar 21.6%, setelah Timor Leste (50,2%) dan India (38,4%) (Kemenkes RI, 2022). Menurut data Survei Status Gizi Indonesa tahun 2021, prevalensi angka stunting di Jawa Tengah masih terbilang tinggi, yakni berada di angka 24,5%. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2023, angka kejadian stunting tertinggi di Jawa Tengah adalah Kabupaten Breres. Kabupaten Cilacap menempati urutasn kesembilan di Jawa Tengah dengan presentase 18.5% diantaranya terdapat 63 balita stunting di Wilayah kerja Puskesmas Jeruklegi I. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin berjumlah 204 balita. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh 85 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner riwayat pemberian ASI dan pengukur TB berupa stadiometer. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikan 95%. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p-value 0,034< 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap  
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuwarasan Kabupaten Kebumen Purwanti, Farida Rina; Dewi, Sawitri
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KEK pada kehamilan secara global 35% sampai 75%. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan KEK. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2023 menunjukkan bahwa di Indonesia, prevalensi KEK pada wanita hamil adalah 17,3% dari seluruh ibu hamil di Indonesia. Persentase Ibu Hamil KEK di Jawa Tengah masih tinggi (20%) diatas target nasional pada RPJMN 2020-2024 (13%). Angka kejadian Kekurangan Energi Kronis di Kebumen tahun 2023 sebesar 8.8%.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuwarasan Kabupaten Kebumen. Penelitian ini merupakan peneliian korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kuwarasan yang berjumah 482 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh 85 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang berjumlah 30 pertanyaan dan kuesioner sikap tentang gizi kehamilan yang berjumlah 10 pertanyaan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman dengan taraf signifikan 95%. Terdapat hubungan yang kuat antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuwarasan Kabupaten Kebumen dengan p-value 0,000< 0,05, dan nilai koefisien korelasi sebesar 0.692.
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0 – 3 Bulan Di Biarose Baby Spa Ulandari AP, Putu Yunia; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Ekajayanti, Pande Putu Novi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.271

Abstract

Salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang adalah kualitas tidur. Pijat bayi merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang terbukti mampu meningkatkan kualitas tidur bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 0–3 bulan di Biarose Baby Spa. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel berjumlah 30 bayi yang diambil dengan teknik non probability sampling. Intervensi berupa pijat bayi dilakukan 1 kali dalam seminggu selama 1 bulan, masing-masing selama 15–30 menit, menggunakan VCO dan teknik pijat standar. Kualitas tidur bayi diukur menggunakan lembar observasi sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan pijat bayi, 66,7% bayi memiliki kualitas tidur kurang, dan 33,3% memiliki kualitas tidur baik. Setelah diberikan pijat bayi, seluruh sampel (100%) memiliki kualitas tidur yang baik. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 (< 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi.

Page 1 of 2 | Total Record : 16