cover
Contact Name
Eko Didik Widianto
Contact Email
rumah.jurnal@live.undip.ac.id
Phone
+6224-7460044
Journal Mail Official
martini@live.undip.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 28078209     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat is a scientific journal article that presents the results of research and review of the literature on the development of science that includes the study of Public Health Epidemiology, Administration & Policy Health, Health Promotion, and Behavior, Biostatistics and Demography, Environmental Health, Public Health Nutrition, and Health & Safety work. The appropriate reviewer partners in the field will review each manuscript submitted to Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2025): April 2025" : 6 Documents clear
Analisis Entomologi Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus Terhadap Lonjakan Kasus DBD Serta Upaya Penanggulangannya (Studi Kasus di Kecamatan Rengel Tahun 2019-2024) Toha, Dwiki Muhandisya Arif
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28189

Abstract

ENTOMOLOGICAL ANALYSIS OF AEDES AEGYPTI AND AEDES ALBOPICTUS MOSQUITOES ON THE SPIKE IN DENGINEERING CASES AND COMBAT EFFORTS (CASE STUDY IN RENGEL DISTRICT 2019-2024)xv + 55 pages + 8 tables + 10 pictures + 8 attachments Demam Berdarah Dengue (DBD) is an infectious disease caused by the dengue virus and transmitted through the bite of the Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes as the main vectors. This study aims to analyze the spike in cases that occurred significantly in Rengel District, Tuban Regency, East Java, in 2024, after the previous five years showed a low and stable trend of cases. The spike in cases reached 36 people, almost double the previous years, with the majority of cases occurring in January to April, which coincides with the rainy season. Entomological factors, such as mosquito habitats that are in accordance with the local environment, climatic factors such as temperatures between 25–30°C, high humidity, and erratic rainfall accelerate the life cycle of mosquitoes and replication of the dengue virus in the vector's body. The results of the analysis show that the 0–15 age group is the most vulnerable group (51.7%) and males are more infected (61%) than females. Karangtinoto Village recorded the highest number of cases, while Ngadirejo Village recorded the lowest. Seasonal patterns and irregular rainfall due to global climate phenomena such as La Niña contribute to the increased risk of transmission. In addition, the decreased effectiveness of control programs such as fogging and mosquito nest eradication, as well as the lack of public awareness in maintaining environmental cleanliness are serious challenges. Therefore, a more intensive and integrated vector control strategy is needed by considering the bioecological aspects of vectors, local environmental conditions, and public education. This study is expected to provide a scientific basis for policy makers in designing more effective vector-based disease risk mitigation measures, especially in the Rengel District and its surroundings.
Gambaran Karakteristik Keluarga dan Rumah Tangga pada Balita Stunting di Kelurahan Gayam dan Kelurahan Joho Kabupaten Sukoharjo Monicha Yudha Unsa, Nurima
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28227

Abstract

Stunting is a form of malnutrition caused by inadequate nutritional needs and repeated infections during the first 1000 days of life. Stunting is still a national priority problem that needs to be solved in Indonesia. Family and household factors are one of the factors that cause stunting in toddlers. Gayam Village and Joho Village still have high cases of stunting in the work area of the Sukoharjo Health Center. The purpose of this study is to describe family and household factors in stunted toddlers in Gayam Village and Joho Village. The research method is in the form of descriptive observational with a cross sectional approach. The population of this study is mothers with stunted toddlers with a sample of 76 respondents. This study uses univariate analysis. The results of the study show that the majority of mothers have stunted toddlers with a history of birth weight ≥ 2500 grams. Most pregnant women are in the age range of 20-35 years with a height of ≥ 150cm and are high school/college graduates. More mothers are not working and have family income under UMR. Parity in mothers of toddlers is mostly ≤ 2. Most stunted toddlers are exposed to cigarette smoke. Parenting regarding breastfeeding is more often done inappropriately, the practice of feeding, health care, and psychosocial stimuli is mostly in the good category. It can be concluded that most of the family and household factors in stunted toddlers are in the good category.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM-PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) STUDI DI KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG Kusumaningrum, Chintya Adela
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28254

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus dengue. Kejadian DBD dipengaruhi oleh banyak faktor risiko antara lain faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan berbagai faktor terhadap penerimaan terhadap program pencegahan dan pengendalian DBD. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk di Kelurahan Meteseh dengan sampel sebanyak 105 responden. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p<0,001), dukungan tokoh masyarakat (p<0,001) dan peran petugas kesehatan (p<0,001) dan tidak terdapat hubungan antara sikap (p>0,191) dan sarana prasarana (p>0,431) dengan penerimaan masyarakat terhadap program pencegahan dan pengendalian DBD di Kelurahan Meteseh. Dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pengetahuan, dukungan tokoh masyarakat dan peran petugas kesehatan memiliki hubungan yang signifikan dengan penerimaan masyarakat terhadap program pencegahan dan pengendalian DBD di Kelurahan Meteseh.
Konsumsi Makanan Cepat Saji Meningkatkan Status Gizi dan Penyakit Infeksi pada Remaja Siswa SMA di Kota Semarang Putri, Thalia Puspita Kirana Kuncoro
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28076

Abstract

Latar belakang: Remaja sangat rentan terhadap masalah gizi, termasuk kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Makanan cepat saji mengandung kadar kolesterol tinggi, lemak jenuh, garam dan zat aditif lainnya yang mungkin berbahaya bagi kesehatan. Konsumsi makanan cepat saji tidak menjamin kebersihan makanan tersebut dan meningkatkan terkena penyakit infeksi dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan pada remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Teuku Umara Semarang dan bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan status gizi remaja dan penyakit infeksi. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Teuku Umar Semarang. Sebanyak 67 remaja dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Pengumpulan data konsumsi makanan cepat saji dilakukan dengan wawancara menggunakan Food Frequency Quotionnaire (FFQ), variabel penyakit infeksi dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran antropometri dilakukan dengan microtoise dan timbangan injak digital. Selanjutnya status gizi dinilai dengan skor z IMT/U. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi chi-square. Hasil: Terdapat hubungan antara keseringan konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian penyakit infeksi dan skor z IMT/U. Remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih banyak mengalami gizi lebih (61,7%), dibandingkan dengan remaja yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji (21,2%) dengan nilai (p = 0,001). Remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih banyak mengalami penyakit infeksi (58,8%), dibandingkan dengan remaja yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji (6,1%) dengan nilai (p = 0,001). Disimpulkan bahwa remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji mempunyai skor z IMT/U yang lebih tinggi. Remaja yang sering mengonsumsi makanan cepat saji lebih banyak yang mengalami penyakit infeksi.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA Fahanika, Ambar
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28083

Abstract

AMBAR FAHANIKAHUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWANEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARAxiv + 121 halaman + 22 tabel + 8 gambar + 6 lampiran Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit di Kabupaten Banjarnegara yang jumlah kasus tiap tahunnya mengalami trend (fluktuatif/naik turunPuskesmas Purwanegara 1 adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara  dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dan perilaku 3M Plus dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Purwanegara 1. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain case control. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu seluruh penderita DBD yang tercatat di Puskemas Purwanegara 1 pada tahun 2024 berjumlah 102 orang dan populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang tidak tercatat sebagai penderita DBD pada tahun 2024. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 42 sampel kasus dan 42 sampel kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan uji chi-square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kelembaban (p value = 0,009) dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk (p value= 0,017) dengan kejadian DBD. Tidak terdapat hubungan antara suhu (p value=1,000), container index (p=value 0,328), kebiasaan menguras (p= value 1,000), kebiasaan menutup (p=value 0,350) dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas (p= value 1,000) dengan Kejadian DBD. Simpulan : Dari 7 variabel yang diteliti, terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian DBD, yaitu variabel kelembaban dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk. Namun, tidak ada hubungan antara suhu, container index, kebiasaan menguras, kebiasaan menutup dan kebiasaan menyingkirkan barang bekas dengan kejadian DBD. Kata Kunci      : DBD, 3M Plus, Lingkungan, Aedes aegyptiKepustakaan   :  47, (1987-2020)  
Analisis Implementasi Program SADANIS (Studi Kasus: Puskesmas Pandanaran) Raphi, Muhammad
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.28132

Abstract

Program Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) sebagai penanggulangan kasus kanker payudara belum berjalan secara optimal. Jumlah pemeriksaan di Kota Semarang hanya mencapai 19,8% dari total keseluruhan WUS.Adapun Puskesmas Pandanaran menjadi salah satu puskesmas dengan persentase cakupan SADANIS yang rendah di Kota Semarang yaitu 2,1% dari total keseluruhan WUS di wilayah kerjanya. Hambatan program ditemui pada tingkat kesadaran dan antusiasme masyarakat yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program deteksi dini kanker payudara SADANIS di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang melalui aspek masukan, proses, keluaran, dan lingkungan. penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dalam aspek masukan sudah mencukupi dalam mendukung pelaksanaan program. Pada aspek proses, masih terdapat hambatan pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program. Pada aspek keluaran, masih terdapat target yang belum tercapai yaitu persentase cakupan SADANIS pada WUS di wilayah kerja puskesmas. Pada aspek lingkungan, ditemui hambatan pada persepsi dan antusiasme masyarakat dalam program deteksi dini kanker payudara. Implementasi program SADANIS di Puskesmas masih belum optimal dan menemui beberapa hambatan dalam aspek proses dan lingkungan sehingga berdampak pada keluaran program.

Page 1 of 1 | Total Record : 6