cover
Contact Name
-
Contact Email
upj@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
upj@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
D7 Building, 2nd Floor, Sekaran Campus, Gunungpati, Semarang, Central Java, Indonesia, 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Unnes Physics Journal
ISSN : 22526978     EISSN : 25032321     DOI : https://doi.org/10.15294/upj
Core Subject : Science,
Unnes Physics Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu fisika diterbitkan secara berkala 6 bulanan.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2016)" : 8 Documents clear
Identifikasi Struktur Lapisan Tanah Daerah Rawan Longsor di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dengan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (Hvsr)
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Banyubiru merupakan salah satu kecamatan yang diwaspadai Pemerintah Kabupaten Semarang sebagai kawasan rawan longsor, tepatnya pada Desa Wirogomo. Akan tetapi, kajian riset mengenai struktur lapisan tanah Desa Wirogomo belum diketahui. Adapun analisis mengenai riset tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui pengukuran mikrotremor dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur lapisan tanah, nilai indeks kerentanan tanah, nilai ketebalan lapisan lapuk, nilai percepatan getaran tanah, serta nilai pergeseran regangan tanah di Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru. Hasil yang diperoleh adalah nilai indeks kerentanan tanah antara 0,14 sampai 5,24. Nilai pergeseran regangan tanah antara 10,5 x 10⁻1 sampai 191,8 x 10⁻1 . Nilai percepatan getaran gempa antara 2,53 gal sampai 7,68 gal. Sedangkan nilai ketebalan lapisan lapuk antara 19,92 m sampai 182,97 m. Hal tersebut menunjukkan bahwa Desa Wirogomo memiliki tingkat keamanan yang cukup rendah di beberapa titik apabila dikaitkan dengan peristiwa tanah longsor. Sedangkan apabila dikaitkan dengan gempabumi, maka risiko yang dialami area tersebut tidak terlalu besar bahkan termasuk dalam kategori tingkat risiko sangat kecil. Untuk struktur lapisan tanah Desa Wirogomo tersusun atas batuan alluvial yang terdiri dari sandy-gravel (pasir berkrikil), sandy hard clay (lempung keras berpasir), tanah liat, lempung, topsoil, serta lumpur.
Identifikasi Fenomena Jebakan Air Garam Melalui Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger Studi Kasus Desa Ngaglik Kecamatan Sambi Boyolali
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena jebakan air garam di kebun warga di desa Ngaglik, Kecamatan Sambi Boyolali dijadikan tambang garam sekitar 20 tahun lalu. Potensi air garam ini terus berkurang, sehingga perlu dilakukan survei geolistrik untuk mengidentifikasi litologi batuan, kondisi hidrogeologi, dan pemetaan jebakan air garam. Dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi schlumberger dilakukan pengambilan data menggunakan resistivitymeter S-field multi-channel 16 elektroda pada 5 titik lokasi dengan panjang lintasan 150 m dan spasi elektroda 10 meter. Parameter yang terukur yaitu arus (I) dan beda potensial (V), serta pengolahan data menggunakan software Ms.Excel, Res2dinv, dan Voxler. Nilai resistivitas batuan yang teridenfikasi berkisar 0,5 s.d. lebih dari 173 Ωm dan besarnya nilai resistivitas jebakan air garam yaitu 0,5 s.d. 1,16 Ωm dalam citra penampang 2D. Litologi batuan yang diindikasikan terdapat jebakan air garam yaitu pada lapisan lempung pasir pada kedalaman kurang dari 20 meter untuk tiap lintasan dan area persebaran jebakan air garam dimodelkan dalam citra penampang 3D.
Sintesis Pigmen Magnetik Copper Ferrite (CuFe_2 O_4) Berbahan Dasar Pasir Besi Menggunakan Metode Kopresipitasi
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pigmen menjadi salah satu potensi yang menarik dalam pemanfaatan pasir besi karena aplikasinya sebagai pewarna pada tinta dan cat. Pengolahan pasir besi menjadi pigmen magnetik dengan penambahan ion Cu (Copper) telah dilakukan menggunakan metode kopresipitasi. Proses pembuatan pigmen dimulai dengan pembentukan reaksi besi klorida dan tembaga klorida sebagai larutan prekusor (awal), yang selanjutnya ditambahkan larutan basa berupa NaOH untuk menghasilkan mekanisme pengendapan. Endapan dikeringkan pada temperatur 100o C selama 6 jam. Sintesis ini menghasilkan pigmen dengan warna coklat yang berbeda-beda seiring bertambahnya temperatur kalsinasi dari 100o C hingga 800o C. Analisa koordinat warna Commission Internationale d’Eclairage L*a*b* menunjukkan pigmen memiliki warna coklat terang (L*= 42.99, a*= 6.01, b*= 12.96) hingga coklat gelap (L*= 29.76, a*= 4.78, b*= 6.01). Nilai suseptibilitas masing-masing pigmen saat temperatur 100o dan 800o C sebesar 0,00258 x 10-4 m3/kg dan 0,9791 x 10-4 m3/kg yang menunjukkan pigmen ini tergolong material ferrimagnetik. Hasil XRD menunjukkan pembentukan struktur kubik untuk semua pigmen dengan ukuran kristal terbaik sebesar 90,69 nm. Analisa kualitatif ini juga merujuk pada database COD identik pada no: 96-101-2439 dengan fasa Copper Ferrite (CuFe2O4). Hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa unsur yang memiliki komposisi tertinggi adalah tembaga (Cu) dan besi (Fe). Pengolahan pigmen magnetik dengan memanfaatkan warna coklat dan sifat kemagnetannya dapat diaplikasikan sebagai pewarna pada tinta pengaman.
Identifikasi Kerentanan Dinding Bendungan dengan Menggunakan Metode Mikroseismik (Studi Kasus Bendungan Jatibarang, Semarang )
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peristiwa jebolnya waduk Situ Gintung pada tahun 2009 menunjukkan bahwa kurangnya kajian mengenai kerentanan dinding bendungan. Salah satu metode yang mampu mengestimasi kerentanan dinding bendungan untuk mitigasi bencana adalah metode mikroseismik. Penelitian ini dilakukan di Bendungan Jatibarang dengan menggunakan metode mikroseismik teknik HVSR dan durasi perekaman selama 30 menit. Data lapangan tersebut diolah menggunakan software Geopsy dan dianalisis. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa pada B1 dan A3 nilai frekuensi natural dan percepatan getaran tanah maksimum bernilai tinggi, sedangkan nilai indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan lapuk dan ground shear strain bernilai rendah. Pada titik B4 dan A6 nilai frekuensi natural dan ground shear strain bernilai rendah, sedangkan nilai percepatan getaran tanah maksimum, indeks kerentanan seismik dan ketebalan lapisan lapuk bernilai sedang. Pada titik B2, B3, A4 dan A5 nilai frekuensi natural dan percepatan getaran tanah maksimum bernilai tinggi, sedangkan nilai indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan lapuk dan ground shear strain bernilai tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada titik B1 dan A3 memiliki resiko tingkat kerawanan yang rendah pada titik B4 dan A6 memiliki resiko tingkat kerawanan yang sedang namun dimungkinkan adanya rekahan atau penurunan tanah, serta pada titik B2, B3, A4 dan A5 memiliki resiko tingkat kerawanan yang tinggi.
Characterization of Black Pigment Based on Iron Oxide from Mill Scale by Simple Burning Method
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pigment is material that we use in many application such as paint, ink, material protection, and much more. There are two groups of pigment, organics pigment (dyes) that are derived from animals or plants and inorganic pigment that are derived from mineral compound. Black pigment based on iron oxide is one of inorganic pigment groups. We got iron ion (ferrous Fe2+ and ferrite Fe3+) from mill scale that we know as steel industrial's waste. Mill scale was dried under sunlight then milled to get powder form. Mill scale powders calcined on 800oC temperature in furnace and kept 2 hours so we had more homogeny and dry material with dark red-purple color. Composition of mixture solution varied from 5%, 10%, 15% and 20% weight of powder. The next process, powders was added into mixture solution of sodium hydroxide (NaOH) and ammonia hydroxide (NH4OH) so we got sludge material. Sludge burned in furnace at temperature 900oC and with 3 hours holding time so we got black material that we expect as black pigment. Black pigment samples were analyzed using XRD showed that black pigment form is hematite (Fe2O3) and the optimum color in CIELab color system are L=18.94, a=5.81, b=7.15. Commonly black pigment form is magnetite (Fe3O4), but we got it dominant in hematite form.
Analisis Seismotektonik Papua Bagian Utara Melalui Pemetaan Sebaran Mekanisme Fokus
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia Timur yang memiliki geologi kompleks. Akan tetapi, kajian riset geologi Papua tidak berkembang dan sifatnya terbatas. Hal ini menyebabkan belum diketahuinya seismotektonik wilayah Papua. Adapun analisis seismotektonik dapat dilakukan salah satunya melalui pemetaan sebaran mekanisme fokus. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan sebaran mekanisme fokus event gempa yang pernah terjadi di Papua bagian utara tahun 1976 – 2013 dengan magnitudo ≥ 6 SR. Adapun hasil yang diperoleh adalah pada jenis sesar pada daerah Kepala Burung adalah oblique reverse, daerah Leher Burung dan teluk Cenderawasih memiliki jenis sesar strike-slip, serta di daerah Badan Burung jenis sesarnya adalah oblique reverse . Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di wilayah Papua bagian utara lebih banyak dikontrol oleh kegiatan patahan – patahan aktif sebagai akibat dari penunjaman lempeng yang tidak terlalu dalam.
Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Kota Semarang Berdasarkan Data Anomali Gravitasi Citra Satelit
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendugaan struktur bawah permukaan kota Semarang dilakukan dengan metode gravitasi berdasarkan anmoali gravitasi yang dihasilkan dari citra satelit. Pengukuran citra satelit didapatkan dari hasil pengukuran Geodetic Satellite (GeoSat) dan European Remote Sensing-1 (ERS-1) yang telah terkoreksi hingga koreksi udara bebas. Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh anomali Bouger lengkap (ABL) yang digunakan sebagai data interpretasi struktur bawah permukaan. Densitas rata-rata yang digunakan adalah 2.67g/cm3. Pemodelan bawah permukaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GRAV2DC for Window. Hasilnya menunjukan pendugaan struktru bawah permukaan dengan terdapat beberapa jenis lapisan dengan berbagai densitas diantaranya lapisan dasar dengan densitas 2.9g/cm3 kemudian terdapat dua lapisan kontak batuan yaitu batuan dengan densitas 1 g/cm3 dengan 2.8 g/cm3 dan 0.7 g/cm3 dengan 2.76 g/cm3. Berdasarkan informasi geologi lokasi penelitian terletak pada formasi aluvium yang merupakan dataran pantai, sungau dan danau yang umumnya terdiri dari lempung dan pasir.
Efek Penambahan Karbon Aktif pada Magnetit dari Pasir Besi Sebagai Adsorpsi Ion Kalsium dalam Air
Unnes Physics Journal Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Unnes Physics Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adsorpsi merupakan metode efektif mengurangi kesadahan menggunakan material adsorben. Adsorben magnetit dan magnetit-karbon aktif (M:KA) diperoleh dari metode kopresipitasi. Waktu kontak optimum adsorben magnetit, (M:KA=1:1), dan (M:KA=1:2) menggunakan titrasi kompleksiometri masing-masing tercapai selama 75 menit, 60 menit, dan 120 menit dengan jumlah teradsorpsi sebesar 0,397 mg/g, 0,607 mg/g, dan 0,566 mg/g. Adsorpsi masing-masing adsorben mengikuti model adsorpsi kinetika Ho pada magnetit dan (M:KA=1:1), serta kinetika Langmuir-Hinshelwood-Santosa pada adsorben (M:KA=1:2). Mempunyai kelajuan adsorpsi pada adsorben magnetit 8,139 g/mg menit, adsorben (M:KA= 1:1) sebesar 1,159 g/mg menit, dan adsorben (M:KA=1:2) yaitu 0,0062 g/L.menit. Adsorben (M:KA= 1:2) membebaskan energi adsorpsi sebesar 9,769 kJ/mol. Penambahan karbon aktif pada magnetit dapat meningkatkan porositas, dan kapasitas adsorpsi. Kinetika adsorpsi dapat diperoleh dari model kinetika Ho, kinetika Langmuir-Hinshelwood-Santosa, dan kinetika Lagergren. Titrasi kompleksiometri dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan dalam satuan ppm (part per milion).

Page 1 of 1 | Total Record : 8