cover
Contact Name
Nehru Millat Ahmad
Contact Email
Nehru325@gmail.com
Phone
+6285866750452
Journal Mail Official
isifkar2023@stik-kendal.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Soekarno-Hatta, Desa Jambearum, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal Jawa Tengah 51319
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
ISSN : 19792794     EISSN : 26556634     DOI : https://doi.org/10.62509/ji.v2i2
Core Subject : Religion, Education,
1) Ilmu Pendidikan Islam, 2) Kurikulum Pendidikan Islam, 3) Evaluasi Pendidikan Islam, 4) Psikologi Pendidikan, 5) Filsafat Pendidikan, 6) Metode Pembelajaran dan Pengajaran, 7) Kajian Pendidikan Pesantren 8) Kajian Pendidikan Madrasah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 54 Documents
PENDEKATAN PENDIDIKAN DALAM STUDI ISLAM Labib, Ahmad
Istifkar Vol 1 No 1 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i1.19

Abstract

In studying Islam, several approaches can be used, one of which is the educational approach. The educational approach in Islamic studies is one of the paradigms or one's point of view used in interpreting Islamic values through education with a focus on forming a complete human being and having faith in Allah SWT. Without an approach, it will be very difficult for everyone to understand and understand. The method used in this research is to use library research or library research which takes several references or libraries according to the themes discussed. The discussion of the educational approach in Islamic studies or studies is inseparable from the approach of moral education because actually in Islam or what is contained in the Qur'an or the hadith of the Prophet Muhammad himself has taught or described education whose educational orientation is to achieve goodness or happiness. in this world and the hereafter. And among the moral or moral education that can be achieved is the cultivation of values, cognitive moral   development, value analysis, value explanation, affection approach and cooperative learning approach.
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Rosidin
Istifkar Vol 1 No 1 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i1.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru MTs. NU 04 Muallimin Weleri di Kabupaten Kendal provinsi Jawa Tengah. Peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan strategi siklus yang dilakukan dengan tahapan dari identifikasi masalah, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan identifikasi masalah bahwa masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun PTK dan melaksanakannya di kelas. Lemahnya kemampuan mereka dalam menyusun PTK disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan atau pemahaman mereka tentang PTK secara praktek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan evaluasi. Dalam pelatihan menunjukkan bahwa para guru berpartisipasi aktif untuk memiliki keseriusan, kemauan, dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan penelitian tindakan kelas. Dalam meningkatkan keberhasilan pada proses pembelajaran salah satunya melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Manfaat PTK di antaranya adalah membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas ini memberikan dampak terhadap peningkatan pengetahuan yang signifikan tentang pemahaman penelitian tindakan kelas, pengolahan dan analisis data penelitian tindakan kelas. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah proses pelatihan memberikan manfaat bagi guru, yaitu dapat meningkatkan pemahaman guru pada Penelitian Tindakan Kelas, menumbuhkan motivasi dalam menyusun PTK dan melaksanakan PTK, serta bagi sekolah dapat meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan guru di sekolah lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru melalui Penelitian Tindakan Kelas.
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI KEDISIPLINAN DI SDN 1 KADILANGU makromah, umi
Istifkar Vol 1 No 1 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i1.24

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi sekolah terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Kadilangu Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal tahun 2016/2018. Pelaksanaan kegiatan terbaik ini puncaknya ditahun 2018 sebelum masa pandemi Covid-19. Mengamati prestasi dan sikap kedisiplian peserta didik yang masih rendah. Prestasi sekolah belum nampak baik PAI maupun mata pelajaran lainnya. Pelatihan, kedisiplinan dan pemanfaatan watu di pagi hari pelatihan terhadap peserta didik belum optimal. Pada tahun 2016 SDN 1 Kadilangu memiliki jumlah 194 peserta didik. Prestasi sekolah 2016 meraih 8 kejuaraan, 5 dari mata pelajran PAI dan 3 dari mata pelajaran lainnya. Sekolah yang maju dapat dilihat dari prestasi sekolah, prestasi yang rendah, akan berdampak buruk bagi sekolah. Kedisiplinan, peran serta para pendidik dan kepala sekolah merupakan komponen yang sangat mendukung dalam mewujudkan prestasi di SDN 1 Kadilangu  sesuai yang direncanakan. Kedisiplinan peserta didik perlu ditanamkan sejak dini dan harus menjadi perilaku sehari-hari baik di sekolah, di rumah, dan dimana saja. Manfaat kedisiplinan yang diterapkan di SDN 1 Kadilangu: 1) dapat meningkatakn prestasi sekalah baik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam maupun mata pelajaran yang lain. 2) mengembangkan potensi sekolah lebih maju lagi. 3) sikap disiplin warga sekolah semakin meningkat. 4) warga sekolah  terbentuk karakter yang positif. Kedisiplinan dapat meningkatan prestasi.sekolah, terutama mata pelajaran PAI berhasil menjadi juara umum tingkat Kecamatan pada lomba Mapsi tahun 2018 yang meraih 14 kejuaraan. Dan masih ada kejuaraan lainnya hingga dalam 1 tahun meraih 19 kejuaraan. Peningkatan kedisiplinan. peserta didik dapat dilihat pada kesehariannya  disekolah seperti: 1) Dalam pembelajaran dikelas. 2) Dalam Kegiatan upacara bendera 3) Dalam Kegiatan pembiasaan pagi membaca surat pendek juz amma dan salim (berjabat tangan) dengan guru 4) Dalam mengikuti latihan ekstrkurikuler 5) Dalam kebersihan lingkungan sekolah.
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KISAH LUQMAN (APLIKASI INTERTEKSTUALITAS JULIA KRISTEVA Q.S. AL-LUQMAN AYAT 12-19) Ahmad, Nehru Millat
Istifkar Vol 1 No 1 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i1.40

Abstract

Berkembangnya suatu zaman atau pesatnya era globalisasi sangat berpengaruh pada aktifitas manusia dalam interaksi kepada sesama. Peristiwa tersebut yang menimbulkan berbagai dampak yang terjadi. Salah satu dampak yang sering marak terjadi yaitu terkait merosotnya moral dan akhlak terpuji. Dalam penelitian ini, kajian yang akan difokuskan mengenai bagaimana umat Islam selalu menjalani perkembangan zaman dengan berdasarkan nilai yang terkandung dalam al-Qur`an. Dengan judul konsep akhlak dalam kisah Luqman, diharapkan akan diambil sebuah pelajaran bagi orang tua dalam mendidik anaknya sejak usia dini. Pada penelitian ini, menganalisa konsep akhlak yang terdapat dalam al-Qur`an menggunakan toeri intertekstualitas yang dikemukan oleh Julia Kristeva. Adapun dalam penelitian ini termasuk kedalam kategori pustaka, yang mana sumber yang dihasilkan dari berbagai tulisan mengenai tema yang dikaji. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Nilai-nilai pendidikan akhlak yang tercantum dalam surat Al Luqman ayat 13-19 antara lain Pendidikan Akhlak Kepada Allah (Ketauhidan), Bersyukur kepada Allah, Melaksanakan Shalat, Amar ma’ruf nahi munkar (termasuk berbakti pada orangtua).
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN TAHSIN DI MI MUSLIMAT NU PUCANG SIDOARJO JAWA TIMUR Pangestu, Aji; Isnani Rosyanti
Istifkar Vol 1 No 2 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i2.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data menggunakan Miles and Huberman berupa reduksi data, display (penyajian) data, dan verifikasi serta simpulan. Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa terhadap pembelajaran tahsin dalam kerangka indikator yang mencakup proses, metode, penyampaian guru, tujuan dan evaluasi pembelajaran. Berikut dirangkum persepsi siswa terhadap pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo menunjukkan hasil 25 (13,5%) responden sangat setuju, 99 (53,8%) responden setuju, dan 60 (32,6%) responden cukup setuju terhadap pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo membantu mempermudah dalam belajar al-Qur’an. Pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo juga membantu memperbaiki makhraj dan tajwid siswa, 98 (53,2%) responden menyatakan sangat setuju, 53 (28,8%) responden setuju, dan 33 (17,9%) responden cukup setuju hal tersebut. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo menarik dan menyenangkan, sebanyak 86 (46,7%) responden sangat setuju, 93 (50,5%) responden menyatakan setuju, 3 (1,6%) responden cukup setuju dan 2 (1%) responden menyatakan tidak setuju hal tersebut. Pembelajaran tahsin di MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo telah mencapai tujuan pembelajaran ditunjukkan sebanyak 90 (48,9%) responden sangat setuju, 93 (50,5%) responden setuju, dan 1 (0,5%) responden menyatakan cukup setuju hal tersebut. Persepsi siswa bahwa telah dilaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran tahsin dengan baik terbukti dengan data dari angket yang menunjukkan hasil sebanyak 93 (50,5%) responden sangat setuju dan 91 (49,4%) responden menyatakan setuju hal tersebut.Kata kunci: persepsi, pembelajaran tahsin.AbstractThis study aims to determine students' perceptions of learning tahsin at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo. The research method uses descriptive qualitative. Data collection techniques using questionnaires and observation. Data analysis using Miles and Huberman in the form of data reduction, data display, and verification and conclusions. The results of the study showed students' perceptions of tahsin learning in the framework of indicators that included processes, methods, teacher's instruction, objectives, and evaluation of learning. The following summarizes student perceptions of tahsin learning at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo exhibition the results of 25 (13.5%) respondents strongly agreeing, 99 (53.8%) respondents agreeing, and 60 (32.6%) respondents quite agreeing to tahsin learning at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo helps make learning the Koran easier. Learning tahsin at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo also helps improve students' makhraj and tajwid, 98 (53.2%) respondents strongly agree, 53 (28.8%) respondents agree, and 33 (17.9%) respondents quite agree on the. The method used by the teacher in learning tahsin at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo is interesting and fun, as many as 86 (46.7%) respondents strongly agree, 93 (50.5%) respondents agree, 3 (1.6%) respondents quite agree and 2 (1%) respondents stated that they did not agree with this. Tahsin learning at MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo has achieved the learning objectives shown as many as 90 (48.9%) respondents strongly agree, 93 (50.5%) respondents agree, and 1 (0.5%) respondents stated that they quite agree with this. Students' perception that the evaluation of tahsin learning has been carried out well is proven by data from the questionnaire which shows results as many as 93 (50.5%) respondents strongly agree and 91 (49.4%) respondents agree with this.Keywords: perception, tahsin learning.
PERAN MANAJEMEN PENDIDIKAN TERHADAP HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SANTRI BARU DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA PERON LIMBANGAN KENDAL Irnik Darajah, Nely
Istifkar Vol 1 No 2 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i2.43

Abstract

Pesantren merupakan sistem pendidikan dengan karakter yang khas dengan mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pedoman etika dan moralitas ditengah modernisasi dan krisis akhlak. Peran humas dalam pesantren di era modern ini sangat diperlukan membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pondok pesantren. Manajemen kehumasan membutuhkan strategi yang efektif dan efisien untuk menyampaikan kepentingan pesantren terkait peran dan kontribusinya secara sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran manajemen hubungan masyarakat dalam meningkatkan jumlah santri baru, dampak dari implementasinya serta faktor pendukung dan penghambat penerapan manajemen hubungan masyarakat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Limbangan Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung untuk Analisis data secara reduksi data, model data, penarikan kesimpulan. Hasil temuan menunjukkan Pondok Pesantren Miftahul Huda menerapkan manajemen hubungan masyarakat yang merupakan suatu pengelolaan yang didalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Manajemen hubungan masyarakat yang diterapkan adalah dengan menjalin kerjasama dengan pihak wali santri, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, alumni, dan media cetak/online. Pemberian informasi mengenai program pondok pesantren, komunikasi intensif dengan berbagai pihak, dukungan dari masyarakat serta publikasi prestasi santri di Pondok Pesantren dilakukan. Jumlah santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda terus mengalami peningkatan. Peran manajemen humas di Pondok Pesantren Miftahul Huda sebagai penghubung, pengkomunikasi, pendukung dan publikator secara optimal menghasilkan hubungan kerjasama yang baik antara pesantren dengan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan jumlah santri Pondok Pesantren Miftahul Huda.
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DENGAN MODEL DESAIN PEMBELAJARAN ASSURE BERBASIS MULTIMEDIA Sein, Lau Han; Nurul Atik Hamida; Andy Litehua
Istifkar Vol 1 No 2 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i2.45

Abstract

ABSTRAK Implementasi Model Desain Pembelajaran ASSURE Berbasis Multimedia Pada Materi Fiqh Sebagai Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model desain pembelajaran ASSURE berbasis multimedia pada materi Fiqh sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di MI Darul Ulum Madiun. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Assure berbasis multimedia pada materi fiqh ini dapat menjadi alternative pembelajaran dan sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik, dengan menganalisis karakteristik peserta didik, gaya belajar, pemilihan metode, media dan bahan ajar yang sesuai, serta melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mengurangi kesulitan belajar peserta didik.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN SALAMAN DI SEKOLAH Nurul Aini
Istifkar Vol 1 No 2 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i2.46

Abstract

Abstract Character building in students is very urgent and fundamental, so parents and teachers are responsible for building and growing students in the school environment in general and in the learning process. The hope is that people with character will be formed with the various policies contained in the school program. Research that uses the library search method is to study and describe the activities related to handshakes/shakes as an effort to build character in students. The results of the handshake activity research with habituation patterns and modeling. The stages of the research carried out were: (1) Collecting data: from the review process of journals related to children's personality development, as well as information related to character education, implemented into modules so as to obtain the information needed for research. (2) Data reduction: explore, classify, direct, separate data that is not needed, and organize data in such a way as to arrive at final conclusions and be verified. (3) Data presentation: reviewing the benefits of research and providing conclusions and taking actions from possible data, so that some general conclusions are obtained Through handshakes, the formation of students' character, politeness is realized. Done with habituation every day, when coming and going home. Characters that are built with the habit of shaking hands are polite to others, both older and younger. The stages of this activity include 3 stages, namely routine school activities, spontaneous activities, and example. Keywords:Charakter building, handshake, school activities Abstrak Pembentukan karakter pada siswa merupakan hal yang sangat urgen dan fundamental, sehingga orang tua dan guru bertanggung jawab membangun dan menumbuhkan pada diri siswa di lingkungan sekolah umumnya dan dalam proses pembelajaran. Harapannya adalah agar terbentuk insan-insan yang berkarakter dengan berbagai kebijakan yang tertuang dalam program sekolah. Penelitian yang menggunakan metode studi kepustakaan (library Search) penelitian mempelajari dan mendeskripsikan terkait dengan kegiatan jabat tangan/salaman sebagai upaya pembentukan karakter pada siswa. Hasil penelitian kegiatan salaman dengan pola pembiasaan dan pemodelan. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah: (1) Mengumpulkan data: dari proses review jurnal-jurnal terkait perkembangan kepribadian anak, juga informasi terkait pendidikan karakter, diimplementasikan kedalam modul sehingga mendapatkan informasi yang diperlukan untuk penelitian. (2) Reduksi data : mendalami, menggolongkan, mengarahkan, memisahkan data yang tidak dibutuhkan, dan mengatur data sedemikian rupa untuk sampai pada kesimpulan akhir dan diverifikasi. (3) Penyajian data: mengkaji manfaat penelitian dan memberikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dari data yang memungkinkan, sehingga diperoleh beberapa simpulan umum. Melalui salaman pembentukan karakter siswa sopan santun di wujudkan. Dilakukan dengan pembiasaan setiap hari, saat datang dan akan pulang. Karakter yang dibangun dengan pembiasaan salaman adalah sopan santun terhadap sesame, baik yang lebih tua maupun yang lebih muda. Tahapan kegiatan ini meliputi 3 tahapan, yaitu kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, dan keteladanan Kata Kunci: Pendidikan karakter, Salaman, kegiatan sekolah
URGENSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL Muhammad Rifqi Zamzami; M. Rofiqul Majid
Istifkar Vol 1 No 2 (2021): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v1i2.47

Abstract

Era globalisasi ini Indonesia dihadapkan dengan berbagai jenis tantangan dalam ini pendidikan multicultural dapat di persepsikan sebagai jalan untuj menuju keinginan bangsa. Tujuan pendidikan multikultural adalah untuk secara langsung menanamkan humanisme, pluralisme dan demokrasi pada generasi muda.Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (Library Research). Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik dokumentasi dengan mempelajari dan mengkaji informasi dari sumber-sumber data, baik sumber data primer maupun sekunderuntuk mewujudkan kerukunan yang abadi di Indonesia, diperlukan upaya yang cermat dan tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Guru merupakan komponen terpeniting dalam sebuah pendidikan Bangsa Indonesia membutuhkan pendidikan multikultural untuk mengurangi jumlah konflik horizontal yang terjadi antar masyarakat karena perbedaan budaya, suku, adat, atau agama. Pendidikan multikultural menekankan pada pendidikan yang menghargai perbedaan, karena perbedaan tersebut merupakan aturan yang wajar yang harus dilawan, bukan sebagai sumber perpecahan manusia, karena perbedaan adalah rahmat Allah SWT. 
ETIKA MENUNTUT ILMU PERSPEKTIF AL MAWARDI DALAM KITAB ADAB AL-DUNYA WADDIN (AKTUALISASI MENUNTUT ILMU MELALUI PENDIDIKAN PESANTREN) Diong Liong Akbar; Anam, Hairul
Istifkar Vol 2 No 2 (2022): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v2i1.52

Abstract

Manusia sosial membutuhkan proses yang disebut wajib belajar, karena siswa atau jaksa dalam proses pendidikan harus memiliki etika agar mampu mempertahankan adat istiadat, budaya dan norma dalam mensosialisasikan pendidikan masyarakat. Tulisan ini bermaksud untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi: 1) aktualisasi etika jaksa dalam memperoleh pengetahuan yang bermanfaat 2) aktualisasi etika jaksa dalam berinteraksi dengan guru. Kitab Adabud Dunya Waddin al Mawardi menjelaskan etika bagi penuntut ilmu, dianjurkan untuk meniru akhlak ulama dengan sikap tawadu' dan menghindari sifat ujub, dijelaskan bahwa tawadu' adalah bagian dari akhlak Allah, dengan tawadu' Allah akan meninggikan status hamba-hamba-Nya. Ujub dijauhkan dari rahmat Allah bersamanya, Allah merendahkan manusia. Orang-orang diperintahkan untuk mengikuti ulama 'ulama' menjauh dari posisi ujub karena keunggulan pengetahuan mereka, para ulama 'membenarkan hal yang benar dan melakukan kewajiban ilmu sehingga mereka mengedepankan tawadu' karena ini lebih penting dalam pendidikan. Ulama Salafi mengatakan adab berada di atas sains. Pesantren siswa diajarkan betapa pentingnya merendahkan diri kepada guru dan menghargai ilmu yang dipelajari agar ilmunya bermanfaat. Kitab Adabud Dunya Waddin menjelaskan etika mencari ilmu, al Mawardi menjelaskan bahwa orang yang belajar dianjurkan untuk lebih rendah dari gurunya karena itu adalah kunci keberhasilan dalam mencari ilmu. Abstract Social humans need a process called compulsory education, because students or prosecutors in the educational process must have ethics in order to be able to maintain customs, cultures and norms in socializing community education. This paper intends to describe and identify: 1) actualization of prosecutor ethics in obtaining useful knowledge 2) actualization of prosecutor ethics in interacting with teachers. The Book of Adabud Dunya Waddin al Mawardi explains ethics for knowledge claimants, it is recommended to emulate the morals of scholars with an attitude of tawadu' and avoid the nature of ujub, it is explained that tawadu' is part of God's morals, with tawadu' Allah will exalt the status of his servants. Ujub is kept away from Allah's mercy with him, Allah humbles man. People are commanded to follow the scholars 'ulama' away from the position of ujub because of the superiority of their knowledge, the scholars 'justify the right things and do the obligations of knowledge so that they put forward tawadu' because this is more important in education. Salafi scholars say adab is above science. Islamic boarding school students are taught how important it is to humble themselves to teachers and appreciate the knowledge learned so that their knowledge is useful. The Book of Adabud Dunya Waddin explains the ethics of seeking knowledge, al Mawardi explains that people who study are encouraged to be inferior to their teachers because it is the key to success in seeking knowledge.