cover
Contact Name
Andri Putra Kesmawan
Contact Email
journal@idpublishing.org
Phone
+628111304014
Journal Mail Official
journal@idpublishing.org
Editorial Address
Perumahan Sidorejo, Jl. Sidorejo Gg. Sadewa No.D3, Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir
ISSN : -     EISSN : 30897033     DOI : https://doi.org/10.47134/jsiat
Core Subject : Religion,
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir ISSN 3089-7033 is a scientific journal published by Indonesian Journal Publisher. Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir publishes four issues annually in the months of July, October, January, and April. This journal only accepts original scientific research works (not a review) that have not been published by other media. Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir is a peer-reviewed journal dedicated to publishing the scholarly study of the Quran from many different perspectives. Particular attention is paid to the works dealing with: Quranic Studies, Quranic sciences, Living Quran, Quranic Studies across different areas in the world (The Middle East, The West, Archipelago and other areas), Methodology of Quran and Tafsir studies.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 4 (2025): July" : 4 Documents clear
Bumi Sebagai Sumber Air dalam Perespektif Sains dan Al-Qur’an: Telaah Surah Al-Mu’minun Ayat 18 pada Tafsir Kemenag Febriana, Virda Amelia; Anisa, Nor; Zahra, Fitria; Mujahid, Ahmad
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.194

Abstract

Artikel Penelitian ini bertujuan mengkaji peran bumi sebagai sumber dan penyimpan air dalam perespektif sains dan Al-Qur’an dengan fokus pada telaah Surah Al-Mu’minun ayat 18 berdasarkan penafsiran Kementerian Agama Republik Indonesia. Ayat ini menunjukkan bahwa air diturunkan dari langit secara terukur dan disimpan dalam bumi sebagai bagian dari sistem kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah secara seimbang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur yang bersifat interdisipliner. Sumber data terdiri atas tafsir Al-Qur’an klasik dan kontemporer, literatur sains geologi dan hidrologi, serta jurnal ilmiah terkait krisis air dan konservasi lingkungan. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis dengan pendekatan integratif dan komparatif, yaitu menggabungkan pemaknaan ayat Al-Qur’an dengan temuan sains modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bumi memainkan peran aktif dalam sistem hidrologi, di mana air hujan tidak hanya turun, tetapi juga diserap dan disimpan melalui proses geologis seperti infiltrasi dan perkolasi. Bumi menjadi reservoir alami yang menopang keberlangsungan air tanah dan keseimbangan ekosistem. Penafsiran ayat Al-Qur’an dan data ilmiah saling menguatkan bahwa bumi bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga sistem penyimpan kehidupan. Simpulan dari penelitian ini menegaskan perlunya pendekatan tafsir ekologis yang integratif serta pentingnya kesadaran spiritual dan ilmiah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Makna Infak sebagai Nafkah dalam Rumah Tangga Pasca Perceraian Perspektif Wahbah Az-Zuhaili Rahmadhana, Syafira; E. Hamim Kafin Ahmad; Islamiyah
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.210

Abstract

Permasalahan nafkah pasca pernikahan seringkali menjadi konflik bagi masyarakat muslim modern, terutama dalam menentukan batas kewajiban suami terhadap mantan istri dan anak-anaknya. Pada konteks ini, infaq yang disebutkan dalam Al-Qur’an tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjadi instrument keadilan sosial. Wahbah Az-Zuhaili memaknai infak sebagai kewajiban materiil yang juga memiliki dimensi spiritual, sosial, dan hukum, khususnya dalam konteks keluarga dan pasca perceraian. Infak dipahami sebagai tanggung jawab suami untuk menafkahi istri dan anak, berdasarkan prinsip keadilan, kemampuan ekonomi, dan maslahat keluarga. Nafkah utama suami mencakup kebutuhan pokok seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal, sesuai ajaran Al-Qur’anQS. An-Nisa [4]:34 dan QS. At-Talaq [65]:6–7). Dalam Islam, nafkah mencerminkan prinsip keadilan dengan menyesuaikan kemampuan suami dan kebutuhan istri, untuk menjaga keseimbangan hak dan kewajiban serta mencegah ketimpangan gender, sehingga berperan penting dalam menegakkan keadilan hukum keluarga. Menurut Pasal 41 ayat (3) UU Perkawinan dan Pasal 81 Kompilasi Hukum Islam, pengadilan dapat mewajibkan mantan suami memberi biaya hidup dan menyediakan tempat tinggal selama masa iddah, tanpa memandang nusyuz atau tidak. Dengan demikian, pemahaman terhadap konsep infaq dapat menjadi solusi dalam penyelesaian sengketa nafkah yang terjadi di masyarakat
Etika Bermedia Sosial Dalam Al-Qur’an: Solusi Mengatasi Flexing di Media Sosial Fadli, Muhammad
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.221

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena flexing di media sosial dengan pendekatan Tafsir Kontekstual Abdullah Saeed guna menggali nilai-nilai al-Qur’an sebagai solusi atas fenomena flexing di mesia sosial, khususnya pada QS. Luqman [31]:18-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis teks Al-Qur’an secara kontekstual dengan mengkuti langkah-langkah penafsiran kontekstual Abduullah Saeed yang meliputi analisis kritis, historis, dan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa flexing tidak sejalan dengan nilai-nilai Al-Qur’an yang melarang kesombongan dan membanggakan diri. QS. Luqman [31]: 18-19 mengandung larangan bersikap sombong dan angkuh serta ajaran bersikap santun dan sederhana. Dengan pendekatan tafsir kontekstual Abdullah Saeed, nilai-nilai yang terkandung pada QS. Luqman [31]: 18-19 menjadi solusi atas perilaku flexing di media sosial dengan menekankan pentingnya sikap rendah hati dan kesederhanaan dalam berinteraksi di ruang digital.
Metode Tarjih Ath-Thabari Dalam Jami' Al-Bayan Fi Ta'wil Al-Qur'an Farhan, Baiq
Jurnal Studi Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 1 No. 4 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jsiat.v1i4.232

Abstract

The tarjih method applied by Imam ath-Tabari in his interpretation of the Qur'an reflects a scientific and rational approach in selecting and prioritizing interpretations that are considered more valid and relevant. In his monumental work, Jami' al-Bayan fi Ta'wil al-Qur'an, ath-Tabari presents various opinions from previous mufassir, both based on history and rational opinion, for each verse that is interpreted. This article was written using library research in order to extract the necessary data from library sources and using qualitative research methods. After the data was collected the author used descriptive-analysis methods in order to produce appropriate conclusions. After presenting various perspectives, ath-Tabari then used the tarjih method to assess and choose a stronger interpretation based on its suitability to the text (nash) and context (sabab al-nuzul) of the verse, as well as the strength of the existing sanad and matan narration. This approach emphasizes the importance of checking the validity of history, as well as connecting interpretations with historical and cultural context. Through his tarjih method, ath-Thabari not only provides a deep understanding of the meaning of the verses of the Qur'an, but also creates space for critical scientific debate between various existing opinions. Thus, al-Tabari's tafsir has become the main reference in classical tafsir studies which prioritize a comprehensive scientific methodology

Page 1 of 1 | Total Record : 4