cover
Contact Name
Mita Yuniati
Contact Email
mitayuniati@unesa.ac.id
Phone
+6285736219539
Journal Mail Official
mitayuniati@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Gedung A3 Lt. 2, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Online Tata Busana
Jurnal Online Tata Busana berisi hasil penelitian bidang Fesyen baik di kependidikan maupun non kependidikan. Focus and Scope: - Pendidikan Tata Busana - Fesyen - Tekstil - Kriya tekstil - Teknologi menjahit - Pola Busana - Manajemen dan Kewirusahaan Fesyen
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015" : 5 Documents clear
Perbedaan Ukuran Smock Pada Hasil Jadi Gaun Dengan Teknik Draping ROHMAH, CHUSWATU
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i1.10389

Abstract

Abstrak Smock adalah lipatan kain atau kerutan kain yang dijahit secara teratur sesuai dengan pola. Pada umumnya smock yang diterapkan pada busana hanya satu jenis smock saja. Penelitian ini menggunakan kombinasi smock yaitu smock The Lattice Pattern dan smock The Flower Variation Pattern. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi gaun ditinjau dari aspek bentuk, kestabilan smock, volume smock, jatuhnya smock pada gaun, bentuk smock sisi gaun dan kestabilan smock sisi gaun. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, yaitu pre-eksperimentaldesigns (nondesign), dengan bentuk One-shot Case Study. Dalam penelitian ini variabel bebas yakni ukuran smock yang berbeda-beda yaitu 2 cm, 2,5 cm dan 3 cm, variabel terikat adalah hasil jadi smock yang terdiri dari bentuk smock, kestabilan smock, volume smock, hasil smock pada gaun, bentuk smock sisi gaun dan kestabilan smock sisi gaun. Variabel kontrol yaitu kain Duchesse Satin, desain gaun, pola Draping gaun, konstruksi pola smock, orang yang membuat smock, teknik pembuatan smock dan penjahit. Metode pengumpulan data adalah observasi menggunakan daftar checklist kepada 30 orang observer yang terdiri dari 4 observer ahli dan 26 observer mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Draping dan apresiasi menghias kain. Untuk analisis data menggunakan anova tunggal dengan signifikansi 5% (p<0,05). Hasil jadi smock pada gaun dengan teknik Draping ditinjau dari semua aspek sesuai dengan rumusan masalah adalah a). Hasil jadi smock pada gaun dengan menggunakan ukuran 2 cm memiliki Mean tertinggi pada aspek kestabilan smock sisi gaun yaitu 2,867. b). Hasil jadi smock pada gaun dengan menggunakan ukuran 2,5 cm memiliki Mean tertinggi pada aspek bentuk smock yaitu 3,32.c). Hasil jadi smock pada gaun dengan menggunakan ukuran 3 cm memiliki Mean tertinggi pada aspek bentuk smock yaitu 3,423. d). Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan ukuran smock pada hasil jadi gaun dengan teknik Draping dengan tingkat signifikansi = 0,000<0,05 dari semua aspek yaitu bentuk smock, kestabilan smock, volume smock, jatuhnya smock, bentuk smock pada sisi gaun dan kestabilan smock pada sisi gaun. e). Kriteria kategori mean dengan hasil yang ditunjukkan pada smock ukuran 2,5 cm dan 3 cm adalah pengembangan yang dikategorikan paling baik, karena mean lebih dari 3,00. Kata kunci: ukuran smock, smock pada gaun, teknik Draping Abstract Smock is folds of cloth which is sewed in a well organized pattern. In general, smock which is applied in the dress is only one type of smocks. This research uses combined smocks. That is the combination between The Lattice Pattern and The Flower Variaton Pattern. This research aims to find the final product of dress in the terms of smock form, smock stability, smock volume, dress fall, side dress smock, and side dress smock stability. This research is an experimental research. That is pre experimental design (non design), by using One-Shot Case Study. The independet variable is the smock sizes. There are 2 cm, 2.5 cm, and 3 cm. The dependent variables are in the terms of smock, smock stability, smock volume, dress fall, side dress smock, and side dress smock stability. The controlled variable is Duchesse Satin dress, dress design, draping dress pattern, smock pattern construction, people who make the smock, smock making technique, and the tailor. The data collecting method is observation by using checklist for 30 observers. The are 4 experts and 26 students who have taken the draping course subject and cloth decoration appreciation course subject. One way anova is used to analyze the data and its significant of 5% ( p<0,05). The final product of smock in the dress by using draping technique in term of all of the aspects based on the research problems are; a) the final product of smock in the dress by using 2 cm in its size has the highest mean in the smock stability aspect in its dress, that is 2.867, b) the final product of smock in the dress by using 2.5 cm in its size has the highest mean in its form aspect, that is 3.321, c) the final product of smock in dress by using 3 cm in it dress has the highest mean in its smock form aspect that is 3.423, d) the statistic test shows that there are different smock sizes of the final product of dress by using draping technique with its significance of 0.000<0.05 among all of the aspects. There are smock form, smock stability, smock volume, dress fall, side dress smock, and side dress smock stability. e) the criteria of mean based on the result shows in the size of 2.5 cm and 3 cm is the development in a good category, because the mean is more than 3.00. Keyword: smock size, dress smock, and draping technique.
Pengaruh Jumlah Kaitan Benang Katun Terhadap Hasil Jadi Tunisian Crochet Pada Clutch Bag KURNIAWATI, INDAH
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i1.10440

Abstract

Abstrak Tunisian crochet merupakan salah satu teknik mengait benang untuk membuat suatu lembaran kain. Teknik tunisian crochet terdapat berbagai macam variasi motif salah satunya yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah mock popcorn stitch. Motif ini sangat unik karena tekstur timbul merupakan ciri pada permukaan mock popcorn stitch yang dilakukan dengan menambah jumlah kaitan. Penambahan jumlah kaitan yang digunakan adalah 5, 7, dan 9 kaitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi tunisian crochet ditinjau dari kerapatan, kerapian, tekstur dan kesesuaian dengan desain. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan variabel bebas yaitu 5, 7 dan 9 kaitan, variabel terikat adalah hasil jadi tunisian crochet ditinjau dari kerapatan, kerapian, tekstur dan kesesuaian dengan desain,dan variabel kontrol adalah desain, jarum tunisian, benang katun, motif, warna benang, dan orang yang mengerjakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan daftar ceklist. Analisis data menggunakan anava tunggal dengan taraf signifikan 5 % (p<0,05). Analisis data hasil penelitian menggunakan anava tunggal dengan SPSS 16 yaitu terdapat pengaruh yang signifikan karena hasil dari setiap aspek memiliki &alpha; <0,05. Hasil jadi tunisian crochet yang baik adalah 7 kaitan karena lebih bertekstur dan motif hijau terlihat. Kata kunci: jumlah kaitan, benang katun,hasil jadi tunisian crochet , clutch bag. Abstract Tunisian crochet is one of thread stitching technique to make fabric pieces. In Tunisian crochet technique founds many variations of motif. One of it applied in this research was mock popcorn stitch. This motif is unique, because float texture is characteristic on the surface of mock popcorn stitch which conducted by adding stitches number. The adding numbers of stitches used were 5, 7, and 9 stitch. The aims of this research was to know the outcome of Tunisian crochet viewed from dense, neatness, texture, and similarity with the design. Type of this research was included in experimental research with independent variables were 5, 7, and 9 stitches. The dependent variable was the outcome of tunisian crochet crochet viewed from dense, neatness, texture, and similarity with the design.and variable controls were design, tunisian hook, cotton thread, motif, thread color, and man working. Data collection method used was observation with checklist. Data analysis was using one way anava with significance 5% (p<0,05). Statistic test result of one way variance analysis with the help of SPSS 16 program so that there are significant effects because result of each aspect has &alpha; < 0.05. The best outcome of Tunisian crochet was at 7 stitches because more textured and green motif was seen. Keywords: stitch number, cotton thread, outcome of tunisian crochet, clutch bag
Pengaruh Jenis Kawat Terhadap Hasil Jadi Bros IDA NURJANAH, SITI
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i1.10455

Abstract

Abstrak Aksesoris dapat di buat dari bahan emas, perak atau baja dan kawat.Dalam penelitian ini bahan yang di gunakan adalah bahan kawat.Kawat adalah bahan yang dapat di bengkokkan dan dilengkungkan dengan mudah. Jenis kawat yang di gunakan adalah kawat monel, kawat tembaga, kawat aluminium. Setiap jenis kawat mempunyai karakter dan warna yang berbeda- beda. Hasil jadi di terapkan pada bros. Bros atau pin merupakan perhiasan yang di buat dengan pin penahan di bagian belakang yang mempunyai jepitan pengaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis kawat monel terhadap hasil jadi bros, untuk mengetahui pengaruh jenis kawat tembaga terhadap hasil jadi bros, untuk mengetahui pengaruh jenis kawat aluminium terhadap hasil jadi bros , untuk mengetahui hasil jadi bros yang terbaik antara jenis kawat monel, kawat tembaga dan kawat aluminium. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan variabel bebas yaitu jenis kawat monel, kawat tembaga dan kawat aluminium, variabel terikat adalah hasil jadi bros di lihat dari aspek bentuk, kestabilan, kerapian dan keseluruhan hasil jadi bros dan variabel kontrol adalah desain, alat, orang yang mengerjakan dan proses membuat. Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi dengan instrumen penelitianberupa lembar observasi daftar cheek list. Analisis data menggunakan anava tunggal dengan taraf nyata signifikan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh jenis kawat monel terhadap hasil jadi bros, ada pengaruh jenis kawat tembaga terhadap hasil jadi bros, ada pengaruh jenis kawat aluminium terhadap hasil jadi bros, karena hasil dari setiap aspek memiliki &alpha; < 0,05. Hasil jadi bros bahan kawat yang terbaik adalah bros dengan bahan kawat aluminium, karena kawat aluminium yang paling mudah di bengkokkan dan di bentuk, sesuai dengan sifat kawat aluminium yang liat, dan bobot ringan. Ke dua kawat monel dan ke tiga kawat tembaga. Kata kunci: bros, bahan kawat, jenis kawat monel, kawat tembaga dan kawat aluminium. Abstract Accessories can be made of gold, silver or steel and wire. In this research, the material used was wire. Wire is material can be crooked and curved easily. The varieties of wire used were monel, copper, and aluminium. Each variety of wire has different character and color. The outcome applied on brooch. Brooch is accessories made with pin behind which has safety clip. The aims of this research were to know the effect of monel wire on the outcome of brooch, to know the effect of copper wire on the outcome of brooch, to know the effect of aluminium wire on the outcome of brooch, and to know the best outcome of brooch among wire varieties of monel, copper, and aluminum. Type this research was experimental research with independent variables were monel wire, copper wire, and aluminium wire. The dependent variable was the outcomes of brooch viewed from aspects of shape, stability, neatness, and whole body of brooch. Control variables were design, equipment, man working and production process. Data collecting method used was observation with research instrument in form of check list observation sheet. Data analysis used one way anava with significance 5%. Result of this research shows that there was effect of monel wire on the outcome of brooch, there was effect of copper wire on the outcome of brooch, and there was effect of aluminium wire on the outcome of brooch, because result of each aspects have &alpha;< 0.05. The best outcome of brooch was with material aluminium wire, because it was easiest to be crooked and shaped, according to aluminium characteristic which malleable and light weight. The second was monel wire and third was copper wire. Keywords: brooch, wire material, monel, copper, and aluminium
Pengaruh Perbedaan Perbandingan Air dan Cat Tekstil Terhadap Hasil Jadi Motif Menggunakan Teknik Airbrush Pada Bahan Denim ROSLIANA, RIZKA
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i1.10706

Abstract

Abstrak Pembuatan motif diatas bahan denim dapat dilakukan dengan menggunakan teknik teknik airbrush. Pembuatan motif dengan teknik airbrush dibutuhkan cat tekstil yang dicampur dengan air sebagai bahan pengencernya. Namun selama ini belum ada perbandingan tertentu antara campuran air dan cat tekstil yang dibutuhkan untuk membuat motif menggunakan teknik airbrush. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perngaruh perbedaan perbandingan air dan cat tekstil terhadap hasil jadi motif menggunakan teknik airbrush pada bahan denim. Menggunakan metode observasi pada 30 responden dan lembar instrumen dalam bentuk skala daftar cocok (check list) yang kemudian dianalisis menggunakan uji Friedman Test yang dikerjakan dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aspek ketajaman warna sebelum dicuci Ha diterima bahwa nilainya signifikan, setelah 1 kali cuci Ha diterima bahwa nilainya signifikan dan setelah 3 kali cuci Ha diterima bahwa nilainya signifikan. Untuk aspek efek gradasi warna sebelum dicuci Ha diterima bahwa nilainya signifikan, setelah 1 kali cuci Ha diterima bahwa nilainya signifikan, setelah 3 kali cuci H&shy;a diterima bahwa nilainya signifikan. Untuk aspek tekstur motif sebelum dicuci H&shy;a diterima bahwa nilainya signifikan, setelah 1 kali cuci Ha ditolak bahwa nilainya tidak signifikan dan setelah 3 kali cuci Ha ditolak bahwa nilainya tidak signifikan. Simpulan yang diperoleh dari diagram hasil penelitian menunjukan hasil terbaik motif menggunakan teknik airbrush pada aspek ketajaman warna, efek gradasi warna dan tekstur motif menggunakan perbandingan 1:1,5, walaupun aspek tekstur sebelum dicuci memiliki hasil terbaik pada perbandingan 1:0,5, namun setelah proses pencucian, perbandingan 1:1,5 menghasilkan motif yang terbaik. Kata kunci: Perbandingan, air, cat tekstil, airbrush, denim Abtract Creating motif on denim fabric can be conducted by using airbrush technique. Creating motif using airbrush technique required textile paint which mixed with water as diluents. But all this time there is no certain proportion mixture between water and textile paint required to create motif by using airbrush technique. This research included in experimental research that aimed to know the effect of difference proportion of water and textile paint toward the outcome of motif by using airbrush technique on denim fabric. Using observation method on 30 respondents and instrument sheet in form of check list scale which then analyzed using Friedman Test conducted with SPSS program. Research yield shows that for color sharpness aspect before washed Ha accepted and score is significant, after washed 1 time Ha accepted and score is significant, and after washed 3 times Ha accepted and score is significant. Aspect of color gradation effect before washed Ha accepted and score is significant, after washed 1 time Ha accepted and score is significant, after washed 3 times Ha accepted and score is significant. Aspect of motif texture before washed Ha accepted and score is significant, after washed 1 time Ha rejected and score is not significant, and after washed 3 times Ha rejected and score is not significant. The conclusion obtained from diagram of research yield shows the best motif by using airbrush technique is on color sharpness aspect, color gradation effect, and motif texture is using proportion 1:1.5. Even if texture aspect before washed has the best result on proportion 1:0.5, but after washing process, proportion 1:1,5 produce the best motif. Keywords: Proportion, water, textile paint, airbrush, denim
Batik Mangrove Rungkut Surabaya KURNIAWATI, ENY
Jurnal Online Tata Busana Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v4i1.10707

Abstract

Abstrak Surabaya memiliki beberapa batik yang cukup terkenal, yaitu batik Sawunggaling, Sura dan Baya, Semanggi dan Batik Mangrove. Motif, warna dan proses pembuatan batik mangrove menggunakan mangrove sebagai inspirasi dan bahan pewarnanya. Motif yang digunakan berasal dari tanaman dan binatang disekitar hutan mangrove. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin meneliti tentang Batik Mangrove. Penelitian ini bertujuan mengetahui tentang motif, warna, dan proses pembuatan Batik Mangrove. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen pengumpulan data berupa, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa datanya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik triangulasi data digunakan untuk mengukur keabsahan data yang telah diperoleh. Hasil penelitian menyatakan motif yang sudah dibuat Batik Mangrove 2.017 motif. Beberapa motifnya, yaitu motif Bruguierra Gymnorhiza, Callopilum Innopillym, Angry Puffu Fish, Gobie Fish, dan Blue Jelly. Ornamen utama dan tambahannya daun, bunga, dan buah tanaman mangrove serta ikan dan binatang disekitar hutan mangrove. Sedangkan ornamen isennya adalah biji bogem, gelombang, gelembung air, titik-titik hujan, dan jogging track. Warna Batik Mangrove yang asli coklat kehijauan, coklat muda, hijau kekuningan. Setelah dikembangkan dengan pewarna alami lainnya, menghasilkan warna kuning, orange, hijau, merah, biru, ungu, hitam, dan coklat. Proses pembuatan batik mangrove hampir sama dengan batik yang lainnya, yang membedakan adalah menggunakan canting elektrik. Kata Kunci : batik mangrove, motif Abstract Surabaya has several well known batik, batik namely Sawunggaling, Sura and Baya, Semanggi and Mangrove Batik. Motives, colour and the process of making batik mangrove use mangroves as inspiration and materials die. The motif that is used comes from the plants and animals around the mangrove forests. Based on the background of researchers want to examine about Batik Mangrove. This research aims to find out about our motives, colours, and the process of making Batik Mangrove. This research method using qualitative descriptive method with instrument data collection form, interview, observation, and documentation. The data analysis techniques using qualitative descriptive method. Data triangulation technique used to measure the validity of data that has been retrieved. The study results revealed a motive that was made of Mangrove 2.017 batik motives. Some of his motives, namely the motif Bruguierra Gymnorhiza, Callopilum Innopillym, Angry Puffu Fish, Gobies Fish and Blue Jelly. Main ornamentation and Additionally the leaves, flowers, and fruit of plants of the mangrove and fish and animals around the mangrove forests. While ornament isen, namely biji bogem, gelombang, gelembung air, titik-titik hujan, and jogging track. The original Mangrove Batik colors brown green, light brown, yellowish green. After being developed with other natural dyes, producing the colors yellow, orange, green, red, blue, purple, black, and Brown. The process of making batik the mangrove is similar to the other, the difference is using canting electrically. Keywords : mangrove batik , motive

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Online Tata Busana Juli 2025 Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Online Tata Busana Maret 2025 Vol. 13 No. 3 (2024): Jurnal Online Tata Busana November 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Online Tata Busana Juli 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Online Tata Busana Maret 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Jurnal Online Tata Busana November 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Online Tata Busana Juli 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Online Tata Busana Maret 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Jurnal Online Tata Busana November 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Online Tata Busana Juli 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Online Tata Busana Maret 2022 Vol. 10 No. 02 (2021): Jurnal Online Tata Busana Juli 2021 Vol. 10 No. 01 (2021): Jurnal Online Tata Busana Maret 2021 Vol. 10 No. 3 (2021): Jurnal Online Tata Busana November 2021 Vol. 9 No. 03 (2020): Jurnal Online Tata Busana Desember 2020 Vol. 9 No. 2 (2020) Vol. 9 No. 1 (2020) Vol. 8 No. 3 (2019) Vol. 8 No. 2 (2019) Vol. 8 No. 1 (2019) Vol. 7 No. 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Edisi Yudisium Februari 2018 Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018 Vol. 7 No. 3 (2018) Vol. 6 No. 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2017 Vol. 6 No. 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2017 Vol. 6 No. 1 (2017): Volume 6, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2017 Vol. 5 No. 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2016 Vol. 5 No. 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2016 Vol. 5 No. 1 (2016): Volume 5, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2016 Vol. 4 No. 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2015 Vol. 4 No. 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2015 Vol. 4 No. 1 (2015): Volume 4, Nomor 1, Edisi Yudisium Pebruari 2015 Vol. 3 No. 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Edisi Yudisium Agustus 2014 Vol. 3 No. 2 (2014): Jurnal Online Tata Busana Mei 2014 Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2014 Vol. 2 No. 3 (2013): Jurnal Online Tata Busana Agustus 2013 Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Online Tata Busana Mei 2013 Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Online Tata Busana Pebruari 2013 More Issue