cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
+6282395232077
Journal Mail Official
humanis01jurnal19@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.2, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Humanis : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : 14115263     EISSN : 27741613     DOI : 10.26858/humanis.v20i1.19201
Humanis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar sejak tahun 2007. Humanis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Menerbitkan artikel kegiatan pengabdian pada masyarakat bidang pendidikan, sosial, pengembangan sumberdaya manusia,dan teknologi tepat guna. Terbit dua kali dalam satu tahun
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 22, No. 2 Desember 2023" : 11 Documents clear
Pemanfaatan Ice Breaking untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Pelatihan Kelompok Kerja Guru dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah Torro, Supriadi; Manda, Darman; Ridha, Muh. Rasyid; Patahuddin, Patahuddin; Darmayanti, Dyan Paramitha
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.54559

Abstract

Permasalahan dasar yang dialami dalam pembelajaran oleh guru terhadap peserta didik adalah kurang menyenangkannya proses pembelajaran. Guru yang hanya mengejar untuk menyelesaikan materi pelajaran tanpa menyisipkan permainan dalam proses pembelajaran membuat proses pembelajaran menjadi kurang menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu cara yang dianggap mampu dilakukan oleh guru adalah membuat permainan. Namun permainan yang dimiliki oleh seorang guru sangat  terbatas, sehingga  diperlukan adanya tehnik atau cara membuat permainan atau ice breaker. melalui kegiatan pelatihan ini maka diharapkan guru dapat memiliki tingkat pemahaman yang tinggi tentang peran dan fungsi ice breaker agar peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran.  Hasil evaluasi tahap pertama menunjukkan rendahnya pemahaman peran dan fungsi ice breaker atau permaian dalam pembelajaran. Rendahnya pemahaman tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang peran dan fungsi permainan dan jenis-jenis permaianan yang dilakukan dalam pembelajaran.Setelah guru mendapatkan materi pelatihan dan dilakukan evaluasi nampak bahwa para guru  sudah bisa memahami peran dan fungsi ice breaker atau permainan dalam pembelajaran. Abstract. The basic problem experienced in learning by teachers towards students is the lack of fun in the learning process. Teachers who only pursue to complete the subject matter without inserting games in the learning process make the learning process less fun for students. One of the ways that teachers are considered capable of doing is making games. However, the games owned by a teacher are very limited, so there is a need for techniques or ways to make games or ice breakers. Therefore, through this training activity, it is hoped that teachers can have a high level of understanding of the role and function of ice breakers so that students do not feel bored in attending lessons. The results of the first stage evaluation showed a low understanding of the role and function of ice breakers or games in learning. The low understanding is due to the lack of knowledge about the role and function of games and the types of games used in learning. After the teachers received training materials and evaluations, it appeared that the teachers were able to understand the role and function of ice breakers or games in learning
PKM Sosialisasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor II Tahun 2022 tentang Keolahragaan di KONI Kabupaten Pinrang Herman, Herman; Sahabuddin, Sahabuddin; Ishak, Muh.; Amirullah, Amirullah; Halim, Didin
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.54506

Abstract

Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah KONI Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Masalahnya adalah: Para pelaku olahraga Kabupaten Pinrang belum memahami secara komprehensip arah kebijakan tentang Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan. Adapun Sasaran Internal dan eksternal pada pengabdian ini adalah Pengurus KONI Kabupaten Pinrang dan para pelaku olahraga seperti pengurus cabang olahraga, stakeholder olahraga serta tokoh Masyarakat, tokoh pemuda yang terlibat dalam kepengurusan KONI Kabupaten pinrang harus mengambil peran yang strategis dalam mewujudkan tujuan dari Undang Undang keolahragaan. Metode yang digunakan adalah: ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan tentang UU RI No. II Tahun 2022, (2) Mitra memiliki pengetahuan terkait dengan Kebijakan olahraga prestasi 3). Mitra memiliki kemampuan meningkatkan manajemen tata Kelola olahraga Prestasi, olahraga Pendidikan. Olahraga Masyarakat  (3) Mitra memiliki pengetahuan dalam menentukan skala prioritas madya dan skala prioritas utama pada cabang olahraga prestasi (4) Mitra dapat membina cabang olahraga berdasarkan potensi sumber daya yang dimiliki (5) Mitra dapat mendorongan aktivitas berolahraga di semua tingkatan Abstract. The partner of this Community Partnership Program (PKM) is KONI, Pinrang Regency, South Sulawesi Province, The problem is: Pinrang Regency sports players have not understood comprehensively the policy direction regarding Law of the Republic of Indonesia Number Il Year 2022 concerning Sports. Internal and external targets are the Pinrang Regency KONI Management and sports players such as sports branch administrators and stakeholders as well as community leaders, youth leaders involved in the management of Pinrang Regency KONI must take a strategic role in realizing the objectives of this Law. The methods used are: socialization, discussion, and question and answer. The results achieved are (1) partners have knowledge of RI Law No. II of 2022, (2) partners have knowledge related to sports achievement policies 3). Partners have the ability to improve sports governance management Achievement, sports Education. Community Sports (3) Partners have knowledge in determining intermediate priority scales and top priority scales in achievement sports (4) Partners can foster sports based on the potential of their resources (5) Partners can encourage sports activities at all levels.
Pelatihan Inventarisasi Jaringan Irigasi Menggunakan Software GIS Berbasis Android Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Majene Mannan, Abdul; Rusdi, Rusdi; Maru, Rosmini; Nyompa, Syukri; Hasriyantii, Hasriyati
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.54627

Abstract

Inventarisasi jaringan irigasi merupakan Langkah awal dalam proses pendataan jaringan irigasi, hal ini diperlukan untuk pengelolaan dan pengembangan jaringan irigasi yang terpadu dan berkelanjutan. Metode Inventarisasi Jaringan  irigasi menggunakan software berbasis android merupakan mtode yang praktis, murah dan efisien sehingga hasil collecting data tersebut dapat langsung diintegrasikan dengan software SIG (system Informasi Geografi) berbasis windows untuk memudahkan user dalam Analisa data geospasial tingkat lanjut. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan softskill kepada  peserta dalam melakukan invetarisasi jaringan irigasi menggunakan software berbasis android. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah workshop dan praktikum langsung di lapangan. Mitra dalam kegiatan ini adalah. PNS di lingkup bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Majene yang berjumlah 20 orang. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui assessment terhadap peserta dalam Menyusun indicator inventarisasi, penggunaan software, pengolahan data hasil survey serta penyajian data hasil inventarisasi jaringan irigasi berupa data tabuar, data grafik dan peta jaringan irigasi.hasil  kegiatan pelatihan menunjukkan 90% peserta mengalami peningkatan keahlian para peserta dalam melakukan survey jaringan irigasi serta Menyusun  hasil inventarisasi dalam format data geospasial (.shp, .kml, .jpg,  dan .pdf) Abstract. Irrigation network inventory is the initial step in the process of collecting data for irrigation networks. This is necessary for the integrated and sustainable management and development of irrigation networks. The method of Irrigation Network Inventory using Android-based software is a practical, cost-effective, and efficient approach, allowing the collected data to be directly integrated with Windows-based Geographic Information System (GIS) software to facilitate advanced geospatial data analysis. The purpose of this activity is to provide participants with knowledge and soft skills in conducting irrigation network inventory using Android-based software. The methods used in this activity include workshops and direct field practicums. The partners in this activity are civil servants (PNS) in the field of Water Resource Management (PSDA) from the Public Works Agency (PU) of Majene District, totaling 20 individuals. The evaluation of the activity is carried out through assessments of participants in compiling inventory indicators, software usage, processing survey data, and presenting irrigation network inventory data in the form of tabular data, graphical data, and irrigation network maps. The results of the training activity show that 90% of participants have improved their skills in conducting irrigation network surveys and compiling inventory results in geospatial data formats (.shp, .kml, .jpg, and .pdf).
Pelatihan Kompetensi Pedagogik Guru Amran, Muhammad; Irfan, Muhammad; Latri, Latri; Usman, Usman; Bahar, Bahar
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.54472

Abstract

Kegiatan pelatihan ini bertujuan agar 1) Guru memahami pentingnya kompetensi pedagogik, 2) Guru dapat memahami paradigma baru kuirkulum merdeka; 3) Guru mengembangkan perangkat atau modul ajar. Metode pelaksanaan kegiatan adalah Peserta pelatihan diberikan materi mengenai kompetensi pedagogik, IKM dan pengembangan perangkat/modul ajar, Peserta pelatihan didampingi tim pengabdi mengkaji paradigma baru kurikulum merdeka, Tim pengabdi memberikan materi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kuriklum merdeka, Peserta melakukan kegiatan praktek menelaah perangkat/modul ajar dan Melakukan kegiatan praktik penyusunan perangkat/modul ajar. Kesimpulan dari kegiatan Pelatihan ini adalah Peserta sudah memahami tentang pentingnya kompetensi pedagogik bagi guru, Peserta sudah memahami paradigma kurikulu merdeka dan peserta sudah mampu melakukan kegiatan pengembangan perangkat/ modu ajar.
Multikulturalisme dalam Pendidikan Agama Islam dan Implementasinya pada Karyawan Toko Buku Gramedia zahro, Zahro
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.42475

Abstract

Currently, the spirit of unity and integrity of the nation is being tested. Such as violent conflicts in the name of religion, radicalism to terrorism. The learning of Islamic religious education has an important role in instilling the values of multiculturalism to students which originate from the teachings of the Koran in order to create students who believe and fear God Almighty. Therefore, multicultural Islamic religious education needs to be realized as a medium in providing solutions to conflicts caused by differences in culture, religion, race, and other social conflicts. This study aims to describe and analyze the implementation of multicultural Islamic religious education in schools. This study uses a qualitative approach, which uses sources from journals, books, and internet sources. The results of this study can be used as an ideal example of implementing Islamic Religious Education learning based on multicultural values in schools.Keywords : Multiculturalism, Learning, Islamic Religious Education
Sosialisasi Materi Kebhinekaan bagi Guru MGMP PPKN SMP dan SMA Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Umar, Firman; Agus, Andi Aco; Amin, Muhammad
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.55934

Abstract

Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn SMP dan SMA di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Masalah yang dihadapi mitra pengabdian masyarakat (PKM) ini adalah materi kebhinnekaan global belum tersosialisasi di sekolah secara lengkap. Metode kegiatan pengabdian dilakukan dengan cara diskusi tentang kebhinekaan global dan simulasi metode pembelajaran MARKA. Hasil yang dicapai yakni peningkatan wawasan mitra tentang kebhinnekaan global dan metode pembelajaran MARKA (Mulai dari diri, Aktivitas, Reflkesi, Konsep, Aplikasi) untuk mengajarkan materi kebhinekaan global kepada peserta didik.Abscract. This Community Partnership Program (PKM) partner is the Junior and Senior High School Civics Teacher Conference (MGMP) in Pangkajene and Islands Regency The problem faced by this community service partner (PKM) is that global diversity material has not been socialised in schools completely. The method of community service activities is carried out by means of discussions about global diversity and simulations of the MARKA learning method. The results achieved are an increase in partners' insights about global diversity and the MARKA learning method (Starting from self, Activity, Reflection, Concept, Application) to teach global diversity material to students
Pelatihan Berdialog Bahasa Inggris Dengan Materi Kontekstual Amin, Fatimah Hidayahni; Hanafie, Nurharsya Khaer; Luhriyani, Seny; Jefri, Riny; Asfah, Indrawaty
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.54505

Abstract

 Studi PKM ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan pelatihan berdialog bahasa Inggris dengan materi kontekstual. Peserta kegiatan PKM ini adalah peserta didik di SMAN 11 Makassar, yang dipilih secara acak. Pendekatan yang digunakan dalam PKM ini adalah penyuluhan dengan menerapkan tiga metode yaitu ceramah, pelatihan, dan penugasan. Kegiatan penyuluhan dilakukan secara berpasangan oleh peserta didik dan dimonitor oleh tim PKM. Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan metode ceramah dilakukan dengan memperkenalkan prosedur kegiatan berdialog dan memberikan contoh-contoh percakapan kontekstual dan penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris, metode pelatihan dengan praktik mengilhami karakter dan penguasaan memproduksi ungkapan-ungkapan bahasa Inggris secara akurat, fasih, dan mudah dipahami, dan metode penugasan dengan menugaskan peserta didik untuk mendemonstrasikan dialog bahasa Inggris mereka secara berpasangan, dan mengoreksi penampilan setiap pasangan. Terdapat aspek-aspek yang menunjang pelaksanaan penyuluhan PKM ini yaitu interaksi pembelajaran yang menyenangkan, monitor yang intensif, materi pembelajaran yang menarik, dan prinsip praktik dan latihan pembelajaran yang kognitif.Kata-kata kunci: Berdialog bahasa Inggris, materi kontekstual                                                    AbstractThe study of this Community Service (PKM) aimed to describe the implementation of English dialogue training with contextual material. Participants in this PKM were students at SMAN 11 Makassar, who were chosen randomly. The approach used in this PKM was counseling by applying three methods, namely lectures, training and assignments. All activities were carried out by students in pairs and were monitored intensively by the PKM team. The results of the PKM showed that the lecture method was carried out by introducing dialogue procedures and providing examples of contextual conversations and the use of English expressions, the training method used practice to inspire character and mastery of producing English expressions accurately, fluently and comprehensibly, and the assignment method was executed by assigning students to demonstrate their English dialogue in pairs, and correcting each pair's performance. There were aspects that support the implementation of this PKM, namely fun learning interactions, intensive monitoring, interesting learning materials, and principles of cognitive learning practices and exercises.Keywords: English dialogue, contextual material  
Pelatihan Produksi Pakan Alternatif Ternak Melalui Magot Di Desa Pancana Kabupaten Barru Nasrullah, Muh; Haris, Hasnawi; Siraj, Muhammad Luthfi; Mario, Mario; Guntur, Muhammad
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.56939

Abstract

Kegiatan PKM yang dilaksanakan bagi masyarakat bertujuan menciptakan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat Pancana serta pemerintah desa dalam mengolah dan mengembangkan maggot sebagai salah satu bentuk usaha industry rumah yang cukup efektif sebagai pakan alternatif yang digunakan bagi masyarakat yang memiliki ternak. Selain itu, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini ialah untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi masyarakat yang ada di Kabupaten Barru, agar tercipta multi economic terhadap usaha kreatif baru yaitu usaha pakan mandiri yang juga akan berujung pada program farm-tourism di tahun 2024. Kegiatanpengabdianinidilaksanakandalam tiga tahapyaitu:(1) tahapperencanaan,(2) tahappelaksanaan,(3) tahapevaluasi dengan jumlah peserta 20 orang. Hasil kegiatan pelatihan ini menunjukkan sebagian besar (85%) peserta telah memahami dengan baik konsep maggot. Dari hasil pelaksanaan pelatihan ini, masyarakat di Desa Pancana Kabupaten Barru juga telah memahami alur mekanisme pengelolaan maggot yang benar dimulai dari pengadaan maggot sebelum pelatihan dengan membeli secara langsung ke penjual yang berada wilayah Barru untuk tiap fasenya. Hal ini dilakukan agar peserta pelatihan mendapatkan informasi mengenai proses fase, diantaranya telur, maggot, dan prepupa. Selain itu proses pelatihan ini juga memfasilitasi masyarakat desa untuk pembuatan biofon rumah maggot. faktor penghambat diantaranya adalah adanya kondisi sulitnya mendapatkan pupuk maggot serta pemasaran maggot yang tidak semua para peternak di Barru ingin mendapatkan pakan alternative yang lebih ekonomis dari maggotAbstract. PKM activities carried out for the community aim to create knowledge and skills for the Pancana community and the village government in processing and developing maggots as a form of home industry business which is quite effective as an alternative feed used for people who have livestock. Apart from that, the aim of carrying out this training activity is to solve the economic problems of the people in Barru Regency, in order to create multi-economic new creative businesses, namely independent feed businesses which will also culminate in a farm-tourism program in 2024. This service activity is carried out in three stages, namely: (1) planning stage, (2) implementation stage, (3) evaluation stage with a total of 20 participants. The results of this training activity show that the majority (85%) of participants have a good understanding of the concept of maggots. From the results of this training, the community in Pancana Village, Barru Regency also understands the correct flow of maggot management mechanisms starting from procuring maggots before training by purchasing them directly from sellers in the Barru area for each phase. This is done so that training participants receive information about the phase processes, including egg, maggot and prepupa. Apart from that, this training process also facilitates village communities in making maggot house biophones. Inhibiting factors include the difficulty of obtaining maggot fertilizer and the marketing of maggots, which means that not all breeders in Barru want to get a more economical alternative feed from maggotsPelatihan Produksi Pakan Alternatif Ternak Melalui Magot Di Desa Pancana Kabupaten Barru
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SMK Yamasi di Kota Makassar Saifuddin, Saifuddin; Tamrin, Sopian; Tenrisau, Muhammad Akhsan; Wahda, Muhammad Aksha; Jusmawati, Jusmawati
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.53505

Abstract

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, menegaskan guru harus menjadi pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Profesional dituntut untuk memiliki kemampuan dalam berbagai aspek. Tidak hanya memiliki kompetensi dalam pembelajaran, tetapi dalam hal penulisan karya ilmiah menjadi keharusan. Pola Pembinaan Profesionalisme Guru melalui Penulisan Karya Ilmiah harus ditingkatkan secara simultan dan berkesinambungan.Bagi sebagian guru, karya ilmiah merupakan hal yang dianggap“pekerjaan yang sulit”. Akibatnya karya ilmiah menjadi hambatan dalam berbagai hal. Padahal kemampuan menulis karya ilmiah menjadi keharusan bagi seorang guru profesional. Baik dalam peningkatan karier maupun peningkatan pengetahuan dan intelektualitas yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses pembelajarannya.Kemampuan penulisan karya ilmiah yang dimiliki oleh seorang guru tidak datang dengan sendirinya, melainkan dengan banyak latihan dan kerja keras untuk menguasainya. Bukan hal tidak mungkin seorang guru dapat menulis karya ilmiah, baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian lainnya yang berbasis pada keilmuan guru tersebut. Penguasaan penulisan karya ilmiah yang terlatih akan memudahkan guru dalam menulis dengan benar sesuai kaidah-kaidah ilmiah. Jika sudah terbiasa menulis dan menghasilkan banyak karya tulis, akan menunjukkan kualitas pendidik tersebut dan memberi penilaian positif bagi  lembaga di mana guru tersebut mengabdikan dirinya. 
Single Parents School : Sekolah Perempuan Untuk Pemberdayaan Single Parents Di Desa Belapunranga Kabupaten Gowa Subair, Ahmad; Sahabuddin, Jumadi; Ridha, Muh. Rasyid; Patahuddin, Patahuddin; Amirullah, Amirullah
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.54169

Abstract

Abstrak. Desa Belapunranga terletak di Kec. Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Berdasarkan observasi awal ditemukan 70 perempuan Desa Belanpunranga yang berstatus single parent . Para orang tua tunggal ini berusia belasan sampai puluhan tahun dan berpendidikan rendah. Sama dengan perempuan lainnya, penyebab para perempuan ini menjadi single parent adalah usia belum matang, emosi belum stabil, ekonomi, tidak ingin dimadu bahkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Setiap single parent di Belapunranga membesarkan 3 sampai 6 orang anak. Secara ekonomi, para orang tua tunggal hanya mengandalkan tenaga mereka dengan menjadi buruh, baik buruh tani, kebun maupun buruh harian bersifat domestik, besaran penghasilannya berkisar Rp.25.000,00–Rp.50.000,00 perhari, dengan upah tersebutlah mereka menafkahi anak-anaknya.Menyikapi permasalahan tersebut, kami menghadirkan solusi dengan mempertimbangkan berbagai potensi yang ada sebagai solusi dan usaha menuntaskan berbagai permasalahan yang ada di Desa Belapunranga. solusi yang kami tawarkan yaitu Single Parents School : Sekolah Perempuan Untuk Pemberdayaan Single Parents Di Desa Belapunranga, menghadirkan Sekolah Perempuan untuk meningkatkan pendapatan perekonomian para single parent . Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan Pengabdian ini, yaitu: 1) untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan Single Parent, 2) membentuk komunitas perempuan yang menghimpun para alumni Sekolah Perempuan yang memiliki rencana kerja produktif, 3) sebagai wadah komunikasi, koordinasi, serta pengembangan diri dari peserta Sekolah Perempuan, 4) meminimalisir segala bentuk tindakan bullying terhadap anak-anak yang memiliki latar belakang keluarga Broken Home, 5) mengubah pola pikir masyarakat secara umum dan para Single Parent secara khusus terkait kesetaraan gender guna membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi para Single Parent, 6) memberikan pemahaman kepada Single Parent tentang pentingnya pendidikan keluarga bagi para anak, utamanya yang berlatar belakang keluarga Broken Home , agar pendidikan lebih intensif kepada anak karena Single Parent berperan ganda sebagai seorang Ibu dan Ayah.

Page 1 of 2 | Total Record : 11