cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2017): Juli" : 9 Documents clear
Hubungan Frekuensi Konsumsi Gluten dan Kasein dengan Status Gizi Anak Autisme Fauziyah, Syifa Nala; Ardiaria, Martha; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.342 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16919

Abstract

Latar belakang: Terapi diet pada anak autisme yang paling banyak diterapkan adalah diet bebas gluten dan/atau kasein karena mampu memperbaiki gejala hiperaktif atau gangguan autisme lainnya. Hal ini juga dapat berdampak pada tingkat kecukupan asupan zat gizi anak autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi gluten dan kasein dengan status gizi pada anak autisme.Metode: Penelitian observasional desain cross sectional dengan jumlah responden 34 anak autisme yang diambil melalui metode consecutive sampling. Pengambilan data primer meliputi data asupan makanan dengan menggunakan metode food recall 3x24 jam dan Food Frequency Questionaire (FFQ), data aktivitas fisik dengan mengunakan kuisoner Physical Activity Questionaire for Children (PAQ-C), serta data antropometri melalui timbangan digital ketelitian 0,1 kg dan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Analisis data dengan uji deskriptif dan uji korelasi.Hasil: Masalah gizi yang banyak ditemukan pada responden adalah gizi lebih sebesar 44,1%. Rerata frekuensi konsumsi gluten 9±8,8 kali/minggu dan konsumsi kasein 7±1,5 kali/minggu. Rata-rata aktivitas responden termasuk dalam kategori rendah. Hasil analisis uji Spearman menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara frekuensi konsumsi gluten dan kasein dengan status gizi (p=0,32 r=-0,17). Namun, memiliki hubungan bermakna antara frekuensi konsumsi gluten dan/atau kasein dengan tingkat kecukupan energi (p=0,049 r=0,34) dan lemak (p=0,037 r=0,36) melalui uji korelasi pearson.Simpulan: Frekuensi konsumsi gluten dan kasein tidak memiliki hubungan bermakna terhadap status gizi  pada anak autisme.
Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi, dan Status Imun pada Vegetarian dan Non-Vegetarian Wanty, Wanty; Widyastuti, Nurmasari; Purbosari, Enny
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.8 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16915

Abstract

Latar Belakang : Status imun dapat menjadi salah satu penanda kondisi sistem imun di dalam tubuh. Vegetarian umumnya memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian. Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap status imun vegetarian. Di samping itu, vegetarian juga mengalami defisiensi beberapa zat gizi yang dapat menyebabkan dampak buruk pada status imun vegetarian. Salah satu penanda status imun tubuh yaitu jumlah leukosit, dimana leukosit merupakan imunologi pertama yang muncul untuk melawan patogen.Tujuan : Membandingkan asupan zat gizi makro, status gizi, dan status imun antara vegetarian dan non-vegetarian.Metode : Sampel penelitian sebanyak 64 wanita dipilih melalui consecutive sampling yang terdiri dari 32 subjek vegetarian dan 32 subjek non-vegetarian. Berat badan dan tinggi badan dari subjek diukur untuk menentukan status gizi. Asupan zat gizi makro diukur melalui Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan dianalisis menggunakan program software gizi. Status imun diperoleh dari perhitungan jumlah sel darah putih (leukosit). Analisis statistik yang digunakan yaitu uji T Independen atau Mann-Whitney.Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan pada status gizi (p=0.019), asupan karbohidrat (p=0.002), asupan serat (p=0.001), asupan lemak jenuh (p=0.001), dan asupan lemak tidak jenuh (p=0.001) antara vegetarian dan non-vegetarian.Simpulan : Asupan karbohidrat, serat, dan lemak tidak jenuh lebih tinggi pada vegetarian sementara status gizi dan asupan lemak jenuh lebih tinggi pada non-vegetarian.
Hubungan Asupan Sugar-Sweetened Beverage dan Mssa Lemak Tubuh dengan Kejadian Menarche Dini Amelia, Annisa Eka; Ardiaria, Martha; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.042 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16911

Abstract

Latar Belakang : Angka kejadian menarche dini makin meningkat beberapa tahun terakhir. Menarche yang terlalu dini meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Asupan sugar-sweetened beverage berlebih menyebabkan tingginya kadar hormon seks dan IGF-1 di sirkulasi dan mempercepat menarche. Massa lemak tubuh yang besar berhubungan dengan kadar leptin yang tinggi serta kejadian menarche yang lebih awal. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan asupan sugar-sweetened beverage dan massa lemak tubuh dengan kejadian menarche dini.Metode : Desain penelitian case control dengan jumlah sampel 20 anak perempuan pada setiap kelompok yang berusia 10,1-11,9 tahun dipilih secara consecutive sampling. Data asupan sugar-sweetened beverage dan asupan zat gizi diperoleh menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionaire (SQFFQ), massa lemak tubuh dengan persamaan regresi berdasarkan indeks massa tubuh, usia, dan jenis kelamin, dan aktivitas fisik dengan Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C). Data dianalisis dengan uji Chi-Square dan uji regresi logistik ganda.Hasil : Terdapat hubungan asupan sugar-sweetened beverage (p <0,001), massa lemak tubuh (p 0,003), asupan kalsium (p 0,020), dan aktivitas fisik (p 0,016) dengan kejadian menarche dini. Uji multivariat menunjukkan bahwa hanya asupan sugar-sweetened beverage yang berpengaruh terhadap kejadian menarche dini (p 0,007).Simpulan : Asupan sugar-sweetened beverage dan massa lemak tubuh berhubungan dengan kejadian menarche dini. Asupan sugar-sweetened beverage merupakan faktor risiko kejadian menarche dini.
Faktor Risiko Kegagalan ASI Eksklusif Wendiranti, Catra Ibriza; Subagio, Hertanto Wahyu; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16916

Abstract

Latar Belakang: Kegagalan ASI eksklusif sangat umum terjadi di Indonesia, walaupun ASI eksklusif telah dianjurkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kegagalan ASI eksklusif.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case-control dengan subjek ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6-8 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pegandan. Total subjek penelitian ini sebanyak 70 orang, yang terbagi menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol. Informasi mengenai dukungan suami, pemberian informasi oleh petugas kesehatan, penolong persalinan, tempat bersalin, pendapatan keluarga, status pekerjaan ibu, dan ketersediaan ruang ASI di tempat kerja didapatkan melalui wawancara langsung. Analisis data dengan tabulasi silang 2x2 dan regresi logistik.Hasil: Hampir separuh subjek penelitian berada di kelompok usia 20-29 tahun dengan rerata usia 31,1±5,58. Ibu menyusui yang tidak didukung suami untuk melakukan ASI eksklusif berisiko 3,59 kali lebih besar untuk mengalami kegagalan ASI eksklusif, ibu menyusui yang melahirkan di fasilitas kesehatan tingkat pertama berisiko 5,18 kali lebih besar untuk mengalami kegagalan ASI eksklusif, serta ibu menyusui yang menerima informasi yang salah dari petugas kesehatan berisiko 8,06 kali lebih besar untuk mengalami kegagalan ASI eksklusif.Simpulan: Faktor risiko kegagalan ASI eksklusif adalah suami yang tidak mendukung, tempat bersalin di fasilitas kesehatan pertama, dan pemberian informasi yang salah oleh petugas kesehatan.
Gambaran Konsumsi Asam Lemak Trans di Pedesaan Ulfa, Viny Rosaliana; Subagio, Hertanto Wahyu; Nuryanto, Nuryanto
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.412 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16912

Abstract

Latar Belakang: Perubahan gaya hidup seperti konsumsi asam lemak trans terutama di pedesaan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsumsi asam lemak trans di pedesaan.Metode: Penelitian deskriptif semi-kualitatif dilakukan di Desa Watuagung dengan 68 sampel ibu rumah tangga usia 30-55 tahun yang diambil secara cluster sampling. Asam lemak trans diukur dengan FFQ semi-kuantitatif, dihitung dalam persentase asam lemak trans dari total energi dan dibandingkan dengan rekomendasi WHO 2008. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif.Hasil: Rerata konsumsi asam lemak trans sebesar 0,38±0,3% dari total energi. Kelompok asam lemak trans yang sering di konsumsi adalah olahan gorengan 0,27% dari total energi dengan frekuensi  konsumsi 1-4 kali/minggu (78%). Sumber asam lemak trans yang paling banyak tersedia adalah kelompok olahan gorengan (6-8 jenis). Pengetahuan asam lemak trans dalam kategori kurang (53%), subjek tidak pernah mendengar promosi dan iklan (63%), dan semua aspek pemilihan makan terkait asam lemak trans dianggap penting.Simpulan: Konsumsi sumber asam lemak trans di pedesaan tidak melebihi batas maksimal dari WHO yaitu kurang dari 1% dari total energi. Kelompok sumber asam lemak trans yang sering dikonsumsi adalah olahan gorengan.
Hubungan Asupan Lemak, Protein dan Kalsium dengan Kejadian Menarche Dini pada Anak Usia 10-12 Tahun Fathin, Annisa Nur; Ardiaria, Martha; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.665 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16917

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi menarche dini semakin meningkat sebagai akibat dari meningkatnya standar kehidupan teruatama faktor asupan makan, diantaranya adalah asupan makanan tinggi lemak, protein dan kalsium. Menarche dini berhubungan dengan obesitas, peningkatan kejadian sindrom metabolik, penyakit kardiovaskuler, penyakit hati non-alkoholik.Tujuan : Mengetahui hubungan asupan lemak, protein dan kalsium dengan kejadian menarche dini.Metode : Desain penelitian case-control dengan jumlah sampel pada masing-masing kelompok 21 siswi. Subjek kasus diambil secara consecutive sampling berdasarkan hasil skrining siswi usia 10-12 tahun yang sudah mengalami mengalami menarche dini sedangkan subjek kontrol dipilih secara random tanpa matching pada siswi yang belum mengalami menarche. Data identitas dan usia menarche diperoleh dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Data asupan lemak, protein dan kalsium diperoleh menggunakan kuesioner semi quantitative food frequency (SQFFQ) Data dianalisis menggunkan uji Chi Square dan uji Regresi Logistik Ganda.Hasil : Rerata usia menarche terjadi pada usia 11,2 tahun. Terdapat hubungan antara asupan protein dan kalsium dengan kejadian menarche dini dengan nilai p=0,034 dan p=0,01 dengan besar risiko masing-masing 3,2 kali  (95% CI: 0,918-11,509)  dan 13,6 kali (95% CI: 3,091-59,831). Tidak terdapat hubungan antara status gizi, berat badan lahir dan asupan lemak dengan kejadian menarche dini dengan nilai p  masing masing p=0,232 dan p=0,075. Regresi logistik menunjukkan asupan kalsium berlebih mempunyai pengaruh sebesar  43% terhadap kejadian menarche dini.Simpulan : Asupan protein dan kalsium berhubungan dengan kejadian menarche dini. 
Hubungan Beberapa Indikator Obesitas dengan Tekanan Darah Wanita Dewasa Muda Astuti, Anak Agung Ayu Fuji Dwi; Widyastuti, Nurmasari; Kusumastuti, Aryu Candra
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.532 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16913

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan tekanan darah (TD) berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Obesitas dapat ditentukan melalui pengukuran antropometri seperti rasio lingkar pinggang terhadap lingkar panggul (RLPP), lingkar pinggang terhadap tinggi badan (RLPTB), indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang (LiPi) dan baru-baru ini dikembangkan “A Body Shape Index” (ABSI). Tujuan: Menganalisis hubungan beberapa indikator obesitas dengan TD pada wanita dewasa muda. Metode: Studi cross sectional di wilayah kerja Puskesmas Kedung Mundu pada 64 wanita usia 18-21 tahun yang dipilih secara consecutive sampling. Pengukuran antropometri meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang dan panggul dan TD. Data dianalisis dengan uji Fisher Exact dan perhitungan rasio prevalensi untuk mengetahui besar risiko. Hasil: Terdapat 9,4% wanita mengalami pre hipertensi. Gizi lebih berdasarkan IMT 28,1%. Resiko tinggi berdasarkan LiPi 6%, RLPP 62,5%, RLPTB 29,7% dan ABSI 50%. Terdapat hubungan signifikan antara IMT dengan TDS (p<0,05, RP6,3, CI 1,038±38,056). LiPi memiliki hubungan signifikan dengan TDD (p<0,05, RP6,3, CI 1,038±38,056). Tidak terdapat hubungan antara RLPP, RLPTB dan ABSI dengan TDS dan TDD (p>0,05). Simpulan: IMT berhubungan dengan TDS. LiPi berhubungan dengan TDD. Tidak terdapat hubungan antara RLPP, RLPTB dan ABSI dengan TDS dan TDD.
Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan Asupan Energi, Asupan Lemak dengan Kejadian Obesitas pada Remaja SMP Dewi, Putu Lina Paramitha; Kartini, Apoina
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.775 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16918

Abstract

Latar belakang:  Obesitas disebabkan karena aktivitas fisik yang kurang disamping asupan makanan padat energi yang berlebihan. Obesitas pada anak jika berlanjut sampai usia dewasa mempunyai faktor risiko hipertensi, hiperlipidemia, penyakit Jantung koroner, hiperinsulinemia dan Diabetes mellitus tipe II. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, aktivitas fisik, asupan lemak dan  energi  dengan kejadian obesitas pada remaja SMPN 11 Semarang Metode: Rancangan penelitian adalah case control yang dilakukan pada 60 remaja SMP usia 11–15 tahun di SMP Negeri 11 Semarang. Subyek dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Pemilihan sampel kasus melalui skrining dan memilih kontrol secara random dengan cara memilih siswa atau siswi kelas VII dan VIII yang obesitas sebagai kelompok kasus dan siswa-siswi kelas VII dan VIII yang tidak obesitas sebagai kelompok control. Uji statistik untuk melihat faktor risiko pengetahuan gizi, aktivitas fisik, asupan energi dan  asupan lemak dengan menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar siswa (73.3%) mempunyai pengetahuan gizi baik, siswa dengan asupan energi lebih sebanyak 53.3%, asupan lemak lebih sebanyak 66.7%, dan yang termasuk aktivitas fisik ringan sebanyak 21.7%. Terdapat hubungan asupan energi, asupan lemak, dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p=0.000, p=0.006, p=0.000). Tidak terdapat hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian obesitas. Kesimpulan:  Tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian obesitas. Asupan energi, asupan lemak dan aktivitas fisik berhubungan dengan kejadian Obesitas. 
Hubungan Asupan Niasin terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa pada Wanita Prediabetes Usia 30-50 tahun di Kota Semarang Rachmayanti, Annisa Alifaradila; Murbawani, Etisa Adi; Wijayanti, Hartanti Sandi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 3 (2017): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.437 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i3.16914

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner atau stroke. Salah satu zat gizi yang berpengaruh terhadap kadar glukosa darah adalah niasin. Asupan niasin yang berlebih dapat menghambat penyerapan gluksosa oleh otot rangka dan merangsang glukoneogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan niasin dengan kadar glukosa darah puasa pada wanita usia 30-55 tahun. Variabel perancu dalam penelitian ini diantaranya asupan karbohidrat, serat, lemak, protein, dan nilai IMT. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crossectional. Pemilihan responden menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 46 wanita yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi. Data asupan diperoleh melalui Food Recall 2x24 Jam. Kadar glukosa darah puasa diuji dengan metode spektofotometri. Nilai IMT diperoleh melalui pengukuran antropometri. Uji Pearson digunakan untuk menganalisis hubungan asupan niasin dengan kadar glukosa darah puasa.Hasil: Median kadar glukosa darah puasa dari 46 subyek sebesar 104.50 mg/dL dengan rerata asupan niasin 23.70±7.22 mg. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan niasin dengan kadar glukosa darah puasa (p =0,730). Seluruh variabel perancu juga tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan glukosa darah puasa.Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan niasin dengan kadar glukosa darah puasa.

Page 1 of 1 | Total Record : 9