cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tata Rias
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016" : 19 Documents clear
PENINGKATAN KETERAMPILAN TATA RIAS TARI GANDRUNG  MELALUI  PELATIHAN DI  SMAN 2 TANGGUL KABUPATEN JEMBER Ayu Permata Sari H., Dhea
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pelatihan tata rias tari gandrung di berikan pada anggota ekstrakulikuler  tari SMAN 2 Tanggul untuk meningkatkan keterampilan tata rias yang di gunakan untuk pementasan tari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keterlaksanaan pelatihan  tata rias tari gandrung, 2) aktifitas peserta pelatihan tata rias tari gandrung, 3)  hasil peningkatan keterampilan tata rias tari gandrung, 4) respon peserta pada pelatihan tat arias tari gandrung. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian pretest dan posttest group design. Data yang didapat berupa hasil keterlaksanaan pelatihan, aktifitas peserta pelatihan, hasil pretest dan posttest peningkatan  keterampilan tata rias tari gandrung  dan respon peserta pelatihan. Subyek penelitian adalah 20 orang anggota ekstrakulikuler tari SMAN 2 Tanggul. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes kinerja dan angket. Metode analisis menggunakan rata-rata untuk pengelolaan pelatihan dan aktifitas peserta,  hasil pelatihan menggunakan uji t dan respon peserta menggunakan presentase. Berdasarkan hasil analisis data keterlaksaan pelatihan tata rias tari gandrung memperoleh kriteria sangat baik dengan rata-rata 4,7. Aktifitas peserta pelatihan memperoleh penilaian dengan kriteria baik dengan rata-rata- rata 4.05. Data hasil tata rias tari gandrung yang di peroleh dari nilai pretest dan posttest menunjukan perbedaan yang sangat signifikan dengan nilai pretest 24,4 dan postetst 38.25 sehingga  terdapat peningkatan keterampilan tata rias tari gandrung setelah di lakukan pelatihan  dengan  metode demonstrasi dan panduan hand out serta job sheet. Respon peserta  terhadap pelatihan keterampilan tata rias tari gandrung menujukan presentase rata-rata sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci : Pelatihan,  Tata Rias Tari Gandrung Abstract The training of gandrung dance makeup was given to members of dance extracurricular in SMAN 2 Tanggul to improve their makeup skill which will be used for dance exhibition. This research aimed to know: 1) the realization of gandrung dance makeup training, 2) the activity of gandrung dance makeup trainee, 3) the result of gandrung dance makeup skill improvement, 4) trainee response toward makeup training. This research was pre-experimental research with pretest and posttest design. Data obtained were training realization, trainee activity, pretest and posttest result of gandrung makeup skill improvement, and trainee response. Research subject were 20 members of dance extracurricular in SMAN 2 Tanggul. Data collecting method used were observation, performance test, and questionnaire. The analysis method used were mean for training management and trainee activity, t-test for training result, and percentage for trainee response.Based on data analysis result, the realization of gandrung dance makeup training obtained very good criteria with mean 4.7. Trainee activity obtained valuation in good criteria with mean 4.05. Result of gandrung dance makeup obtained from pretest and posttest shows very significant differences where pretest score 24.4 and posttest score 38.25, then there was improvement of gandrung dance makeup skill after conducted training with demonstration method, handout guidance, and job sheet. The trainee response toward the training of gandrung dance makeup skill shows mean percentage 100% with very good criteria. Keywords: Training, Gandrung Dance Makeup
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MEMILIH TATA RIAS PENGANTIN MODIFIKASI BERKERUDUNG (BERHIJAB) DI KABUPATEN PAMEKASAN JANNAH, NURUL
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tata rias pengantin merupakan bagian dari tata rias korektif, dalam merias pengantin perlu ditampilkan dengan gaya dan seni sesuai tradisi masing-masing. Tata rias pengantin di Indonesia sangat beragam, hampir disetiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tata rias pengantin. Pamekasan sampai saat ini belum memiliki tata rias pengantin yang di bakukan. Pamekasan memiliki perkembangan tata rias pengantin yang beragam sesuai dengan apa yang diinginkan calon pengantin ataupun pengantin. Di Pamekasan sangat jarang menggunakan tata rias pengantin yang berasal dari Madura. Tata rias pengantin di Kabupaten pamekasan berkembang dengan berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain faktor budaya, faktor pribadi, dan faktor sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam memilih tata rias pengantin modifikasi berkerudung (berhijab) di Kabupaten Pamekasan untuk mengetahui faktor sosial, faktor Pribadi dan faktor sosial. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan angket. Instrument penelitian berupa observasi dan wawancara yang dilakukan kepada Ketua DPC Harpi Melati Pamekasan dan salah satu perias terkenal di Pamekasan, dan lembar angket yang ditujukan kepada 30 responden. Teknik analisis data menggunakan rumus presentase. Hasil penelitian meliputi 3 faktor yaitu (1) faktor budaya memperoleh nilai rata-rata sangat setuju 46%. (2) faktor pribadi memperoleh nilai rata-rata setuju 38,5%. (3) faktor sosial memperoleh nilai rata-rata Setuju 34,7%. Kesimpulan berdasarkan analisis data untuk faktor budaya, faktor pribadi, dan faktor sosial sangat berpengaruh dalam faktor minat konsumen dalam memilih tata rias pengantin Modifikasi berkerudung (berhijab) di Kabupaten Pameksan. Kata kunci: Tata Rias Pengantin, Modifikasi berkerudung, Kabupaten Pamekasan.   Abstract Bridal makeup is part of a corrective makeup, bridal makeup needs to be displayed in the appropriate style and art traditions of each. Bridal makeup in Indonesia is very diverse, almost every region in Indonesia has a typical bridal makeup. Pamekasan until now has not had a bridal makeup that standardize. Pamekasan have bridal developments that vary according to the wishes of the bride or groom. In Pamekasan very rarely use bridal originating from Madura.  Bridal makeup in Pamekasan Regency developing a variety of factors. Factors that affect the interests of other cultural factors, personal factors, and social factors. This study aims to determine the factors that affect the interests of consumers in choosing bridal hooded modification (hijab) in Pamekasan to know as social, private and social factors. This research is descriptive quantitative research. Data collection methods used were observation, interviews and questionnaires. Research instrument in the form of observations and interviews conducted by the Chairman of the DPC Harpi Bed Pamekasan and one well-known makeup artist in Pamekasan, and sheets questionnaire addressed to 30 respondents. Data were analyzed using a percentage formula. The results of the study includes three factors: (1) the cultural factors obtain an average value strongly agree 46%. (2) the personal factor obtaining an average value of 38.5% disagree. (3) social factors obtain an average value Agree 34.7%. Conclusions based on data analysis to cultural factors, personal factors, and social factors are very influential factor in consumer interest in selecting bridal hooded Modification (hijab) in the District Pameksan. Keywords: Bridal Makeup, Modification hooded, district Pamekasan.
STUDI DESKRIPTIF TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL “BA’AMAR GALUNG PANCAR MATAHARI” BANJARMASIN MAULIDIYAH, RIZKIANI
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Banjarmasin memiliki tata rias pengantin yang khas, yaitu Ba’gajah Gamuling Baular Lulut dan Ba’amar Galung Pancar Matahari. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bentuk, makna, dan fungsi dari tata rias pengantin Ba’amar Galung Pancar Matahari, dan perkembangan dari tata rias pengantin Ba’amar Galung Pancar Matahari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan sebelum, saat, dan setelah di lapangan. Proses untuk memperoleh keabsahan data dilakukan dengan cara trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tata rias pengantin  Ba’amar Galung Pancar Matahari mempunyai bentuk yang sangat khas dari tata rias wajah, penataan rambut, busana, dan aksesorisnya. Makna dari tata rias pengantin Ba’amar Galung Pancar Matahari adalah keseimbangan antara hubungan sesama manusia dengan Tuhan untuk mencapai tujuan menjadi manusia yang lebih baik dalam membangun sebuah keluarga yang rukun dan langgeng. Fungsi dari tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari adalah untuk mempercantik dan memperindah penampilan pengantin wanita dan pria secara keseluruhan, 2) Tata rias pengantin Ba’amar Galung Pancar Matahari mengalami perkembangan dalam aspek bentuk tata busana, penambahan aksesoris pada penataan rambut, dan pengenalan tentang Tata rias pengantin Ba’amar Galung Pancar Matahari  pada perias pengantin dan masyarakat Banjarmasin. Kata kunci : tata rias pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, bentuk, makna, fungsi, dan perkembangan. Abstract Banjarmasin have distinctive wedding makeup, it’s namely Bagajah Gamuling Baular Lulut and Baamar Galung Pancar Matahari. This study was focused on bridal makeup Baamar Galung Pancar Matahari, because of this wedding makeup is more closed and often used by the people in Banjarmasin. This study aims to 1) described the shape, meaning and function of Baamar Galung Pancar wedding makeup, 2) the development of Baamar Galung Pancar Matahari wedding makeup. This type of research was descriptive qualitative. Data collected methods such interviews, observation, and documentation were used. Data analysis has been performed before, during, and after on the ground. The process to obtain the validity of the data were done with source. The results showed that: 1) Baamar Galung Pancar Matahari wedding makeup has a very unique shape, kind of makeup, hair, clothing, and accessories. The meaning of bridal Baamar Galung Pancar Matahari was the balance between human relationships with God to achieved the goal of becoming a better human in building a harmonious family and enduring or lasting until the death parted. The function of Baamar Galung Pancar Matahari wedding makeup was for beautifying and embellishing the whole appearance of brides and grooms. 2) The development of Baamar Galung Pancar Matahari wedding makeup has progress in the aspect of fashion and its introduction to the public. Keywords: traditional wedding makeup Baamar Galung Pancar Matahari, form, mean, function, and development.
PELATIHAN TATA RIAS WAJAH PENARI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH PENARI JATHILAN PADA TIM REYOG DI SMAN 2 PONOROGO DWI RINASARI, HAFIDA
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat, dan  lebih mengutamakan praktek dari pada teori. Penari jathilan pada tim ekstrakurikuler reyog di SMAN 2 Ponorogo menggunakan jasa perias untuk acara festival reyog nasional. Permasalahan tersebut menjadikan alasan peneliti melakukan pelatihan tata  rias wajah penari jathilan dalam meningkatkan keterampilan merias wajah pada ekstrakurikuler reyog di SMAN 2 Ponorogo.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) keterlaksanaan pelatihan tata  rias wajah penari jathilan, 2) aktivitas peserta pelatihan, 3) peningkatan keterampilan merias wajah penari jathilan, 4) respon peserta pada pelatihan tata  rias wajah penari jathilan. Jenis penelitian ini adalah pre- eksperimen dengan rancangan penelitian pre-test and post-test group. Subyek penelitian adalah penari jathilan pada tim kesenian reyog di SMAN 2 Ponorogo yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler reyog sebanyak 26 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, test, dan angket. Analisis data penelitian ini menggunakan rerata, persentase dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pelatihan tata  rias wajah penari jathilan pertemuan 1 memperoleh penilaian dalam kategori sangat baik, keterlaksanaan pertemuan 2 memperoleh penilaian dalam kategori sangat baik. Aktivitas peserta pelatihan tata  rias wajah penari jathilan pertemuan 1 memperoleh penilaian dengan kategori sangat baik. Aktivitas pertemuan 2 memperoleh penilaian dalam kategori sangat baik. Aktivitas pertemuan 3 memperoleh penilaian dalam kategori sangat baik. Hasil nilai rata-rata pre-test 26 peserta adalah 43 meningkat menjadi 86,7 saat post-test dengan t=33,963, sehingga terdapat peningkatan keterampilan pada peserta pelatihan tata  rias wajah penari jathilan dari sebelum diadakan pelatihan sampai  sesudah diadakan pelatihan. Hasil respon peserta terhadap pelatihan tata rias wajah penari jathilan menunjukkan persentase 94,28 % dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci : Pelatihan tata rias wajah penari jathilan   Abstract Training is a part of education which involves learning process to improve skill beside the education system applied within short time relatively, and prior the practice than theory. Jathilan dancer on reyog extracurricular team in SMAN 2 Ponorogo used services of beautician for National Reyog Festival. Those problems are the reason of researcher to conduct face make up training for jathilan dancer to improve face makeup skill on reyog extracurricular in SMAN 2 Ponorogo. The aims of this research are to know 1) the realization of face makeup training for jathilan dancer, 2) trainee activity, 3) the improvement of face makeup skill of jathilan dancer, 4) trainee response on face makeup training for jathilan dancer. Type of this research is pre-experimental with pre-test and post-test group design. The subjects are jathilan dancer of reyog team in SMAN 2 Ponorogo who participate in reyog extracurricular as many as 26 students. Data collecting technique used observation, test, and questionnaire. The data analyzes of this research were using mean, percentage, and t-test. Research yield shows that the realization of face make up training for jathilan dancer at first lesson obtained valuation within very good category. Training realization at lesson 2 obtained valuation within very good category. The trainee activity at lesson 1 obtained valuation within very good category. Trainee activity at lesson 2 obtained valuation within very good category. Trainee activity at lesson 3 obtained valuation within very good category. Result of mean pretest for 26 trainees is 43 then improved become 86.7 at posttest with t=33.963, thus there is skill improvement on trainee of face makeup training for jathilan dancer from before conducted training until after conducted training. Result of trainee response toward face makeup training for jathilan dancer shows percentage 94.28% within very good criteria. Keywords: face makeup training for jathilan dancer
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENATAAN SANGGUL MODIFIKASI CIWIDEY DI SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO ZAHROTUL LAILIYAH, NUR
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks pembelajaran langsung selama proses belajar mengajar dalam kompetensi melakukan penataan sanggul modifikasi ciwidey, aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan respon siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdapat 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi. Penelitian ini menerapkan sintaks model pembelajaran langsung pada 22 siswa SMKN 1 Sooko Mojokerto. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran langsung, aktivitas siswa, tes hasil belajar, dan angket respon siswa. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan nilai keterlaksanaan sintaks pembelajaran langsung sebesar 2,41, aktivitas siswa sebesar 85,36%, ketuntasan hasil belajar sebesar 82%. Pada siklus ke II rata-rata keterlaksanaan sintaks pembelajaran langsung meningkat menjadi 3,25, aktivitas siswa 94,07%, hasil belajar siswa meningkat menjadi 100%. Sedangkan respon siswa secara keseluruhan mencapai 100% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu keterlaksanaan sintakas pengelolaan pembelajaran langsung meningkat sebesar 0,84, aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Hasil belajar seluruh siswa mengalami peningkatan sebesar 18%, dan hasil respon siswa menyatakan 100% dengan kriteria sangat baik. Kata kunci: Model pembelajaran langsung, PTK, sanggul modifikasi ciwidey     Abstract: The aims of this research are knowing the practical of direct instruction syntax during learning process in competence of Ciwidey modification’s bun arrangement, students activities, learning outcomes of students, and student’s responses. This research is the Classroom Action Research that consists of two cycles. Each cycle consists of 4 steps, are planning, action, observing, and reflection. This research implements the syntax of direct instruction’s learning model that is tried out at 22 students of vocational high school 1 Mojokerto. In the fisrt of research’s result are the score of learning syntax practical obtains score 2.41, studentt activities obtains 85,36%, learning outcomes completeness 82%. Then in second cycle the score of learning syntax practical obtains score 3,25,  Student’s activities obtains 94,07%, increased to 94.07%, learning outcomes completeness 100%.  While, overall of the student’s responses obtain 100% as very good category. Based on the research, can be concluded there are increment from first cycle to second cycle at the practical of direct instruction syntax during learning process increased 0,84, the increment of student’s activities increased 8,71%,.The learning aim of all students undergo increased 18%  and the student’s responses are 100% as good category.    Keywords: Direct Instruction Model, Classroom Action Research, Ciwidey’s modification bun
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENATAAN SANGGUL GALA SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO WULANDARI, CATUR
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kegiatan belajar mengajar penataan sanggul gala di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan kompetensi penataan sanggul gala karena model tersebut dapat membimbing siswa dalam memahami pengetahuan deklaratif dan prosedural. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keterlakanaan sintaks oleh guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan respon siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdapat 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran langsung pada 22 siswa SMKN 1 Sooko Mojokerto. Data diperoleh berdasarkan hasil observasi dan pembagian angket kepada siswa, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan sintaks pembelajaran oleh guru sebesar 3,24 pada siklus I, kemudian di siklus II meningkat menjadi 3,61. Aktivitas siswa di siklus I sebesar 74,6% meningkat di siklus II menjadi 78,6%. Hasil belajar di siklus I sebesar 91% dengan nilai akhir rata-rata 79,9, meningkat di siklus II menjadi 100% dengan nilai akhir rata-rata sebesar 87,7. Sedangkan respon siswa secara keseluruhan mencapai 72-88%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran langsung dapat meningkatkan keterlaksanaan sintaks guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penataan sanggul gala, serta menciptakan respon positif dari siswa  SMKN 1 Sooko Mojokerto. Kata kunci: Model pembelajaran langsung, sanggul gala     Abstract: Learning activities of bun setup of gala at vocational high school 1 Sooko Mojokerto used less variety of learning method. Direct instruction is suitable learning method to learn competence of gala’s setup bun because these learning model is able to guide students in understanding declarative and practical knowledge. The aims of this research are describing the practical of learning syntax by teacher, students activities, learning outcomes of students, and student’s responses.This research is the Classroom Action Research that consists of two cycles. Each cycle consists of 4 steps, are planning, action, observing, and reflection. This research implements the syntax of direct instruction’s learning model to 22 students of vocational high school 1 Mojokerto. The data are gained by observing and quisionering, then they are analyzed descriptive qualitatively. The research’s result are the score of learning syntax practical obtains 3.24 in first cycle, in second cycle increased to 3.61.  Student’s activities in first cycle obtains 74.6%, in second cycle increased to 78.6%. Learning outcomes completeness in first cycle obtains 91% with average final score 79.9, in second cycle increasd to 100% with average final score 87.7.  After that, student’s responses overall obtains 72-88%. Based on the research, can be concluded the implementation of direct instruction model is able to increase teacher’s learning syntax practical, student’s activities, and students learning outcomes in practice of bun setup of gala, also creates high positive responses from students of hairstyling at State School 1 Mojokerto. Keywords: Direct Instruction Model, Classroom Action Research
PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT AKSESORIS RAMBUT ( HEADPIECE) DARI LIMBAH SISIK IKAN BAGI PKK KUTISARI INDAH BARAT SURABAYA PRIHANDAYANI, AGUSTINA
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pelatihan membuat aksesoris rambut (headpiece) dari limbah sisik ikan diadakan untuk memberikan keterampilan kepada anggota PKK Kutisari Indah Barat, sebagai salah satu alternatif pengolahan limbah rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) keterlaksanaan pelatihan membuat aksesoris rambut headpiece, 2) aktivitas peserta pelatihan, 3) hasil pelatihan keterampilan membuat aksesoris rambut headpiece, 4) respon peserta terhadap pelatihan keterampilan membuat aksesoris rambut headpiece dari limbah sisik ikan. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan menggunakan desain the one shot case study. Subyek penelitian sebanyak 20 peserta yang masing-masing membuat 5 bentuk aksesoris. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan angket. Metode analisis data yang digunakan adalah rata-rata untuk keterlaksanaan pengelolaan pelatihan dan hasil keterampilan peserta pelatihan, persentase digunakan untuk mengukur aktivitas dan respon peserta. Bedasarkan hasil analisis data keterlaksanaan pengelolaan pelatihan keterampilan membuat aksesoris rambut, diperoleh rata-rata sebesar 3,56 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas peserta pelatihan memperoleh  rata-rata sebesar 94,59% dengan kriteria sangat baik. Hasil keterampilan peserta dalam membuat aksesoris rambut menunjukkan rata-rata sebesar 3,15 dengan kriteria baik dan respon peserta terhadap pelatihan keterampilan membuat aksesoris rambut menunjukkan rata-rata sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Kata kunci: Pelatihan, Aksesoris Rambut Abstract Training made ??hair accessories (headpiece) from scale fish’s waste are held to improve skill’s members of PKK Kutisari Indah Barat, as the alternative way of processing household’s waste. This study aims to determine : 1) implementation of training headpiece made ??of hair accessories , 2) the activity of all trainee , 3) the results of the skills training made hair accessories headpiece, 4) participant’s response of this training making hair accessories headpiece ??from scales fish’s waste. This research is a pre- experimental design using the one shot case study . The subject of this study are 20 participants . Data collection method are observation , skill tests and questionnaires. Data analysis method used are the average for adherence to the implementation of management training and skill results trainee, percentage for activities and participant’s responses. Based on the results of data analysis , management skills training making hair accessories form one obtain an average value of 3,56 is considered very good. Activities trainee scored an average of 94,59% with the criteria very well. Data from participants skills in making hair accessories form one obtain an average value of 3,15 with good criteria , and the response of participants to the skills training headpiece made ??of hair accessories showed an average of 100 % with the criteria very well . Keywords : Training , Hair Accessories
PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI KONSUMEN REMAJA DALAM PEMILIHAN JENIS PERAWATAN WAJAH DI NANISA BEAUTY & DENTAL CLINIC SIDOARJO Mauliya, Shofiana
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ragam perawatan wajah semakin menarik minat remaja saat ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya remaja yang mengunjungi salon-salon maupun klinik kecantikan untuk melakukan perawatan wajah. Namun, pemilihan perawatan wajah tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan kulit mereka karena para remaja cenderung terpengaruh trend. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh minat remaja terhadap pemilihan jenis perawatan wajah, pengaruh motivasi remaja terhadap pemilihan jenis perawatan wajah, dan pengaruh minat dan motivasi remaja terhadap pemilihan perawatan wajah di Nanisa Beauty & Dental Clinic. Jenis penelitian ini termasuk asosiatif kausal (sebab akibat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat dan motivasi, sedangkan variabel terikat adalah pemilihan jenis perawatan wajah. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung remaja di Nanisa Beauty & Dental Clinic yang melakukan perawatan wajah, sampel penelitian sebanyak 134 responden diambil secara simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan analisa data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan jenis perawatan wajah sebesar 4,232, motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan jenis perawatan wajah sebesar 4,791. Minat dan motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan jenis perawatan wajah pada konsumen remaja di Nanisa Beauty & Dental Clinic berdasarkan dari F-hitung yaitu 54,497 dengan tingkat signifikansi 0,000 kurang dari 5%. Kata kunci: minat, motivasi, pemilihan perawatan wajah, remaja   Abstract The variety of facials was increasingly attracting teenagers these day. It can be seen from the number of teens who have visited salons and beauty clinics to perform facial treatments. However, the selection of facial treatments was not in accordance with the needs of their skin because teenagers tend to be affected by the trend. The purpose of this study was to know about the effect of teen interests on selecting of facials, teen motivational effect on selecting of facials, and effect of teens interest and motivation on selecting of facial treatments in Nanisa Beauty & Dental Clinic. This study was associative causal (causal). The independent variables in this study were interest and motivation, while the dependent variable was the selection of facials. The population in this study were young  visitors in Nanisa Beauty & Dental Clinic who perform facial treatments, 134 samples of respondents were collected by simple random sampling. Data collection methods was using questionnaires and data analysis was using multiple linear regression. The results showed that interest was partially has significant effect on the selection of facials by 4.232, motivation partially has significant effect on the selection of facials by 4.791. Interest and motivation simultaneously have significant effect on the selection of facials on teen consumers in Nanisa Beauty & Dental Clinic showed from the F-test result by 54.497 with level of significance 0.000 less than 5%. Keywords: interest, motivation, selection of facial treatments, teens
PELATIHAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT PADA WARGA KELURAHAN PANGGUNGREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG LAILY MAULIDYAH, NADYA
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keterampilan pemangkasan rambut merupakan suatu keterampilan dalam memotong, mengurangi panjang rambut menggunakan teknik tertentu dan menyesuaikan dengan kondisi rambut, bentuk wajah, perawakan, pekerjaan, dan kepribadian seseorang. Keterampilan pemangkasan rambut dapat diberikan melalui pelatihan yang berupa pengajaran, pendemonstrasian, dan pemberian pengalaman tentang tahapan dan cara memotong rambut diagonal ke belakang dan diagonal ke depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas pelatih, aktivitas peserta, hasil praktek peserta dan respon peserta pelatihan keterampilan pemangkasan rambut.Jenis penelitian ini yaitu pre experimental design dengan rancangan penelitian One Shoot Case Study.Subyek penelitian yaitu 30 warga kelurahan Panggungrejo Kabupaten Tulungagung yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan karang taruna.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, dan angket.Metode analisis data yang digunakan berupa rata-rata untuk aktivitas pelatih dan hasil praktek peserta, persentase untuk aktivitas peserta dan respon peserta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) rata-rata aktivitas pelatih rentang nilai 3,5 - 4 dengan kategori sangat baik 2) aktifitas peserta pelatihan sebesar 95,9% dengan kategori sangat baik, 3) hasil praktek peserta pelatihan mendapatkan nilai rata-rata 81,8 untuk diagonal ke belakang, 82,8 untuk diagonal ke depan dan total keseluruhan sebesar 82,3 dengan kategori baik, 4) respon peserta terhadap pelatihan sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Kata Kunci:Pelatihan, Pemangkasan Rambut   Abstract Hair cutting skill is a skill to cut, reduce the length of hair by using certain technique adjusting to hair condition, face shape, body type, job, and personality. Hair cutting skill given by training. Hair cutting skill could be given by training through teaching, demonstrating, or giving an experience of back style and front style hair cutting steps and ways.The aim of this hair cutting training study conducted were to determined the trainer’s activity on training, the activity of the participants, the participant’s skill score, and the response of the participants.Type of this study were pre experimental design with one shoot case study design. The subject of this study were 30 resident of Panggungrejo village Tulungagung distric womens consisting of family prosperity empowerment (PKK) and teengers. Data collected by observing and questionaire method. Calculating the average score was used to analyze the trainier activity, percentage was used to analyze participants activity, average score used to analyze traning skill’s result, and percentage used to analyzed participant’s response. The result of this study showed that 1) the range average of trainer avtivity obtained was 3,5 to 4 and stated as very good, 2) the percentage of participant’s activity obtained was 95,9% stated as very good, 3) the average score of training skill result obtained was 81,8 for back style hair cutting model and 82,8 for the front style hair cutting, and the total average is 82,3. Al of them stated as very good, 4) the percentage of participants response obtained was 100% and stated as very good. Keywords : Training, Hair cutting
PENGARUH PROPORSI KULIT BUAH KOPI DAN OATMEAL TERHADAP HASIL JADI MASKER TRADISIONAL UNTUK PERAWATAN KULIT WAJAH Ainur Rohmah, Firli
Jurnal Tata Rias Vol 5, No 03 (2016): Vol.05 N0.03Edisi Yudisium Oktober 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perawatan kulit wajah merupakan salah satu penekanan utama untuk mendapatkan kulit yang cantik, sehat, dan segar. Salah satu permasalahan kulit wajah yang sering ditemui yaitu kulit kering.Kulit kering sangat sensitif dan mudah timbul kerusakan pada pembuluh darah halusnya serta sangat mudah terangsang atau terpapar oleh pencemaran dari luar.Untuk itu perlu dilakukan perawatan pada kulit wajah secara tradisional dengan melakukan tindakan masker wajah dengan menggunakan bahan-bahan alami yang dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Senyawa untuk menangkal radikal bebas adalah antioksidan  salah satunya berasal dari kulit buah kopi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi kulit buah kopi dan oatmeal terhadap hasil jadi masker tradisional untuk perawatan  kulit wajah meliputi uji sifat fisik dan tingkat kesukaan panelis. Bahan yang digunakan yaitu kulit buah kopi dan oatmeal. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah proporsi kulit buah kopi dan oatmeal yaitu (3gram:7gram); (2,5gram:7,5gram); (2gram:8gram). Variabel terikatnya yaitu hasil jadi masker tradisional meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat dan tingkat kesukaan panelis.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi oleh 30 orang panelis. Analisis data dengan menggunakan anova tunggal dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan uji Duncan menggunakan program SPSS 21.Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata proporsi kulit buah kopi dan oatmeal terhadap aroma, warna, tekstur, daya lekat dan kesukaan panelis. Uji Duncan juga  menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil masker wajah terbaik yaitu pada produk masker X2 dengan proporsi 2,5 gram kulit buah kopi dan 7,5 gram oatmeal. Kata Kunci : Perawatan Kulit Wajah, Masker Tradisional, Kulit Buah Kopi, Oatmeal. Abstract Face skin care is one of important things do to get beautiful, healthy, and fresh face skin. One common problem of face skin is dry skin. This kind of skin is inclined to be very sensitive, get damage toward the veins, and easily exposed by pollution. Thus, it is needed to get face skin care traditionally by using face mask made of natural ingredients which can protect from free radicals. A compound that can prevent from free radicals is antioxidant, which can be got from coffee peel. This research is intended to find out the influence of proportion of coffee peel and oatmeal toward the result of traditional mask for face skin care pervading nature physical test. The ingredients to make the traditional face mask is coffee peel and oatmeal. This research is sort of experimental observation with the free variable is proportion of coffee peel and oatmeal in the amount of (3gram:7gram); (2.5gram:7.5gram); (2gram.8gram), and the bound variable is the result of traditional mask pervading the aroma, color, texture, adhesiveness, and panelists’ predilection level. Collecting data is done by interviewing 30 panelists, and for the analysis the data is analyzed by using singular anova. If there is real influence, then the analysis is to be continued by Duncan test using SPSS 21 program.The result of this research shows that there is real influence toward coffee peel and oatmeal toward the aroma, color, texture, adhesiveness, and panelists’ predilection level. The best result of the face mask is product mask X2 with proportion of 2.5gram coffee peel  and 7.5gram oatmeal. Keywords: face skin care, traditional mask, coffee peel, oatmeal.  

Page 1 of 2 | Total Record : 19