cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tata Boga
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 nomor 2, yudisium Mei 2016" : 3 Documents clear
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIGIENE PENJAMAH MAKANAN DI KANTIN SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA MONICA A, SELLA
Jurnal Tata Boga Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 nomor 2, yudisium Mei 2016
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK Menurut Notoatmodjo (2010), perilaku kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu : faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan lain-lain), faktor pemungkin, dan faktor pedukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, perilaku penjamah makan, pengaruh pengetahuan terhadap perilaku higienis penjamah makanan, pengaruh sikap terhadap perilaku higienis penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.                 Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan data yang digunakan dengan metode tes dan observasi. Subjek penelitian ini adalah penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dengan jumlah 20 penjamah makanan. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Tingkat pengetahuan penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya menunjukkan nilai yang dicapai yaitu 54,25 untuk sikap penjamah makanan menunjukkan nilai yang dicapai yaitu 3,3 untuk perilaku penjamah makanan menujukan nilai yang dicapai 63, untuk pengaruh pengetahuan terhadap perilaku higienis penjamah makanan menunjukkan nilai 0,043 dan untuk pengaruh sikap terhadap perilaku higiene penjamah makanan menunjukkan nilai 0,524.                 Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku higienis penjamah makanan di Kantin SMA Muhammadiyah 2 Surabaya terdapat pengaruh positif antara pengetahuan terhadap perilaku higienis, pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal sja tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal, sedangkan untuk sikap tidak memberikan pengaruh terhadap perilaku higienis karena sikap merupakan bentuk respon dari suatu stimulus, dimana sikap manusia akan menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam suatu kegiatan dimana dipelukan adanya niat yang dapat membentuk perilaku seseorang dalam situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.                 Respon setiap orang tidak sama karena memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap meliputi pengalaman pribadi, kebudayaan, orang yang dianggap penting dan media masa, faktor tersebut dapat memberikan stimulus yang sama akan tetapi belum tentu memunculkan sikap yang sama sehingga perilaku yang ditampilkan juga bisa tidak sama, sehingga sikap tidak selalu berpengaruh terhadap perilaku yang ditampilkan, karena sikap memiliki komponen yang kompleks menyangkut kepribadian personal, lingkungan, sosial ekonomi, ras, jenis kelamin, pendidikan dan keturunan.   Kata kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, penjamah makanan, higienis
PENGARUH PENGGANTIAN TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG KACANG MERAH (PHASEOLUS VULGARIS L.) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK KULIT SIOMAY S. Nila Nastiti, Dhini
Jurnal Tata Boga Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 nomor 2, yudisium Mei 2016
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kulit siomay umumnya terbuat dari tepung tangmien, tepung tapioka, tepung terigu, minyak dan air. Pada penelitian ini, peran tepung terigu digantikan oleh tepung kacang merah.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung terigu dengan tepung kacang merah terhadap hasil jadi kulit siomay  yang meliputi sifat organoleptik kulit siomay (warna, aroma, tekstur, kenampakan, testur setelah diisi, dan kesukaan) dan kandungan gizi (karbohidrat, protein, dan serat) kulit siomay terbaik.                 Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Komposisi penggantian tepung terigu dengan tepung kacang merah adalah 6%, 9%, 12%, 15% dan 18%. Pengumpulan data menggunakan observasi melalui uji organoleptik kepada 30 panelis yang terdiri oleh 15 panelis terlatih dan 15 panelis agak telatih. Data hasil uji organoleptik dianalisis dengan uji friedman dengan uji lanjut multiple comparison test. Uji kandungan gizi meliputi protein, karbohidrat, dan serat.                 Hasil penelitian  menunjukkan penggantian tepung terigu dengan tepung kacang merah berpengaruh terhadap sifat organoleptik yang meliputi warna, tekstur, kenampakan setelah diisi, tekstur setelah diisi, dan kesukaan tetapi tidak berpengaruh terhadap aroma. Hasil  terbaik penggantian tepung terigu dengan tepung kacang merah terhadap sifat organoleptik kulit siomay yaitu 15% dengan nilai rata-rata warna 2.08 aroma 2.92, tekstur 3.78, kenampakan 3.52, tekstur setelah diisi 3.22, dan kesukaan 3.68. Hasil uji kandungan gizi dari produk kulit siomay terbaik dengan penggantian 15% tepung kacang merah  kandungan protein 9.02%, karbohidrat 33.18% dan serat 3.82%.   Kata kunci : kulit siomay, tepung kacang merah, tepung terigu.   Abstract Dumpling’s skin generally made of tangmien flour, tapioca flour, wheat flour, oil, and water. In this research,, the role of wheat flour was replaced by red bean flour. The purpose of research was to determine replacing effect of red bean flour to the results dumpling’s skin included (color, aroma, texture, appearance, texture after filling, and preferences) and nutrient content (carbohydrate, protein, and fiber) of dumpling’s skin.                 This research was an experimental study. The composition of replaced wheat flour with red bean flour (phaseolus vulgaris L.) were 6%, 9%, 12%, 15%, and 18%. Data was collecting by organoleptic test. The samples were judged by 30 panelists consisting of 15 trained panelists and 15 semi-trained panelists. The samples were analyzed with friedman test and multiple comparison test. Chemical used for nutrient content ( protein, carbohydrate, and fiber).                 Result Showed that replacing wheat flour with red bean flour was influenced to organoleptic characteristic, included colour, textur, appearance after filling, textur after filling, and preferences, but was not influecend to aroma. The best result from replacing wheat flour with red bean flour (Phaseolus vulgaris L.) to organoleptic characteristic of dumpling’s skin is 15% with average score of color is 2.08, aroma is 2.92, texture is 3.78, appearance is 3.52, textur after filling is 3.22 and preferences is 3.68. Result test of nutrient content from product of the best dumpling’s skin with replacing is 15% of protein content is 9.02%, carbohydrate is 33.18%, and fiber is 3.82%.   Keywords : dumpling skin, red bean flour, wheat flour.
PENGARUH PENAMBAHAN PUREE DAUN KELOR DAN BUBUK DAUN KELOR TERHADAP HASIL JADI MIE KERING MOCAF MEGA MAULIDA, HILDA
Jurnal Tata Boga Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 nomor 2, yudisium Mei 2016
Publisher : Jurnal Tata Boga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mie adalah salah satu bentuk olahan pangan sumber karbohidrat yang dapat digunakan sebagai alternatif makanan pokok. Mie dibuat dari tepung gandum atau tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan, bentuknya khas dan siap dihidangkan setelah dimasak. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh penambahan daun kelor terhadap sifat organoleptik mie kering subtitusi mocaf yang meliputi warna, bentuk, aroma, tekstur, rasa, kekenyalan, elastisitas,  dan tingkat kesukaan. 2) mengetahui kandungan gizi mie terbaik berdasarkan hasil uji organoleptik yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, serat pangan dan kadar air. 3) mengetahui harga jual mie terbaik per 100 gram/per bungkus.                                Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan 4 perlakuan penambahan bubuk daun kelor sebanyak 2% dan 4% dan puree daun kelor sebanyak 25% dan 45%. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 panelis terlatih dan 15 panelis agak terlatih. Analisa data menggunakan uji analisis varian satu jalur dan uji lanjut Duncan untuk mencari hasil terbaik dari uji organoleptik mie kering mocaf.                 Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ada pengaruh penambahan puree daun kelor dan bubuk daun kelor terhadap warna, aroma dan bentuk mie kering mocaf, tetapi tidak berpengaruh terhadap tekstur dan kesukaan mie kering mocaf, dan ada pengaruh puree daun kelor dan bubuk daun kelor terhadap warna, kekenyalan dan elastisitas mie matang mocaf, tetapi tidak berpengaruh terhadap aroma, bentuk, rasa, dan kesukaan mie matang mocaf. 2) Kandungan gizi produk terbaik hasil uji organoleptik (25% puree daun kelor) adalah karbohidrat 73,80%, protein 6,29%, lemak 1,86%, kalsium 1.248,85 ppm, Phospor 3,864 ppm, Besi 12,832 ppm, serat 32,70%, kadar air 4,75% 3) harga jual produk mie kering mocaf terbaik per 100 gram yaitu Rp. 2.500.   Kata kunci : Mie kering mocaf, puree daun kelor, bubuk daun kelor.   Abstract   Noodles is one of the processed food of carbohydrates source that can be used as an alternative staple food. Noodles made from wheat flour with or without addition of other foods and permitted food additives, it has typical shape and ready to served after cook. This study aims to know 1) addition effect of moringa leaf to the organoleptic properties of dry noodle mocaf include color, shape, aroma, texture, taste, elasticity, and preferences 2) nutrient content of the best noodle based on organoleptic test include carbohydrate, protein, fat, calcium, phosphor, iron, dietary fiber and water content 3) selling price of the best noodle per 100 gram/ per pack.                 Type of the research is experimental study with four treatment moringa leaf powder addition 2% and 4% and moringa leaf puree 25% and 45%. Data collection using observation sheets with 30 panelist consist of 15 trained panelist and 15 semi-trained. Data analysis using variance analysis test one way and Duncan test to find the best result of organoleptic test dry noodle mocaf. Results of the analysis are 1) the addition of moringa leaf puree and moringa leaf powder affect to color, aroma and shape of dry noodle mocaf, but did not affect texture and preference, and the addition of moringa leaf puree and moringa leaf powder affect to color and elasticity cooked noodle mocaf, but did not affect to aroma, shape, taste and preferences. 2) Nutrient content of the best result organoleptic test (25% moringa leaf puree) are carbohydrate 73,80%, protein 6,29%, fat 1,86%, calsium 1.248,85 ppm, phospor 3,864 ppm, iron 12,832 ppm, fiber 32,70%, water content 4,75% 3) selling price of the best dry noodle mocaf product per 100 gram are Rp 2.500.   Keywords: Mocaf dry noodle, moringa leaf puree, moringa leaf powder.

Page 1 of 1 | Total Record : 3