cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 8 (2016)" : 15 Documents clear
STRATEGI PROGRAM OPERASI SIMPATIK SATUAN LALU LINTAS KEPOLISIAN SEKTOR TAMAN DIMAS MUKTI WIBOWO
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Tingginya angka kecelakaan yang terjadi di wilayah Kecamatan Taman akibat kurangnya pengetahuan tertib berlalu lintas dan kondisi infrastruktur jalan yang buruk. Tentunya ini menjadi perhatian khusus bagi Satlantas Polsek Taman sehingga perlu ada suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara untuk menekan angka kecelakaan. Program tersebut adalah program Operasi Simpatik. Maka di perlukan manajemen strategi dari anggota polisi lalu lintas untuk menjalankan program tersebut. Berdasarkan hal inilah perlu di deskripsikan bagaimana manajemen strategi program Operasi Simpatik Satuan Lalu Lintas Kepolisian Sektor Taman dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas di wilayahnya. Hasil penelitian ini dapat di kemukakan bahwa Satlantas Polsek Taman mempunyai program Operasi Simpatik, memaksimalkan peranan anggota polisi lalu lintas dan beberapa strategi untuk menjalankan program tersebut. Peranan polisi lalu lintas terbagi dua yaitu dalam giat pre-emtif dan giat preventif. Simpulan dari penelitian ini bahwa Satlantas telah memaksimalkan peranan anggota polisi lalu lintas dan menjalankan strategi tersebut dengan terorganisir dan cukup baik. Hal ini mendapat respon positif dari masyarakat untuk Kepolisian sebagai pelayan publik khususnya di bidang lalu lintas yang mempunyai kebijakan mengurangi angka kecelakan lalu lintas. Kata Kunci : Manajemen Strategi, Kepolisian, Kecelakaan Lalu Lintas.
DAMPAK PROGRAM GERAKAN MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT LAMONGAN BERBASIS PEDESAAN (GEMERLAP) DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGANĀ  (Studi Pada Kelompok Ternak Sumber Rejeki) ANITA RAHAYU
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Adanya Program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap) di Desa Tawangrejo dadasari oleh minimnya alat penunjang produksi pertanian yang memadai, terbatasnya kemampuan untuk meningkatkan kualitas dan produk nilai tambah (value added). Bantuan dari Program Gemerlap diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang telah memiliki usaha yang dapat dikembangkan untuk menjadi produk unggulan desa.Program ini sudah berlangsung sejak tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan menganalisis dampak Program Gemerlap di Desa Tawangrejo. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Adapun analisa data dalam penelitian ini diawali dengan reduksi data, setelah itu penyajuan data, dan terakhir concluclusion drawing. Salah satu kelompok yang menerima bantuan dari Pemerintah Daerah melalui Program Gemerlap adalah Kelompok Ternak Sumber Rejeki. Kelompok ini merupakan kelompok ternak yang berada di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Untuk mengetahui dampak dari Program Gemerlap, peneliti menggunakan Unit-unit Pedampak (Wibawa) yang terdiri dari: Dampak Individual, Dampak Organisasional, Dampak Terhadap Masyarakat, serta Dampak Terhadap Lembaga dan Unit-unit Sosial. Dampak individu yang dirasa oleh anggota kelompok ternak adalah adanya peningkatan pendapatan, untuk dampak Organisasional berupa adanya peningkatan semangat kerja pengurus kelompok dan pencapaian tujuan kelompok. Dampak terhadap masyarakat berupa terbantunya perekonomian seluruh masyarakat walaupun mereka bukan termasuk dalam kelompok ternak. Sedangkan dampak terhadap lembaga dan unit-unit sosial berupa terbentuknya lembaga ekonomi baru, yaitu Koperasi Wanita Ternak Sumber Rejeki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan Program Gemerlap ini telah memberikan dampak. Banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dengan adanya program ini. Dalam pelaksanaanya, Program Gemerlap di Desa Tawangrejo sudah memberikan dampak terhadap kelompok sasaran maupun masyarakat yang bukan kelompok sasaran. Namun, Pemerintah Daerah harus tetap melakukan pengawasan dan pendampingan, karenena dengan adanya pengawasan dan pendampingan maka akan diketahui sejauh mana bantuan dapat dikembangkan serta apa saja kekurangan dari Program tersebut. Kata Kunci: Dampak, Program Gemerlap, Kelompok Sumber Rejeki
UPAYA UPT PELATIHAN KERJA JOMBANG DALAM PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI STANDARISASI KEGIATAN PELATIHAN MARINA HAPSARI
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Upaya dalam mengembangkan sumber daya tenaga kerja merupakan tanggung jawab bersama dari semua sektor terkait yang mencakup instansi pemerintah, swasta, industri, serta organisasi profesi lainnya. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat yaitu Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi terkait dengan pengembangan sumber daya manusia dimana dalam hal ini adalah pencari kerja yaitu melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis pelatihan kerja yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan. Hal tersebut diatur dalam Permenakertrans No.11 Tahun 2013 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas). Pelatihan kerja diselenggarakan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja agar dapat meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan. UPT Pelatihan Kerja Jombang sebagai institusi pelaksana teknis yang bergerak pada pengembangan ketenagakerjaan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat dalam pembangunan ketenagakerjaan melalui penyelenggaraan pelatihan keterampilan yang diberikan kepada peserta pelatihan. Kurikulum materi pelatihan yang didasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan harapan agar lulusan dari UPT Pelatihan Kerja Jombang berkompeten dan mampu berdaya saing dalam dunia kerja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori standarisasi pelatihan kerja menurut David & Julia Jary. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di UPT Pelatihan Kerja Jombang dimana program pelatihan keterampilan dilaksanakan. Adapun narasumber dari penelitian ini adalah Kepala Bagian Pelatihan dan Sertifikasi UPT Pelatihan Kerja Jombang, instruktur pelatihan, peserta atau siswa yang sedang mengikuti program pelatihan maupun alumni siswa yang pernah mengikuti pelatihan. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu upaya UPT Pelatihan Kerja Jombang untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sudah dilaksanakan dengan baik antara lain melalui standarisasi pelatihan yang meliputi standarisasi dari segi peserta, instruktur, fasilitas, kurikulum, dana, dan sertifikasi serta penempatan kerja. Walaupun terdapat beberapa aspek yang perlu untuk lebih ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya pelatihan baik itu fasilitas utama maupun fasilitas pendukung, penambahan tenaga pengajar agar kegiatan pelatihan dapat berlangsung lebih efektif, dan agar pelatihan ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan agar bisa menghasilkan para tenaga kerja yang berkualitas dan kompeten. Kata Kunci : standarisasi, pelatihan, tenaga kerja
IMPLEMENTASI PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) BAGI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN MOJOREJO KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN PRAMESTI YONIFWISMA
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Konsumsi pangan menjadi faktor utama masyarakat untuk hidup. Dapat dikatakan pangan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia untuk kelanjutan hidupnya, oleh karena itu terpenuhinya pangan menjadi hak asasi bagi setiap orang. Dalam rangka mewujudkan pemenuhan kebutuhan akan pangan bagi seluruh masyarakat di suatu wilayah, maka ketersediaan pangan menjadi sasaran utama dalam kebijakan pangan bagi pemerintahan di suatu negara. Kondisi pangan yang kritis dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional. Bila terjadi kesenjangan antara produksi dengan kebutuhan pangan di suatu wilayah dapat diatasi dengan strategi untuk menciptakan cadangan pangan karena hal tersebut menjadi salah satu komponen penting dalam ketersediaan pangan. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari merupakan salah satu upaya pemberdayaan dalam memanfaatkan pekarangan yang ada untuk memperoleh cadangan pangan yang cukup, sehingga meningkatkan keragaman dan kualitas konsumsi pangan masyarakat agar lebih beragam, bergizi seimbang dan aman Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan observasi, wawancara, dan dokumentasi dari subjek penelitian yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, Implementasi Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) bagi Keluarga di Kelurahan Mojorejo Kecamatan Taman Kota Madiun masih perlu diperbaiki karena adanya beberapa hal yang menjadi kendala pelaksanaan program. Hal ini dapat dilihat dari minimnya sosialisasi. Kejelasan komunikasi terkait Program KRPL belum jelas karena kelompok sasaran tidak diberi buku pedoman dan foto copy materi sehingga kelompok sasaran hanya menjadi pendengar tanpa menyimak penjelasan dari tenaga pendamping atau pemateri. Kualitas dan keahlian yang ada tidak sesuai dengan program yang dijalankan.Dari segi sumber daya, jumlah staf dan tenaga pendamping yang dibutuhkan masih belum memadai dan fasilitas yang masih kurang mendukung untuk penunjang pelaksanaan program KRPL. Dari variabel disposisi, tidak ada penambahan atau perekrutan staf untuk pelaksanaan Progam KRPL. Implementasi yang berjalan tidak mempunyai SOP khusus mengenai Program KRPL.Kata kunci : Implementasi, Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
PENERAPAN ELEMENĀ  MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ISO 9001: 2008 DI KANTOR BALAI PENGAWASAN OBAT MAKANAN SURABAYA PAMUJI SELFANDRI YOGA SUTRISNA
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang sulit ditangani karena memiliki sifat dan kemampuan yang spesifik. Sumber daya manusia harus dikelola dengan pendekatan yang manusiawi melalui manajemen sumber daya manusia (MSDM) karena manusialah yang menggerakkan peralatan dan menyelesaikan tugas- tugas yang ada. Sehingga Sumber daya Manusia perlu diatur agar penyelenggaraan suatu instansi bisa berjalan dengan baik tak terkecuali BPOM Surabaya. BPOM adalan suatu badan yang bertugas untuk menekan dan menanggulangi peredaran obat-obatan dan bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Untuk memperbaiki dan menjalankan tugas tersebut maka dibentuklah ISO 9001:2008 yang mengatur tentang manajemen mutu agar instansi bisa menerapkan mutu perusahaan sesuai standar. Termasuk BPOM Surabaya yang telah menerapkan ISO 9001:2008 sejak 2012. Walaupun telah diterapkan ISO 9001:2008 di BPOM sejak 2012 ternyata masih banyak peredaran obat dan makan yang mengandung bahan kimia berbahaya khususnya daerah sekitar Surabaya dan adanya permasahan terkait dengan jumlah tenaga pegawai BPOM Surabaya yang belup cukup untuk melaksanakan tugas-tugasnya sehingga memunculkan permasalahan terkait pelasanaan tugas pegawai yang menumpuk. Berdasarkan hal inilah, maka perlu dilakukannya penelitian tentang penerapan elemen MSDM dalam ISO 9001:2008 di BPOM untuk mengetahui bagaimana penerapannya dalam meminimalkan peredaran obat dan makanan berbahaya khususnya di Surabaya dan meningkatkan kinerja pegawai BPOM Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teori yang digunakan adalah elemen manajemen sumber daya manusia dalam ISO 9001:2008 yang terdiri dari dua indikator, yaitu: tanggungjawab dan kompetensi yang relevan dibagi menjadi empat sub indikator yaitu: pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman. Penelitian ini mengambil responden sejumlah 100 orang dari pegawai BPOM Surabaya dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menyebarkan kuisioner dan observasi. Teknis anaisis dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan t-test satu sampel (Sugiyono, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan elemen MSDM dalam ISO 9001:2008 telah diterapkan dengan sesuai di BPOM Surabaya. Hal ini didasarkan dari hasil observasi dan penyebaran angket yang hasilnya nilai ketepatan penerapan elemen MSDM tersebut mencapai prosentase 74,5%. Dengan presentasi tertinggi terdapat pada indikator kompetensi yang relevan, khususnya pada sub indikator pendidikan, yaitu sebesar 84,4% karena mayoritas pegawai BPOM memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan tugasnya. Saran dari peneliti yaitu: diharapkan Kantor Balai Pengawasan Obat Makanan Surabaya menambah sumber daya manusia (SDM) Bidang Pemeriksaan Dan Penyelidikan, Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen, Bidang Pengujian Terapetik, Narkotika, Psikotropika, Kosmetik, Obat Tradisional & Produk Komplemen, dan Bidang Pengujian Mikrobiologi, sehingga bagian-bagian tersebut mampu meningkatkan kinerjanya serta Diharapkan BPOM Surabaya semakin bisa meningkatkan elemen MSDM dalam ISO 9001:2008 khususnya pada sub indikator Keterampilan yang memiliki skor terendah sehingga keterampilan kerja dapat bertambah yang kemudian akan meningkatkan hasil pekerjaan. Kata Kunci: Penerapan, Elemen MSDM, ISO 9001:2008
Strategi Peningkatan Pelayanan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kabupaten Sidoarjo BOY EKI MAULANA ALBASITH
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Pelayanan publik merupakan segala bentuk jasa pelayanan yang menjadi tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan publik sangat diperlukan sebagai cermin dari kinerja, dan tanggung jawab pemerintah sebagai penyedia layanan. SPKT Polres Sidoarjo selaku penyedia pelayanan kepolisian secara terpadu perlu menerapkan strategi pelayanan agar harapan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dan juga angka pengaduan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian dapat berkurang dan jumlah angka kejahatan di Kabupaten Sidoarjo dapat berkurang juga. Berdasarkan penjelasan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi peningkatan pelayanan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukan bahwa SPKT Polres Sidoarjo telah menerapkan strategi peningkatan kualitas pelayanan publik menurut konsep David Osborne, dengan menerapkan kelima indikator strategi yang meliputi strategi inti (adanya arahan kebijakan Kepala SPKT), strategi konsekuensi (adanya sistem punish and reward), strategi pelanggan (adanya pelayanan mobil keliling SPKT, tempat pelayanan yang nyaman), strategi pengawasan (adanya pengawasan kinerja kepolisian oleh pihak Internal maupun Eksternal kepolisian), dan strategi budaya (adanya budaya 3S, Senyum, Sapa, dan Salam serta semua anggota wajib bersikap ramah) dengan tujuan agar pelayanan kepolisian terpadu yang diberikan dapat memberikan manfaat dan kepuasan bagi warga di Kabupaten Sidoarjo sehingga jumlah angka pengaduan masyarakat terhadap institusi kepolisian yang dinilai kurang maksimal dalam memberikan pelayanan publik dapat menurun dan jumlah angka kejahatan tindak pidana di Jawa Timur terutama di Kabupaten Sidoarjo juga dapat menurun. Dengan penerapan strategi tersebut, pelayanan yang diberikan oleh SPKT Polres Sidoarjo telah mengalami peningkatan kualitas pelayanan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, SPKT Polres Sidoarjo diharapkan tetap senantiasa untuk melakukan inovasi layanan serta meningkatkan standar pelayanan yang diberikan. Kata Kunci : Strategi Pelayanan, Pelayanan Publik, dan Kualitas Pelayanan.
INOVASI LAYANAN SAMSAT WALK THRU SEBAGAI WUJUD PELAYANAN PRIMA DI KANTOR BERSAMA SAMSAT MOJOKERTO ELLIS FEDYA ULFA
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Sebagai salah satu instansi penyelenggara pelayanan publik, Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto dalam upaya mewujudkan pelayanan prima kepada wajib pajak berupaya memberikan respon terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, seperti buruknya pelayanan yang diberikan oleh Kepolisian, banyaknya wajib pajak yang harus bolak-balik untuk membayar pajak kendaraan bermotor tahunan karena keterbatasan waktu pelayanan, serta adanya gedung yang tidak terpakai di area Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto. Oleh sebab itu untuk merespon hal tersebut, pihak Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto membuat inovasi layanan SAMSAT Walk Thru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam inovasi layanan SAMSAT Walk Thru sebagai wujud pelayanan prima di Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto.Berdasarkan teori atribut inovasi menurut Rogers dalam Suwarno (2008: 17), yang terdiri dari relative advantages, compatibility, complexity, triability, dan observability, serta mendeskripsikan faktor yang menjadi pendukung atau kekuatan dan penghambat atau kelemahan dalam pelaksanaan inovasi layanan SAMSAT Walk Thru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi layanan SAMSAT Walk Thru dapat dikatakan berjalan dengan baik dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya wajib pajak. Inovasi layanan SAMSAT Walk Thru ini merupakan inovasi internal yang dibentuk oleh pihak Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto. Pada atribut relative advantage ditunjukkan dalam hal kecepatan waktu pelayanan dan kemudahan persyaratan. Dimana waktu pelayanannya singkat dan hanya membawa STNK asli dan KTP asli. Compatibility terkait pengambilan keputusan pihak Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto untuk membentuk inovasi layanan SAMSAT Walk Thru sudah berdasarkan kebutuhan dan kondisi masyarakat Mojokerto, yaitu pelayanan yang cepat, mudah, dan tidak berbelit-belit. Complexity pada mekanisme, tata cara atau prosedur pemabayaran pajak kendaraan bermotor tahunan melalui inovasi layanan SAMSAT Walk Thru tidak terdapat kerumitan dan dapat dengan mudah dimengerti oleh wajib pajak. Triability dalam inovasi layanan SAMSAT Walk Thru tidak ada fase uji coba kerna mempertimbangkan kebutuhan masyarakat. Meskipun demikian, pihak Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto melakukan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat melalui media cetak dan media elektronik. Observability dalam inovasi layanan SAMSAT Walk Thru dapat dikatakan mudah diamati dan sudah berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan wajib pajak. Beberapa faktor yang menjadi kekuatan dari inovasi ini berasal dari sumber daya manusia sebagai pemberi layanan yang memiliki kemampuan yang sama dan selalu menerapkan 3S kepada setiap wajib pajak, serta bersikap ramah, adanya evaluasi secara rutin, dan adanya pelibatan semua pihak, dalam hal ini yaitu petugas dan masyarakat, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan yaitu terkait sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Bersama SAMSAT Mojokerto. Dimana masih terdapat beberapa wajib pajak yang tidak mengetahui jam operasional inovasi layanan SAMSAT Walk Thru. Kata kunci: Inovasi, SAMSAT Walk Thru
IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) DI PUSKESMAS ALUN ALUN KABUPATEN GRESIK IZZATUN NURUL ROHMAH
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak PKPR merupakan Pelayanan Kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja serta berkesan menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai, menjaga rahasia, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatan remaja, serta efektif, efisien dan komprehensif dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Kegiatan yang dilakukan untuk menyelenggarakan PKPR pada remaja dapat dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan konselor remaja, pembinaan kader remaja, konseling, dan pelayanan medis. Salah satu Puskesmas yang melaksanakan program ini adalah Puskesmas Alun Alun Kabupaten Gresik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di Puskesmas Alun Alun Kabupaten Gresik.Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman, sedangkan dalam menganalisis implementasi program PKPR menggunakan model Implementasi George Edward III.Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa Implementasi Program PKPR di Puskesmas Alun Alun Kabupaten gresik: 1) Komunikasi: Penyaluran informasi program PKPR dilakukan kepada pelaksana program dan kelompok sasaran. Penyaluran kepada kelompok sasaran sudah dilaksanakan pada siswa sekolah dan karang taruna di wilayah kerja Puskesmas Alun Alun. Namun, hanya satu Karang Taruna di Desa Pekauman saja yang mendapat sosialisasi, sehingga penyaluran informasi masih belum optimal. Kejelasan informasi terkait pelaksanaan program PKPR telah berjalan dengan cukup baik. Untuk konsistensi informasi, para petugas yang mendapatkan pelatihan, mendapatkan materi yang sama. Materi penyuluhan juga konsisten, namun untuk pelatihan konselor sebaya terdapat tambahan materi, karena disesuaikan dengan perannya sebagai konselor. 2) Sumber Daya: Sumber Daya Manusia, Anggaran, dan Peralatan masih kurang optimal dalam menunjang keberhasilan program PKPR di Puskesmas Alun Alun. Namun untuk Sumber Daya Informasi dan Kewenangan sudah cukup optimal. 3) Disposisi: Dalam indikator pengangakatan birokrat, penunjukkan para petugas yang akan bertanggung jawab dalam program PKPR, didahului dengan undangan dari Dinas Kesehatan mengundang beberapa petugas untuk dilatih, selain itu petugas juga harus memiliki keterampilan dalam berkomunikasi kepada remaja. Untuk insentif, tidak ada insentif apapun. 4) Puskesmas Alun Alun, diketahui memiliki SOP terkait program PKPR, dan petugas telah melaksanakan SOP tersebut. Pertanggungjawaban atau Fragmentasi petugas di Puskesmas Alun Alun dilakukan dengan melaporkan Kegiatan Kesehatan Remaja setiap bulan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dan buku Laporan PKPR yang dipertanggungjawabkan kepada Kepala Puskesmas Alun Alun. Saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah: 1) Melakukan penyuluhan kepada Karang taruna di Desa lain selain Desa Pekauman. 2) Diperlukan ruangan poli sendiri untuk Poli PKPR 3) Diharapkan seluruh petugas PKPR memberikan penyuluhan dengan baik dan selalu ramah kepada para remaja. Kata Kunci: Implementasi, Program (PKPR)
PELAYANAN WALK THRU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITASPEMBAYARAN PAJAK DI KANTOR BERSAMA SAMSAT MOJOKERTO RENTY YUNIAR SAPUTRI
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

Abstrak Inovasi pelayanan Walk Thru merupakan salah satu terobosan dari Samsat Mojokerto. Dalam halpemungutan pajak kendaraan bermotor, peran kantor Samsat (Sistem Manunggal Satu Atap) sangat pentingkarena merupakan unit pelayanan publik dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraanbermotor. Alasan pelayanan Walk Thru diterapkan di Mojokerto karena jumlah penduduk yang semakinmeningkat dari tahun ke tahun diiringi dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pelayanan Walk Thru Dalam Rangka Meningkatkan KualitasPembayaran Pajak di Kantor Bersama Samsat Mojokerto.Metode penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif.Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data yang dilakukan adalahdengan pengumpulan data kemudian digolongkan dan ditarik kesimpulan hingga dapat disajikan kepada semuayang berkepentingan.Hasil penelitian ini bahwa pelayanan Walk Thru sudah cukup baik karena pelayanan Walk Thru inimemiliki unsur-unsur yang sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RepublikIndonesia (KEPMENPAN No.63 Tahun 2003) tentang pedoman kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.Dari segi kesederhanaan, Wajib Pajak tidak harus membawa kendaraan yang akan dibayar pajaknya, hanyamembawa persyaratan yaitu STNK dan identitas sesuai dengan STNK. Dari segi kejelasan dan kepastianpersyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Walk Thru sudah jelas karena telah dipasang papaninformasi. Mengenai kepastian pembayaran pajak setiap tahun jumlah pembayaran pajak yang harus dibayartetap terkecuali yang mendapatkan denda. Dari segi ketepatan waktu, proses pelayanan pembayaran pajakkendaraan bermotor melalui Walk Thru sudah dilaksanakan dengan tepat waktu, tidak melebihi standar yangtelah ditentukan yaitu 5 menit. Dari segi akurasi Wajib Pajak sudah menerima dengan baik program Walk Thruterbukti dengan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Walk Thru dari hari ke hari yang semakinmeningkat. Dari segi keamanan di Kantor Bersama Samsat Mojokerto sudah tersedia tenaga keamanan. Darisegi tanggung jawab petugas memberikan arahan terhadap masyarakat (Wajib Pajak) yang merasa kebingunganatau mengalami masalah. Dari segi kelengkapan sarana prasarana Program Walk Thru sudah dilengkapi denganfasilitas yang memadai. Dari segi kemudahan akses lokasi pelayanan Walk Thru saat ini berada di belakanggedung Samsat Induk, dekat dengan parkiran. Dari segi kedisiplinan, sopan, dan ramah petugas Samsat selaluberusaha menunjukkan sikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlastanpa membeda-bedakan status orang. Dari segi kenyamanan pihak Samsat berusaha untuk menciptakan lingkungan yang tertib dan teratur, menciptakan lingkungan yang indah agar dapat memberikan pelayanan yangberkualitas dan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai Wajib Pajak. Secara keseluruhan sudah cukup baik, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi lagi agar pelayanan Walk Thru menjadi lebih maksimal. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Walk Thru.
PELAYANAN PRIMA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (DISPENDUKCAPIL) KABUPATEN GRESIKĀ  (Studi Pada Program Jemput Bola Pelayanan Administrasi Kependudukan) BUNGA MARIANA RAMADHANNY
Publika Vol 4 No 8 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v4n8.p%p

Abstract

AbstrakBanyaknya data anomali sebanyak 69.295, data ganda sebanyak 23.301, adanya 152.762 KK yang belum dilakukan pembaruan atau ”count 0” KK dan kurangnya antusiasme masyarakat dalam memperbarui KK semenjak tahun 2008 hingga sekarang, sehingga DISPENDUKCAPIL Kabupaten Gresik mengiginkan pembaruan data yang valid dengan mengeluarkan sebuah inovasi jemput bola yang mengacu pada SK Bupati Gresik Nomor: 065/349/HK/437.12/2015. Inovasi ini dilakukan dengan cara berkeliling ke desa- desa secara berkala dan terjadwal. Pada pelaksanaannya, program jemput bola di Desa Sumengko, Kecamatan Duduk Sampeyan, masih ditemui beberapa permasalahan yang masih dikeluhkan oleh masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Pelayanan Prima Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (DISPENDUKCAPIL) Kabupaten Gresik (Studi Pada Program Jemput Bola Pelayanan Administrasi Kependudukan). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitiannya adalah penerapan pelayanan prima pada program jemput bola yang diterapakan oleh DISPENDUKCAPIL Kabupaten Gresik yang dilihat dari empat konsep pelayanan prima (Daryanto, 2014:118): faktor Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), Tindakan (Action), dan Antisipasi (Anticipation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh DISPENDUKCAPIL Kabupaten Gresik dapat dikatakan sudah baik terkait faktor perhatian (attention) dan faktor antisipasi (anticipation). Namun terdapat sedikit kekurangan pada faktor sikap (attitude) terkait tidak menerapkan sikap ramah, senyum, salam, dan sapa. Serta terdapat kekurangan pada faktor tindakan (action) terkait kurangnya fasilitas berupa meja disekitar loket kelurahan dan terkait petugas pelayanan yang tidak menentukan jadwal dengan tepat yang disebabkan adanya miskomunikasi. Saran yang diberikan penulis yakni membudayakan sikap antri, pemberian pelatihan personaliti pada petugas, menambah fasilitas berupa meja, pemberian jadwal pelaksanaan jemput bola berupa edaran dan masyarakat diharapkan dapat bertanya langsung kepada petugas yang berkompeten melalui SMS terkait belum paham cara melengkapi dokumen. Kata Kunci: Pelayanan Prima, Program Jemput Bola

Page 1 of 2 | Total Record : 15