cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 4 (2020)" : 15 Documents clear
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bandung Melalui Collaborative Governance (Studi Pada Taman Ganesha) Achmad Raihan Hidayat; Galih Wahyu Pradana
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pemanasan global erat kaitannya dengan kualitas lingkungan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalamperbaikan kualitas lingkungan adalah penataan ruang. Menurut Dirjen Cipta Karya dan Pekerjaan Umumpenyediaan ruang terbuka hijau diperkotaan dapat berbentuk taman kota yang dibuat menggunakan konsepgreen city. Taman Ganesha adalah taman yang ada di Kota Bandung dimana dalam pembangunannya terdapatkolaborasi antar institusi, baik itu dari pemerintah, masyarakat serta pihak ketiga. Jenis penelitian yangdigunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data sekunder. Fokus penelitian yangdigunakan adalah model collaborative governance menurut Ansell dan Gash (2007:550). Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknikanalisis data menurut Krippendorf. Pada Kondisi awal terdapat tiga indikator yaitu sumberdaya, keuntungandan hambatan serta riwayat kerjasama. Bentuk kepemimpinan fasilitatif ditunjukan oleh Kepala Dinas DPKP3,Rektor ITB beserta jajaran staff di bidang sarana dan prasarana selaku penguasa dan pengelola taman. Bentukkelembagaan tertuang dalam aturan yang berlaku. Pada proses kolaborasi yang dilakukan terdapat empattahapan diantaranya a) face to face dialogue; b) trust building; c) commitmen to process; d) sharedunderstanding. Pada tahap pertama proses kolaborasi terdapat dialog tatap muka diprakarsai Pemerintah KotaBandung melalui DPKP3. Tahap Membangun kepercayaan tercermin dari Pemerintah Kota Bandung melaluiDPKP3 selaku fasilitator. Selanjutnya para pihak saling berkomitmen dalam mengelol Taman Ganesha sesuaidengan aturan dan kesepakatan yang berlaku. Hasil yang didapat dari terciptnya kolaborasi ini adalah TamanGanesha berperan dalam peningkatan fungsi ekologis dan fungsi rekreasi bagi sebuah taman kota.Kata Kunci: Collaborative Governance, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau AbstractGlobal warming is closely related to environmental quality. One aspect that must be considered in improvingenvironmental quality is spatial planning. According to the Director General of Human Settlements and PublicWorks the provision of green open spaces in cities can be in the form of urban parks that are made using the conceptof green city. Taman Ganesha is a park in the city of Bandung where in its development there is collaborationbetween institutions, both from the government, the community and third parties. This type of research is aqualitative descriptive study with secondary data sources. The focus of research used is a collaborative governancemodel according to Ansell and Gash (2007: 550). The data collection technique used is the documentationtechnique. The data analysis technique used is the data analysis technique according to Krippendorf. In the initialconditions there are three indicators namely resources, benefits and constraints as well as a history of cooperation.The facilitative form of leadership was shown by the Head of the DPKP3 Office, the Rector of ITB along with thestaff in the field of facilities and infrastructure as the authorities and park managers. The institutional form iscontained in the applicable rules. In the collaboration process, there are four stages including a) face to facedialogue; b) trust building; c) commitment to process; d) shared understanding. In the first stage of the collaborationprocess there was a face-to-face dialogue initiated by the Bandung City Government through the DPKP3. The phaseof building trust is reflected in the Bandung City Government through DPKP3 as the facilitator. Furthermore, theparties are committed to managing each other in the Ganesha Park in accordance with applicable rules andagreements. The results obtained from the creation of this collaboration is that Ganesha Park plays a role inenhancing the ecological and recreational functions of a city park.Keywords: Collaborative Governance, Provision of Green Open Space
STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI LAYANAN SIMPATIK DI KABUPATEN KEDIRI: STUDI KASUS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Analdo Yoga Dwi Riskika; Meirinawati Meirinawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Memberikan pelayanan publik merupakan kewajiban bagi setiap instansi pemerintahan. Salah satupelayanan yang diberikan instansi pemerintah adalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Selama ini pelayananperizinan masih mengalami sedikit masalah yaitu pelayanan yang masih lama, berbelit – belit, dan kurang efektif.Untuk mengatasi masalah tersebut maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengubahstrategi pelayanan dengan meluncurkan sebuah aplikasi layanan Sistem Informasi Perizinan Satu Pintu KabupatenKediri (SIMPATIK). Dengan meluncurkan aplikasi layanan SIMPATIK ini dapat membantu pihak staf dinas dalammemproses permohonan IMB dan masyarakat bisa mengajukan permohonan melalui aplikasi layanan SIMPATIKyang bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatankualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah proses strategi meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui layananSIMPATIK di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kediri (Studi kasus IzinMendirikan Bangunan). Dalam melakukan analisis di penelitian ini menggunakan teori strategi meningkatkankualitas pelayanan menurut Tjiptono yang terdiri 8 indikator. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategimeningkatkan kualitas pelayanan DPMPTSP Kabupaten Kediri cukup baik. Dalam meluncurkan SIMPATIK inipihak dinas mengedepankan perbaikan kinerja internal sehingga pelayanan yang diberikan oleh dinas samakin baik.Otomatisasi SIMPATIK juga cukup baik dengan tetap mempertahankan tenaga manusia untuk proses verifikasiberkas IMB yang pemohon akan ajukan. Saran yang bisa peneliti berikan kepada DPMPTSP antara lain ialah lebihmeningkatkan sosialisasi yang menyeluruh dan berkala dan lebih menggandeng kelompok pemuda karena layananyang diberikan sudah berbasis aplikasi jadi dengan bekerja sama dengan kelompok pemuda akan membantu dinasdalam menyampaikan sosialisasinya.Kata kunci: Pelayanan Publik, Strategi Meningkatkan Pelayanan, Izin Mendirikan Bangunan, SIMPATIK AbstractProviding public services is an obligation for every government agency. One of the services provided bygovernment agencies is a Building Permit (IMB). So far, licensing services are still eperiencing a few problems,namely services that are still long, convoluted, and less effective. To overcome this problem, the One-StopIntegrated Investment and Services Office changed its service strategy by launching a service application for theKediri District One-Door Licensing Information System (SIMPATIK). By launching this SIMPATIK serviceapplication can help the official staff in processing the IMB application and the public can submit applicationsthrough the SIMPATIK service application that can be accessed anywhere and anytime. This type of research isdescriptive using a qualitative approach. The focus of this research is the process of strategy to improve the qualityof public services through SIMPATIK services at the Office of Investment and One Stop Integrated Services inKediri Regency (Case Study of Building Permit). In conducting the analysis in this study using the theory ofstrategies to improve service quality according to Tjiptono which consists of 8 indicators. The results of this studyindicate that the strategy to improve the quality of DPMPTSP services in Kediri is quite good. In launchingSIMPATIK, the department put forward the improvement of internal performance so that the service provided bythe service is getting better. SIMPATIK automation is also quite good while maintaining human resources for theIMB file verification process that the applicant will submit.Keywords: Public Service, Strategy to Improve Services, Building Construction Permit, SIMPATIK
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PEMBAYARAN SURAT IZIN MENGEMUDI MELALUI PROGRAM CASHLESS PAYMENT SYSTEM (CPS) DI KANTOR SATLANTAS POLRES GRESIK Achmad Yoga Prasetiya; Fitrotun Niswah
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik sepatutnya bertanggung jawab untuk terusberusaha melayani secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.Dilihat darikondisi tersebut Polres Gresik telah melalukan perbaikan pelayanan dengan menciptakaninovasi yang dilakukan seperti menciptakan program yang bernama Cashless Payment Sytem(CPS). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan mendeskripsikan mengenaistrategi peningkatan pelayanan pembayaran SIM melalui Program Cashless payment System(CPS) di kantor Satlantas Polres Gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiandeskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian menggunakan teori 4 strategipeningkatan kualitas pelayanan dari Kevin P. Kearns (dalam Islamy, 2002) yang terdiri dariGrowth Strategies (Strategi Pertumbuhan), Retrenchment Strategies (Strategi MeningkatkanEfisiensi), Stability Strategies (Strategi Stabilisasi), dan Collaborative Strategies (StrategiKolaborasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 indikator dari proses peningkatan kualitaspelayanan yang dikemukakan oleh Kevin P. Kearns (dalam Islamy, 2002) telah dijalankan olehSatlantas Polres Gresik malalui Program CPS.Kata Kunci : Pelayanan Publik, Strategi, CPS (Cahsless Payment System) AbstractThe government as the provider of public services should be responsible for continuing to getmaximum assistance to get the quality of public services. Judging from the condition, the GresikPolice Station has done service improvements such as making a program called CashlessPayment System (CPS). This study aims to provide information and describe strategies toimprove SIM payment services through the Cashless Payment System (CPS) Program at theGresik Police Traffic Unit office. This type of research is a descriptive study using qualitative.Kevin P. Kearns (in Islamy, 2002) which consists of Growth Strategy, Improvement Strategy,Stability Strategy (Stabilization Strategy), and Collaboration Strategy (Strategy) Collaboration).The results showed that 4 indicators of the process of improving the quality of services proposedby Kevin P. Kearns (in Islamy, 2002) were carried out by the Satlantas Polres Gresik throughthe CPS Program.Keywords : Public Service, Strategy, CPS (Cahsless Payment System)
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN BURSA INOVASI DESA (BID) DI KABUPATEN BOJONEGORO (STUDI PADA BURSA INOVASI DESA CLUSTER VI TAHUN 2019) Nidiar Febrian Vidyananda; Galih Wahyu Pradana
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pada tahun 2017 pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi(PDTT) meluncuran Program Inovasi Desa (PID) sebagai program strategis pemerintah. Kegiatan utamadalam PID adalah kegiatan Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) yang dilaksanakan dengantahapan pokok berupa penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa yang selanjutnya disebut BID. BIDdiselenggarakan untuk membantu desa dalam meningkatkan kualiatas kegiatan-kegiatan pembangunan desadan pemberdayaan masyarakat yang akan didanai oleh dana desa. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimana efektivitas pelaksanaan BID di salah satu daerah di Jawa Timur yaitu KabupatenBojonegoro (studi pada BID cluster VI tahun 2019). Fokus penelitian ini dikaji menggunakan 10 (sepuluh)dari 21 (duapuluhsatu) indikator untuk mengukur efektifitas menurut Campbell dalam Sutrisno (2007:131-133), yakni : kualitas, produktivitas, kesiapsiagaan, efisiensi, pertumbuhan, motivasi, kepuasan, internalisasitujuan organisasi, konflik kohesi, dan fleksibilitas adaptasi. Subyek dari penelitian ini ditentukan denganteknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dandokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,triangulasi data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaanBID di Kabupaten Bojonegoro khususnya pada cluster VI tahun 2019 masih kurang efektif. Dari 10(sepuluh) indikator penilaian efektivitas, hanya indikator kualitas dan internalisasi tujuan organisasi yangmenunjukan penilaian cukup efektif. Penilaian pada indikator lainya menunjukan hasil yang masih kurangefektif. Sehingga sangat perlu ditingkatkan lagi perihal langkah sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi antaraktor yang terlibat dalam pelaksanaan BID serta perlu adanya jaminan kesejahteraan yang lebih baik untukanggota TPID (Tim Pelaksana Inovasi Daerah) di kecamatan.Kata Kunci: efektivitas program, bursa inovasi desa, pemerintah desa AbstractIn 2017 the government through the Ministry of Villages, Disadvantaged Regions and Transmigration(PDTT) launched the Village Innovation Program (PID) as the government's strategic program. The mainactivity in the PID is the Village Innovation Knowledge Management (PPID) activity which is carried outwith the main stages of organizing the Village Innovation Exchange, hereinafter referred to as BID. BID isheld to assist villages in improving the quality of village development activities and communityempowerment that will be funded by village funds. The purpose of this research is to find out how effectivethe implementation of BID is in one area in East Java, Bojonegoro Regency (study on BID cluster VI in2019). The focus of this study was examined using 10 (ten) of 21 (twenty one) indicators to measureeffectiveness according to Campbell in Sutrisno (2007: 131-133), namely: quality, productivity,preparedness, efficiency, growth, motivation, satisfaction, internalization of organizational goals, cohesionconflict, and adaptability flexibility. The subject of this study was determined by purposive samplingtechnique. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. Analysis of thedata used is data collection, data reduction, data presentation, data triangulation and drawing conclusions.Based on the results of the study showed that the implementation of BID in Bojonegoro Regency, especiallyin cluster VI in 2019 was still less effective. Of the 10 (ten) indicators of effectiveness assessment, onlyindicators of quality and internalisation of organizational goals indicate that the assessment is quite effective.Ratings on other indicators show results that are still less effective. So it really needs to be improved againregarding the steps of socialization, communication, and coordination between actors involved in theimplementation of BID and the need for a better welfare guarantee for TPID members (Regional InnovationImplementation Team) in the district.Keywords: program effectiveness, village inovation exchanges, village governmet
MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI DI DESA JAMBU KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Moh Abdul Azis; Meirinawati Meirinawati
Publika Vol 8 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v8n4.p%p

Abstract

Pengembangan desa wisata dapat memberikan kesejahteraan masyarakat, salah satunya Desa Wisata Jambuyang ada di Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Namun dalam pengembangannya masih menemui beberapakendala yaitu kurangnya perlengkapan wisata edukasi, kurangnya fasilitas pendukung seperti toilet, luas lahan parkir,adanya jalan yang belum mewadahi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen strategipengembangan wisata edukasi di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan fokus penelitian ini menggunakan teoritentang strategi pengembangan pariwisata menurut Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kraetif NomorPM.35/UM.001/MPEK/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang meliputistrategi pengembangan sumber daya wisata, strategi sumber daya manusia, promosi pariwisata dan pengelolaanlingkungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obervasi, wawancara, dokumentasi, dan studikepustakaan. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan penarikankesimpulan. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengembangan sumber daya wisata denganmengembangkan potensi alam yang ada dijadikan wahana wisata edukasi seperti sungai sejuta ikan, wisata tanampadi, outbond, dll. Pada pengembangan sumber daya manusia, pengelola memberdayakan masyarakat di usiaproduktif untuk menjadi bagian dari pengelola, adanya pelatihan dan pendidikan yang bekerja sama dengan dinasterkait. Pada pengembangan promosi pariwisata, dengan memanfaatkan sarana telekomunikasi seperti instagram danyoutube, televisi nasional dan pameran kebudayaan. Pada strategi pengelolaan lingkungan adanya programpenghijauan dan hidup bersih ramah lingkungan. Saran untuk pengembangan wisata lebih lanjut adalah perlu adanyapenambahan fasilitas tambahan seperti toilet, tempat sampah, lahan parkir, perbaikan jalan, pemilahan sampah.Kata kunci: Manajemen Strategi, Pengembangan Wisata, Wisata EdukasiABSTRACTThe development of a tourism village can provide community welfare, one of which is the Guava TourismVillage in Kayen Kidul District, Kediri Regency. But in its development there are still some obstacles, namely thelack of educational tourism equipment, the lack of supporting facilities such as toilets, parking area, the existence ofroads that have not been accommodated. This study aims to describe the management of educational tourismdevelopment strategies in Jambu Village, Kayen Kidul District, Kediri Regency. The research method used isdescriptive method with a qualitative approach. While the focus of this study uses theories about tourism developmentstrategies according to the Minister of Tourism and Kraetif Regulation Number PM.35 / UM.001 / MPEK / 2012 onthe Strategic Plan of the Ministry of Tourism and Creative Economy, which includes tourism resource developmentstrategies, human resource strategies tourism promotion and environmental management. Data collection techniquesused were observation, interviews, documentation, and literature study. Data analysis was performed by collectingdata, processing data, presenting data and drawing conclusions. The results of the study showed that the developmentof tourism resources by developing existing natural potential became a vehicle for educational tourism such as amillion fish rivers, rice planting tours, outbound, etc. With the addition of ongoing supporting facilities such asgazebos, toilets, photo spots, parks etc. In developing human resources, managers empower people of productive ageto become part of managers, there is training and education in collaboration with related agencies. In the developmentof tourism promotion, by utilizing telecommunications facilities such as Instagram and YouTube, national televisionand cultural exhibitions. In the environmental management strategy there is a green program and cleanenvironmentally friendly living.Keyword: Strategy Management, Tourism Development, Educational Tourism

Page 2 of 2 | Total Record : 15