cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
VA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016" : 23 Documents clear
ORNAMEN RELIEF CANDI RIMBI SEBAGAI INSPIRASI PENGEMBANGAN MOTIF BATIK KABUPATEN JOMBANG DYAHWATI, WIWIT
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candi Rimbi merupakan salah satu situs peninggalan kerajaan Majapahit yang berada di dusun Ngrimbi, desa Bareng, kecamatan Wonosalam, Jombang. Situs candi Rimbi ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas dan perlu untuk dilestarikan. Relief di candi Rimbi terbagi menjadi 2 yaitu relief yang sudah diketahui diskripsinya ada 9 relief dan yang belum diketahui diskripsinya sebanyak 40 buah. Pembuatan motif batik ini diambil dari ornamen relief candi Rimbi yang masihbisa tergambarkan dengan jelas. Relief tersebut kemudian digambarkan bentuk dasarnya dan disusun menjadi motif batik. Motif tersebut dibuat dalam bentuk mock-up pakaian dan lembaran kain batik.Warna yang digunakan meliputi 3-5 warna dengan beberapa paduan yang berbeda. Desain yang dihasilkan dan diajukan ke validator sebanyak 24 desain. Hasil dari pengembangan desain batik yang terinspirasi dari relief candi Rimbi kemudian diterapkan pada baju pria dewasa dan remaja, wanita dewasa dan remaja, serta lembaran kain batik. Hasil yang sudah diproduksi sedikit mengalami perbedaan warna dari desain yang dibuat, hal ini dikarenakan warna yang ada pada desain tidak dapat dijangkau secara maksimaloleh pewarna kain. Kata Kunci: Relief candi Rimbi, motif batik, Jombang. Rimbi temple of the kingdom of Majapahit located in the hamlet Ngrimbi, Pulosari village, district Bareng, Jombang. Rimbi temple site is still not widely known by the public and need to be preserved. Relief in Rimbi temple is divided into 2 relief is already known that their description 9 reliefs and their description is not known as much as 40 pieces. Making the motif is taken from the temple reliefs Rimbi ornaments that can still be described clearly. Relief is then described its basic form, and compiled intothe motif. The motif is made in the form of a mock-up clothes and batik fabric sheets. Colors used include 3-5 colors with several different alloys. Designs generated and submitted to the validator as many as 24 designs. Results of development of batik-inspired design of the reliefs Rimbi then applied to clothes men and boys, women and young adults, as well as batik fabric sheets. Results that have been produced slightly color differences of the designs are made, this is because the existing color on the design can not be reached optimally by fabric dyes. Keywords: Relief temple Rimbi, motif, Jombang
TINJAUAN VISUAL KERAJINAN CLAY KARYA MONICA HARIJATI DI JL DARMO INDAH SELATAN VIII/FF 26 SURABAYA SAGITHA, DIANA
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Clay merupakan kerajinan dengan bahan tepung yang proses pembuatannya mirip dengan kerajinan keramik. Kelebihan dan keunikan clay adalah proses pembuatannya yang lebih mudah daripada keramik. Monica Harijati adalah seniman clay dari Surabaya yang sudah lama menekuni kerajinan ini dan terus mengembangkan proses kreatifitasnya dengan ide-ide barunya. Karya yang dibuat oleh Monica sudah sampai eksport ke berbagai Negara seperti, Amerika, Australia, Italia dan Singapura. Selain itu Monica juga menulis berbagai macam buku dan mendapatkan banyak penghargaan tentang clay. Kata Kunci: Tinjauan visual, kerajinan, clay Clay is an industry made from powder that the way to make it is similar with ceramics industry. The excellence and the uniqueness of sites on the way to make it is easier than ceramics. Monica Harijati is a clays’ artist from Surabaya whom done clay industry for many years and continued developing the process of creativity with new ideas. Monicas’ creation had been export into several countries such as America, Australia, Italy, and Singapore. Moreover, Monica wrote various books and got many achievements about her clay industry. Keywords: visual observation, industry, clay
KATAK HIJAU SEBAGAI INSPIRASI PENCPTAAN KARYA SENI LUKIS ADI JUANG SUKMA, BRINDA
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulis memilih objek katak hijau sebagai sumber inspirasi karena ketertarikan penulis terhadap metamorfosis katak. Tema yang dipilih adalah Lingkungan Sosial yang Berpengaruh terhadap Masa Depan”. Gaya yang ditampilkan adalah ilustratif dipadukan dengan surealis fotografik. Media menggunakan cat acrylic dan di goreskan dengan kuas di atas kanvas. Penulis memilih media tersebut dikarenakan sudah menguasai. Teknik yang digunakan adalah Teknik Opaque, Teknik Transparan, Teknik Alla Prima,dan Teknik Spray. Dalam perwujudan karya penulis yang ditampilkan adalah berupa Subject Matter, Warna, gelap terang, komposisi. Hasil dari karya yang pelukis tampilkan membahas mengenai kegagalan televisi dalam menyajikan tontonan anak kecil, sindiran akan sebuah permainan terutama pada sisi negatifnya, mengenai perindustrian dan sebab-akibat manusia yang tindakanya bisa memperburuk lingkungan. Persoalan yang lebih absurd juga dihadirkan seperti mengenai perjalanan manusia dimana harus melalui proses capaian ketika ingin mewujudkan impian/tujuan hidup, dan hubungan sosial anak dan orang tua. Kata Kunci: Seni Lukis, Katak Hijau, Persoalan Sosial. The author’s chosing green frog object as a source of inspiration for the author's interest against the frog metamorphosis. The author’s chosing theme "Social Environmental Influence the Future". Style shown is illustrative combined with photographic surreal. By using media acrylic paint and scratched with a brush on canvas. The author chose the medium because it is already mastered. The technique used is the technique of Opaque, Transparent technique, technique Alla Prima, and the spray technique. In the embodiment of the author's work is displayed in the form of Subject Matter, color, dark light, composition. The result of the work of the painter show to discuss the failure of television in presenting the spectacle of a small child, satire will be a game, especially on the downside, the industrial and human causation tindakanya could worsen the environment. The issue is more absurd is also presented as the human journey which must go through the process of achievement when it wants to realize the dream/goal of life, and social relationships of children and parents. Keywords: Painting Art, Green Frog, Social Issues.
STORY BOX SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI MAHENDRA PRADIPTA SURYA W., R.MOCH
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneliti harus mengerti, memahami, dan menghayati berbagai prinsip pendidikan dan pengajaran serta tahaptahap perkembangan anak, sehingga dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan hal tersebut di atas guru Taman Kanak dituntut dapat melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak. Story Box kinetis 3D merupakan sebuah media yang menampilkan gambar-gambar yang dapat bergerak sesuai alur, gambar tersebut dapat bergerak jika digerakkan sesuai aturan dan cara bermain yang telah dirancang. Media tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada anak usia dini melalui metode bercerita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan menyimak pada anak usia dini di TK Aisyiyah 24 Kedung Anyar VI/2 Surabaya melalui metode bercerita dengan menggunakan media story box kinetis 3D. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Aktivitas guru pada siklus I memperoleh hasil 75,7%, sedangkan pada siklus memperoleh hasil II 97,4%, 73,5%. 2) Prosentase ketercapaian aktivitas siswa pada siklus I memperoleh hasil77,1%, sedangkan pada siklus II memperoleh hasil 97,1% dan masuk dalam kategori “sangat baik”. 3) Prosentase ketuntasan komponen materi pada siklus I memperoleh hasil77,5%, sedangkan siklus II memperoleh hasil 97,5%. Sehingga dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Story Box kinetis 3D melalui metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak secara efektif pada siswa kelas B TK Aisyiyah 24 Kedung Anyar VI/2 Surabaya Kata kunci :Metode Bercerita, Story BoxKinetis 3D, KemampuanMenyimak. Researchers must understand, understand, and appreciate the principles of education and teaching as well as the stages of child development, so as to assist teachers in implementing the learning activities according to the needs and development of children. Based on the foregoing Kindergarten teachers are required to carry out learning activities according to the needs of growth and development of children. Story Box kinetic 3D is a medium that displays images that can move with the tracks, these images can be moved if it is driven by the rules and how to play that has been designed. The media used to improve listening skills in early childhood through storytelling. The purpose of this study was to determine and describe the listening skills in early childhood in kindergarten Aisyiyah 24 KedungAnyar VI / 2 Surabaya through storytelling using 3D kinetic media story box. This study design was used classroom action research (PTK). The results showed that 1) the activity of teachers in the first cycle to obtain the results of 75.7%, while in the cycle to obtain the results of II 97.4%, 73.5%. 2) Percentage of achievement of student activity in the first cycle to obtain the results of 77.1%, while in the second cycle to obtain the results of 97.1% and fall into the category of "very good". 3) Percentage of completeness components of the material in the first cycle to obtain the results of 77.5%, while the second cycle to obtain the results of 97.5%. So from the above results, it can be concluded that the use of the media through the Story Box 3D kinetic storytelling methods can improve the ability to listen effectively in class and kindergarten Aisyiyah 24 KedungAnyar VI / 2 Surabaya. Keywords: Method Storytelling, Story Box Kinetic 3D, Listening ability
PENGEMBANGAN DESAIN KERAJINAN TAS BERBAHAN DASAR DAUN PANDAN DI R&D HANDYCRAFT (NATURAL EXCLUSIVE PRODUCTION) LAMONGAN AINUL FAJARIYAH AGUSTIN, IFFAH
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Pandan adalah jenis tumbuhan monokotil yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Salah satu UKM yang membuat Daun Pandan menjadi nilai jual yaitu di UKM R&D HandyCraft yang berada Lamongan. Pemilik bersama istrinya memulai usaha dari 2006 hingga sampai sekarang. Akan tetapi kurangnya kreativitas sehingga tidak banyak memproduksi. Dalam hal ini masyarakat kurang tertarik dengan tas dari bahan alam tersebut dan lebih memilih tas dari bahan lain. Sehingga tas tersebut perlu untuk dikembangan. Berdasarkan latar belakang yang terlihat, maka dirumuskan permasalahan yakni  bagaimana hasil penerapan pengembangan desain produk tas pada kerajinan daun pandan. Penelitian pengembangan produk  mengikuti langkah kerja (1) potensi masalah (2) pengumpulan data (3) Desain (4) Validasi desain (5) Revisi Desain (6) Produk Jadi. Proses penerapan pengembangan kerajinan daun pandan langkah awal yakni membuat desain, membuat sketsa terlebih dahulu, kemudian di scan dan dibentuk sekaligus mewarnai dengan program Corel. Kemudian dalam hasil langkah awal memperlihatkan desain kepada pengrajin dan membuatkan tas seperti contoh. Langkah kedua pengrajin memulai membuat tas dengan berbagai proses seperti membuat mal, menjiplak pola dengan spon topi, sehingga hasil dari proses tersebut menghasilkan berbagai macam tas, yaitu tas resmi,tas sekolah, tas pesta, dan tas sehari-hari. Kata Kunci: Desain, Produk, kerajinan, Anyaman, Daun Pandanus is a kind of monocotyl plants wich has the spesific leaft smell. One of “UKM” (Small Medium Enterprises) which makes pandanus having the seling value is R&D Handycraft which is located in lamongan. The owner and his wife have started the enterprises since 2006 until now. Because of lack of creatifity, they do not produce uch. In this case, the consumers are not guite interested with that bags with natural materials and rather choosing bags with others materials. As the result, that bags with natural materials should be developed. According to the beckround, the problem of the study is how is the result of the development of pandanus bag handycraf design produc implementation. The product development study follows the work steps (1) roblem potential (2) data accumulation (3) design  (4) degisn validation (5) design revision (6) finished product.  The implementation proces of pandanus handycraft development, the first step are making the design, making the sketch first then scnned, format, and colored by corel program. Next, for the result of the frst steps, is shows the desigen to the craftsman and produces bags like the sample, the second steps are the craftsman starts to produce bags by various prosess like making patters, tracing the pattern with the hat sponge, so that the result of that process produce many kinds of bag. Those are formal bags, school bags, party bags, and daily bags. Keywords : Design, Product, Handycraft, Plait, Pandanus.
KARYA PATUNG COR LOGAM HARIADI SABAR DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO SUMBER PRATIWI, ROSALIA
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bukti peninggalan atau warisan ilmu dari masa lampau nenek moyang kita adalah seni membuat patung atau barang-barang yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang berbahan baku logam. Barang-barang yang terbuat dari logam masih sangat banyak diminati oleh konsumen sampai saat ini. Desa yang sangat terkenal dengan kerajinan cor logamnya sampai mancanegara yaitu Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Salah satu seniman yang terkenal adalah Hariadi Sabar ahli patung cor logam. Pada tahun 1986 beliau membuat karya dengan cara baru yaitu, dengan menggunakan bahan silicon. Silicon didalam proses pembuatan patung cor logam berfungsi untuk pembuatan master/ cetakan. Kata Kunci: Hariadi Sabar, Patung, Cor logam  Evidence or scientific heritage relics of the past of our ancestors is the art of creating sculptures or goods that are beneficial to human survival are made from metal . Goods made of metal is still very much in demand by consumers today . The village is very popular with the cast metal craft to foreign namely Bejijong village , District Trowulan , Mojokerto . One of the most famous artists Hariadi Patient cast metal sculptor . In 1986 he made the work in new ways , namely , by using a silicon material . Silicon in the process of making cast metal sculpture works to the manufacture of master / mold . Keywords: Hariadi Sabar, Sclupture, metal cast
TOKOH SEMAR SEBAGAI SUMBER IDE PEMBUATAN KARYA KRIYA LOGAM EKO PRASTYO, GUNAWAN
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semar merupakan nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasehat para kesatria dalam pementasan kisahkisah Mahabharata dan Ramayana. Penulis menggunakan tokoh pewayangan tersebut karena sesuai dengan tema karya, yaitu tentang Gusdur sebagai sosok yang menginspirasi perilaku tokoh Semar karena Gusdur adalah sebagai pamomong, berjiwa kebijaksaan hampir mirip dengan Semar. Dari latar belakang tersebut muncullah ide penciptaan yang terfokus pada tiga hal: (1) Sosok Gusdur yang menginspirasi perilaku tokoh Semar. (2) Proses pembuatan karya seni logam yang digunakan untuk mencontoh perilaku Gusdur yang menyerupai Semar. (3) Mendeskripsikan detail-detail karya dan maksudnya. Penulis membuat tiga buah karya untuk mengkritik pemerintahan Indonesia. Petama, berjudul ”Lima Sila Semar” karya tersebut bercerita tentang Semar berkepala Gusdur yang memakai jas seolah seperti pemimpin yang bijaksana dengan tangan kanannya menunjuk ke atas simbol dari eling marang Gusti. Kedua, berjudul “Budha Tidur” karya tersebut bercerita tentang sosok Semar berkepala Gusdur yang tidur miring seperti budha tidur di khayangan. Ketiga, berjudul “Bapak Tionghoa Indonesia” karya tersebut bercerita tentang Semar berkepala Gusdur yang memakai pakaian Cina menggambarkan sosok Gusdur seperti Semar yang menengahi agama atau mengayomi semua agama contohnya seperti Cina. Dalam proses pembuatan karya relief logam dikerjakan melalui beberapa tahapan, meliputi tahap pembuatan desain, pemilihan bahan, teknik pembentukan, dan proses perwujudan karya. Tahap pembuatan desain, diawali dengan membuat beberapa desain kemudian disetujui untuk menjadi desain terpilih untuk diwujudkan dalam penciptaan karya. Bahan utama yang digunakan adalah logam tembaga berbentuk plat dengan ketebalan 0,55 mm. Proses pembentukannya dilakukan dengan teknik ukir wudulan, endak-endakan. Proses finishing yang terdiri dari proses pencucian karya logam tembaga dengan larutan asam-garam. Pada proses pewarnaan karya logam dengan menggunakan oksidasi kimia SN, Kemudian mengoles logam tembaga dengan Autosol, kemudian karya dilapisi dengan coating menggunakan Pylox clear glossy. Setelah melalui beberapa tahapan, mulai persiapan hingga perwujudan karya, maka terciptalah 3 karya logam, dengan judul “Tokoh Semar sebagai Sumber Ide Pembuatan Karya Kriya Logam” Kata Kunci : Semar, Gusdur, Perilaku. Semar is the most popular name of Javanese and Sundanese punakawan puppet. This figure is reported as a caretaker and advisor of the knights in the stories of Mahabharata and Ramayana. The writer used that puppet character because it fits with the theme of the work, which is about Gusdur as someone who inspires Semar to behave and has similarities such as caretaker and wise person. From those backgrounds, the writer got the idea of the creation which is focused on three things: (1) The figure of Gusdur that inspires Semar's behavior. (2) The process of making metal artwork which is used to copy and visualize the figure of Gusdur. (3) To describe the details of the artwork and the purpose. The writer created three artworks to criticize the Indonesian government. Firstly, entitled "Five Semar Presepts" The work tells the story of Semar with the head of Gusdur who wears a suit to look wise leader with his right hand pointing upwards as the symbol of mindful of the Lord. The second, entitled "Sleeping Buddha" it tells about the figure of Semar with the head of Gusdur who sleeps sideway such as a Buddha is sleeping in the heaven. The third, entitled "Father of Indonesian Chinese" The work tells the story of Semar with the head of Gusdur wearing Chinese ethnic clothes which depict Gusdur as Semar that mediates for all religions such as China. In the process of making metal relief works, it was done through several stages, including design, selection of materials, formation technique, and the embodiment of the works. The design was begun with a few designs and then approved to be selected design for the creation of the work. The main material used was copper-plate shaped with the thickness of 0.55 mm. Forming process is done by wudulan, endak-endakan carving techniques. The finishing process Tokoh Semar Sebagai Sumber Ide Pembuatan Kriya Logam 045 consists of washing the copper metal artworks with an acid-salt solution. In the process of coloring the metal, it used chemical oxidation SN, then greasing the copper metal with Autosol, after that the work is coated by pylox clear glossy. After passing through several stages, from the preparation to the embodiment of the work, then created three works of metal, with the title "The figure of Semar as the idea of making Metal Craft Works" Keywords : Semar, Gusdur, Behavior.
MAKNA VISUALISASI DALAM PROSES KARYA PELUKIS CHAIRUL SATRIA SABARUDIN PERIODE BEAUTY ON STRIPES SINGGIH S, RANGGA
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya pelukis menggunakan media kanvas dan cat minyak, namun beberapa seniman ingin tampil beda. Satu diantaranya ialah Chairul Sabarudin, seniman dari Kota Malang yang menggunakan pensil warna di atas media kanvas yang berukuran besar. Keistimewaan lain dari karya seniman ini adalah pemilihan gaya dekoratif dengan teknik Arsir realis yang dirasa cukup sulit untuk dilakukan, mengingat aliran tersebut membutuhkan ketelitian dan kerumitan apalagi dengan ukuran kanvas yang besar, namun dia mampu melakukannya dengan maksimal. Penelitian ini membahas tentang latar belakang penciptaan lukisan periode Beauty on Stripes, perwujudan visual, makna, serta proses penciptaan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi guna mendapatkan data yang diperlukan. Latar belakang dari ide penciptaan lukisan ini terinspirasi dari kehidupan sosial wanita di era modern ini Pada perwujudan visual, bentuk objek utama yang diangkat dalam karya Chairul yaitu wanita, zebra, dan harimau. Pada vigur wanita tubuhnya diberi coretan motif strip-strip zebra yang dipadukan dengan loreng harimau, digambarkan dengan teknik arsiran pensil warna dan gaya dekoratif. Untuk maknanya, menurut Chairul, wanita dan zebra itu mempunyai kesamaan, yaitu dibekali kekuatan sebagai sarana perlindungan diri, pada zebra, bagian strip-strip nya tersebut sebenarnya adalah alat perlindungan diri dari predator yang disimbolkan harimau, sedangkan pada wanita, untuk perlindungan dirinya yaitu pribadi yang baik, kecantikan dari dalam yang bisa melindunginya dari lawan jenis yaitu laki-laki. Pada proses penciptaanya Chairul menggunakan media pensil warna diatas kanvas, mulai dari kerangka dasar yang menggabungkan beberapa foto dari internet menjadi satu komposisi yang pas, selanjutnya pembuatan sketsa awal di kanvas, pewarnaan dasar secara keseluruhan, sampai pada tahap pendetailan satu persatu. Semua dikerjakan dengan arsiran pensil warna diatas kanvas. Setelah dirasa karya selesai, tahap finishing menggunakan semprotan vernis untuk melindungi karya karena pada peyajianya tidak menggunakan kaca. Kata Kunci : Lukisan, Perwujudan Visual, Makna, Proses Penciptaan In general, the painter uses canvas and oil paint media, but some artists want to be different. One of them is Chairul Sabarudin, artists from Malang who uses color pencils over a large canvas media. Another specialty of this artist's works are decorative style selection with the realist technique which is considered quite difficult to do, since that style needs accuracy and complexity over large canvas, but he can do best. This research discuss about background of painting creation period Beauty on Stripes, visual and meaning realization, and creation process. Researcher uses qualitative research as research method and observation, interview, and documentation as collection data technique. About the painting, was inspired by social life of woman in this era. Painter made woman, zebra, and tiger as the main objects. In the woman body, he drew zebra and tiger stripes motive with shading technique colored pencil and decorative style. For the meaning, Chairul said woman and zebra have similarity that is the power for protecting themselves. Zebra uses its stripes as power self-protection from tiger (as predator) meanwhile women use their beauty personality to protect them from men. In the creation process, Chairul used color pencils on canvas since making framework which is collecting photos from internet become ideal composition, then basic sketching in canvas, basic coloring overall, until detailing phase one by one. All of them done by shading of color pencils on canvas. Finally, in the finishing phase he used varnish spray to protect painting since he didn’t use glass for the appearance. Keywords: Painting, Visual realization, Meaning, Creation process
BATIK DAMAR KURUNG DI GRESIK: KONSEP, UNSUR BENTUK DAN KARAKTERISTIK KHOLIL, MOCH
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Damar Kurung merupakan ikon kebudayaan Gresik yang dikembangkan oleh Masmundari. Damar Kurung Masmundari menggambarkan cerita tentang kegiatan-kegiatan penting yang terjadi di Gresik. Batik Damar Kurung Bachtiar menggunakan motif Damar Kurung Masmundari. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengangkat permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana Konsep Batik Damar Kurung Bachtiar?; (2) Bagaimana unsur bentuk Batik Damar Kurung Bachtiar?; (3) Bagaimana karakteristik Batik Damar Kurung Bachtiar?. Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan konsep Batik Damar Kurung Bachtiar; (2) Mendeskripsikan unsur bentuk motif Batik Damar Kurung Bachtiar; (3) Mendeskripsikan karakteristik Batik Damar Kurung Bachtiar. Sumber data diperoleh dari karya-karya batik yang telah diproduksi, karya Masmundari, pemilik Batik Damar Kurung Bachtiar dan foto yang berkaitan dengan Batik Damar Kurung Bachtiar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dilengkapi dengan studi kepustakaan serta dokumentasi yang diperoleh saat penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid, dilakukan triangulasi data dan informan review.Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan melalui analisis data, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa dalam penciptaan motif Batik Damar Kurung Bachtiar memiliki konsep, yaitu dari motif Damar Kurung Masmundari. Terdapat bentuk kegiatan-kegiatan masyarakat Gresik dalam motif Batik Damar Kurung Bachtiar yang menggambarkan kegiatan seperti halnya pada Damar Kurung Masmundari. Menurut bentuk motif batik yang dibuat selain untuk menunjukkan identitas dari daerah Kabupaten Gresik, juga sebagai wujud melestarikan kesenian yang ada di Gresik. Karakteristik motif Batik Damar Kurung Bachtiar yaitu batik dengan motif Damar Kurung yang berisi cerita tentang kegiatan masyarakat Gresik. Diantaranya adalah motif jajanan pasar, motif putri ngayang (terbang), motif taraweh, motif sholat idul fitri, motif dapur kemanten, motif dolanan, motif agustusan, dan motif kombinasi. Setiap tema Batik Damar Kurung Bachtiar mempunyai masingmasing ciri khas, setiap ciri khas yang ada dalam tema di sesuaikan pada gambar Damar Kurung Kata Kunci : Batik Damar Kurung, Konsep, Unsur Bentuk, Karakteristik Damar Kurung is a cultural icon Gresik by Masmundari. At Damar Kurung Masmundari depict the story of the important activities that occur in Gresik. Batik Damar Kurung Bachtiar using the motif of Damar Kurung Masmundari. Based on the above background description of the author raises the issue as follows: (1) How general concept Batik Damar Kurung Bachtiar ?; (2) How elements form Damar Kurung Batik Bachtiar ?; (3) How do the characteristics of Batik Damar Kurung Bachtiar?. The aim of the study was (1) Describe concept of Batik Damar Kurung Bachtiar; (2) Describe element batik motifs form Batik Damar Kurung Bachtiar; (3) Describe characteristics of Batik Damar Kurung Bachtiar. Source of data used by the authors of works that have been produced batik, Masmundari work, the owner of Batik Damar Kurung Bachtiar and photos related to Batik Damar Kurung Bachtiar. This study used qualitative methods and described descriptively. Data collected through observation, interview, is equipped with a literature study and documentation obtained during the study. In order to obtain valid data, triangulation of data and informants review. Based on data obtained from the field through data analysis, the researchers concluded that the creation of Batik Damar Kurung Bachtiar motif has a concept, namely concept of Damar Kurung Masmundari motif. There are forms of community activities Gresik in Batik Damar Kurung Bachtiar motif depicting activities as well as on Damar Kurung Masmundari. According to the shape of the motif are made in addition to indicate the identity of Gresik regency, as well as preserve the art form that is in Gresik. Batik motifs characteristic that is illustrated Batik Damar Kurung Bachtiar containing stories about community activities Gresik. which various activities are divided into two activities, namely the important activities and events happening in the community ritin Gresik. Among them is the motive snacks, princess motif ngayang (fly), Taraweeh motive, motive Eid prayer, newly wed kitchen motif, motif dolanan, Agustusan motif and motif combinations. Within each theme Batik Damar   Kurung Bachtiar have each characteristic, each characteristic is in the theme adjusted on the image Damar Kurung. Keywords: Batik Damar Kurung, Concept, Element Forms, Characteristics.
EKSPLORASI RESIN SEBAGAI MEDIA PEMBUATAN KARYA SENI LUKIS BERTEMA GALAKSI RISTA RINI, INTAN
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 01 (2016): Volume 04 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan karya ini dilatarbelakangi oleh kegemaran pelukis dengan tema galaksi. Berangkat dariberbagai media lukis yang berbeda dalam pengaplikasian setiap karya sebelumnya, penulis ingin mencarimedia yang belum pernah digunakan yaitu resin.Tujuan dari penciptaan karya ini adalah untuk mengeksplorasi bahan resin sebagai media sehinggatercipta seni lukis dengan tema galaksi. Seni lukis bertema Galaksi ini menggunakan metode penciptaanyang dimulai dari ide, konsep, pendekatan tentang tema, pendekatan bentuk, pendekatan te knik,pendekatan media dan pendekatan gaya, kemudian dilanjutkan tahap visualisasi dan perwujudan.Karya yang dihasilkan sebanyak 5 lukisan, semuanya menggunakan media resin. Pemanfaatan mediayang dapat dijumpai sehari-hari menjadi penunjang media karya. Karya pertama pada media mangkukdengan tema galaksi Bima Sakti, karya kedua pada pigora dengan tema galaksi cincin, karya ketiga padapigora dengan tema galaksi dan nebula dengan objek wanita berkuda, karya keempat berupapenggabungan galaksi dan nebula dengan objek wanita yang sedang duduk, karya kelima berupa panelyang terdiri dari dua talenan kayu dengan objek wanita yang sedang berada di galaksi dan empatmidangan (alat bantu menyulam) yang berbentuk bulat sebagai media dengan pengaplikasian bahan re sindengan tema kosmogoni yaitu terdiri dari berbagai unsur kehidupan, seperti manusia, hewan, dan alamsemesta.Kata kunci : Seni Lukis, Eksplorasi media resin, GalaksiThe creation of this works starts from the impression of the galaxy theme that influenced the author’sartwork. Depart ing from a variety of different painting media in the application of any previous work, theauthor wanted to find media that she has not been used before, which is resin.While the purpose of the creation of this work is to explore the resin material as a medium to create apainting with galaxy as the painting theme. This painting themed galaxy method is starting from thecreation of ideas, concepts, approaches on the theme, approach to form, approach technique, approach tomedia and stylistic approach, then continued stage visualizat ion and embodiment.The author produced five paintings, where resin is the medium for the artwork. The author use manyother medium that can be found easily in our daily life. The first painting is using bowl as the medium andthe theme is milky Way Galaxy, the second painting is using frame as the medium and the theme is ringgalaxy, the third work on pigora is contain both many galaxies and nebulae with the object of femaleriding a horse, the fourth painting theme is merging galaxies and nebulae with woman as object that sitson a chair, and the fifth painting is a panel consist two wooden cutting board with the object of womenwho were in the middle of the galaxy and four midangan (embroidery tools) rounded shape as a mediumwith the applicat ion of that consists various elements of life, such as humans, animals, and nature of theuniverse.Keywords : Art, Resin Medium Exploration, Galaxy

Page 1 of 3 | Total Record : 23